Anda di halaman 1dari 7

HUKUM PERDATA

MAKALAH HUKUM KOMERSIAL

OLEH
FARID NUR ARIFIN (125020300111006)
MUHAMMAD RUSYDI AZIZ (125020300111040)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agar kita memahami hukum perdata yang ada yang di indonisia maka kita
harus tau sejarah hukum perdata, Hukum perdata Belanda berasal dari hukum
perdata Perancis (Code Napoleon). Code Napoleon sendiri disusun berdasarkan
hukum Romawi (Corpus Juris Civilis) yang pada waktu itu dianggap sebagai hukum
yang paling sempurna. Hukum Privat yang berlaku di Perancis dimuat dalam dua
kodifikasi (pembukuan suatu lapangan hukum secara sistematis dan teratur dalam
satu buku) yang bernama code civil (hukum perdata) dan code de commerce
(hukum dagang).
Istilah hukum perdata pertama kali diperkenalkan oleh Djojodiguno sebagai
terjemahan dari Burgerlijkrecht pada masa penjajahan Jepang. Menurut Subekti,
istilah hukum perdata dalam arti yang luas meliputi semua hukum privat materiil,
yaitu segala hukum pokok yang mengatur kepentingan-kepentingan perseorangan.
Dalam cakupannya yang luas ini hukum perdata disebut juga dengan istilah hukum
sipil (civilrecht) dan hukum privat (privatrecht). Sedangkan secara sempit, istilah
hukum perdata dipakai sebagai lawan dari hukum dagang. Dalam bukunya,
Inleiding tot de studie van het Nederlandse recht, Apeldoorn membagi hukum
perdata menjadi dua macam, yaitu hukum perdata materiil yang mengatur
kepentingan-kepentingan perdata, dan hukum perdata formil yang mengatur
hukum mengenai pertikaian-pertikaian perdata atau dengan kata lain: cara
mempertahankan peraturan-peraturan hukum perdata materiil dengan pertolongan
hakim.
B. Rumusan masalah
1. pengertian hukum perdata
2. sistematika hukum perdata menurut BW dan ilmu pengetahuan

BAB II
PEMBAHASAN
A Pengertian Hukum perdata
Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antar perorangan di dalam
masyarakat. Hukum perdata dalam arti luas meliputi semua hukum privat materil dan
dapat juga dikatakan sebagai lawan dari hukum pidana. Pengertian hukum privat
(hukum perdana materil) adalah hukum yang memuat segala peraturan yang
mengatur hubungan antar perorangan didalam masyarakat dalam kepentingan dari
masing-masing orang yang bersangkutan.
Selain ada hukum privat materil, ada juga hukum perdata formil yang lebih dikenal
dengan HAP (hukum acara perdata) atau proses perdata yang artinya hukum yang
memuat segala peraturan yang mengatur bagaimana caranya melaksanakan
praktek di lingkungan pengadilan perdata.
Secara terminologis, istilah hukum perdata didefinisikan secara beragam sesuai
perspektif atau sudut pandang terhadap hukum perdata itu sendiri. Antara lain:
1. HFA. Vollmar: aturan-aturan atau norma-norma yang memebrikan pembatasan
dan oleh karenanya memebrikan perlindungan pada kepentingan perseorangan
dalam perbandingan yang tepat antara kepentingan yang satu dengan yang lainnya
dari orang-orang dalam suatu masyarakat tertentu terutama yang mengenai
hubungan keluarga dan hubungan lalu lintas.
2. Sudikno Mertokusumo : hukum antara perorangan yang mengatur hak dan
kewajiban perorangan yang satu terhadap yang lain di dalam hubungan keluarga
dan di dalam pergaulan masyarakat yang pelaksanannya diserahkan masing-masing
pihak.
3. Salim HS: keseluruhan kaidah-kaidah hukum (tertulis/tidak tertulis) yang
mengatur hubungan antara subyek hukum satu dengan subyek hukum yang lain
dalam hubungan kekeluargaan dan dalam pergaulan kemasyarakatan.
4. Titik Triwulan Tutik : hukum perdata adalah aturan yang memenuhi unsur-unsur
sebagai berikut : 1) Adanya kaidah hukum baik tertulis maupun tidak tertulis, 2)
Mengatur hubungan hukum antara subjek hukum yang satu dengan subjek hukum
yang lain, 3) Bidang hukum yang diatur dalam hukum perdata, meliputi: hukum
orang, hukum keluarga, hukum benda dan sebagainya.

Ruang Lingkup Hukum Perdata


Kaidah hukum perdata dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain bentuk, subjek
dan substansinya. Berdasarkan bentuknya hukum perdata dapat dibedakan menjadi

2 macam : tertulis dan tidak tertulis. Kaidah hukum perdata tertulis, terdapat di dalam
peraturan perundang-undangan, traktat dan yurisprudensi, sedangkan hukum
perdata tidak tertulis adalah kaidah-kaidah hukum perdata yang timbul, tumbuh, dan
berkembang dalam praktik kehidupan masyarakat (kebiasaan adat) seperti hukum
adat dan hukum Islam.
Subjek hukum perdata terdiri atas : manusia dan badan hukum. Manusia dalam
istilah biologis dipersamakan dengan orang atau individu dalam istilah yuridis. Hal ini
karena manusia memiliki hak-hak subjektif dan kewenangan hukum. Sedangkan
badan hukum adalah kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan-tujuan tertentu,
harta, kekayaan, serta hak dan kewajiban. Substansi yang diatur dalam hukum
perdata, yaitu : (1) dalam hubungan keluarga (2) dalam pergaulan masyarakat.
Dalam hubungan keluarga, akan timbul hukum tentang orang (badan pribadi) dan
hukum keluarga, sedangkan dalam pergaulan masyarakat akan menimbulkan
hukum harta kekayaan, hukum perikatan dan hukum waris.
B. Sistematika Hukum Perdata
Menurut ilmu pengetahuan hukum, hukum perdata dapat dibagi ke dalam 4 bagian,
yaitu :
1) Hukum perorangan (personenrecht)
Memuat peraturan-peraturan hukum yang mengatur tentang seseorang manusia
sebagai pendukung hak dan kewajiban (subyek hukum),tentang umur,kecakapan
untuk melakukan perbuatan hukum,tempat tinggal(domisili)dan sebagainya.
2) Hukum keluarga (familierecht)
Memuat peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum yang timbul
karena hubungan keluarga / kekeluargaan seperti perkawinan,perceraian,hubungan
orang tua dan anak,perwalian,curatele,dan sebagainya.
3) Hukum harta kekayaan (vermogensrecht),
Memuat peraturan-peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum seseorang
dalam lapangan harta kekayaan seperti perjanjian,milik,gadai dan sebagainya.
4) Hukum Waris (arfrecht).
Memuat peraturan-peraturan hukum yang mengatur tentang benda atau harta
kekayaan seseorang yang telah meninggal dunia,dengan perkataan lain:hukum
yang mengatur peralihan benda dari orang yang meninggal dunia kepada orang
yang masih hidup.

KUH Perdata atau Burgelijk Wetboek (BW)


merupakan ketentuan hukum produk Hindia Belanda yang diundangkan tahun 1848,
diberlakukan di Indonesia berdasarkan asas konkordansi, Berdasarkan sistematika
yang ada dalam KUH perdata (BW), hukum perdata terdiri atas 4 (empat) buku, yaitu
:
1. Buku I perihal orang (van personen), yang membuat hukum perorangan dan
hukum kekeluargaan;
2. Buku II perihal benda (van zaken), yang memuat hukum benda dan hukum waris;
3. Buku III perihal perikatan (van verbentennissen), yang memuat hukum harta
kekayan yang berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban yang berlaku bagi orangorang atau pihak-pihak tertentu;
4. Buku IV perihal pembuktian dan kadaluarsa (van bewijs en varjaring), yang
memuat perihal alat-alat pembuktian dan akibat-akibat lewat waktu terhadap
hubungan hukum.
Berdasarkan sistematika tersebut, substansi KUH perdata terdapat dalam 2 bagian:
Buku I, II dan III berisi ketentuan hukum perdata materiil, sedangkan Buku IV, berisi
ketentuan hukum perdata formil. Ditinjau dari segi perkembangannya, hukum
perdata Indonesia sekarang menunjukan tendensi perubahan. Sebagaimana
sistematika hukum perdata Belanda yang diundangkan pada tanggal 3 Desember
1987 Stb. 590 dan mulai berlaku 1 April 1988 meliputi 5 buku, yaitu :
1. Buku I tentang hukum orang dan keluarga (personen-familie-recht)
2. Buku II tentang hukum badan hukum (rechtspersoon)
3. Buku III tentang hukum hak kebendaan (van zaken)
4. Buku IV tentang hukum perikatan (van verbentennissen)
5. Buku V tentang daluarsa (van verjaring)
Sedangkan ditinjau dari segi pembidangan isinya, hukum perdata Indonesia dalam
perkembangannya terbagi menjadi bagian-bagian antara lain: Bidang Hukum
Keluarga (perkawinan, perceraian, harta bersama, kekuasaan orang tua,
kedudukan, pengampuan dan perwalian), Bidang Hukum Waris, Hukum Benda,
Bidang Hukum Jaminan, Bidang Hukum Badan Hukum, Bidang Hukum Perikatan
Umum, bidang Hukum Perjanjian Khusus.

BAB III
PENUTUP

A.kesimpulan
Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antar perorangan di dalam
masyarakat. Hukum perdata dalam arti luas adalah bahan hokum sebagaimana
tertera dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW), Kitab Undang-Undang
hokum dagang (WVK) beserta sejumlah undang-undang yang disebut undangundang tambahan lainnya. Hokum perdata dalam arti sempit adalah hokum perdata
sebagaimana terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW). Subekti
mengatakan hokum Perdata dalam arti luas meliputi semua hokum privat materiil,
yaitu segala hokum pokok yang mengatur kepentingan perseorangan. Hukum
perdata adakalanya dipakai dalam arti sempit sebagai lawan hokum dagang.

DAFTAR PUSTAKA
http://fauzanbainiyns0.blogspot.com/

http://hukum-on.blogspot.com/2012/06/pengertian-hukum-menurut-para-ahli.html
http://makalahhukumperdata.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_perdata
http://www.beritaterhangat.net/2012/12/contoh-hukum-perdata.html
http://id.wikisource.org/wiki/Kitab_Undang-Undang_Hukum_Perdata
http://fh.undip.ac.id/id/staff/bagian/perdata.html
http://www.hukumonline.com/klinik/kategori/lt4a0a9d5a0323e/

Anda mungkin juga menyukai