Mortilitas
0%
10-20%
>50%, biasanya sesuai dengan pankreatitis
nekrotikans
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pankreatitis akut bersifat simtomatik dan ditujukan untuk mencegah atau
mengatasi komplikasi. Semua asupan per oral harus dihentikan untuk menghambat stimulasi
dan sekresi pankreas. Pelaksanaan TPN (total parental nutrition) pada pankreatitis akut
biasanya menjadi bagian terapi yang penting, khusus pada pasien dengan keadaan umum
yang buruk, sebagai akibat dari stress metabolik yang menyertai pankreatitis akut.
Pemasangan NGT dengan pengisapan (suction) isi lambung dapat dilakukan untuk
meredakan gejala mual dan muntah, mengurangi distensi abdomen yang nyeri dan ileus
paralitik serta untuk mengeluarkan asam klorida.
1. Penanganan Nyeri
Pemberian obat pereda nyeri yang adekuat merupakan tindakan yang esensial dalam
perjalanan penyakit pankreatitis akut karena akan mengurangi rasa nyeri dan
kegelisahan yang dapat menstimulasi sekresi pankreas.
2. Perawatan Intensif
Koreksi terhadap kehilangan cairan serta darah dan kadar albumin yang rendah
diperlukan untuk mempertahankan volume cairan serta mencegah gagal ginjal akut.
3. Perawatan Respiratorius
Perawatan respiratorius yang agresif diperlukan karena risiko untuk terjadinya elevasi
diafragma, infiltrasi serta efusi dalam paru dan atelektasis cenderung tinggi.
4. Drainase Bilier
Pemasangan drainase bilier dalam duktus pankreatikus melalui endoskopi telah
dilakukan dengan keberhasilan yang terbatas. Terapi ini akan membentuk kembali
aliran pankreas dan akibatnya, akan mengurangi rasa sakit serta menaikkan berat
badan.
5. Penatalaksanaan Pasca-akut
Antasid dapat diberikan ketika gejala akut pankreatitis mulai menghilang. Pemberian
makanan makanan per oral yang rendah lemak dan protein dimulai secara bertahap.
Kafein dan alkohol tidak boleh terdapat dalam makanan pasien.
6. Pertimbangan Gerontik
Pankreatitis akut dapat mengenai segala usia; meskipun demikian, angka mortalitas
pankreatitis akut meningkat bersamaan dengan pertambahan usia.
PANKREATITIS KRONIS
Pankreatitis kronis merupakan kelainan inflamasi yag ditandai oleh kehancuran anatomis dan
fungsional yang progresif pada pankreas. Dengan digantikannya sel-sel pankreas yang
normal oleh jaringa ikat akibat serangan pankreatitis yang berulang-ulang, maka tekanan
dalam pankreas akan meningkat. Hasil akhirnya adalah obstruksi mekanis duktus
pankreatikus, koledokus dan duodenum. Di samping itu akan terjadi pula atrofi epitel duktus
tersebut, inflamasi dan destruksi sel-sel pankreas yang melaksanakan fungsi sekresi.
Etiologi
Konsumsi alkohol dalam masyarakat barat dan malnutrisi yang terdapat diseluruh dunia
merupakan penyebab pankreatitis kronis. Pada alkoholisme, insiden pankreatitis 50 kali lebih
tinggi dibandingkan insidens dalam populasi bukan peminum. Konsumsi alkohol dalam
waktu lama menyebabkan hipersekresi protein dalam sekret pankreas. Akibatnya akan
terbentuk sumbat protein dan batu (kalkuli) dalam duktus pankreas. Alkohol juga memiliki
efek toksik yang langsung pada sel-sel pankreas. Kemungkinan terjadinya kerusakan sel-sel
ini akan lebih parah pada pasien- pasien yang kandungan protein dalam makanannya buruk
atau yang kandungan lemaknya terlampau tinggi atau rendah.
Manifestasi klinis
Insidens pankreatitis kronis meningkat pada laki-laki dewasa dan ditandai oleh serangan
nyeri hebat di daerah abdomen bagian atas dan punggung, disertai muntah. Serangan nyeri
sering sangat hebat sehingga pemberian preparat narkotik, sekalipun dengan dosis tinggi,
tidak mampu meredakan nyeri tersebut. Resiko ketergantungan obat akan meningkat pada
pankreatitis karena sifatnya yang kronis dan hebatnya rasa nyeri. Penurunan berat badan
merupakan masalah utama pada pankreatitis kronis. Biasanya disebabkan oleh penurunan
asupan makanan akibat anoreksia atau perasaan takut bahwa makan akan memicu serangan
berikutnya. Malabsorbsi mengakibatkan proses pencernaan bahan makanan khususnya
protein dan lemak akan terganggu. Defekasi menjadi lebih sering dan feces menjadi berbuih
(steatore) akibat gangguan pencernaan lemak.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pankreatitis kronis bergantung pada kelaian yang mungkin menjadi
penyebab pada setiap pasien. Terapi ditujukan untuk mencegah serta menangani serangan
akut, mengurangi rasa nyeri serta gangguan rasa nyaman dan menangani insufisiensi eksokrin
serta endokrin yang terdapat pada pankreatitis.
1. Nyeri dan gangguan rasa nyaman pada abdomen diatasi dan dicegah dengan cara
seperti yang dalakukan pada pankreatitis akut.
2. Diabetes mellitus yang terjadi akibat disfungsi sel-sel pulai Langerhans pankreas
dapat diatasi dengan diet, pemberian insulin atau obat-obat hipoglikemik oral.
3. Pembedahan umumnya dilakukan untuk mengurangi nyeri abdomen serta gangguan
rasa nyaman, memulihkan drainase sekresi pankreas dan mengurangi frekuensi
serangan pankreatitis akut.
4. Pankreatikojejunostomi dengan anastomosis side-to-side atau penyambungan duktus
pankreatikus dengan jejunum memungkinkan drainase sekresi pankreaske dalam
jejunum.
5. Ototransplantsi atau implantasi sel-sel pulau Langerhans dari pasien sendiri pernah
diupayakan untuk memelihara fungsi endokrin pankreas.