Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Oleh
712003S114017

DIII KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN PANDAN HARUM
YAYASAN ABDI KALIMANTAN
BANJARMASIN
2014/2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok bahasan
:
Sub pokok
:
Sasaran
: Siswa Siswi SDN SN Pelambuan 4
Hari/tanggal
: 25 Juni 2015
Waktu
: 30 Menit
Tempat
: SDN SN Pelambuan 4
Penyuluh
: Indriana Rahmawati

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta penyuluhan dapat


memahami tentang Kesehatan Gigi dan Mulut.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah proses penyuluhan tentang Kesehatan Gigi dan Mulut, diharapkan peserta
mampu :
a) Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut secara benar.
b) Menjelaskan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
c) Menyebutkan 3 tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
d) Menyebutkan 2 dari 4 penyebab terjadinya kerusakan gigi secara benar.
e) Menjelaskan 3 dari 5 cara perawatan gigi dan mulut secara tepat.
f) Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar.
B. Materi (terlampir)
Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengertian kesehatan gigi dan mulut.


Fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
Tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
Penyebab terjadinya kerusakan gigi.
Cara perawatan gigi dan mulut yang tepat.
Langkah-langkah menggosok gigi yang benar.
Media
1. Laptop
2. LCD
3. Pantom gigi
4. Leaflet

8. Metode
1. ceramah

2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
9. Setting tempat

10. Pengorganisasian
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Penanggung jawab : Wahyu Rahmatullah


Penyaji
: Indriana Rahmawati
Moderator
: Lia Angraini
Notulen
: Rismadanti
Fasilitator
: Dhea Safira
Observer
: Aprilya Alzannah

11. Rincian tugas


1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2. Moderator
a. Membuka dan menutup acara penyuluhan .
b. Membuat kontrak waktu pelaksanaan kegiatan.
c. Menjelaskan tujuan dan topik penyuluhan.
d. Menyerahkan penjelasan penyuluhan kepada presenter.
e. Mengarahkan jalannya diskusi.
f. Memeberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
g. Menyimpulkan kegiatan.
3. Penyuluh
Memberikan penyuluhan sesuai topik yang akan disajikan.
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif dalam penyuluhan.
b. Memfasilitasi dalam kegiatan.
5. Observer
a. Mengamati jalannya acara.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung.
d. Membuat laporan hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan.
12. dan
No

Kegiatan

1.

Pembukaan :
1.
2.
3.
4.

Respon Peserta
Penyuluhab
a.

1.

20 menit
1. Mendengar
Bertanya/ada respon

A. Menjelaskan materi penyuluhan secara


berurutan dan teratur.
Materi :
1. . Pengertian kesehatan gigi dan

5 menit
1. Menjawab salam.
2. Mendengarkan.
3. Menyetujui
4. Memperhatikan.

Memberi salam.
Meperkenalkan diri.
Kontrak waktu.
Menjelaskan tujuan penyuluhan.

Pelaksanaan :

Waktu

3.

mulut.
2. Fungsi gigi dan manfaat menggosok

Meperhatikan
jawaban

gigi.
3. Tanda dan gejala adanya kerusakan
gigi.
4. Penyebab terjadinya kerusakan gigi.
5. Cara perawatan gigi dan mulut yang
tepat.
6. Langkah-langkah menggosok gigi
yang benar.
B. Memberikan peserta kesempatan untuk
bertanya.
3.

Penutup
a) a. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b) b. Mengakhiri dengan salam

5 menit
a) Memperhatikan
b) Menjawab salam

7. Evaluasi
a) Apa itu kesehatan gigi dan mulut?
b) Apa Fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
c) Apa saja Tanda dan gejala adanya kerusakan gigi.
d) Apa Penyebab terjadinya kerusakan gigi.
e) Bagaimana Cara perawatan gigi dan mulut yang tepat.
f) Bagaimana Langkah-langkah menggosok gigi yang benar.
8. Sumber
http://dhewi-hany.blogspot.com/ SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)
http://detra18.blogspot.com/ Keperawatan Komunitas I (Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
http://niamts.blogspot.com/ Contoh Satuan Acara Penyuluhan
http://akperku.blogspot.com/2011/11/sap-perawatan-gigi-satuan-acara.html

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


A. PENGERTIAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut pada anak. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu
proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan
untuk menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan meningkatkan taraf hidup.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik sehat secara jasmani
dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan
berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan gigi dan
mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan mulut berada dalam kondisi bebas dari adanya bau
mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang gigi, gigi dalam keadaan
putih dan bersih, serta memiliki kekuatan yang baik
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan
secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan terlalu
banyak makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plak dan sisa
makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak struktur
gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi,
serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Kunjungan berkala ke dokter gigi
hendaknya dilakukan teratur setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada
keluhan.. Dengan perawatan yang tepat pada gigi, maka akan dapat menghindari berbagai
masalah gigi dan gusi seperti gigi berlubang dan karang gigi serta masalah bau mulut.
B. FUNGSI GIGI DAN MANFAAT MENGGOSOK GIGI
1. Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan ektoderm, yang memiliki 3
fungsi utama yaitu,
Pengunyahan (mastikasi) yang meliputi, memotong, merobek, dan melumat.
Keindahan (estetika)
Berbicara (phonetic).

MACAM MACAM GIGI BESERTA FUNGSINYA


Gigi Seri (Incisivus)
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong makanan (mastikasi).
Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4 berada di rahang

bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi usia 4 6 bulan, kemudian diganti dengan
gigi seri permanen pada usia 5 6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 8 tahun

pada rahang atas.


Gigi Taring (Caninus)
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan merupakan gigi yang
paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya adalah untuk mengoyak makanan.
Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu

caninus ini diganti dengan gigi caninus permanen pada usia 11 13 tahun.
Gigi Geraham Kecil (Premolar)
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2 di kanan. Gigi ini
hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di belakang caninus. Tumbuh pada usia
10 11 tahun dan menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini

berfungsi untuk melumatkan makanan.


Gigi Geraham (Molar)
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada usia 10 11
tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar permanen tumbuh di
belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan digantikan oleh gigi premolar.
Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap
sisi kanan dan kiri. Gigi molar permanen inilah yang paling sering berlubang dan
menyebabkan keluhan.

2. Manfaat Menggosok Gigi


Supaya gigi tetap bersih.
Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan senyum yang sehat.
Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
Dapat berfungsi dengan baik.
C. TANDA DAN GEJALA GIGI BERLUBANG
1. Tanda Gigi Berlubang
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya plak putih
seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan berubah menjadi cokelat,
kemudian mulai membentuk lubang. Spot kecokelatan yang buram menunjukkan proses
demineralisasi yang sedang aktif. Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan rutin untuk
mendeteksi dini timbulnya lubang.
2. Gejala Gigi Berlubang
Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk pokok dari gigi
yang melindungi daerah akar gigi), biasanya mengeluh sakit atau timbul ngilu setelah makan

atau minum manis, asam, panas atau dingin. Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit
gigi, gigi menjadi sensitif setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin.
Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri ketika menggigit dan
bau mulut (Halitosis).
D. PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN GIGI
Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :
1. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko terkena
karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang.
Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk sempurna. Dentinogenesis
imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada kebanyakan kasus,
gangguan ini bukanlah penyebab utama dari karies.
2. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam gigi dapat
menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering
terselip sisa makanan.
3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri
penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk karies akar,
bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus,
Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.
4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi
perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka
bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. PH dapat
menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan
mineral gigi.
Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies, yaitu :
1. Air liur dapat menjadi penyeimbang lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan
dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti pada diabetes mellitus.
2. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air liur.
Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.

3. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah faktor
yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi. Dengan gusi
yang menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada akar gigi akan lebih
mudah mengalami demineralisasi.
4. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu. Gigi
yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya dapat
terkena juga. Sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan yang manis
(misalnya susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya pemberian
makan pada anak-anak dengan cairan manis.
5. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe karies ini
sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia, kebersihan mulut yang buruk,
pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin karena obat ini membuat
mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi kepala dan leher,
ini mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.

E. CARA PERAWATAN GIGI DAN MULUT YANG TEPAT


1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan
rapat. Kemudian, terapkan cara menyikat gigi yang benar, yaitu menyikat dari arah gusi
ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan tidak terlalu keras.
2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan yang
berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat yaitu
minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
3. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket mudah melekat
pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan membentuk plak dan akhirnya
menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyikat gigi
segera setelah mengonsumsi makan tersebut.

4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta gigi yang
tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang mengandung
perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk merawat kesehatan gigi
dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan fluoride) sebagai perlindungan
maksimum agar gigi tidak mudah berlubang.
5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan memeriksakan
kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali dengan
catatan rutin.
F. LANGKAH LANGKAH MENGGOSOK GIGI DENGAN BENAR
Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara teratur. Berikut
adalah cara menyikat gigi yang benar:
1. Tempatkan sikat pada sudut 45 terhadap gusi.
2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke bawah.
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek
gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.

Anda mungkin juga menyukai