Anda di halaman 1dari 26

TUGAS

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK


SENAM OTAK DAN TERAPI TAWA
Instruktur : Anggi Napida Angraini S,kep Ns MMR

Disusun oleh :
Nama

: Eka Melia Fitriani Desi

Nim

: 04.11.2773

Kelas

: A/KP/VI

KONSENTRASI INTENSIVE CARE UNIT


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Senam Otak dan Terapi Tawa.
Makalah ini di buat untuk mengetahui, dan memperdalam tentang fakta dan berbagai
manfaat yang terdapat dalam Senam Otak dan Terapi Tawa. Selain itu makalah ini di buat
untuk memenuhi tugas Praktikum Keperawatan Gerontik.
Harapan saya semoga makalah ini, bermanfaat bagi teman-teman semua, dalam
mengetahui dan memperluas wawasan dari manfaat .
Makalah yang saya buat, tentunya banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari teman-teman sangat saya harapkan. Agar kedepannya lebih
baik lagi, dalam membuat makalah .

Yogyakarta , Mei 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I

PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A.
B.

Latar Belakang........................................................................................ 1
Tujuan...................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 5
A.
B.
C.
D.

Pengertiaan..............................................................................................
Manfaat....................................................................................................
Tahapan...................................................................................................
Gerakan...................................................................................................

5
6
9
10

BAB III PENUTUP.................................................................................................... 22


A. Kesimpulan ............................................................................................. 22
B. Saran........................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 23

BAB I
3

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional yang berkelanjutan membawa
dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, dalam bidang kesehatan dampak positif
tersebut terlihat dari peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH). Meningkatnya UHH
menyebabkan peningkatan jumlah penduduk lansia setiap tahunnya (Gitahafas, 2011). Jumlah
populasi Lansiadi dunia diperkirakan hampir mencapai 2 juta orang pada tahun 2005 dan
diproyeksikan menjadi 2 milyar pada tahun 2050. Jumlah lansia di Indonesia pada kurun
waktu 1990-2025 sebesar 414%, dari 11.275.557 jiwa meningkat sebesar 46.680.806 jiwa
(Darmono & Martono, 2010). Data jumlah lansia di Provinsi Bali tahun 2012 jumlah lansia di
Provinsi Bali sekitar 680.114 jiwa. Jumlah Lansia di Kota Denpasar sekitar 33.153 jiwa,
sedangkan lansia di Banjar Tanguntiti, Desa Tonja, Denpasar Utara sebanyak 50 orang (Dinas
Kesehatan Provinsi Bali, 2012).
Menua merupakan proses yang terus menerus berlanjut secara alamiah. Permasalahan
yang sering dihadapi lansia

seiring dengan berjalannya waktu, akan terjadi penurunan

berbagai fungsi organ tubuh. Penurunan fungsi ini disebabkan karena berkurangnya jumlah
sel secara anatomis serta berkurangnya aktivitas, asupan nutrisi yang kurang, polusi dan
radikal bebas, hal tersebut mengakibatkan semua organ pada proses menua akan mengalami
perubahan struktural dan fisiologis, begitu juga otak (Bandiyah, 2009). Otak akan mengalami
perubahan fungsi kognitif yaitu kesulitan di dalam mengingat kembali, berkurangnya
kemampuan di dalam mengambil keputusan dan bertindak lebih lamban. Meskipun gejala
penurunan otak ini merupakan hal yang dianggap sebagai suatu keadaan yang fisiologi,
namun penurunan fungsi otak yang berhubungan dengan gangguan kognitif pada manusia
lansia ini menyebabkan menurunnya kemampuan memori atau daya ingat (Sarwono, 2010).
Penurunan kemampuan memori atau daya ingat berhubungan dengan penurunan fungsi
belahan kanan otak yang berlangsungnya lebih cepat daripada yang kiri hal ini disebabkan
karena kebanyakan orang hanya menggunakan otak kiri saja dan jarang menggunakan otak
kanan. Padahal untuk mencapai fungsi otak yang maksimal, kerja otak kanan maupun kiri
harus seimbang. Para lansia mengalami penurunan berupa kemunduran daya ingat visual
(misalnya, mudah lupa wajah orang), sulit berkonsentrasi, cepat beralih perhatian. Juga
terjadi kelambanan pada tugas motorik sederhana seperti berlari, mengetuk jari, kelambanan
dalam persepsi sensoris serta dalam reaksi tugas kompleks. Sifat gangguan ini sangat
individual, tidak sama tingkatnya satu orang dengan orang lain (Sulianti, 2010).
4

Terjadi penurunan daya ingat yang masih wajar pada beberapa lansia disebut sebagai
sifat pelupa keadaan ini tidak menyebabkan gangguan pada aktifitas hidup sehari-hari,
biasanya dikenali oleh keluarga atau teman karena sering mengulang pertanyaan yang sama
atau lupa kejadian yang baru terjadi. Perlu observasi beberapa bulan untuk membedakannya
dengan demensia yang sebenarnya. Bila gangguan daya ingat bertambah progresif disertai
gangguan intelektual yang lain maka kemungkinan besar diagnosis demensia dapat
ditegakkan (Sulianti, 2010).
Kondisi yang dihadapi lansia merupakan gangguan daya ingat atau gangguan memori
ringan yang dapat digolongkan sebagai sindrom predemensia dan dapat berkembang menjadi
demensia. World Alzheimer Reports mencatat demensia akan menjadi krisis kesehatan
terbesar di abad ini yang jumlah penderitanya terus bertambah. Data WHO tahun 2010
menunjukkan, di tahun 2010 jumlah penduduk dunia yang terkena demensia sebanyak 36 juta
orang. Jumlah penderitanya diprediksi akan melonjak dua kali lipat di tahun 2030 sebanyak
66 juta orang (Gustia, 2010). Jumlah penyandang demensia di Indonesia hampir satu juta
orang pada tahun 2011 (Gitahafas, 2011).
Gangguan daya ingat pada lansia yang bisa berkembang menjadi demensia, dapat
mengakibatkan lansia mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari ( makan,
minum, berpakaian, BAB/BAK, dan lain sebagainya), adanya perubahan emosi dan tingkah
laku. Lansia dengan demensia akan mengalami ketergantungan di dalam menjalankan semua
aktivitasnya karena dia dibantu oleh orang lain, maka untuk itu perlu adanya metode-metode
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan memori dengan cara meningkatkan
stimulasi otak, kegiatan seperti membaca, menonton televisi sebaiknya di jadikan sebuah
kebiasaan hal ini bertujuan agar otak tidak beristirahat secara terus menerus. (Bandiyah,
2009).
Salah satu upaya untuk mencegah gangguan daya ingat berkembang menjadi dimensia,,
yaitu dengan melakukan gerakan atau latihan fisik. Seseorang bukannya tidak mau bergerak
karena tua, tapi menjadi tua karena tidak mau bergerak. Secara umum, terdapat dua macam
latihan yang dapat meningkatkan potensi kerja otak yakni meningkatkan kebugaran secara
umum dan melakukan senam otak (brain gym). yaitu kegiatan yang merangsang intelektual
yang bertujuan untuk mempertahankan kesehatan otak dengan melakukan gerak badan
(Markam, 2006).
Latihan senam otak dipelopori oleh Dennison dan dibuat dalam bentuk Edu-K
(Educational Kinesiology). Awal mula senam otak ini dulunya memang hanya dilakukan
untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus atau anak-anak yang mengalami kesulitan di
dalam konsentrasi dan belajar, namun akhirnya senam otak ini lebih dikembangkan tanpa
5

membedakan usia, mengingat

semua orang ingin mempunyai kesempatan belajar tanpa

memandang batas usia. Di dalam Brain Gym (senam otak) mengajarkan gerakan-gerakan
yang mudah diingat dan dilakukan serta dapat membantu banyak orang, muda, atau tua
untuk mengoptimalkan kemampuan belajarnya (Dennison, 2008 ).
Senam otak mempunyai perinsip dasar agar otak tetap bugar dan mencegah kepikunan
serta mempunyai tujuan utama untuk mempertahankan kesehatan otak dengan melakukan
gerakan badan. Melakukan senam otak diharapkan fungsi kognitif pada lansia dapat lebih
baik. Mekanisme yang menjelaskan hubungan antara aktifitas fisik dengan fungsi kognitif
yaitu aktifitas fisik menjaga dan mengatur vaskularisasi ke otak dengan menurunkan tekanan
darah, meningkatkan kadar lipoprotein, meningkatkan produksi endhotelial nitric oxide dan
menjamin perfusi jaringan otak yang kuat, efek langsung terhadap otak yaitu memelihara
sruktur saraf dan meningkatkan perluasan serabut saraf, sinap-sinap dan kapilaris (Markam,
2006). Latihan senam otak akan dapat membantu menyeimbangkan fungsi otak. Baik itu otak
kanan dan otak kiri (dimensi lateralitas), otak belakang/ batang otak dan otak depan/frontal
lobes (dimensi pemfokusan) serta sistem limbis (misbrain) dan otak besar/cerebral cortex
(dimensi pemusatan), dalam senam otak terdapat gerakan-gerakan terkoordinasi yang dapat
menstimulasi kerja otak sehingga lebih aktif (Dennison, 2008).
Penelitian selama 10 tahun pada pria lansia berdasarkan data dari Finlandia, Italia dan
Belanda oleh Gelder (2004) tentang hubungan aktifitas fisik dengan penurunan kognitif.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penurunan intensitas dan durasi aktifitas akan
mempercepat proses penurunan fungsi kognitif. Tilarso (2007) menyatakan pelatihan dengan
frekuensi tiga kali seminggu adalah sesuai untuk lansia akan menghasilkan peningkatan yang
berarti bagi lansia yang berusia lebih dari 60 tahun, selain melatih otak perlu melaksanakan
olahraga secara rutin untuk mempertahankan kebugaran jasmani, memelihara serta
mempertahankan kesehatan di hari tua.
Humor adalah sesuatu yang lucu, yang dapat menggelikan hati atau yang dapat
menimbulkan kejenakaan atau kelucuan. Orang yang memiiki rasa humor yang tinggi, yakni
orang yang mudah tersenyum atau tertawa bila mendengar sesuatu yang humoris disebut
seorang humoris. Seseorang yang sedang tertawa ternyata tak hanya mengungkapkan
perasaan bahagia, namun juga membuat tubuh menjadi lebih sehat karena Tertawa
merupakan kunci untuk mendapatkan hidup yang bahagia serta fisik yang kuat . Manfaat
tertawa sangatlah banyak dan hampir semuanya berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh
dan emosional. Hidup tertawa sangat terkait dengan hidup sehat. Meskipun tidak semuanya
yang tertawa jiwanya sehat. Tetapi, untuk menyehatkan jiwa orang perlu tertawa.
6

Sebagaimana ketika orang hendak menyehatkan raganya maka dia membutuhkan olahraga.
Tawa termasuk olahraga sekaligus olah jiwa. Kesehatan merupakan sesuatu yang mahal, baik
kesehatan jiwa maupun kesehatan raga. Orang dikatakan sehat kalau memang kedua dimensi
manusia yakni jiwa dan raganya sama-sama sehat. Kalau ada orang yang fisiknya kuat, kekar
dan gagah, tetapi kalau pikiran dan jiwanya miring 90 derajat jelas bukan termasuk orang
sehat Begitu juga ketika ada orang jiwanya sehat tetapi fisiknya lumpuh, secara ideal juga
bukan sehat, minimal ia dikatakan cacat. Maka kesehatan fisik dan jiwa ini sangat terkait.
Al-'aqlussalim fil jismissaliim (akal yang sehat terdapat pada diri yang sehat).

B. TUJUAN
Tujuan dari makalah tentang Senam Otak dan Terapi Tawa ini adalah :
untuk mengetahui pengaruh latihan senam otak (Brain Gym) terhadap daya ingat
lansia
untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya tertawa di dalam kehidupan, serta
mengungkapkan fakta yang terkandung di dalam tertawa .

BAB II
PEMBAHASAN
E. Pengertiaan
Senam otak merupakan sebuah senam yang tujuan utamanya untuk mempertahankan
kesehatan otak dengan cara melakukan gerakan badan. Dengan melakukan senam otak dapat
memicu otak agar tidak kehilangan daya intelektual serta awareness-nya. Senam otak ini
dapat memulihkan kembali kondisi orang yang pelupa karena pada dasarnya pusat-pusat
7

sistem kewaspadaan atau reticulo activating system yang terdapat pada batang otak bisa
diaktifkan lagi. Seperti layaknya senam - senam yang lain, sebaiknya senam otak dilakukan
secara rutin, minimal 3 kali dalam seminggu sehingga hasilnya bisa segera terlihat.
Senam otak sendiri termasuk jenis senam ringan yang bisa dilakukan oleh siapapun
termasuk kaum lansia. Gerakan pada senam otak juga merupakan gerakan menyilang dengan
tujuan supaya terjadi harmonisasi serta optimalisasi kinerja otak kanan dan otak kiri. Dengan
melakukan senam otak, suplai darah, oksigen, dan energi akan lancar sampai ke otak serta
bisa memenuhi kebutuhan otak sehingga secara jangka panjang struktur otak dapat
terpelihara secara optimal.
Terapi Tawa merupakan metode terapi dengan menggunakan humor dan tawa dalam
rangka membantu individu menyelesaikan masalah mereka, baik dalam bentuk gangguan
fisik maupun gangguan mental Penggunaan tawa dalam terapi akan menghasilkan perasan
lega pada individu. Ini disebabkan tawa secara alami menghasilkan pereda stres dan rasa
sakit. Pemberian stimulasi humor dalam pelaksanaan terapi diperlukan karena beberapa orang
mengalami kesulitan untuk memulai tertawa tanpa adanya alasan yang jelas. Stimulasi humor
yang dimaksud dapat diberikan dalam bentuk berbagai media, seperti VCD, notes, badut, dan
komik. Apabila humor diberikan sebagai satu-satunya stimulus untuk menghasilkan tawa
dalam setting terapi akan disebut sebagai terapi humor, namun jika dikombinasikan dengan
hal-hal lain dalam rangka untuk menciptakan tawa alami (misalnya dengan yoga atau
meditasi) akan disebut sebagai terapi tawa.

F. Manfaat
Manfaat Senam Otak (Brain Gym)
Pada umumnya orang yang menggunakan tangan kanan, sebenarnya ia mengaktifkan
fungsi belahan otak kiri, yang akan dibarengi oleh aktifitas tubuh bagian kanan atau yang
berorientasi pada bagian kanan. Ketika belahan otak kanan berfungsi (berhubungan denngan
gambar atau tugas-tugas yang berhubungan dengan ruang), maka akan dibarengi oleh
aktivitas tubuh bagian kiri hal tersebut memberikan gambaran adanya koneksi atau hubungan
antara belahan otak kiri dengan tubuh bagian kanan, dan belahan otak kanan dengan tubuh
bagian kiri.
Agar otak anak anda berfungsi secara optimal, serta kedua belahan otak sama-sama
8

berfungsi, maka perlu dibiasakan utuk menggerakan kedua bagian tubuh anak anda.
misalnya, ia tidak selalu menulis dengan tangan kanan, dan sama sekali tidak memberikan
latihan kepada kiri untuk beraktifitas.
Menggerakan seluruh anggota tubuh, baik pada bagian kanan maupun kiri, akan terasa
mudah apabila dilakukan dalam kontek berolahraga. Senam, misalnya dapat merangsang
seluruh bagian tubuh untuk bergerak, dan hal ini sangat naik bagi otak karena merangsang
fungsi kedua belahan otak, yakni otak kiri dan kanan.
Senam otak adalah latihan yang terangkai atas gerakan-gerakan tubuh yang dinamis dan
menyilang. Senam ini mendorong keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara
bersamaan Setelah lakukan senam otak, diharapkan potensi kedua belahan otak akan
seimbang sehingga kecerdasan anakpun menjadi maksimal
Senam otak bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk bayi. Senam otak pada bayi
sebenarnya sangat sederhana. Contohnya, menggerakan anggota badan secara menyilang
dengan perantara mainan yang berupa robot, boneka, bola, balon, atau apa pun yang sesuai
dengan usia anak. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa gerakan yang dilakukan oleh anak
melewati garis tengah antara tubuh bagian kanan dan kiri
Senam otak sangat baik dilakukan pada awal pembelajaran, yang berguna membuka
titik-titik positif belajar. Setelah belajar, senam otak juga bisa dilakukan kembali untuk bias
membuat santai/rileks akibat proses pembelajaran yang
melelahkan/mengangkang/membutuhkan konsentrasi tinggi. senam otak dapat pula berfungsi
meredakan dan mengurangi stres.
senam otak tidak hanya diperuntukan bagi orang yang berusia lanjut akan tetapi senam otak
juga diperluka oleh ibu hamil karena dapat membantu meredakan ketegangan, menyiapkan
otot-otot saat kelahiran ataupun berefek relaksasi ketika persalinan. senam otak juga penting
bagi bayi anak yang berusia di bawah 3 tahun, ataupun usia persekolah. orang yang sering
merasa was-was dan stres juga sangat baik melakukan senam otak. Senam otak juga bisa
dilakukan oleh anak anda untuk menyeimbangkan otak kanan dan kiri. Di dalam tubuh ada
banyak otot yang berhubungan langsung dengan otak. Intinya senam otak adalah melakukan
serangkaian gerak otot yang bisa menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Sehingga, logika
maupun kreativitas anak menjadi seimbang, dapat membangun kepercayaan diri, serta
berpengaruh positif terhadap peningkatan konsentrasi, meningkatkan fokus, daya ingat, serta
mengendalikan emosi anak selain manfaat-manfaat senam otak di atas ada lagi manfaat lain
dari senam otak diantaranya adalah terhidar dari rasa setres, merasa lebih awet muda, dapat
menyikapi permasalahan dengan lebih tenang, bugar, sehat, fit, menunda kedatangan
9

menopause, sarana untuk mencegah dan memudahkan penyembuhan terhadap penyakit.


Manfaat Terapi Tertawa
Merangsang mood, memperbaiki fungsi otak, melindungi jantung, merapatkan hubungan
dengan orang lain, melegakan perasaan, tertawa nampak akan mengurangi tingkat stress
tertentu dan menumbuhkan hormon. Hormon stress akan menekan sistem kekebalan,
sehingga meningkatkan jumlah platelet (sesuatu yang dapat menyebabkan gangguan dalam
arteri) dan meningkatkan tekanan darah. Tertawa pada dasar-nya akan membawa
keseimbangan pada semua komponen dan unsur dalam sistem kekebalan. Menurunkan
tekanan darah tinggi. Tertawa akan meningkatkan aliran darah dan oksigen dalam darah, yang
dapat membantu pernapasan. Tertawa juga dapat meningkatkan usaha tubuh untuk melawan
penyakit seperti tekanan darah tinggi, struk, artritis, ulcer dan mengurangi resiko serangan
jantung.
Bahkan, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa tertawa juga dapat melancarkan
sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi makanan. Namun yang paling penting ialah tertawa
dapat menguatkan kesehatan mental atau jiwa. Tertawa pada diri sendiri juga bisa mengubah
persepsi kita terhadap masalah yang kita hadapi. Berbagai macam bentuk senyum dapat kita
kembangkan Bisa juga karena kenangan indah atau lelucon yang dilontarkan oleh teman atau
orang lain di sekitar kita. Tetapi hal ini justru sering dilupakan ketika orang mengalami
persoalan hidup yang menekan dan berujung pada stres. Stres pada saat ini dapat ditimbulkan
oleh beberapa sebab dan setiap orang memiliki sebab yang berbeda-beda. Setiap orang pun
juga memiliki metode yang berbeda beda dalam mengatasi stres yang dialami. Stres yang
berkepanjangan (kronik) akan menyebabkan sistem kekebalan tubuh (imun) menurun.
Akibatnya berbagai penyakit dan kelemahan menurun. Bahkan bisa mengakibatkan penyakit
kanker hingga stroke. Tetapi kita bisa tenang, karena hal itu bisa dicegah dengan
menggunakan teknik "Escape From Stress". Teknik ini akan meningkatkan kualitas hidup,
pencegahan terhadap penyakit yang mematikan, seperti stroke, serangan jantung, kanker
hingga gejala neurosis. Escape from Stress (EPS) adalah sebuah metode yang sering
digunakan belakangan ini. Sebuah metode management stres untuk terbebas dari stres bahkan
justru mendapatkan manfaatnya. Banyak program yang telah dikembangkan oleh EPS, antara
lain, teknik relaksasi, latihan pernafasan dada dan perut, meditasi medis dan terapi tertawa.
Beban hidup dan tuntutan hidup yang harus dipenuhi adalah salah satu faktor stress dan

10

sangat mudah membuat tertawa menjadi barang langka. Padahal tertawa sangat berefek
positif pada mental seseorang. Hal yang bisa dilakukan adalah banyak sajian lawak
ditayangkan di televisi yang bisa membuat kita tertawa tentu saja lebih bermutu. Maka hal ini
selain bisa menjadi terapi tertawa juga bisa menambah pengetahuan.
Dalam dunia psikoterapi, tertawa dapat dilakukan dengan terapi tertawa. Tertawa biasa
dan tertawa yang dibuat-buat berbeda dengan terapi tertawa. Terapi tertawa merupakan
tertawa yang dimulai dengan tahap demi tahap. Sehingga efek yang dirasakan bagi yang
tertawa benar-benar bermanfaat. Terapi tertawa untuk mengurangi stres sudah banyak dilakukan orang. Tertawa 5-10 menit bisa merangsang pengeluaran endorphin dan serotonin,
yaitu sejenis morfin alami tubuh dan juga melatonin. Ketiga zat ini merupakan zat baik untuk
otak sehingga kita bisa merasa lebih tenang. Terapi tertawa merupakan teknik yang mudah
dilakukan, tetapi efeknya sangat luar biasa, bahkan dapat menyembuhkan pasien dengan
gangguan mental akibat stres berat. Tertawa dalam dunia medis, merupakan obat mujarab
gangguan stres atau gangguan penyakit jiwa lainnya. Antara lain:
1. Rasa nyeri atau sakit akan berkurang setelah tertawa. Tertawa tidak saja bisa
mengurangi rasa sakit tapi juga meningkatkan kekebalan tubuh. (Rosemary Cogan
dari Texas Tech University).
2. Tertawa terbahak-bahak sangat bermanfaat bagi orang sehat. Tertawa bisa
menggoyang-goyangkan otot perut, dada, bahu, serta pernapasan, sehingga membuat
tubuh seakan-akan sedang joging di tempat. Sesudah tertawa tubuh terasa rileks dan
tenang, sama seperti kalau habis berolahraga. Tertawa melatih diafragma otak,
jantung, paru-paru, perut, juga membantu mengusir zat-zat asing dari saluran
pernapasan. Tertawa juga sangat ampuh untuk meringankan sakit kepala, sakit
pinggang, dan depresi. (Dr. William Foy dari Stanford University).
3. Tertawa bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh, yaitu epinephrine dan
kortison yang mengalangi proses penyembuhan penyakit. (Dr. Lee Bark, imunologi
dari Loma Linda University di California, Amerika Serikat).
4. Tertawa akan menggerakkan bagian dalam tubuh, mengaktifkan sistem endocrine
sehingga mendorong penyembuhan suatu penyakit. Tertawa akan menstimulasi otak
untuk memproduksi hormon tertentu yang pada akhirnya akan memicu pelepasan
11

endorphin (zat pembunuh rasa sakit) yang diproduksi oleh tubuh. (Dr. William Frey,
pakar biokimia dan direktur Dry Eye and Tears Research Center di Minneapolis,
Amerika Serikat).
5. Tertawa bisa membantu para lanjut usia untuk tetap awet muda dan yang muda tetap
awet muda, serta mempererat hubungan antara anggota keluarga. (Prof. Dr. Lucille
Name how, pakar yang menangani masalah penuaan dari Connecticut, Amerika
Serikat).
6. Tertawa bisa membantu para lanjut usia untuk tetap awet muda dan yang muda tetap
awet muda, serta mempererat hubungan antara anggota keluarga. (Prof. Dr. Lucille
Name how, pakar yang menangani masalah penuaan dan Connecticut, Amerika
Serikat).
G. Tahapan
Tahapan-tahapan dalam melakukan senam otak tidak terlalu banyak membutuhkan waktu
yang lama, cukup 10 menit sekali dalam sehari. Selain senam otak, beberapa aktivitas seharihari berikut ini akan mengoptimalkan performa otak :

Berjalan

Manfaat berjalan kaki setiap satu mil dalam sehari akan mengurangi risiko mengalami
gangguan demensia sebesar 50 persen seperti penyakit Alzheimer. Jika tidak punya waktu,
lakukan jalan cepat selama 45 menit secara rutin tiga kali seminggu yang akan mencegah
masalah otak karena penuaan.

Kegiatan seni

Bermain musik telah diketahui meningkatkan kemampuan bahasa dan verbal dan juga
berpengaruh terhadap kekuatan otak. Memainkan alat musik, seperti belajar bermain gitar
akan meningkatkan konsentrasi dan kecekatan jari.

Beristirahat

12

Otak bukan mesin yang tidak membutuhkan istirahat, maka dari itu luangkan 20 menit waktu
kerja anda untuk beristirahat untuk memulihkan konsentrasi dan fokus. Selain itu manfaat
istirahat yang cukup di malam hari akan mengembalikan energi pada otak.
H. Gerakan
Gerakan Senam Otak (Brain Gym)
1. Dimensi Lateralis
Beberapa contoh gerakan Dimensi lateralitas:
Gerakan

Cara

melakukan

gerakan

dan

Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Menggerakkan

tangan

kanan

bersamaan dengan kaki kiri dan kaki


kiri dengan tangan kanan. Bergerak ke
depan, ke samping, ke belakang, atau
jalan di tempat. Untuk menyeberang
garis

tengah

sebaiknya

tangan

menyentuh lutut yang berlawanan.


Gambar 2.2. Gerakan Silang
(Cross Crawl)

Fungsinya :
a. Meningkatkan koordinasi
kiri/kanan
b. Memperbaiki pernafasan dan
stamina
c. Memperbaiki koordinasi dan
kesadaran tentang ruang dan gerak.
d. Memperbaiki pendengaran dan
penglihatan.

13

Cara melakukan gerakan :


Gambar

Gerakan

2.3.

delapan tidur di udara, tangan mengepal

Tidur

dengan

membuat

angka

dan jari jempol ke atas, dimulai dengan


menggerakkan kepalan ke sebelah kiri
atas dan membentuk angka delapan
(Lazy 8)

tidur. Diikuti dengan gerakan mata


melihat ke ujung jari jempol. Buatlah
angka 8 tidur 3 kali setiap tangan dan
dilanjutkan 3 kali dengan kedua tangan.
Fungsinya :
a. Melepaskan ketegangan mata,
tengkuk, dan bahu pada waktu
memusatkan perhatian dan
meningkatkan kedalaman persepsi
b. Meningkatkan pemusatan,
keseimbangan dan koordinasi.
Cara melakukan gerakan :
Menggambar dengan kedua tangan
pada saat yang sama, ke dalam, ke luar,
ke atas dan ke bawah. Coretan ganda
dalam bentuk nyata seperti : lingkaran,
segitiga, bintang, hati, dsb. Lakukan
dengan kedua tangan.
Fungsinya :

Gambar 2.4. Coretan Ganda

a. Kesadaran akan kiri dan kanan.

(Double doodle)

b. Memperbaiki penglihatan perifer


c. Kesadaran akan tubuh, koordinasi,
serta keterampilan khusus tangan
dan mata.
d. Memperbaiki kemampuan olahraga
14

dan keterampilan gerakan.

1. Dimensi Pemfokusan
Beberapa contoh gerakan Dimensi Pemfokusan :
Gerakan

Cara

melakukan

gerakan

dan

Fungsinya
Cara melakukan gerakan :
Urutlah otot bahu kiri dan kanan. Tarik
napas saat kepala berada di posisi
tengah, kemudian embuskan napas ke
samping atau ke otot yang tegang
sambil relaks. Ulangi gerakan dengan
Gambar 2.5. Burung Hantu (The Owl)

tangan kiri.
Fungsinya :
a. Melepaskan ketegangan tengkuk
dan bahu yang timbul karena
stress.
b. Menyeimbangkan otot leher dan
tengkuk (Mengurangi sikap tubuh
yang terlalu condong ke depan)
c. Menegakkan kepala (Membantu
mengurangi

kebiasaan

memiringkan kepala atau bersandar


pada siku

15

Cara melakukan gerakan :


Luruskan satu tangan ke atas, tangan
yang

lain

ke

samping

kuping

memegang tangan yang ke atas. Buang


napas

pelan,

sementara

otot-otot

diaktifkan dengan mendorong tangan


keempat jurusan (depan, belakang,
dalam dan luar), sementara tangan yang
satu menahan dorongan tsb.
Fungsinya :
a. Peningkatan fokus dan konsentrasi
tanpa fokus berlebihan
Gambar 2.6. Mengaktifkan Tangan
(The Active Arm)

b. Pernafasan lebih lancar dan sikap


lebih santai
c. Peningkatan energi pada tangan
dan jari
Cara melakukan gerakan :
Cengkeram tempat-tempat yang terasa
sakit di pergelangan kaki, betis dan
belakang lutut, satu persatu, sambil
pelan-pelan

kaki

dilambaikan

atau

digerakkan ke atas dan ke bawah.


Gambar

2.7.

Lambaian Kaki

Fungsinya :

(The Footflex)

a. Sikap tubuh yang lebih tegak dan


relaks
b. Lutut tidak kaku lagi
c. Kemampuan berkomunikasi dan
memberi respon meningkat

16

Cara melakukan gerakan :


Duduk di kursi dan silangkan kaki.
Tundukkan badan dengan tangan ke
depan bawah, buang nafas waktu turun
dan ambil nafas waktu naik. Ulangi 3 x,
kemudian ganti kaki.
Fungsinya :
Gambar 2.8. Luncuran Gravitasi

a. Merelakskan

(The Gravitational glider)

daerah

pinggang,

pinggul dan sekitarnya.


b. Tubuh atas dan bawah bergerak
sebagai satu kesatuan
Cara melakukan gerakan :
Mulai dengan kaki terbuka. Arahkan
kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri tetap
lurus ke depan. Tekuk lutut kanan
sambil buang napas, lalu ambil napas
waktu lutut kanan diluruskan kembali.

Gambar

2.9.

Pinggul ditarik ke atas. Gerakan ini

Pasang kuda-Kuda

untuk menguatkan otot pinggul (bisa

(Grounder)

dirasakan di kaki yang lurus) dan


membantu kestabilan punggung. Ulangi
3x, kemudian ganti dengan kaki kiri.
Fungsinya :
a. Keseimbangan dan kestabilan lebih
besar
b. Konsentrasi dan perhatian
meningkat
c. Sikap lebih mantap dan relaks
3. Dimensi Pemusatan
Beberapa contoh gerakan Dimensi Pemusatan :

Gerakan

Cara

melakukan

Fungsinya
17

gerakan

dan

Air merupakan pembawa energi listrik


yang sangat baik. Dua per tiga tubuh
manusia terdiri dari air. Air dapat
mengaktifkan otak untuk hubungan
elektro kimiawi yang efisien antara
otak dan sistem saraf, menyimpan dan
menggunakan kembali informasi secara
efisien. Minum air yang cukup sangat
bermanfaat sebelum menghadapi test
atau kegiatan lain yang menimbulkan
stress. Kebutuhan air adalah kira-kira 2

Gambar 2.10. Air (Water)

% dari berat badan per hari.


Fungsinya :
a. Konsentrasi meningkat
(mengurangi kelelahan mental)
b. Melepaskan stres, meningkatkan
konsentrasi dan keterampilan
sosial.
c. Kemampuan bergerak dan
berpartisipasi meningkat.
d. Koordinasi mental dan fisik
meningkat (Mengurangi berbagai
kesulitan yang berhubungan
dengan perubahan neurologis)
Cara melakukan gerakan :
Sakelar otak (jaringan lunak di bawah
tulang selangka di kiri dan kanan tulang
dada), dipijat dengan satu tangan,
sementara tangan yang lain memegang
pusar.
Gambar
Sakelar Otak

2.11.

Fungsinya :
a. Keseimbangan tubuh kanan dan
18

(Brain Buttons)

kiri
b. Tingkat energi lebih baik
c. Memperbaiki kerjasama kedua
mata (bisa meringankan stres
visual, juling atau pandangan yang
terus-menerus)
d. Otot tengkuk dan bahu lebih relaks
Cara melakukan gerakan :
Letakkan dua jari dibawah bibir dan
tangan yang lain di pusar dengan jari
menunjuk ke ba-wah.Ikutilah dengan
mata satu garis dari lantai ke loteng dan
kembali sambil bernapas dalam-dalam.
Napaskan energi ke atas, ke tengahtengah badan.

Gambar 2.12. Tombol Bumi


(Earth Buttons)
Fungsinya :
a. Kesiagaan

mental

(Mengurangi

kelelahan mental)
b. Kepala tegak (tidak membungkuk)
c. Pasang kuda-kuda dan koordinasi
seluruh tubuh
Cara melakukan gerakan :
Sentuhkan 2 jari ke belakang telinga, di
lekukan tulang bawah tengkorak dan
letakkan tangan satunya di pusar.
Kepala sebaiknya lurus ke depan,
sambil nafas dengan baik selama 1
menit.

Kemudian

sentuh

belakang

kuping yang lain.


Gambar 2.13. Tombol imbang

Fungsinya :

(Balance Buttons)

a. Perasaan enak dan nyaman


19

b. Mata, telinga dan kepala lebih


tegak lurus pada bahu
c. Mengurangi fokus berlebihan pada
sikap tubuh
Cara melakukan gerakan :
Letakkan 2 jari di atas bibir dan tangan
lain pada tulang ekor selama 1 menit,
nafaskan energi ke arah atas tulang
punggung.
Fungsinya :
a. Kemampuan untuk relaks
b. Kemampuan untuk duduk dengan
nyaman
Gambar 2.14. Tombol Angkasa

c. Lamanya perhatian meningkat

(Space Buttons)
Cara melakukan gerakan :
Pijit daun telinga pelan-pelan, dari atas
sampai ke bawah 3x sampai dengan 5x.
Fungsinya :
a. Energi dan nafas lebih baik
b. Otot wajah, lidah dan rahang
Gambar

2.15.

relaks.

Pasang Telinga

c. Fokus perhatian meningkat

(The Tinking Cap)

d. Keseimbangan lebih baik

20

Gambar

2.16.

Kait Cara melakukan gerakan :


Pertama, letakkan kaki kiri di atas kaki

relaks

kanan, dan tangan kiri di atas tangan


kanan dengan posisi jempol ke bawa,
jari-jari

(Hook-

Ups)

kedua

tangan

saling

menggenggam, kemudian tarik kedua


tangan ke arah pusat dan terus ke depan
dada. Tutuplah mata dan pada saat
menarik napas lidah ditempelkan di
langit-langit mulut dan dilepaskan lagi
pada

saat

menghembuskan

napas.

Tahap kedua, buka silangan kaki, dan


ujung-ujung jari kedua tangan saling
bersentuhan secara halus, di dada atau
dipangkuan, sambil bernapas dalam 1
menit lagi.
Fungsinya :
a. Keseimbangan dan koordinasi
meningkat
b. Perasaan nyaman terhadap
lingkungan sekitar (Mengurangi
kepekaan yang berlebihan)
c. Pernafasan lebih dalam
Cara melakukan gerakan :
Sentuhlah titik positif dengan kedua
ujung jari tangan selama 30 detik
sampai dengan 30 menit.
Fungsinya :
a. Mengaktifkan bagian depan otak
guna menyeimbangkan stres yang
berhubungan

dengan

ingatan

tertentu, situasi, orang, tempat dan


21

ketrampilan
b. Menghilangkan refleks
Gambar

2.17. Titik

c. Menenangkan

Positif
(Positive

pada

saat

menghadapi tes di sekolah dan


Point)

dalam penyesuaian sehari-hari.

4. Kesiapan Belajar
Beberapa langkah Brain Gym untuk kesiapan belajar adalah sebagai berikut :
Gambar 18. PACE (Positive-Aktif-Clear-Energetis)

Semua gerakan dalam senam otak memang dirancang untuk meningkatkan aktivitas 3
dimensi fungsi otak yang terdiri dari: lateralitas - komunikasi (terdiri dari otak kanan dan otak
kiri), pemfokusan - pemahaman, serta pemusatan - pengaturan.
1. Untuk Meningkatkan Fungsi Lateralitas - Komunikasi
Melakukan gerakan menyilang (cross craw) yang bertujuan merangsang aktivitas mendengar,
melihat, bergerak, menulis, dan sikap positif.
22

Lakukan gerakan - gerakan seperti di bawah ini:

Pundak kanan didorong ke kiri, pundak kiri didorong ke kanan

Merangkak seperti bayi, lutut kanan maju bersama tangan kiri, lutut kiri maju bersama
tangan kanan

Lakukan gerakan menggambar / menulis sesuatu yang simetris di udara. Gerakan ini
harus dilakukan secara bersamaan antara tangan kanan dan tangan kiri

2. Untuk Memperkuat Pemfokusan - Pemahaman


Gerakan ini untuk merangsang otak bagian depan - belakang. Gerakan pada bagian ini sangat
bermanfaat dalam meningkatkan konsentrasi serta menerima hal baru dan mengekspresikan
hal - hal yang sudah diketahui sebelumnya.
Lakukan gerakan di bawah ini:

Melakukan gerakan peregangan bebas, baik menggunakan tangan, kaki, maupun


anggota tubuh yang lain

3. Untuk Meningkatkan Pemusatan - Pengaturan


Gerakan yang dilakukan akan bermanfaat untuk menenangkan, membuat perasaan nyaman,
dan berfikir positif. Gerakan pada bagian ini akan melibatkan fungsi otak atas - bawah
Lakukan gerakan - gerakan seperti di bawah ini:

Letakkan kedua telapak tangan di dahi dengan jarak 2 jari dari atas alis

Atau bisa juga meletakkan kedua telapak tangan di ubun-ubun

Dalam waktu yang bersamaan, lakukan pernafasan teratur sambil menciptakan


suasana tenang dan hening tanpa kehilangan kewaspadaan.

23

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Otak adalah aset yang sangat berharga. Tak satupun benda buatan manusia yang
mampu menandingi kemampuan otak.
Dapat di simpulkan bahwa tertawa memiliki daya sembuh yang tidak bisa kita remehkan .
Tertawa sangat baik bagi kesehatan tubuh serta pikiran kita.
24

B. Saran
Dari penjelasan tentang manfaat senam otak dan terapi tawa di atas , sebaiknya kita
bisa lebih peka lagi dalam meningkatkan kesehatan. Karena dengan demikian , secara
tidak langsung kita telah melakukan hal positif untuk kesehatan tubuh serta pikiran kita .

DAFTAR PUSTAKA

Author.2001.Sympton of Dementia. American Family Physician. http://www.aafp.


org/afp/2001/0215/p717.html. (3 Mei 2011)
Ag Masykur & Fathani A.B. 2008. Mathematical Intellegince. Jogjakarta: Ar-ruz
Media Group.
25

Dennison, Gail E. & Dennison, Paul E.. 2004. Brain gym (Senam Otak). Jakarta:
Gramedia.
Harvey, Robinson & Rossor. 2003. The prevalence and causes of dementia in people
under the age of 65 years. Journal Neurosurgery Psychiatry, 74: 1206-1209.
Mace, N. L. & Rabins, P. V. (2006). The 36-hour day: a family guide to caring for
people with Alzheimer disease, other dementias, and memory loss in later life.4th Ed.
Baltimore, USA: The Johns Hopkins University Press.
Markam, S. Latihan Vitalisasi Otak (Senam untuk Kebugaran Fisik Dan Otak).
Jakarta: Grasindo.
Nugroho. 2000.Keperawatan Gerontik.Edisi 2. Jakarta: EGC, hal.13, 19-28, 42
Pudjiastuti & Utomo. 2003. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta: EGC, hal 2-8
Santoso, H dan A. Ismail. 2009. Memahami Krisis Lanjut Usia. Jakarta: Gunung
Mulia, hal.50.
Suara Merdeka. 30 Juni, 2010. Demensia Pada Lansia. Suara Merdeka.
Tjahyanto, A. dan Surilena .Januari, 2009. Penatalaksanaan non-farmakologis
demensia. Majalah Kedokteran Damianus,Vol.8 No.1.
Volicer, L., Hurley, A.C., Mahoney, E. 1998. Behavioral symptom of dementia.
New York: Springer Publishing Company.
Yatim, F. 2003. Pikun (Demensia), Penyakit Alzheimer, dan Sejenisnya: Bagaimana
Menghindarinya.Edisi 1. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

26

Anda mungkin juga menyukai