Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Topik

: Stimulasi Kognitif

Terapis

: 8 orang Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unand

Sasaran

: Klien yang memenuhi kriteria yang berjumlah 8 orang

Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan uji realitas, komunikasi dan umpan balik dengan/dari
orang lain.

Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan klien mampu :
;

Meningkatkan identitas diri

Meningkatkan keterampilan hubungan interpersonal

Meningkatkan kemampuan empati

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

A; Landasan Teori
1; Pendahuluan
Pada dasarnya terapi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam
praktek kesehatan jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dari
keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi aktivitas kelompok
sebagai metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah
serta dapat dilihat keuntungannya yaitu :
- Mendapat dukungan (suport)
-

Pendidikan

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberi dampak


positif dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemilihan kesehatan

jiwa dengan melalui terapi aktivitas kelompok. Salah satu bentuk dari
terapi aktivitas kelompok adalah Persepsi Stimulasi.
Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menggunakan kelompok untuk
mendorong individu mengungkapkan masalah dan mendapat bantuan
pemecahan masalah dari kelompok. Pada saat ini perawat dapat menilai
respon klien selama berada dalam kelompok.
2; Pengertian terapi aktivitas kelompok persepsi stimulasi
Suatu bentuk terapi meliputi sekelompok orang yang setiap
mengadakan pertemuan dengan terapis yang memfokuskan
kesadaran dan mengerti akan diri sendiri, merubah prilaku
memperbaiki hubungan interpersonal. Yang jelasnya terfokus
kebutuhan sosial bagi manusia dengan sesama manusia.

kali
pada
dan
pada

3; Kerangka teoritis terapi aktivitas kelompok persepsi stimulasi


a; Model Vokal Conflict
Model ini dikembangkan berdasarkan konfliks yang tidak didasari,
dimana pimpinan kelompok harus memfasilitasi dan memberikan
kesempatan pada anggota untuk mengekspresikan perasaan dan
mendiskusikan untuk penyelesaian masalah.
b; Model komunikasi
Model ini menggunakan prinsip teori komunikasi dan komunikasi
terapeutik. Jika ini tidak berhasil dalam kelompok akan menimbulkan
ketidak puasan kelompok. Selain itu juga bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan interpersonal dan sosial anggota
kelompok serta membantu berkomunikasi verbal dan non verbal yang
efektif.
c; Model interpersonal
Terapi model ini kerjasama antara individu dalam kelompok. Anggota
kelompok belajar berinteraksi dan dapat mengidentifikasi kesalahan
dari persepsi dan prilaku sosial.
d; Model psikodrama
Dalam model ini kelompok termotivasi untuk berperan sesuai dengan
peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu. Anggota
memainkan peran sesuai dengan peristiwa yang terjadi.

4; Fokus terapi aktivitas kelompok persepsi stimulasi


Pada dasarnya digunakan pada klien yang mengalami gangguan persepsi,
mengalami gangguan interpersonal terhadap hubungan dengan nilai-nilai
dari pergaulan klien, maka persepsi sensori perlu diberikan sebagai upaya
untuk merangsang motivasi hubungan interpersonal.
Prosesnya :
-

Merangsang klien melalui kegiatan yang disukai

Mendiskusikan aktivitas yang telah dilakukan


Contoh :

Membaca suatu cerita/artikel kemandirian, dilanjutkan


dengan diskusi.

B; Kriteria Klien
Kriteria klien yang akan mengikuti kegiatan adalah :
1; Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, menarik diri.
2; Klien yang sehat secara fisik dengan riwayat halusinasi, waham, menarik
diri.
3; Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
4; Klien yang dapat membaca

C; Proses Seleksi
1; Identifikasi klien yang masuk dalam kriteria
2; Membuat kontrak dengan klien :
;

Menjelaskan tujuan kegiatan

Menjelaskan waktu dan tempat kegiatan

Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam bermain.

Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok.

D; Uraian Struktur dan Kegiatan


1; Hari/tanggal

2; Tempat

3; Waktu

4; Jumlah anggota

5; Metode

Prilaku yang diharapkan dari kelompok


;

Klien dapat bermain sesuai dengan aturan.

Klien dapat ikut serta dalam seluruh kegiatan terapi kelompok

Klien dapat mengemukakan pendapat/berdiskusi

Prilaku yang diharapkan dari Leader :


;

Mampu memotivasi anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya


tentang cerita yang dibaca klien.

Mampu mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam kelompok antar


klien.

Prilaku yang diharapkan dari Co-Leader


;

Menyampaikan informasi dari fasilitator kepada leader

Mengingat leader bila diskusi menyimpang

Prilaku yang diharapkan dari Fasilitator


;

Mampu memfasilitasi klien yang kurang aktif

Mampu menjadi role model bagi klien

Prilaku yang diharapkan dari Observer


;

Mampu mengobservasi jalan permainan

Mampu mengobservasi jalan diskusi

Mencatat pendapat yang dikemukakan oleh klien secara verbal dan non
verbal selama permainan dan diskusi berjalan.

E; Rencana Jalannya Acara


No.
1.

Waktu
10 Menit

Kegiatan TAK

Kegiatan Pasien

Pembukaan
;

Memberi salam

Menjawab salam

Memperkenalkan terapis

Mendengar

Meminta

Menjelaskan
waktu

memperhatikan

pasien
;

memperkenalkan diri
,

dan

Pasien memperkenalkan
diri.

kontrak,
topik,

tujuan;

Pasien

dan

aturan

dan memperhatikan

Kegiatan

mendengarkan

permainan
2.

30 Menit

Pelaksanaan I
;

Co-Leader

menghidupkanPasien berkonsentrasi pada


permainan

tape recorder.
;

Leader membagikan bunga


pada

pasien

kemudian

I,

digilirkan

danPasien I menerima bunga


kedari

membagikannya

pasien berikutnya.
;

leader

dan
kepada

Co-Leader mematikan tapeteman sebelahnya


recorder.
Pasien yang mendapat bunga

Leader meminta pendapatsaat tape mati, membacakan


beberapa pasien untukcerita I.
pasien
menanggapi permasalahanBeberapa
mengemukakan persepsinya
dari cerita I.

Fasilitator memotivasi klien


untuk menjawab.

Oberserver mengobservasi
jalannya

permainan

dan

memberikan

re-

diskusi.
;

Leader

inforcement

positif

atasPasien mendengarkan

pendapat pasien yang benar,penjelasan konsep dari


dan memperbaiki kesalahanleader
konsep.
Pelaksanaan II
;

Co-Leader

menghidupkanPasien berkonsentrasi pada


permainan

tape recorder.
;

Leader membagikan bunga


pada

pasien

kemudian

I,

digilirkan

danPasien I menerima bunga


kedari

membagikannya

pasien berikutnya.
;

leader

dan
kepada

Co-Leader mematikan tapeteman sebelahnya


recorder.
Pasien yang mendapat bunga

Leader meminta pendapatsaat tape mati, membacakan


beberapa pasien untukcerita 2
pasien
menanggapi permasalahanBeberapa
mengemukakan persepsinya
dari cerita 2.

Fasilitator memotivasi klien

untuk menjawab.
Oberserver mengobservasi
jalannya

permainan

dan

memberikan

re-

diskusi.
;

Leader

inforcement

positif

atasPasien

pendapat pasien yang benar,penjelasan

mendengarkan
konsep

dari

dan memperbaiki kesalahanleader


;

konsep
Pelaksanaan III

Co-Leader

menghidupkanPasien berkonsentrasi pada

tape recorder.
;

permainan

Leader membagikan bunga


pada
pasien
I,
danPasien I menerima bunga

kemudian

digilirkan

kedari

pasien berikutnya.
;

leader

dan

membagikannya

kepada

Co-Leader mematikan tapeteman sebelahnya


recorder.
Pasien yang mendapat bunga

Leader meminta pendapatsaat tape mati, membacakan


beberapa

pasien

untukcerita 3

menanggapi permasalahanBeberapa

mengemukakan persepsinya

dari cerita 3.
;

pasien

Fasilitator memotivasi klien


untuk menjawab.

Oberserver mengobservasi
jalannya

permainan

dan

diskusi.
;

Leader

memberikan

inforcement

positif

re-Pasien

mendengarkan

ataspenjelasan

konsep

dari

pendapat pasien yang benar,leader


dan memperbaiki kesalahan
konsep
3

5 menit

Leader

menutup

acaraPasien mendengarkan

permainan
;

Leader

mengucapkanPasien

terimakasih atas partisipasiperawat


pasien dan bersalaman

F; Pengorganisasian Kelompok
;

Leader

Co Leader

Observer

Fasilitator

: Perawat A

telah usai

menjabat
tanda

tangan

permainan

Perawat B
Perawat C
Perawat D

G; Media

H; Alokasi Waktu
;

Perkenalan Terapis

Perkenalan Klien

Permainan & Diskusi :

Penutup
Jumlah

:
:

I; Proses Evaluasi
1; Evaluasi struktur
;

Peserta 8 orang pasien

Setting tempat duduk berbentuk lingkaran dengan suasana tertib tidak


ada yang hilir mudik

2; Evaluasi proses
;

Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung

Klien aktif semua dan dapat memberikan tanggapan atau menjawab


dengan tertib.

Klien dapat bermain sesuai dengan aturan permainan

3; Evaluasi hasil
;

Klien mampu membina hubungan saling percaya

Klien dapat menyebutkan negeri asal

Klien dapat menyebutkan minimal 3 dari nama-nama anggota


kelompok

Klien dapat menyebutkan nama pengasuh

Evaluasi proses dan hasil dilakukan oleh observer

J; Skema Ruangan

F
F
F
F
F

Keterangan :
= Leader

= Co Leader
= Observerf

= Fasilitator
= Klien

K; Penutup
Setelah kegiatan terapi aktivitas kelompok ini diterapkan, klien dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan kemampuan uji
realitas, kemampuan komunikasi dan memberikan pendapat.

Anda mungkin juga menyukai