Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
Isna Fadlilah
Karina Pravi Jayanti
Maili Wijhah Tsabity
M. Ridhlo Hanandika
Nurina Suciani Maruf
Kelas : 3C
(P17433212038)
(P17433212039)
(P17433212040)
(P17433212041)
(P17433212042)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, makalah Hasil Kunjungan IPAL Sewon, Bantul, Yogyakarta ini
dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Limbah Cair-A (PLC-A). Selain itu,
sesuai dengan judulnya, makalah ini digunakan untuk mengetahui informasi
tentang Hasil Kunjungan IPAL Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Kami percaya bahwa makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak, khususnya dosen
pengampu mata Pengelolaan Limbah Cair-A (PLC-A), Bapak Suparmin, SST.
M.Kes. yang telah membantu terwujudnya makalah ini.
Sesuai dengan peribahasa tak ada gading yang tak retak, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan praktik
lapangan ini. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pihak manapun akan kami
terima dengan senang hati. Akhir kata kami berharap semoga laporan ini
bermanfaat baik bagi kami sendiri maupun pembacanya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan di wilayah Aglomerasi perkotaan Yogyakarta menuntut
fasilitas infrastruktur yang lebih meningkatkan dengan meningkatnya jumlah
penduduk.
Salah satu infrastruktur yang penting dibidang perumahan dan
pemukiman dikaitkan dengan isu lingkungan adalah penyediaan sistem
pengolahan air limbah rumah tangga terpusat.
Dikota Yogyakarta sejak tahun 1936 telah dibangun jaringan
pembuangan air limbah sepanjang 110 Km, akan tetapi belum
menyelesaikan permasalahan pencemaran karena limbah masih dibuang
secara langsung ke sungai-sungai yang melintas kota.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pada tahun 1994-1996
dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpusat di Kecamatan
Sewon, Kabupaten Bantul diatas lahan seluas 6,7 Ha. Pembangunan IPAL ini
mendapatkan Hibah dari Pemerintah Jepang sebesar Rp 59M. IPAL ini mulai
beroperasi pada 1 Januari 1996. IPAL ini khusus mengolah limbah rumah
tangga (kamar mandi, air cucian, WC, dapur).
Pengelolaan Balai IPAL ini melibatkan tiga unsur pemerintah daerah
yakni Sleman (5 kecamatan), Kota (seluruh kota), dan Bantul (3 kecamatan)
yang lebih dikenal sebagai KARTAMANTUL.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang anda ketahui tentang IPAL Sewon, Bantul?
2. Bagaimana Pengolahan air limbah di IPAL Sewon, Bantul ?
3. Apa saja kendala-kendala yang ditemui di IPAL Sewon, Bantul?
4. Bagaimana pemantauan kulaitas air di IPAL Sewon, Bantul?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang IPAL Sewon, Bantul
2. Untuk mengetahui Pengolahan air limbah di IPAL Sewon, Bantul
3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang ditemui di IPAL Sewon, Bantul
4. Untuk mengetahui pemantauan kulaitas air di IPAL Sewon, Bantul
BAB II
PEMBAHASAN
Kota Yogyakarta
: 12.804 SR
Kabupaten Bantul
: 432 SR
Secara garis besar keberadaan IPAL Sewon ini memiliki 3 manfaat
yakni perlindungan terhadap badan-badan air (sungai dan sumur) dari
pencemaran rumah tangga, peningkatan dan estetika lingkungan,
pemanfaatan hasil IPAL berupa pupuk organik dari lumpur air limbah.
2. Kelembagaan :
IPAL Sewon sejak tahun 2009 berstatus BALAI IPAL merupakan
Unit Pelaksana Teknis Daerah PPU PERUMAHAN dan ESDM,
berdasarkan Perda No. 6 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Provinsi DIY, dan Peraturan Gubernur No. 36 tahun 2008
tentang rincian tugas dan fungsi dinas dan UPTD pada Dinas PU,
perumahan dan ESDM Provinsi DIY.
3. Dasar Hukum :
Perda Prov. DIY no. 6 th. 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
dinas dan UPTD pada Dinas PU, Perumahan dan ESDM Daerah DIY
4. Tugas dan Fungsi BIPAL :
Bertugas MENYELENGGARAKAN PENGELOLAAN AIR
LIMBAH RUMAH TANGGA, dengan fungsi :
a. Menyusun program balai,
b. Pelaksanaan ketatausahaan,
c. Pengelolaan SISTEM JARINGAN UTAMA dan pengoperasian
(dan pemeliharaan) SARANA DAN PRASARANA instalasi air
limbah,
d. Pelaksanaan pemantauan dan pengendalian AIR LIMBAH
RUMAH TANGGA,
e. Pelaksanaan pemberdayaan MASYARAKAT dalam pengelolaan
LIMBAH RUMAH TANGGA,
f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan PROGRAM balai,
dan
g. Pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai fungsi dan tugasnya.
5. Bagan Organisasi :
KEPALA
BALAI
KELOMPOK KEPALA SUB BAGIAN
JABATAN FUNGSIONAL
TATA USAHA
Aset
Jumla
h
Rp
Tanah
6,03 M
Alat Besar
3,04 juta
Alat Angkut
26 juta
87,6 juta
194
262,6 juta
113
31,1 juta
Alat Laboratorium
22
383,1 juta
Bangunan Gedung
222,94 juta
Bangunan Air/Irigasi
1,59 M
10
9,99 juta
Jumlah
244
9,13 M
Catatan:
Aset dari Pemerintah Pusat yang merupakan aset penting O&P IPAL
semuanya belum diserahkan ke Provinsi
7. Wilayah Kerja :
Jumlah
Golongan
Jumlah
S-2
IV
S-1/D-3
III
11
SLTA/SMK
16
II
13
SLTP
SD
Jumlah
7
1
32
16
Jumlah
32
Seksi
Jumlah
TU
14
OP
12 (satker 2 orang)
DALTAS
6 (satker 2 orang)
Aspek Lingkungan
4 Kolam Fakultatif
2 Kolam Pematangan
Rumah Pompa
(Lift Pump)
21,6 X 8 m
15.500 m3/hr = 179,4 ltr/dt
2 Unit Operasional
1 Unit Cadangan
2 m x 9 m x 1,2 m x 2 Bak
60 detik
(waktu tinggal)
77 m x 70 m x 4 m x 4 Kolam
Volume : + 21.321 m3/kolam
5,5 Hari
(waktu tinggal)
Kolam Pematangan
(Maturation Pond)
78 m x 70 m x 4 m x 2 Kolam
1,3 Hari
(waktu tinggal)
34 m x 232 m x 1 m
3.300 m3
Kolam Fakultatif
(Facultatif Aerated
Lagoon)
Bangunan Pelimpah
46 m x 2,5 m x 4,1 m x 2 bh
46 m x 2,5 m x 3,3 m x 2 bh
Fasilitas Gedung
390 m2
-------- lagoon
-------- pond
Laborat, kantor BIPAL,
dll
B. Hasil Kunjungan
1. Proses pengolahan air IPAL Sewon
Pengolahan air limbah yang digunakan untuk mengolah limbah
domestik di IPAL Sewon Bantul adalah dengan proses pengolahan secara
fisika biologi dan tidak menggunakan proses secara kimia. Pengolahan
air limbah di IPAL Sewon Bantul dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Pengolahan pendahuluan (pre treatment) :
Pengolahan pendahuluan yang digunakan meliputi saringan
jeriji, saringan kasar, bak equalisasi dan pengendap pasir (grift
chamber).
b) Pengolahan pertama (primary treatment)
Pengolahan pertama adalah pengolahan yang bertujuan
untuk menghilangkan zat padat tercampur di dalam air limbah
melalui pengendapan atau pengapungan.
c) Pengolahan kedua (secondary treatment)
Pengolahan kedua yang digunakan dalam pengolahan air
limbah domestik di IPAL Sewon Bantul adalah aerasi dan
pertumbuhan bakteri.
d) Pengolahan lanjut (Ultimate disposal)
Pengolahan lanjut yang digunakan dalam pengolahan air
limbah domestik di IPAL Sewon Bantul adalah pengolahan lumpur
agar dapat dimanfaatkan kembali.
2. Unit pengolahan air limbah
Unit pengolahan air limbah yang digunakan dalam IPAL Sewon
Bantul meliputi:
a) Saluran pembawa
Air limbah yang dialirkan sebelum masuk IPAL akan dilewatkan
pada saluran pembawa. Saluran pembawa berbentuk lingkaran terbuat
dari betondengan diameter 100 - 130 cm.
b) Rumah pompa
fisik.
Untuk
memberikan
sistem pengolahan
aliran
biologis
yang
saat
IPAL
kontinyu
sedang
pada
tidak
dioperasikan.
Untuk memberikan kontrol kapasitas aliran air limbah yang
lebih merata.
Mencegah masuknya konsentrasi zat beracun yang tinggi
dalam sistem pengolahan biologis.
30%.
Menghilangkan buih-buih tidak masuk ke dalam kolam
fakultatif.
c) Bak penangkap pasir (Grift Chamber)
Grift Chamber digunakan untuk menyaring pasir, batu atau
kerikil dan material kecil lainnya dari limbah cair. Partikel yang
diendapkan pada grift chamber mempunyai berat jenis yang besar dan
terdiri dari partikel-partikel anorganik dan organik. Pada umumnya
partikel yang diendapkan pada grift chamber adalah pasir. Grift
chamber di IPAL Sewon Bantul berjumlah satu buah dua jalur dan
dilengkapi dengan :
1) Pompa pasir
Pompa pasir yang digunakan berjenis pompa celup
(submersible pump) dengan spesifikasi alat berdiameter alat 100 x
1 m3/menit x15 m x 5,5 kw.
2) Siklon pemisah
Siklon pemisah yang digunakan memiliki spesifikasi alat
diameter 100 x 1 m3/menit dan berjumlah dua buah. Siklon
pemisah ini dihubungkan langsung dengan pipa keluaran dari
pompa pasir. Tanah dan pasir yang dikumpulkan pada dasar grift
chamber dihisap bersama kotoran oleh pompa pasir yang
dipisahkan menjadi padatan dan cairan di dalam siklon pemisah,
lalu tanah dan pasir yang sudah dipisah ditimbun pada ruang
dasar siklon.
3) Saringan kasar
Saringan kasar yang digunakan berjumlah dua buah
dengan spesifikasi alat W 2000 x 40 mm (ukuran mesh).
Berfungsi untuk menghilangkan kotoran-kotoran plastik dan
kotoran mengapung lainnya yang lolos dari saringan jeriji.
Kotoran tersebut dihilangkan dari saringan kasar dengan cara
manual dengan penggaruk aluminium satu atau dua kali dalam
sehari.
d) Laguna aerasi fakultatif / Kolam Fakultatif 1 dan 2
Laguna aerasi fakultatif merupakan salah satu jenis pengolahan
air limbah secara biologis dengan memanfaatkan 2 jenis bakteri, yaitu
bakteri aerob dan anaerob untuk mendegradasi kandungan bahan
pencemar yang terdapat dalam air limbah. Laguna aerasi fakultatif
dirangkai dalam dua kolam pararel dan tiap kolam terdiri dari dua buah
kolam (Kolam fakultatif 1 dan 2), dengan demikian semuanya
berjumlah empat kolam atau laguna. Tiap kolam dilengkapi dengan
aerator berjenis surface aeration dan waktu tinggal air limbah dilaguna
aerasi fakultatif 5,5 hari.
Limbah dari grid chamber akan masuk ke dalam Kolam
Fakultatif 1 dan kemudian akan menuju ke kolam fakultatif 2. Jenis
pengolahan ke 2 kolam ini sama saja.
Kolam Fakultatif 1 berukuran 77 m x 70 m x 4 m
dengan volume limbah 21.560 m 3 /kolam. Kapasitas BOD
masuk yaitu sekitar 3.332 mg/lt/hari.
Laguna aerasi fakultatif juga dilengkapi dengan :
1) Aerator
Aerator yang digunakan berjumlah empat buah, type surfac
eaeration dengan spesifikasi alat diameter 2000 x 48 rpm x 30 kw.
Aerator dioperasikan berdasarkan laju alir masukan kotoran.
Secara umum pengoperasian aerator dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
3.874
7.750
11.625
15.500
25
50
50
100
No 1-1
No 1-1
No 1-1/1-2
No 1-1/1-2
No 1-2
No 1-1
No 2-1/2-2
No 2-1/2-2
(m3/hari)
Fungsi dari pipa penggelontor adalah untuk melarutkan sampahsampah yang ada dalam pipa-pipa yang tidak disingkirkanakan
menghambat laju aliran air limbah ke IPAL. Air penggelontor diambil
dari empat inlet, yaitu Dam Bendolele, Dam Pogung, Dam Prawirodirjan
dan Selokan Mataram. IPAL sebagai tujuan akhir merupakan titik
terendah dibandingkan dengan jaringan pipa keseluruhan, sehingga
jaringan pipa air limbah ini memanfaatkan sistem pengaliran secara
gravitasi dalam pengaliran air limbahnya.
Limbah kota (kotoran) dipompakan ke dalam grift chamber dengan
menggunakan pompa angkat. Sebelum pompa angkat tersebut dipasangi
jeriji untuk melindungi pompa dari kerusakan akibat benda-benda besar
seperti sampah. Pompa angkat tersebut jenis ulir (screw). Pompa tersebut
menghisap limbah secara kontinu tanpa tersumbat oleh kotoran-kotoran
yang terbawa aliran limbah. Pada IPAL ini dipasang tiga buah pompa,
dimana satu buah sebagai cadangan. Pompa jenis screw dapat
dikendalikan secara otomatis berdasarkan kuantitas air limbah yang
mengalir.
Dengan pompa angkat limbah kotor dituangkan ke dalam grift
chamber dimana kotoran-kotoran kasar dan berat seperti tanah dan pasir
akan mengendap. Keluaran dari grift chamber dialirkan kesaringan kasar
untuk menangkap kotoran-kotoran seperti kantung plastik, ranting kayu
dan kotoran lainnya akan mengendap dan berkumpul di dasar grift
chamber. Kotoran tersebut kemudian dialirkan dengan menggunakan
pompa celup (submersible pump) dan akan dipisahkan dari limbah cair
dan padatan dengan menggunakan siklon pemisah. Kemudian padatan
ditampung dalam hooper yang berada dibawah siklon dan dibuang secara
berkala, sedangkan limbah cair dikembalikan ke dalam grift chamber.
Limbah kotor yang telah diolah secara fisik tersebut diumpankan melalui
tangki distribusi ke laguna aerasi fakultatif.
Laguna aerasi fakultatif dibagi dalam dua jalur dan tiap jalur terdiri
dari dua kolam yang dirangkai secara seri. Di dalam laguna aerasi
fakultatif, kotoran-kotoran organik yang terkandung dalam limbah kotor
menggunakan
gaya
gravitasi
untuk
mengalirkan
air
limbahnya sehingga daerah yang terlayani hanya pada daerah yang letak
tanahnya lebih tinggi dari IPAL Sewon.
Rancangan awal dari IPAL Sewon hanya menampung air limbah
saja, namun kenyataannya masih ditemukan berbagai limbah padat yang
ikut terbawa oleh aliran limbah hal ini terjadi mungkin karena kesadaran
masyarakat
yang
masih
kurang.
Sampah-sampah
itu
akhirnya
menyumbat aliran limbah pada titik-titik tertentu. Salah satu dampak dari
adanya sampah yang terikut aliran air limbah adalah pihak IPAL secara
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sewon merupakan instalasi
pengelolaaan limbah terpusat yang berada di Jalan Bantul KM 6,
Dusun Cepit, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. IPAL Sewon
dibangun mulai tahun 1994 - Desember 1995. Dan mulai beroperasi
pada tanggal 1 Januari 1996. Luas lahan IPAL Sewon sebesar 6,7 Ha.
Dana untuk membangun IPAL ini berasal dari hibah pemerintah
Jepang melalui Departemen Pekerjaan Umum senilai Rp. 59 milyar.
Wilayah pelayanan IPAL SEWON meliputi seluruh kota Yogyakarta
meliputi sebagian wilayah Sleman dan sebagian wilayah Kabupaten
-
Bantul.
IPAL Sewon adalah instalasi pengolahan air limbah domestic.
Pengolahan air limbah di IPAL Sewon yaitu menggunakan proses fisik
dan biologi. Proses pengolahan air limbah dilakukan di kolam
fakultatif 1 dan 2, kolam maturasi / pematangan dan bak pengendap
lumpur.
Air limbah di IPAL Sewon setiap hari diambil sampelnya untuk
pemeriksaan kulitas kontrol air. Pengambilan sampel air ini dilakukan
oleh petugas laboratorium IPAL. Selain itu juga dilakukan
karena
kekurangan
personil.
IPAL
Sewon
hanya
gangguan
Lumpur yang sudah kering tersebut sebaiknya dapat dimanfaatkan
menjadi pupuk yang sudah siap pakai dengan cara pengepakan dan
apabila lumpur tersebut tidak mengandung B3 (Bahan Beracun dan
Berbahaya)
Bagi pengelola IPAL Sewon Bantul bisa lebih ditingkatkan kembali
fasilitas-fasilitas pendukung yang belum tersedia di IPAL Sewon
Bantul.
DAFTAR PUSTAKA
Mara dan Cairncross, 1994. Pemanfaatan Air Limbah & Ekskreta Patoakan untuk
perlindungan Kesehatan Masyarakat. Bandung : ITB.
Sugiharto, 2008. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta : UI Press
Joy
Irman.
Kunjungan
POKJA
Sanitasi
Ke
IPAL
Sewon.
W.
Setyo.
2012.
IPAL
Sewon.
Yogyakarta
eprints.uny.ac.id/.../BAB%201%20-%2007401241024...
(diakses
UNY.
pada
di
Kota
Probolinggo.
Semarang
eprints.undip.ac.id/40632/.../015-Yusdi_Vari_Afandi....
(diakses
Undip.
pada
LAMPIRAN