Amalia Choirni, Atik Setyani, Erlangga Fitra, Ihsan Fadhilah, Sri Lestari, Tri Budi
Kelompok 12 Pelatihan Instrumen
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
Abstrak
Salah satu metode spektroskopi yang sangat populer adalah metode spektroskopi FTIR (Fourier
Transform Infrared), yaitu metode spektroskopi inframerah yang dilengkapi dengan transformasi Fourier
untuk analisis hasil spektrumnya. Inti spektroskopi FTIR adalah interferometer Michelson yaitu alat untuk
menganalisis frekuensi dalam sinyal gabungan. Prinsip kerja spektroskopi FTIR adalah adanya interaksi
energi dengan materi. Untuk mengetahui gugus fungsi sampel, dilakukan uji terhadap standar amonium
sulfat, amonium klorida, benzaldehida, etanol, aseton, Na-asetat, dan isobutil alkohol. Berdasarkan hasil
dari spektrum inframerah berbagai pembanding, diketahui bahwa sampel D memiliki spektrum inframerah
yang sama dengan standar amonium klorida. Hal tersebut ditunjukkan dari karakteristik absorbsi
inframerah yang sama dengan standar amonium klorida. Sampel D memiliki frekuensi pita tajam pada
bilangan gelombang 34003250 cm-1 dan memiliki finger print sama dengan standar amonium klorida.
Kata kunci :Gugus Fungsi, FTIR, ammonium klorida
PENDAHULUAN
Spektrofotometri
tidak
elektron,
namun
cukup
untuk
mengeksitasi
menyebabkan
peningkatan
menyerap
radiasi
dengan
panjang
Fourier
untuk
analisis
hasil
inframerah
adalah
sangat
kimia
organik.
Alat
tersebut
biasa
senyawa,
momen
dipol
selama
bervibrasi
(Chatwal, 1985).
Prinsip kerja spektroskopi FTIR adalah adanya
interaksi energi dengan materi. Misalkan dalam
suatu
percobaan
berupa
molekul
senyawa
LASER
2013).
ikatan
yang
(Light
Amplification
by
Stimulated
menghubungkannya
fungsi
yaitu
benzaldehida,
infrared
isobutil alkohol .
mengakibatkan
molekul-molekul
dan
menghubungkannya
kekuatan
ikatan
yang
terhadap
amonium
suatu
sulfat,
etanol,
sampel
amonium
aseton,
dengan
klorida,
Na-asetat,
dan
METODE
Spektroskopi
FTIR
(Fourier
Transform
FTIR
adalah
interferometer
inframerah
sebagai
yang
diperoleh
intensitas
fungsi
kemudian
energi,
diplot
panjang
menghubungkannya
alat
spektroskopi
FTIR
secara
Ga
mbar 2. Spektrum inframerah sampel D
Gambar 1. Skema alat spektroskopi FTIR. (1)
Sumber Inframerah (2) Pembagi Berkas (Beam
Spliter) (3) Kaca Pemantul (4) Sensor Inframerah
(5) Sampel (6) Display
Analisis
gugus
fungsi
suatu
sampel
ini
adalah
gambar
spektrum
yang
terbentuk
pada
spektrum
inframerah
inframerah
berfokus
pada
di mana cm-1
disebut sebagai
dan
kekuatan
ikatan
yang
bilangan
gelombang
34003250
cm-1
dan
klorida.
Dalam
amonium
klorida,
tersebut
sesuai
dengan
hasil
spektrum
SIMPULAN
sejati.blogspot.com/2013/10/spektrofotomete
2013.
Spektrofotometer
Transformasi
Inframerah
Forier.
[online]
http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrofotometer
_Inframerah_Transformasi_Fourier
diakses
pada 20-12-2014)
Chatwal, G., 1985, Spectroscopy Atomic and
Molecule, Himalaya Publishing House,
Bombay.
Day
&
Underwood.
Kuantitatif.
1980.
Edisi
Analisa
Keempat.
Kimia
Jakarta:
Erlangga
Fessenden & Fessenden. 1997. Kimia Organik.
Jilid 1. Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga
Marcott, C. 1986. Material Characterization Hand
Book vol. 10: Infrared Spektroskopy, ASM
International, Amerika.
Sari, Sherly & Dwi A. 2012. Fabrikasi dan
Karakterisasi Kalsium Silikat Menggunakan
Bahan Komersial Kalsium Oksida dan Silika
dengan Rekasi Padatan pada Suhu 1000oC.
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika. Vol.01,No
01
Sejati,
Ratna
D.
2013.
Spektrofotometer
(http://nana-