DISUSUN OLEH :
NAMA
NIP
JABATAN
TEMPAT BERTUGAS
NO. HP
ABSTRAK
Dalam
melaksanakan
proses
pembelajaran
disekolah
seorang
guru
kegiatan
supervisi
kelas
dapat
meningkatkan
mutu
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas segala rahmatNya
yang telah menjadikan penelitian tindakan sekolah (PTS) dengan judul Meningkatkan
Kemampuan Guru dalam Menerapkan Model-model Pembelajaran
Melalui Kegiatan
Supervisi Kelas di SD Negeri 081235 Sibolga. Untuk itu melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam
penyelenggaraan kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan PTS ini tidak menutup
kemungkinan masih terdapat kekurangan dari berbagai segi, mungkin sistematikanya,
mungkin isinya, maupun segi kebahasaannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
pembaca umumnya sangat penulis harapkan. Walaupun begitu, penulis tetap berharap PTS
ini bisa memberikan kontribusi kepada dunia pendidikan umumnya dan kepada kepala
sekolah dalam melaksanakan tugas. Terima kasih.
Sibolga,
Maret 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
i
ii
iii
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1
1
2
2
3
4
4
4
6
8
8
4
4
4
6
8
9
4
4
4
6
8
9
10
10
10
iii
10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
mengubah hambatan tersebut menjadi sebuah kekuatan dalam pengelolaan kegiatan belajar
mengajar yang efektif dan efisien sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang
memuaskan.
Untuk menjawab hal itu, penulis mencoba memberi solusi kepada guru-guru untuk
menerapkan model-model pembelajaran melalui kegiatan supervisi kelas di SD Negeri
081235 Sibolga dengan menyusun berbagai perangkat pembelajaran yang dibutuhkan
seperti : RPP, alat peraga, teknik pengumpulan data, dan instrumen yang dibutuhkan untuk
membantu guru dalam mengelola kelas dan mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, pokok masalah dalam
model-model
pembelajaran melalui
kegiatan
supervisi
kelas
dapat
Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk hal-hal sebagai berikut.
1.
2.
belajar siswa.
Meningkatkan kemampuan guru SD Negeri 081235 Sibolga dalam mengelola
3.
proses pembelajaran.
Meningkatkan kebermaknaan proses belajar siswa SD Negeri 081235 Sibolga guna
4.
2
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini, dilakukan dengan harapan memberikan manfaat
bagi siswa, guru, maupun sekolah. Adapun manfaat dimaksud, sebagai berikut.
1.
a)
b)
c)
d)
2.
a)
b)
3.
a)
b)
yang diajarkan;
memperoleh alternatif baru untuk peningkatan mutu pembelajaran.
Manfaat bagi sekolah, antara lain:
meningkatkan prestasi sekolah dalam bidang akademis;
meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme guru.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Kajian Teori
1.
Model Pembelajaran
a.
pengembangan
model
pembelajaran
yang
mendapat
penekanan
Rasional teoritik yang logis yangdisusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
4)
dengan berhasil.
Lingkungan belajar yang duperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
4
Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi
peserta didik. Karena itu dalam memilih model pembelajaran guru harus memperhatikan
keadaan atau kondisi siswa, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar
penggunaan model
pembelajaran dapat
diterapkan
secara
efektif
dan
c.
Supervisi Kelas
a.
melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis yang
intesif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Istilah supervisi kelas mengacu kepada misi utama pembelajaran, yaitu
kegiatan yang ditujukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses dan prestasi
akademik. Dengan kata lain, supervisi kelas adalah kegiatan yang berurusan dengan
perbaikan dan peningkatan proses dan hasil pembelajaran di sekolah.
Beberapa alasan mengapa supervisi kelas diperlukan, diantaranya:
1)
tidak ada balikan dari orang yang kompeten sejauh mana praktik profesional telah
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
b.
1)
2)
3)
pembelajaran;
membantu guru untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang muncul
4)
5)
c.
guru dalam proses kegiatan belajar mengajar dan ketepatan dalam membuat perencanaan
pembelajaran. Harapan dari supervisi kelas akan berdampak pada proses belajar mengajar
yang efektif dan efisien.
d.
menjadikan kepala sekolah dan guru sebagai professional learners, dan (3) membina kepala
sekolah dan guru-guru untuk memiliki kemampuan manajemen sumber daya
pendidikan. Untuk itu, kepala sekolah yang akan bertindak sebagai supervisor harus
memahami benar prinsip-prinsip supervisi kelas, di antaranya:
1)
2)
3)
4)
5)
6
e.
5)
oleh guru.
Membuat kesepakatan untuk berbagi peran antara supervisor dan guru dalam proses
pembelajaran.
Untuk lebih memantapkan program supervisi kelas dan meyakinkan guru-guru SD
Negeri 081235 Sibolga bahwa program supervisi kelas ini akan memberikan manfaat bagi
guru, yang dilakukan kepala sekolah, yakni sebagai berikut.
1)
Datang lebih pagi sebelum guru masuk kelas untuk melakukan kontrak ulang
tentang: langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan, peran masing-masing
2)
3)
4)
5)
7
Setelah supervisi kelas selesai dilaksanakan, kepala sekolah SD Negeri 081235
Sibolga melakukan upaya tindak lanjut, dengan cara sebagai berikut.
1)
2)
3)
4)
5)
Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori di atas, maka dengan melalui kegiatan penerapan modelmodel pembelajaran melalui kegiatan supervisi kelas oleh kepala sekolah diyakini benar
akan meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran, yang
akhirnya proses dan hasil belajar siswa SD Negeri 081235 Sibolgapun meningkat. Hal ini
hanya mungkin akan terjadi apabila antara kepala sekolah dan guru serta siswa SD Negeri
081235 Sibolga mau bersinergis untuk saling berkontribusi secara positif. Untuk itu, semua
pihak yang terlibat perlu lebih dulu merencanakan segala sesuatunya dengan matang.
Perencanaan yang dibuat tentunya didasarkan pada prinsip-prinsip supervisi kelas dengan
mempertimbangkan upaya strategis yang akan diterapkan (dalam hal ini model-model
pembelajaran terpilih yang konteks dengan situasi dan tujuan yang ingin dicapai).
Adapun pelaksanaannya, tidak boleh menyimpang dari yang sudah direncanakan.
Selama proses supervisi sedang berlangsung, kepala sekolah dan guru berkolaborasi
menciptakan iklim pembelajaran yang memungkin seluruh siswa belajar secara aktif,
kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan. Sejak awal hingga akhir proses supervisi
kelas berlangsung, kepala sekolah mencatat dan menilai kinerja guru dan siswa, yang
hasilnya akan dijadikan bahan diskusi untuk menentukan langkah tindak lanjut ke depan
supaya lebih berhasil mencapai sasaran.
C.
Hipotesis Tindakan
Bertolak dari masalah, hasil kajian teori, dan kerangka pikir di atas, dapat
Prosedur Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian tindakan sekolah, dengan empat langkah
Perencanaan Tindakan
Hal-hal yang diupayakan pada tahap perencanaan tindakan, yaitu sebagai berikut.
a)
Pemilihan topik.
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
2.
Pelaksanaan Tindakan
Menerapkan tindakan sesuai dengan rencana, dengan langkah-langkah:
a)
b)
c)
rencana pembelajaran.
Guru yang ditunjuk tersebut mempresentasikan rencana pembelajarannya di depan
kelas untuk mendapatkan umpan balik.
3.
Pengamatan (Observasi)
Pada tahap observasi:
a)
b)
c)
observasi.
Menilai tindakan dengan menggunakan format evaluasi.
Pada tahap ini seorang guru melakukan implementasi rencana pembelajaran yang
telah disusun, guru lain melakukan observasi dengan menggunakan lembar
observasi yang telah dipersiapkan. Selain itu dilakukan pemotretan yang mengclose up kejadian-kejadian khusus selama pelaksanaan pembelajaran.
4.
Refleksi
Refleksi dilakukan secara kolaborasi. Baik kepala sekolah, guru, maupun observer
turut memikirkan hasil tindakan serta bagaimana langkah tindak lanjut ke depan, agar
terjadi peningkatan yang lebih baik.
C.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang ditetapkan adalah meningkatkan kemampuan guru dalam
081235 Sibolga. Aspek yang diukur dalam observasi adalah antusiasme guru SD Negeri
081235 Sibolga dalam menerapkan model-model pembelajaran, interaksi siswa dengan
guru
dalam
proses
belajar
mengajar,
sama antarsiswa
1.
Teknik Observasi
Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data langsung dari pelaksanaan
10
2.
Teknik Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh sejumlah keterangan dari pihak-
Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh berbagai dokumen yang
berkaitan dengan proses dan hasil penelitian untuk memperkuat perolehan data dari teknik
observasi dan teknik wawancara.
E.
dianalisis dengan cara mendeskripsikan arti masing-masing data, baik yang berkaitan
dengan perubahan kemampuan guru maupun siswa setelah diupayakan melalui perlakuan
(treatement) yang diterapkan, dalam hal ini model-model pembelajaran terpilih untuk
mentasi permasalahan yang ada. Kriteria yang digunakan dalam rangka itu, yakni sebagai
berikut.
1.
apabila:
a)
b)
c)
d)
2.
4)
kelompok;
siswa mencapai hasil belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) masing-masing mata pelajaran yang telah ditetapkan sekolah.
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
1.
Siklus I
Proses pelaksanaan siklus I menempuh empat tahapan, yakni: a) perencanaan, b)
Perencanaan
Perencanaan tindakan siklus I dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru, dan
pengawas. Hal-hal yang diupayakan pada tahap tahap ini oleh semua pihak, antara lain:
1)
a)
b)
ketentuan
komponen-komponennya
dan
tuntutan
model-model
c)
d)
setiap guru kurang mampu menindaklanjuti hasil belajar siswa, sehingga banyak
siswa yang kurang mencapai kriteria ketuntasan minimal masih tetap dibiarkan.
2)
Menetapkan upaya yang tepat pada saat melaksanakan supervisi kelas agar
berhasil mengatasi setiap persoalan yang dialami guru dengan cara memberikan
bantuan pemikiran dan contoh-contoh yang tepat mengenai penggunaan modelmodel pembelajaran terkini yang konteks dengan keadaan sekolah. Dalam rangka
itu, kepala sekolah membagikan contoh konsep rencana pelaksanaan pembelajaran
mata pelajaran sosial dan eksak kepada para guru. Melalui pemberian contoh
tersebut diharapkan para guru dapat membuat kembali sebuah rencana pelaksanaan
pembelajaran yang lebih mengakomodir kepentingan siswa untuk belajar lebih baik
12
dari sebelumnya pada kompetensi dasar yang akan disampaikan. Setelah semua
guru menerima konsep-konsep yang dibuat oleh supervisor (penulis sebagai kepala
sekolah), kepada mereka diberi kesempatan untuk bertanya seperlunya terkait
dengan hal-hal yang sudah direncanakan yang dianggap masih kurang dipahami.
Selama kegiatan ini berlangsung diharapkan ada masukan dari para guru untuk
lebih
memaksimalkan
perencanaan
pembelajaran
yang
dijadikan
konsep
percontohan. Oleh karena waktu jualah yang kurang memadai, maka kepada
masing-masing guru, supervisor memberikan tenggang waktu untuk memikirkan
setiap tuntutan rencana pelaksanaan pembelajaran di rumah. Menutup kegiatan
dikusi ini, kepala sekolah menetapkan waktu pelaksanaan supervisi kelas untuk
masing-masing guru, seperti tertera pada uraian di bawah.
3)
4)
13
5)
(a)
(b)
pembelajaran;
lembar observasi
(c)
pembelajaran;
lembar observasi untuk menilai kemampuan guru dalam mengevaluasi kemampuan
(d)
(e)
belajar siswa dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan;
lembar wawancara dengan guru dan siswa.
b.
Pelaksanaan
untuk menilai
kemampuan
14
Pada tanggal 21 April 2014, penulis mengadakan supervisi kelas untuk memberikan
bantuan berupa bimbingan pelaksanaan pembelajaran kepada saudari Nurmalina Panjaitan
yang mengajar di kelas II. Penulis dan yang bersangkutan tiba di sekolah sekitar 30 menit
sebelum jam pelajaran di mulai. Sebelum pembelajaran di mulai, penulis dengan saudari
Nurmalina Panjaitan mengadakan diskusi terkait dengan kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa dan model pembelajaran yang sudah direncanakan untuk menyiasati
ketercapaiannya kompetensi dasar tersebut oleh siswa. Tidak sedikit masukan dan suport
yang penulis berikan kepadanya, dengan tujuan menyemangati dan agar pada saat
pelaksanaannya tidak terkesan kaku dengan kehadiran penulis di kelas.
Tiba waktunya jam pelajaran di mulai, penulis dan saudari Lamria Silalahi
memasuki ruang kelas III. Sebelum memasuki ruangan, kami menyampaikan salam, yang
dijawab dengan baik oleh seluruh siswa. Saudari Lamria Silalahi mengawali pembelajaran
dengan doa bersama sebelum belajar. Seluruh siswa tampak berdoa dengan hidmat.
Selesai kegiatan berdoa, yang bersangkutan dan penulis berusaha mengondisikan siswa,
agar dalam kondisi siap belajar. Barulah setelah itu, yang bersangkutan menjelaskan tujuan
pembelajaran dan cara belajar untuk mencapainya. Mengakhiri kegiatan awal, beliau dan
penulis memotivasi siswa dengan cara akan memberi reward dan punishment yang
setimpal.
Proses kegiatan inti pembelajaran pun berlangsung di bawah kendali saudari
Lamria Silalahi. Kadang-kadang penulis membantu membimbing dan mengarahkan siswa
pada hal-hal yang diinginkan dalam pembelajaran. Dalam pada itu, penulis
memperhatikan, mencatat, dan menilai aktivitas yang bersangkutan dan siswa. Hal ini
berlangsung hingga kegiatan pembelajaran berakhir.
Demikian pun dengan supervisi kelas berikutnya, dilaksanakan dilaksanakan pada
tanggal 22 April 2014 Kepada masing-masing guru (Reni Manurung, Erna Sulastri
Sigalingging, Elly Sari Pasaribu), penulis berusaha sekemampuan membina, seperti halnya
yang dilakukan kepada beberapa orang guru sebelumnya. Ketika masing-masing sedang
berinteraksi dengan siswa, penulis membantu, mengarahkan, dan turut serta memotivasi
siswa. Selain itu, penulis pun memperhatikan dengan seksama aktivitas guru dan siswa,
serta mencatat hal-hal penting dan menilainya pada lembar observasi.
15
c.
Observasi
Observasi dilakukan oleh penulis sejak awal hingga akhir kegiatan pembelajaran
dilaksanakan oleh guru dan siswa. Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa catatan
serta hasil penilaian terhadap kemampuan masing-masing guru. Berikut ini ringkasnya
hasil catatan dan penilaian tersebut.
1)
3
4
5
6
27
3
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
Nilai 3 : Cukup Mampu
Nilai 4 : Mampu
Selain itu, kemampuan yang bersangkutan pun dalam melaksanakan pembelajaran,
mengevaluasi, dan menindaklanjuti hasilnya pun dinilai secara objektif. Ada beberapa
catatan penting terkait dengan hasil observasi terhadap substansi tersebut, yakni sebagai
berikut.
a)
Pelaksanaan pembelajaran masih didominasi guru. Hal ini mungkin karena sudah
terbiasa gaya mengajarnya seperti. Kemungkinan lainnya, yang bersangkutan
sepertinya belum terbiasa dengan langkah-langkah membelajarkan siswa berdasarkan
model pembelajaran yang dipilihnya. Oleh karena, kurang terjadi proses
pembentukan karakter siswa, seperti yang diharapkan. Demikian pun dalam
membelajarkan siswa pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, sepertinya terlewati
b)
c)
Lebih jelasnya mengenai nilai yang diberikan penulis pada saat observasi terhadap
setiap substansi di atas, tertuang dalam tabel 2 (terlampir) berikut.
17
Tabel 2 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran,
Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Nilai
2
3
31
2,38
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
Nilai 3 : Cukup Mampu
Nilai 4 : Mampu
2)
dengan sebuah rencana yang terdiri atas komponen-komponen berikut: (1) standar
kompetensi, (2) kompetensi dasar, (3) indikator hasil belajar, (4) tujuan pembelajaran, (5)
materi pokok, (6) model pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), (7) langkahlangkah kegiatan pembelajaran, (8) alat dan sumber pembelajaran, dan (9) penilaian
pembelajaran. Dalam merumuskan komponen 1, 2, 3, dan 4, yang bersangkutan
dinilai
18
cukup mampu. Lain halnya dengan komponen materi pokok, kurang mampu dirumuskan
dalam uraian yang jelas, serta kurang disertai contoh yang konkret. Demikian pun dalam
pemilihan model pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), sepertinya antara
pendekatan, metode, dan teknik kurang sesuai. Terlebih lagi bila dikaitkan dengan tujuan
pembelajaran, karakter yang diinginkan, dan karakteristik siswa. Selain itu, dalam
komponen langkah-langkah pembelajaran dinilai kurang mengakomodir proses belajar
siswa pada tahapan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Komponen lainnya yang dinilai
masih kurang direncanakan dengan baik, yaitu teknis penilaian. Adapun hasil penilaian
komponen-komponen tersebut secara keseluruhan, seperti tertuang pada tabel 3 (terlampir)
berikut.
Tabel 3 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran
No.
1
2
3
4
5
6
Metode, Teknik)
7
Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
8
Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran
9
Rumusan Penilaian Pembelajaran
Jumlah Nilai
Rata-rata Nilai
Keterangan:
Nilai 1
: Tidak Mampu
Nilai 2
: Kurang Mampu
Nilai 3
: Cukup Mampu
Nilai 4
: Mampu
Nilai
2 3
24
2,67
19
Substansi lainnya yang dinilai dari kemampuan saudari Nurmalina Panjaitan, yaitu
dalam melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti hasilnya. Ada
beberapa catatan penting terkait dengan hasil observasi terhadap substansi tersebut, yakni
sebagai berikut.
(a)
(b)
(c)
Pelaksanaan pembelajaran masih berfokus pada penyajian materi ajar. Padahal model
pembelajaran yang digunakan lebih menitikberatkan pada aktivitas belajar siswa.
Pemberdayaan siswa dalam mengeksplorasi, mengelaborasi, dan mengkonfirmasi
kurang mendapat perhatian yang serius. Hal ini lebih disebabkan oleh kebiasaan
sebelumnya, di mana pusat belajar siswa pada guru bukan pada proses mandiri dan
kerjasasama. Tidak heran kalau kemudian siswa hanya duduk, dengar, catat, dan
hafalkan (DDCH) bukan CBSA (ke cara belajar siswa aktif).
Evaluasi pembelajaran hanya dilaksanakan di akhir pembelajaran. Di awal
pembelajaran tidak ada evaluasi. Itu sebabnya kemajuan siswa dalam belajar kurang
terukur. Paling tidak dengan adanya tes awal dan tes akhir, tingkat kemajuannya
dapat diketahui.
Hasil belajar siswa di akhir pembelajaran tidak sempat ditindaklanjuti, karena waktu
lebih banyak tersita untuk penyajian meteri ajar.Itu sebabnya untuk menentukan
upaya tindak lanjut yang tepat, terpaksa harus menunggu hasil refleksi.
Untuk mengetahui nilai kemampuan yang bersangkutan terkaitan dengan setiap
Nilai
2 3
20
12
: Kurang Mampu
Nilai 3
: Cukup Mampu
28
2,15
Nilai 4
3)
: Mampu
Saudari Lamria Silalahi, mengawali pengelolaan proses pembelajaran dari sebuah
rencana yang terdiri atas komponen-komponen berikut: (1) standar kompetensi, (2)
kompetensi dasar, (3) indikator hasil belajar, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pokok, (6)
model pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), (7) langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, (8) alat dan sumber pembelajaran, dan (9) penilaian pembelajaran. Untuk
komponen 1, 2, 3, dan 4, sudah dirumuskan dengan baik. Oleh karena itu, yang
bersangkutan dinilai mampu merumuskan keempat komponen tersebut. Berbeda dengan
komponen materi pokok, yang bersangkutan dinilai kurang mampu. Harusnya komponen
ini dirumuskan dalam uraian yang jelas, yang disertai contoh konkret untuk memudahkan
pemahaman siswa. Sama halnya dengan mengupayakan komponen model pembelajaran
(pendekatan, metode, dan teknik), alat dan sumber pembelajaran, serta penilaian
pembelajaran, yang bersangkutan dinilai kurang mampu.Lebih jelasnya mengenai hasil
penilaian penulis terhadap komponen-komponen tersebut dituangkan pada tabel 5
(terlampir) berikut.
Tabel 5 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran
No.
1
2
3
4
5
6
Nilai
1 2 3
4
22
2,44
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
Nilai 3 : Cukup Mampu
Nilai 4 : Mampu
Selain menilai kemampuannya dalam merencanakan pembelajaran, penulis pun
menilai kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi, dan
menindaklanjuti hasilnya. Beberapa catatan penting yang dapat direkomendasikan untuk
memperkuat hasil penilaian tersebut, yakni sebagai berikut.
(a)
Fokus pembelajaran masih pada materi ajar, bukan pada siswa supaya belajar
mengalami sendiri, baik secara individu maupun kelompok. Di mana kegiatan belajar
siswa pada tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, tidak diketahui. Hal ini
karena pelaksanaan pembelajaran kurang berpedoman pada rencana. Tidak tampak
antarsiswa saling belajar, sebagaimana model pembelajaran yang diupayakan yang
bersangkutan.
(b) Evaluasi pembelajaran hanya dilaksanakan di akhir pembelajaran. Di awal
pembelajaran tidak ada evaluasi. Itu sebabnya kemajuan siswa dalam belajar kurang
terukur. Paling tidak dengan adanya tes awal dan tes akhir, tingkat kemajuannya
dapat diketahui.
(c) Hasil belajar siswa di akhir pembelajaran tidak sempat ditindaklanjuti, karena waktu
lebih banyak tersita untuk penyajian meteri ajar. Itu sebabnya untuk menentukan
upaya tindak lanjut yang tepat, terpaksa harus menunggu hasil refleksi.
Bertolak dari beberapa catatan di atas, penulis memberikan penilaian terhadap
kemampuan yang bersangkutan, seperti tertuang pada tabel 6 (terlampir) berikut.
Tabel 6 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran,
Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya
Nilai
No. Indikator Kemampuan yang Dinilai
1 2 3 4
1 Membuka kegiatan pendahuluan
5 Menumbuhkembangkan karakter
7 Mengelola evaluasi
pembelajaran
13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa
Jumlah Nilai
28
Rata-rata Nilai
2,15
22
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
Nilai 3 : Cukup Mampu
Nilai 4 : Mampu
(pendekatan,
metode,
dan
teknik),
(7)
langkah-langkah
kegiatan
pembelajaran, (8) alat dan sumber pembelajaran, dan (9) penilaian pembelajaran. Dari
kesembilan komponen tersebut, empat komponen dinilai sudah benar, yakni komponen 1,
2, 3, dan 4. Sementara itu dalam merumuskan komponen materi pokok, komponen model
pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), komponen langkah-langkah pembelajaran,
komponen alat dan sumber pembelajaran, komponen penilaian pembelajaran, yang
bersangkutan dinilai kurang mampu. Adapun hasil penilaian penulis terhadap
kemampuannya dalam merumuskan komponen-komponen tersebut dituangkan pada tabel
7 (terlampir) berikut.
Tabel 7 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran
No. Komponen yang Dinilai
1 Rumusan Standar Kompetensi
2 Rumusan Kompetensi Dasar
3 Rumusan Indikator Hasil Belajar
4 Rumusan Tujuan Pembelajaran
5 Rumusan Materi Pokok
6 Rumusan Model Pembelajaran (Pendekatan, Metode, Teknik)
7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran
9 Rumusan Penilaian Pembelajaran
Jumlah Nilai
Rata-rata Nilai
23
Nilai
2 3
22
2,44
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
Nilai 3 : Cukup Mampu
Nilai 4 : Mampu
Kemampuan lainnya yang turut dinilai dari yang bersangkutan, yakni kemampuan
melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti hasilnya. Ada sejumlah
catatan penting untuk dijadikan bahan pertimbangan penilaian dan refleksi atas
kemampuan yang bersangkutan, seperti tertuang pada tabel berikut.
(a) Pembelajaran masih berpusat pada guru dan materi ajar bukan pada siswa untuk
mengalami segala ketentuan yang diinginkan dalam pembelajaran. Ketiga tahapan
penting dalam proses tersebut, seperti halnya eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi,
sama sekali tidak disentuh.
(b) Pelaksanaan evaluasi pembelajaran dilakukan hanya di akhir. Padahal dalam rencana
disebutkan akan dilakukan penilaian proses (di awal) dan penilaian hasil (di akhir).
Oleh karena itu, kemajuan siswa sulit diukur.
(c) Hasil evaluasi yang menunjukkan keberhasilan pengelolaan proses pembelajaran tidak
segera ditindaklanjuti, yang disebabkan oleh ruang waktunya yang tidak tersedia. Itu
sebabnya untuk menentukan upaya tindak lanjut yang tepat, terpaksa harus menunggu
hasil refleksi.
Guna melengkapi catatan di atas, pada tabel 8 (terlampir) disajikan hasil penilaian
penulis pada saat mensupervisi yang bersangkutan terkait dengan substansi di atas.
Tabel 8 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran, Evaluasi, dan
Menindaklanjuti Hasilnya
Nilai
No. Indikator Kemampuan yang Dinilai
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
28
2,15
24
Keterangan:
Nilai 1
: Tidak Mampu
Nilai 2
: Kurang Mampu
Nilai 3
: Cukup Mampu
Nilai 4
: Mampu
5) Saudari Erna Sulastri Sigalingging, dalam mengawali proses pembelajaran, tidak jauh
berbeda dengan guru yang lainnya. Yang bersangkutan mengawalinya dari sebuah rencana,
yang di dalamnya terdapat beberapa komponen berikut: (1) standar kompetensi, (2)
kompetensi dasar, (3) indikator hasil belajar, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pokok, (6)
Nilai
1 2 3 4
22
2,44
25
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
Nilai 3 : Cukup Mampu
Nilai 4 : Mampu
Selain
itu,
yang
bersangkutan
pun
masih
dinilai
kurang
mampu
yang diinginkan, terisolir oleh karena fokus pada sajian materi ajar. Guru sebagai
pusat belajar, tampak lebih dominan daripada siswa mengalami proses belajar yang
(b)
sesungguhnya.
Kegiatan evaluasi pembelajaran lebih ditujukan pada pengukuran aspek kognitif
ketimbang aspek afektif dan psikomotor. Padahal ketiga ranah ini merupakan target
bidikan setiap kali proses pembelajaran di kelas. Kegiatan ini pun hanya dilakukan di
akhir pembelajaran. Sementara di awal pembelajaran, tidak dilakukan. Oleh karena
itu, sulit ditentukan tingkat kemajuan yang sudah dicapai siswa, karena tidak ada
(c)
pembanding.
Hasil evaluasi yang merupakan bukti keberhasilan proses pembelajaran yang telah
berlangsung, belum sempat mendapatkan perhatian, karena waktu sudah tidak
memungkinkan. Apalagi sampai pada upaya menindaklanjutinya. Jika demikian,
upaya tindak lanjut ke depan belum dapat diketahui karena untuk itu terpaksa harus
menunggu hasil refleksi.
Bertolak dari catatan di atas, kepada yang bersangkutan, penulis memberikan nilai
26
Tabel 10 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran, Evaluasi, dan
Menindaklanjuti Hasilnya
Nilai
No. Indikator Kemampuan yang Dinilai
1
2
3
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
: Tidak Mampu
Nilai 2
: Kurang Mampu
Nilai 3
: Cukup Mampu
Nilai 4
: Mampu
28
2,15
6) Saudari Elly Sari Pasaribu, mengawali pengelolaan proses pembelajaran dari sebuah
rencana yang terdiri atas komponen-komponen berikut: (1) standar kompetensi, (2)
kompetensi dasar, (3) indikator hasil belajar, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi pokok, (6)
model pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), (7) langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, (8) alat dan sumber pembelajaran, dan (9) penilaian pembelajaran.
27
Untuk komponen 1, 2, 3, dan 4, sudah dirumuskan dengan baik. Oleh karena itu,
yang bersangkutan dinilai mampu merumuskan keempat komponen tersebut. Berbeda
dengan komponen materi pokok, yang bersangkutan dinilai kurang mampu. Harusnya
komponen ini dirumuskan dalam uraian yang jelas, yang disertai contoh konkret untuk
memudahkan pemahaman siswa. Sama halnya dengan mengupayakan komponen model
pembelajaran (pendekatan, metode, dan teknik), alat dan sumber pembelajaran, serta
penilaian pembelajaran, yang bersangkutan dinilai kurang mampu. Lebih jelasnya
mengenai hasil penilaian penulis terhadap komponen-komponen tersebut dituangkan pada
tabel 11 (terlampir) berikut.
Tabel 11 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Teknik)
Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran
Nilai
1 2 3 4
22
2,44
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
Nilai 3 : Cukup Mampu
Nilai 4 : Mampu
28
Selain menilai kemampuannya dalam merencanakan pembelajaran, penulis pun
menilai kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi, dan
menindaklanjuti hasilnya. Beberapa catatan penting yang dapat direkomendasikan untuk
memperkuat hasil penilaian tersebut, yakni sebagai berikut.
(a) Fokus pembelajaran masih pada materi ajar, bukan pada siswa supaya belajar
mengalami sendiri, baik secara individu maupun kelompok. Di mana kegiatan belajar
siswa pada tahap eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, tidak diketahui. Hal ini
karena pelaksanaan pembelajaran kurang berpedoman pada rencana. Tidak tampak
antarsiswa saling belajar, sebagaimana model pembelajaran yang diupayakan yang
bersangkutan.
(b) Evaluasi pembelajaran hanya dilaksanakan di akhir pembelajaran. Di awal
pembelajaran tidak ada evaluasi. Itu sebabnya kemajuan siswa dalam belajar kurang
terukur. Paling tidak dengan adanya tes awal dan tes akhir, tingkat kemajuannya
dapat diketahui.
(c) Hasil belajar siswa di akhir pembelajaran tidak sempat ditindaklanjuti, karena waktu
lebih banyak tersita untuk penyajian meteri ajar. Itu sebabnya untuk menentukan
upaya tindak lanjut yang tepat, terpaksa harus menunggu hasil refleksi.
Bertolak dari beberapa catatan di atas, penulis memberikan penilaian terhadap
kemampuan yang bersangkutan, seperti tertuang pada tabel 12 (terlampir) berikut.
Tabel 12 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran, Evaluasi, dan
Menindaklanjuti Hasilnya
Nilai
No. Indikator Kemampuan yang Dinilai
1 2 3 4
1 Membuka kegiatan pendahuluan
5 Menumbuhkembangkan karakter
7 Mengelola evaluasi
8
9
10
11
12
28
2,15
29
Keterangan:
Nilai 1
: Tidak Mampu
Nilai 2
: Kurang Mampu
Nilai 3
: Cukup Mampu
Nilai 4
: Mampu
d.
Refleksi
Dalam merefleksi hasil pelaksanaan tindakan siklus I, penulis beserta guru-guru
dan pengawas melaksanakan diskusi. Melalui upaya ini diperoleh suatu kesepakatan
mengenai keberhasilan dan kegagalan siklus I serta upaya untuk mengatasi agar tidak
timbul kegagalan pada hal yang sama di siklus II. Adapun mengenai hal itu, yakni sebagai
berikut.
1)
2)
I,
yakni
kurang
berhasil
meningkatkan
kemampuan
guru
dalam
komponen materi pokok pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran, dan teknis
penilaian
pembelajaran.
Demikian
pun
dalam
efektivitas
waktu,
perlu
dipertimbangkan agar jangan sampai terjadi lebih banyak digunakan untuk penyajian
materi ajar, sehingga kegiatan-kegiatan lainnya yang sama pentingnya kurang
difasilitasi waktu yang memadai. Akibat dari persoalan ini, sebagian besar siswa
hasil belajarnya kurang mencapai target (dalam hal ini nilai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) dari mata pelajaran yang sudah ditentukan sekolah).
30
Untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan siklus I, maka pada siklus
II direncanakan tindakan sebagai berikut.
a)
Penulis sebagai kepala sekolah yang bertugas menjadi supervisor harus berusaha
meningkatkan pemahaman guru SD Negeri 081235 Sibolga, baik dalam mengelola
administrasi
perencanaan
pembelajaran,
pelaksanaan
pembelajaran,
evaluasi
2.
Siklus II
Seperti halnya proses pelaksanaan siklus I, pada siklus II pun menempuh beberapa
tahapan berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Untuk
menggambarkan aktivitas pelaksana tindakan dan subjek, serta aktivitas pengamat untuk
mendapatkan data yang diharapkan, perlu dibuat deskripsinya, yakni sebagai berikut.
a.
Perencanaan
Dalam merencanakan tindakan siklus II, peneliti, guru, dan pengawas bersandar
Supervisi kelas pada siklus II harus ditujukan pada upaya pemulihan pemahaman
guru SD Negeri 081235 Sibolga terhadap hal-hal yang kurang mampu dipenuhi, baik
31
terkait dengan beberapa komponen perencanaan pembelajaran maupun tahapantahapan penting dalam melaksanakan pembelajaran yang didasarkan pada suatu
model pembelajaran terpilih. Dalam rangka itu, penulis sebagai supervisor
merencanakan tindakan sebagai berikut:
a)
b)
c)
2)
Supervisi kelas siklus II akan dilaksanakan pada bulan Juli 2011. Adapun waktu yang
direncanakan untuk masing-masing guru, seperti pada rincian berikut.
Pada tanggal 28 Maret 2014, supervisi kelas ditujukan untuk memberikan bantuan
kepada saudari Ronenti Gurning yang mengajar di kelas I, saudari Nurmalina
Panjaitan yang mengajar di kelas II, dan saudari Lamria Silalahi yang mengajar di
kelas III.
Pada tanggal 29 Maret 2014, supervisi kelas ditujukan untuk memberikan bantuan
kepada saudari Reni Manurung yang mengajar di kelas IV. Saudari Erna Sulastri
Sigalingging yang mengajar di kelas V, saudari Elly Sari Pasaribu yang mengajar di
kelas VI.
3)
Pada supervisi kelas siklus II tidak megubah target yang diinginkan, karena kriteria
keberhasilannya masih tertuju pada hal-hal yang diupayakan, seperti:
a)
b)
c)
d)
4)
Pada supervisi kelas siklus II, masih menggunakan instrumen sejenis dengan siklus I,
yakni:
a)
lembar
observasi
untuk
menilai
kemampuan
guru
dalam
merencanakan
b)
pembelajaran;
lembar observasi
untuk
menilai
kemampuan
guru
dalam
melaksanakan
c)
pembelajaran;
lembar observasi untuk menilai kemampuan guru dalam mengevaluasi kemampuan
d)
e)
belajar siswa dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan;
lembar wawancara dengan guru dan siswa.
b.
Pelaksanaan
Memasuki kegiatan inti pelaksanaan supervisi kelas siklus II, baik peneliti maupun
guru saling berusaha membangun karakter yang diinginkan. Sejak awal hingga akhir
kegiatan ini berlangsung, baik peneliti maupun guru tidak lagi menghadapi hambatan
seperti pada siklus sebelumnya. Bersamaan dengan itu, perilaku siswa pun bergeser ke arah
karakter yang dinginkan.
Observasi
Berdasarkan catatan dan penilaian observer, diperoleh gambaran sebagai berikut.
1)
beberapa
komponen
rencana
pembelajaran.
Meningkatnya
Teknik)
Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Jumlah Nilai
Rata-rata Nilai
31
3,44
34
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
Nilai 3 : Cukup Mampu
Nilai 4 : Mampu
Tabel 14 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran,
Evaluasi, dan Menindaklanjuti Hasilnya
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
Nilai 3 : Cukup Mampu
Nilai 4 : Mampu
Nilai
2
3
41
3,15
2)
Teknik)
7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran
9 Rumusan Penilaian Pembelajaran
Jumlah Nilai
Rata-rata Nilai
Keterangan:
Nilai 1
: Tidak Mampu
Nilai 2
: Kurang Mampu
Nilai 3
: Cukup Mampu
Nilai 4
: Mampu
Nilai
2 3
31
3,44
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
pembelajaran
13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa
Jumlah Nilai
Rata - rata
3)
46
3,53
Nilai
2 3
30
3,33
4)
Saudari Reni Manurung, tidak tercatat lagi kurang mampu memenuhi beberapa
komponen rencana pembelajaran. Bahkan berdasarkan hasil penilaian observer dan
penulis, nilai beberapa komponen tersebut meningkat, seperti tertuang pada tabel 19
(terlampir). Meningkatnya kemampuan yang bersangkutan dalam memenuhi tuntutan
komponen-komponen tersebut, telah memberi dampak positif terhadap peningkatan
kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi, dan
menindaklanjuti hasilnya, seperti tertuang pada tabel 20 (terlampir) berikut.
Tabel 19 Penilaian Kemampuan Merencanakan Pembelajaran
No. Komponen yang Dinilai
1 Rumusan Standar Kompetensi
2 Rumusan Kompetensi Dasar
3 Rumusan Indikator Hasil Belajar
4 Rumusan Tujuan Pembelajaran
5 Rumusan Materi Pokok
6 Rumusan Model Pembelajaran (Pendekatan, Metode, Teknik)
7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran
9 Rumusan Penilaian Pembelajaran
Jumlah Nilai
Rata-rata Nilai
23
Nilai
2 3
32
3,56
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
Nilai 3 : Cukup Mampu
Nilai 4 : Mampu
Tabel 20 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran, Evaluasi, dan
Menindaklanjuti Hasilnya
Nilai
No. Indikator Kemampuan yang Dinilai
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
43
3,31
No.
Komponen yang Dinilai
1 Rumusan Standar Kompetensi
Nilai
1 2 3 4
Jumlah Nilai
33
Rata-rata Nilai
3,67
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
dalam pembelajaran
13 Memberi solusi terhadap setiap kesulitan siswa
Jumlah Nilai
Rata-rata Nilai
Keterangan:
Nilai 1
: Tidak Mampu
Nilai 2
: Kurang Mampu
Nilai 3
: Cukup Mampu
Nilai 4
: Mampu
6)
43
3,31
Saudara Elly Sari Pasaribu, yang sebelumnya (pada siklus I) diketahui kurang
mampu memenuhi tuntutan beberapa komponen rencana pembelajaran, terbukti pada
siklus II mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, dengan nilai seperti
tertuang pada tabel 23 (terlampir).Peningkatan yang cukup berarti pun terjadi dalam
memenuhi tuntutan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi, dan menindaklanjuti
hasilnya. Atas dasar itu, baik observer maupun penulis meningkatkan nilai
kemampuann dalam memenuhi tuntutan tersebut, seperti tertuang pada tabel 24.
Teknik)
7 Rumusan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
8 Rumusan Alat dan Sumber Pembelajaran
9 Rumusan Penilaian Pembelajaran
Jumlah Nilai
Rata-rata Nilai
Nilai
1 2 3 4
27
3
Keterangan:
Nilai 1 : Tidak Mampu
Nilai 2 : Kurang Mampu
Nilai 3 : Cukup Mampu
Nilai 4 : Mampu
Tabel 24 Penilaian Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran, Evaluasi, dan
Menindaklanjuti Hasilnya
Nilai
1
2
3 4
No. Indikator Kemampuan yang Dinilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
41
3,15
Keterangan:
Nilai 1
: Tidak Mampu
Nilai 2
: Kurang Mampu
Nilai 3
: Cukup Mampu
Nilai 4
d.
: Mampu
Refleksi
Setelah melakukan serangkaian kegiatan siklus II, pada akhirnya diperoleh suatu
bahan refleksi untuk didiskusikan bersama observer dan para guru SD Negeri 081235
Sibolga. Melalui diskusi ini, ada hasil kemufakatan, antara lain:
1)
2)
yang tepat.
Seiring dengan meningkatnya kemampuan masing-masing guru dalam mengelola
3)
proses pembelajaran, proses dan hasil belajar siswa pun mengalami peningkatan.
Terbukti melalui supervisi kelas yang dilakukan secara berkala dengan menerapkan
teknik yang tepat, akhirnya kemampuan guru dan siswa dalam suatu pembelajaran
dapat ditingkatkan. Adapun teknik yang dimaksud dalam rangka itu, yakni
menerapkan model-model pembelajaran.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan serangkaian kegiatan penelitian, akhirnya diperoleh hasil, seperti
telah diuraikan. Untuk kemudian dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian tersebut.
Barulah dapat diambil suatu simpulan guna menjawab pokok masalah penelitian ini.
Simpulan dimaksud, sebagai berikut.
1.
2.
1.
Ada baiknya, pengawas ikut serta dalam melaksnakan supervisi kelas bersama dengan
kepala sekolah SD Negeri 081235 Sibolga.
2.
Ada baiknya, untuk ke depan supervisi kelas oleh kepala sekolah dilakukan atas
permintaan guru SD Negeri 081235 Sibolga.
3.
Ada baiknya, untuk program supervisi kelas yang akan datang, khususnya di SD Negeri
081235 Sibolga dibuat bersama-sama dengan melibatkan berbagai pihak terkait, terutama
pengawas, kepala sekolah, guru, dan bahkan stakeholders sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Erman
Suherman,
(2009).
Model-model
Pembelajaran. http
://re-
Syaodih
Nana,
(2006).
Pengendalian
Mutu
Pendidikan
Sekolah