Daftar Isi
1. Pendahuluan
2. Metodologi
3. Metabolisme mikrosomal dari berbagai jenis isoflavon
3.1. Daidzein
3.2. Genistein
3.3. Formononetin, biochanin A, dan glisitein
3.4. Equol
4. Metabolit oksidatif isoflavon dalam urin manusia
5. Potensi genotoksik dari isoflavon
6. Kesimpulan
7. Nomenklatur
8. Ucapan terimakasih
9. Daftar Pustaka
Korespondensi: Telepon +49-721-608-2132; fax: +49-721-608-7255
Email: manfred.metzler@chemie.uni-karlsruhe.de (M.Metzler)
1
Alamat: Institut Fisiologi Nutrisi, Pusat Penelitian Federal untuk Nutrisi, Haidund-Neu-Str. 9. D-76131, Karlsruhe, Jerman.
1. Pendahuluan
Fitoestrogen merupakan bagian dari keluarga isoflavon yang terdapat dalam
beberapa tanaman yang digunakan sebagai asupan nutrisi manusia dan hewan. zat ini
berlimpah pada kacang kedelai, tetapi juga terdapat dalam konsentrasi yang cukup
besar dalam beberapa jenis kacang, taoge, dan legum. makanan hewan seperti
semanggi atau alfalfa sangat kaya dengan isoflavon. Gambar 1 menggambarkan
struktur sebagian besar isoflavon. pola-pola zat ini berbeda-beda di antara tanamantanaman tersebut, contohnya kacang kedelai mengandung lebih banyak daidzein (DAI)
dan genistein (GEN) bersamaan dengan sejumlah kecil glisitein (GLY), sedangkan
semanggi merah kaya akan formononetin (FOR) dan biochanin A (BCA).
Pada tanaman, isoflavon paling banyak berbentuk 7--D-glikosida dari glukosa dan
6-malonilglukosa. Saat dicerna, aglikon dilepaskan secara efektif dari bentuk
glikosidanya dan digunakan sebagian untuk mereduksi metabolisme oleh bakteri
usus2,4. Sebagai contoh, metabolit bakteri tipikal dari DAI adalah dihidro-DAI, Odesmetilangolensin dan equol (Gambar 1). Metabolit bakteri dan isoflavon yang
terlepas dari biotransformasi bakteri diabsorbsi di usus, dimana glukoronidasi luas
terjadi dalam enterosit sebelum dilepaskan ke dalam sirkulasi dan dibawa ke hati5.
konjugasi dengan asam glukoronida dan sulfat diekskresikan ke urin dan empedu.
Metabolit empedu diketahui melewati sirkulasi enterohepatik5.
Baru-baru ini, telah dilaporkan bahwa isoflavon, dengan tambahan metabolisme
reduktif dan konjugatif cenderung pada biotransformasi oksidatif pada tikus dan juga
pada manusia6,7. Makalah-makalah terbaru mempresentasikan penelitian mengenai hal
ini dan menampilkan data-data terbaru mengenai metabolisme oksidatif pada beberapa
fitoestrogen isoflavon yang lain. Dalam pandangan dengan sudut pandang yang lebih
luas terhadap senyawa-senyawa ini dan fakta bahwa secara struktur berhubungan
dengan agen estrogenik, contohnya estrogen endogen 17-estradiol (E2) dan estrogen
sintetik dietil-stilbestrol (DES) diasosiasikan dengan kanker pada manusia dan
binatang8,9. Potensi fitoestrogen untuk menyebabkan kerusakan genetis merupakan
suatu hal yang menarik. Oleh karena itu, catatan singkat mengenai hasil dari penelitian
genotoksik dari isoflavon ini dipaparkan.
2. M
etodologi
Metode yang digunakan untuk penghasilan, pemisahan, dan identifikasi dari
metabolit isoflavon dideskripsikan secara detail dalam publikasi terdahulu6,7. Secara
singkat, isoflavon diinkubasi dengan mikrosom, disiapkan dari hati tikus Wistar jantan
yang diterapi-aroclor atau hati manusia. Metabolit mikrosomal diekstraksi dengan
etilasetat dan dianalisis oleh HPLC dengan detektor pengatur dioda (DAD) dan dengan
analyzer massa kutub-empat seri HP 1100 dilengkapi dengan kamar ionisasi electrospray dalam tekanan atmosfir. GC-MS dibawa keluar oleh sistem GCQ Finnigan,
dihubungkan dengan detektor massa pemerangkap-ion. Sampel urin dari sukarelawan
yang mengonsumsi diet kedelai diekstraksi dari fase padat dan ekstraknya dihidrolisis
dengan beta-glukoronidase / aril sulfatase. Isoflavon dekonjugasi dan metabolit
oksidatifnya dimurnikan dengan ekstraksi fase padat dan dianalisis sebagaimana
dijelaskan di atas untuk metabolit mikrosomal. Untuk tes genotoksisitas dalam
laboratorium kami, sel mamalia dikultur dan berbagai jenis titik-akhir dipelajari
sebagaimana dilaporkan secara detail akhir-akhir ini10,12.
3.2. Genistein
Inkubasi GEN dengan mikrosom hati tikus yang diinduksi aroclor
meningkatkan meabolit menjadi empat monohidroksilasi dan dua dihidroksilasi,
5
dan 6-HO-Gen7.
Gambar 3. Jalur oksidatif dalam metabolisme GEN
3.3. Formononetin,
biochanin A, dan
glisitein
FOR dan BCA masingmasing mengandung 4metileter dari DAI dan GEN
(gambar 1). Dengan
tambahan dari reaksi
hidroksilasi aromatik,
demetilasi oksidatif pada C4 merupakan jalur metabolik
yang masuk akal. Ketika
FOR diinkubasi dengan
mikrosom hati tikus yang
diinkubasi aroclor,
diobservasi bahwa metabolit
utamanya adalah DAI, 6HO-DAI dan 8-HO-DAI,
dimana 3-HO-FOR, 6-HO-FOR dan
3.4. Equol
Ketika equol, salah satu metabolit bakterial dari DAI, diinkubasi dengan
mikrosom hati tikus yang diinduksi aroclor, 7 produk monohidroksilasi dan 4
produk dihidrosilasi dideteksi oleh analisis HPLC-DAD dan HPLC-MS (Kulling et
al, data tidak dipublikasikan). Metabolit utamanya adalah 3-HO-equol, dimana 6HO-equol, 8-HO-equol, 2-HO-equol, 3-HO-equol dan 4-HO-equol dibentuk dalam
jumlah lebih kecil. Penguraian struktur didasarkan terutama dari fragmentasi
spektrometrik massa dari berbagai jenis metabolit pada HPLC-MS dan GC-S, dan
pada senyawa rujukan yang digenerasi oleh reaksi equol dengan tirosinase/NADH,
yang dikatalisasi oleh orto-hidroksiasi dari fenol ke katekol. Dua puncak HPLC
diobservasi untuk 4 4-HO-equol, kemungkinan disebabkan oleh formasi
diastereomer. Stereokimia dari produk hidroksilasi alifatik equol masih tidak
diketahui. Metabolit hidroksilasi dari equol, sebagian besar 3-HO-equol dan 6HO-equol bersamaan dengan sejumlah kecil 8-HO-equol dan 4-HO-equol juga
diidentifikasi dalam inkubasi equol dengan mikrosom hepatik manusia (Kulling et
al, data tidak dipublikasikan).
Gambar 6. Profil karakteristik HPLC dari ekstrak urin manusia setelah ingesti produk
kedelai. Puncak yang diberi bayangan adalah produk hidroksilasi DAI dan GEN
Tambahan mengenai produk hidroksilasi dari DAI dan GEN ini, yang mana
merupakan katekol yang telah didiskusikan sebelumnya, ekstrak urin ditelaah untuk
mencari keberadaan metabolit metileter yang cocok, yang timbul dari metilasi dugaan
katekol oleh COMT. Hanya metileter dari 3-HO-DAI dan 3,6-diHO-DAI yang dapat
diobservasi oleh MS di dalam mode deteksi ion multipel pada konsentrasi yang jauh
lebih sedikit dibandingkan denagn katekol induknya.
Analisis lebih lanjut dari urin dengan teknik spektrometer massa menyingkap 4
metabolit equol monohidroksilasi, yaitu 3-HO-equol, 6-HO-equol, 8-HO-equol dan 4HO-equol (cis dan trans). Dua dari metabolit-metabolit tersebut, yakni 3-HO-equol dan
4-HO-equol telah dilaporkan sebelumnya14,16. Bukti awal dari metabolit mono dan
10
(+)
+
++
++
-
+
+++
+++
-
++
+
++
++
Tidak
dapat
ditentuka
+++
n
Tidak
Tidak
Tidak
+++
dapat
dapat
dapat
ditentuka
ditentuka
ditentuka
6. Kesimpulan
Penelitian terbaru di laboratorium kami, diringkas dalam kesimpulan ini, telah
menunjukkan dengan jelas bahwa fitoestrogen isoflavon dalam metabolisme oksidatif
in vitro dan in vivo, meningkatkan jenis metabolit hidroksi, semuanya berupa katekol
atau pirogalol. Hal ini mejadi menarik sekarang untuk diinvestigasi apakah isozim
sitokrom P450 juga terlibat dalam pembentukan metabolit-metabolit ini dan untuk
mempelajari sifat biologisnya. Sementara formasi katekol sebagai jalur utama dalam
metabolisme estrogen endogen E221, isoflavon dapat terhubung dengan metabolisme E2
jika mereka berbagi jalur P450. Pendahuluan dari satu atau dua grup hidroksi dapat
meningkatkan atau menurunkan aktivitas estrogenik dan antioksidatif dari isoflavon
induknya, sehingga akan mengatur dua bagian yang berhubungan dengan efek protektif
dari fitoestrogen ini melawan penyakit-penyakit tertentu22. Metabolit oksidatif dapat
juga berdiferensiasi dari isoflavon induknya dalam hubungan dengan potensi
genotoksiknya. Penelitian mengenai hal ini juga menunjukkan GEN memiliki potensi
klastogenik, sedangkan DAI yang memiliki satu grup hidroksi kurang daripada GEN,
12
tidak memiliki aktivitas klastogenik. Yang menjadi perhatian adalah observasi bahwa
metabolit katekol dari isoflavon tampaknya menjadi substrat yang kurang baik untuk
COMT7. Ketika metilasi katekol secara umum dianggap sebagai reaksi detoksifikasi17,
21
, aktivitas rendah dari COMT dapat meningkatkan kadar katekol di jaringan. Bila
tidak diinaktivasi secara efisien oleh proses konjugasi, katekol ini dapat mengalami
siklus redoks membentuk orto-quinon dan spesies oksigen reaktif, keduanya dapat
merusak makromolekul selular dan dapat menyebabkan sitotoksisitas dan
genotoksititas. Semua aspek dari metabolisme oksidatif isoflavon ini patut menjalani
investigasi lebih lanjut.
7. Nomenklatur
BCA
COM
COMT
DAD
DAI
DES
E2
FOR
GC
GEN
GLY
HO
HPLC
HPRT
MS
NADH
UV
biochanin A
coumestrol
katekol-O-metiltransferase
detektor pengatur dioda
daidzein
dietilstilbestrol
17-estradiol
formononetin
kromatografi gas
genistein
glisitein
hidroksi
kromatografi cair berdaya-tinggi
hipoxantin fosforibosiltransferase
spektrometri massa
nikotinamida adenin dinukleotida reduksi
ultraviolet
8. Ucapan terimakasih
Penelitian yang dilakukan di laboratorium kami didukung oleh Deutsche
Forschungssgemeinschaft (Grants Ku 1079 / 5-1 dan Me 574 / 9-2). Kami ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya untuk karya yang terampil dan berdedikasi dari
Cornelia Hodapp, Doris Honig, Renate Loske dan Sybille Mayer.
9. Daftar pustaka
13
14
12: 75.
15