INDONESIA POWER
PENGOPERASIAN PLTGU
Edisi I Tahun 2014
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah
mengikuti
pelatihan
ini
peserta
mampu
DURASI
TIM PENYUSUN
1. MURDANI
2. ERWIN
3. EFRI YENDRI
4. HAULIAN SIREGAR
5. PEPI ALIYANI
6. MUHAMAD MAWARDI
TIM VALIDATOR
1. JOKO AGUNG
2. DODI HENDRA
3. SUDARWOKO
KATA PENGANTAR
MANAJER PLN PRIMARY ENERGY & POWER GENERATION ACADEMY
PLN CORPORATE UNIVERSITY
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya, sehingga
penyusunan materi pembelajaran PEMBIDANGAN PRAJABATAN S1 D3 INDONESIA POWER ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Materi ini merupakan materi yang terdapat pada Direktori Diklat yang sudah disahkan oleh Direktur
Pengadaan Strategis selaku Learning Council Primary Energy & Power Generation Academy. Materi ini
terdiri dari 11 buku yang membahas mengenai K2 dan Lingkungan Hidup, Pengoperasian PLTU,
Pengoperasian PLTGU, Pengenalan PLTP, Perencanaan, pengendalian, dan evaluasi O&M Pembangkit,
Pemeliharaan Mekanikal Pembangkit Thermal dan Hidro, Pemeliharaan Listrik Pembangkit,
Pemeliharaan Proteksi, Kontrol & Instrumen, Kimia Pembangkit, Pengoperasian PLTA, dan Pengenalan
PLTD sehingga diharapkan dapat mempermudah proses belajar dan mengajar di Primary Energy dan
Power Generation Academy.
Akhir kata, Pembelajaran ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja unit operasional dan
bisa menunjang kinerja ekselen korporat. Tentunya tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan materi pembelajaran ini. Saran dan kritik dari
pembaca/siswa sangat diharapkan bagi penyempurnaan materi ini.
M. IRWANSYAH PUTRA
ii
iii
Buku 8
Pemeliharaan Proteksi, Kontrol & Instrumen
Buku 9
Kimia Pembangkit
Buku 10
Pengoperasian PLTA
Buku 11
Pengenalan PLTD
iv
BUKU III
PENGOPERASIAN PLTGU
TUJUAN PELAJARAN
: Setelah
mengikuti
pelajaran
pemeliharaan
listrik
DURASI
: 16 JP
PENYUSUN
: EFRI YENDRI
DAFTAR ISI
TUJUAN PELAJARAN ................................................................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................................... ix
1.
48
3.4.
50
4.
58
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
viii
DAFTAR TABEL
ix
PENGOPERASIAN PLTGU
1.
ekspansi terjadi pada alat permesinan yang berputar. John Barber telah
mempatenkan dasar turbin gas pada tahun 1791. Dua penggunaan utama mesin
turbin gas adalah pendorong pesawat terbang dan pembangkit tenaga listrik.
Turbin gas digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang berdiri sendiri
(simple cycle) atau bergandengan dengan turbin uap (combined cycle) pada sisi
suhu tingginya. Turbin uap (combined cycle) memanfaatkan gas buang turbin
gas sebagai sumber panasnya. Turbin uap dianggap sebagai mesin pembakaran
luar (external combustion), dimana pembakaran terjadi diluar mesin. Energi
termal dipindah ke uap sebagai panas.
Turbin gas pertama kali berhasil dioperasikan pada pameran nasional Swiss
(Swiss National Exhibition) tahun 1939 di Zurich. Turbin gas yang dibangun
antara tahun 1940-an hingga tahun 1950-an efisiensinya hanya sekitar 17
persen; hal ini disebabkan oleh rendahnya efisiensi kompresor dan turbin dan
suhu masuk turbin yang rendah karena keterbatasan teknologi metalurgi pada
saat itu. Turbin gas terpadu dengan turbin uap (combined cycle) yang pertama
kali dipasang pada tahun 1949 di Oklahoma oleh General Electric menghasilkan
daya 3,5 MW.
Sebelum ini, pembangkit daya ukuran besar berbahan bakar batu bara ataupun
bertenaga nuklir telah mendominasi pembangkitan tenaga listrik. Tetapi
sekarang, turbin gas berbahan baker gas alam yang telah mendominasinya
karena kemampuan start (black start) yang cepat, efisiensi yang tinggi, biaya
awal yang lebih rendah, waktu pemasangan yang lebih cepat, karakter gas
buang yang lebih baik dan berlimpahnya persediaan gas alam. Biaya
pembangunan pembangkit tenaga turbin gas kira-kira setengah kali biaya
pembangunan pembangkit tenaga turbin uap berbahan bakar fosil yang
merupakan pembangkit tenaga utama hingga awal tahun 1980-an. Lebih dari
separoh dari seluruh pembangkit daya yang akan dipasang dimasa akan datang
diperkirakan
akan
merupakan
pembangkit
daya
turbin
gas
ataupun
C (2600
Biasanya turbin gas beroperasi pada siklus terbuka. Udara yang segar mengalir
ke kompresor, suhu dan tekanannya dinaikkan. Udara bertekanan terus mengalir
ke ruang pembakaran, dimana bahan bakar dibakar pada tekanan tetap.
Gas panas yang dihasilkan masuk ke turbin, kemudian berekpansi ke tekanan
udara luar melalui berbaris sudu nosel. Ekspansi ini menyebabkan sudu turbin
berputar, yang kemudian memutar poros rotor berkumparan magnet, sehingga
menghasilkan teganan listrik dikumparan stator generator. Gas buang (exhaust
gases) yang meninggalkan turbin siklus terbuka tidak digunakan kembali.
Turbin gas siklus terbuka dapat dibentuk menjadi sebagai turbin gas siklus
tertutup
dengan
assumptions).
menggunakan
anggapan
udara
standar
(air-standard
pembuangan gas panas tekanan tetap ke udara luar diganti dengan proses
pendinginan qout.
Siklus ideal yang fluida kerja jalani dalam siklus tertutup ini adalah siklus
Brayton, yang terdiri dari empat proses dalam dapat balik (internally reversible):
1-2
2-3
3-4
4-1
Proses seperti tersebut diatas merupakan siklus turbin gas, yang merupakan
penerapan Siklus Brayton. Siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Langkah
Langkah 3-4
(langkah ekspansi)
Langkah 4-1
pembuangan)
Salah satu kelemahan mesin turbin gas (PLTG) adalah efisiensi termalnya yang
rendah. Rendahnya efisiensi turbin gas disebabkan karena banyaknya pembuangan
panas pada gas buang. Dalam usaha untuk menaikkan efisiensi termal tersebut,
Siklus Brayton
Siklus Rankine
Brayton + Rankine
(PLTG)
(PLTU)
(PLTGU)
Penggabungan siklus turbin gas dengan siklus turbin uap dilakukan melalui
peralatan pemindah panas berupa boiler atau umum disebut Heat Recovery Steam
Generator (HRSG). Siklus kombinasi ini selain meningkatkan efisiensi termal juga
akan mengurangi pencemaran udara.
Dengan menggabungkan siklus tunggal PLTG menjadi unit pembangkit siklus
kombinasi (PLTGU) maka dapat diperoleh beberapa keuntungan, diantaranya
adalah :
Fleksibilitasnya tinggi
Tempat yang diperlukan tidak terlalu luas, sehingga biaya investasi lahan lebih
sedikit.
b.
Ready to start
c.
d.
e.
f.
PLTG mampu berputar dengan kemampuan sendiri dan Starting Device lepas
dan berhenti.
g.
h.
Sinkronisasi generator
i.
Pembebanan
10
Uap dari HRSG dengan tekanan dan temperatur tertentu diarahkan untuk memutar
turbin uap yang dikopel dengan generator sehingga dihasilkan energi listrik. Uap
bekas keluar turbin uap didinginkan didalam kondensor sehingga menjadi air
kembali. Air kondensat ini dipompakan sebagai air pengisi HRSG untuk dipanaskan
lagi agar berubah menjadi uap dan demikian seterusnya.
11
12
Turbin Gas
Turbin berfungsi untuk mengubah energi thermal dari hasil pembakaran di dalam
ruang bakar menjadi energi kinetik dalam sudu tetap kemudian menjadi energi
mekanik dalam sudu jalan sehingga energi mekanik akan memutar poros turbin.
Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik putaran pada rotor yang
terdapat kutub magnet, kemudian menjadi energi listrik pada kumparan stator.
sendiri).
13
- Accessories Gear, adalah tempat roda gigi untuk memutar alat-alat bantu
seperti : pompa bahan bakar, pompa pelumas, pompa hidrolik, main
atomizing air compressor, water pump, tempat hubungan Ratchet.
- Torque Converter, sebagai kopling hidrolik, saat digunakan kopling diisi
dengan minyak pelumas. Sedangkan saat dilepas, minyak pelumas di drain.
- Load Gear, disebut juga Reduction Gear atau Load Coupling untuk
mengurangi kecepatan turbin menjadi kecepatan yang dibutuhkan oleh
Generator. Load Gear Westinghouse dimanfaatkan untuk penggerak pompa
bahan bakar dan pelumas.
- Exciter, yaitu peralatan yang berfungsi memberikan arus searah untuk
penguatan kutub magnet Generator Utama.
- Starting Clutch, disebut juga Jaw Clutch, sebagai kopling mekanik yang
berfungsi menghubungkan poros Penggerak Mula dengan poros kompresor
saat proses Start.
- Bantalan (Bearing), terdiri dari bantalan aksial dan bantalan luncur. Bantalan
luncur disebut juga disebut juga Journal Bearing, yang berfungsi sebagai
penyangga berat poros turbin, kompresor dan generator. Sedangkan
bantalan aksial disebut juga Thrust Bearing, berfungsi sebagai penahan gaya
aksial
14
1.5.2
Bagian-bagian HRSG adalah bagian per bagian dalam bentuk jadi (pre-assembled)
yang telah dikerjakan di bengkel pabrikan dan diangkut ke tempat pemasangan.
Kemudahan pemasangan bagian-bagian modular di lapangan dan melakukan
pengerjaan bagian-bagian sebanyak mungkin di bengkel pabrik akan meningkatkan
mutu peralatan dan mempercepat waktu pemasangan konstruksi.
15
KETERANGAN GAMBAR :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
16
Bypass stack silencer adalah cerobong asap dari gas buang hasil pembakaran pada
turbin gas. Apabila suatu turbin gas dioperasikan dengan Open Circle, maka gas
buang tersebut akan dialirkan ke atmosfir melalui bypass stack.
Drum
Drum adalah bejana tempat menampung air yang datang dari Economizer dan uap
hasil penguapan dari Tube Wall (Riser). Kira-kira setengah dari drum berisi air dan
setengahnya lagi berisi uap.
Boiler Drum terbuat dari plat baja dilas dan dilengkapi diantaranya :
-
Man hole
Pipa Sampling
peralatan Screen dryer (pengering uap) dan Steam separator (pemisah uap).
17
STEAM OUTLET
FEED WATER
INLET
DRYER
SECONDARY
SEPARATOR
RISER
TUBES
BAFFLE
PLATES
PRIMARYY
SEPARATOR
DOWNCOMER
Level air didalam drum harus dijaga agar selalu tetap kira-kira setengah dari tinggi
drum. Banyaknya air pengisi yang masuk ke dalam drum harus sebanding dengan
banyaknya uap yang meninggalkan drum, sehingga level air terjaga konstant.
Pengaturan level didalam Boiler Drum dilakukan dengan mengatur besarnya
pembukaan Flow Control Valve. Apabila level didalam air drum terlalu rendah/tidak
terkontrol akan menyebabkan terjadinya overheating pada pipa-pipa Boiler,
sedangkan bila level drum terlalu tinggi, kemungkinan butir-butir air terbawa ke
turbin dan mengakibatkan kerusakan pada turbin. Untuk mengamankannya pada
boiler drum dipasang alarm untuk level high dan level low serta trip untuk level very
low dan very high.
Level air didalam boiler drum dapat dimonitor dengan menggunakan peralatan level
gauge/level indikator yang terdapat didekat boiler drum lokal), atau dengan cara
remote (jarak jauh) di control room, juga dicatat pada level recorder.
Uap yang dihasilkan dari dalam tube wall (riser), terkumpul didalam boiler drum. Uap
akan mengalir ke arah puncak boiler drum melewati steam separator dan screen
dryer lalu keluar dari dalam drum dalam keadaan kering menuju separator dan
akhirnya ke turbin.Butir-butir air yang terpisah dari uap akan jatuh dan bersirkulasi
kembali bersama air yang baru masuk.
18
Superheater
Reheater
Reheater adalah peralatan yang berfungsi untuk menaikkan temperatur uap dari
turbin tekanan tinggi untuk dipanaskan ulang
menggerakkan turbin tingkat tekanan berikutnya. Uap yang telah digunakan untuk
memutar turbin tekanan tinggi (HP Turbine) mengakibatkan tekanan dan
temperaturnya turun. Dengan memanfaatkan gas bekas maka uap tersebut
dipanaskan ulang untuk menaikkan temperaturnya dengan tekanan tetap, sehingga
mendapatkan entalpi yang lebih tinggi .
Sesuai analisa Termodinamika, baik superheater maupun reheater, efisiensi termis
suatu instalasi akan naik apabila menggunakan
19
yang telah dipanaskan ulang dalam reheater ini selanjutnya diekspansikan pada
turbin tingkat berikutnya.
Superheater dibedakan atas dua tipe yakni :
-
Superheater konveksi
Superheater radiasi-konveksi
Prinsip Superheater konveksi sama seperti ekonomiser, yakni menyerap panas gas
bekas yang melewati superheater. Kenaikan temperatur uap praktis terjadi pada
tekanan tetap sampai akhirnya gas bekas meninggalkan supeheater.
Menurut penempatannya superheater ditempatkan pada :
-
Evaporator
Evaporator pada boiler dikenal juga dengan nama Tube wall. Didalam tube wall
terdapat air yang bersirkulasi dari boiler drum melalui down comer dan low header.
Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran didalam furnance sebagian
diberikan kepada air yang ada didalam tube wall sehingga air berubah menjadi uap.
Selain berfungsi untuk membuat air menjaadi uap, tube wall juga mencegah
penyebaran panas daari dalam furnance ke udara luar dan untuk lebih menjamin
agar panas tersebut tidak terbuang ke udara luar melewati tube wall, maka dibalik
tube wall (arah udara luar) dipasang dinding isolasi yang terbuat dari mineral fiber.
Sedangkan
pada
down
comer
merupakan
pipa
yang
berukuran
besar,
menghubungkan bagian bawah boiler drum dengan lower header. Down comer (pipa
turun) tidak terkena panas secara langsung dari ruang bakar. Dan untuk
menghindari kerugian panas yang terbuang pada down comer, maka down comer
diberi isolasi.
20
Economizer
Ekonomiser terdiri dari pipa pipa air yang ditempatkan pada lintasan gas asap
sebelum meninggalkan ketel. Pipa pipa ekonomiser dibuat dari bahan baja atau
besi tuang yang sanggup menahan panas dan tekanan tinggi. Korosi yang mungkin
terbentuk sebelah sisi air dapat dihindarkan dengan jalan melunakkan air pengisi
terlebih dahulu, dan korosi di sebelah luar (sisi gas asap) diatasi dengan
mempertahankan temperatur gas asap tinggi diatas titik embun gas sulphur.
Konduktivitas panas dan tahanan aliran gas yang disebabkan oleh abu/debu yang
melekat pada pipa pipa dicegah dengan pembersihan pipa pipa secara berkala.
Dengan menggunakan ekonomiser, efisiensi thermis ketel naik; diperkirakan
penghematan pemakaian bahan bakar dapat berkurang 1% tiap kenaikan
temperatur air pengisi 50C.
Agar pemakaian ruangan kecil, maka permukaan pipa pipa biasanya dibuat polos
(licin) dan berliku dan dipasang horizontal serta sejajar satu sama lain dalam saluran
gas buang. Di kedua ujung pipa dibuat kotak pengumpul (header) atas dan bawah
dan juga sejajar satu sama lain. Penyerapan panas dari gas gas kepada air akan
lebih bermanfaat bila gas asap mengalir ke bawah dan air mengalir berliku liku
keatas.
Ekonomiser yang banyak dipakai pada
ketel
masing masing seksi terdapat kotak pengumpul (header) atas dan kotak
pengumpul bawah; kotak itu dihubungkan ke
(licin)dan kadang bersirip yang juga dipasang sejajar satu sama lain. Kotak kotak
pengumpul dan pipa pipa dibuat dari bahan besi tuang. Kotak kotak pengumpul
itu tidak mempunyai kampuh dan di kedua ujungnya dibulatkan.
Air pengisi dimasukkan ke dalam header melalui down comer, kemudian disebarkan
ke semua pipa pemanas. Air mengalir ke atas dengan kecepatan rendah melalui
deretan pipa pipa vertikal tang dipanasi oleh gas gas panas yang mengalir tegak
lurus terhadap pipa dan selanjutnya air panas yang dihasilkan ditekan ke dalam
21
drum ketel melalui sebuah pipa pipa yang dihubungkan ke drum. Temperatur air itu
dapat mencapai 100 1500C tergantung pada temperatur gas pembakaran.
Gambar 15 Economizer
Didalam pipa-induk-atas (tepat di atas pipa pipa vertikal) dibuat lubang pembersih
untuk membersihkan bidang dalam pipa pipa. Dalam pipa-induk-bawah dibuat pula
lubang untuk membuang lumpur yang mengendap.
Debu dan abu melayang yang dibawa oleh gas gas asap melekat pada sisi-luar
pipa, dibersihkan dengan blower yang bergerak pelahan-lahan turun-naik terusmenerus..
Banyak juga ekonomiser yang memakai pipa-pipa bersirip. Dengan penambahan
sirip sirip
ini luas bidang panas bertambah besar sehingga pada jumlah penerima
panas yang sama dengan pipa polos, ekonomiser dapat diperkecil. Pipa pipa
bersirip untuk tekanan sedang dibuat dari bahan besi tuang yang disusut sekitar
22
pipa-pipa baja yang tidak berkampuh. Dengan bantuan katup-by pass, gas asap
dapat dialirkan langsung kecerobong, jadi ekonomiser tidak bekerja. Temperatur air
pengisi dan gas asap, diatur dengan bantuan katup by pass ini.
Pipa air itu dipasang horizontal dengan sumbu belah-ketupat (berliku-liku) satu sama
lain. Agar gas asap terpaksa mengalir berbelok-belok. Akibatnya, perpindahan
panas kepada air dapat berlangsung lebih baik. Air pengisi masuk ke dalam
ekonomiser melalui pipa induk bawah, demikian juga halnya dengan pipa bagian
atas.
Untuk membersihkan pipa-pipa dan sirip sirip dari ikatan abu dan debu-debu yang
berterbangan, dilakukan dengan memakai pipa penghembus-abu (soot blower) yang
dipasang diantara pipa-pipa bersirip. Pipa-pipa penghembus tadi dilubangi dimana
(bila pembersihan hendak dilakukan) dialirkan uap dari ketel.
Stack adalah cerobong asap dari gas bekas dari turbin uap setelah melalui HRSG
(boiler). Untuk jenis HRSG horizontal stack terdapat dibelakang HRSG, sementara
untuk untuk type vertikal terdapat diatas.
1.5.3
Karena siklus PLTGU merupakan gabungan antara siklus PLTG dengan PLTU,
maka komponen utama PLTGU adalah PLTU beserta sistem dan peralatan
bantunya. Bagian PLTU pada siklus PLTGU tersebut, antara lain :
Turbin Uap
Turbin uap adalah penggerak mula (prime mover) yang mengubah energi panas
dalam uap menjadi energi mekanis berupa putaran poros turbin. Selanjutnya poros
turbin dikopel dengan mekanisme yang digerakkan, misalnya dengan poros
generator untuk menghasilkan energi listrik. Selain sebagai penggerak generator
23
listrik, turbin uap dapat juga digunakan untuk memutar pompa, transportasi dan
sebagainya.
Uap untuk memutar turbin dapat diperoleh dari uap panas bumi, boiler berbahan
bakar fosil, boiler nuklir atau panas buangan (waste heat) PLTG.
Fungsi pompa air pengisi adalah untuk menciptakan tekanan pada air pengisi dan
mengalirkannya ke boiler HRSG. Jenis pompa yang digunakan adalah pompa
sentrifugal, dengan tekanan stabil pada aliran yang berubah naik turun. Pompa air
pengisi digerakkan oleh motor listrik melalui kopling hidrolik pengatur putaran
(variable speed hydraulic coupling).
Pada umumnya tersedia tiga unit pompa pada sistem air pengisi BFP pada satu unit
blok PLTGU, masing-masing dengan kapasitas 65% dari kebutuhan blok. Pada saat
start-up hingga 50% beban kapasitas blok, cukup hanya satu unit pompa air pengisi
yang beroperasi, dua unit pompa lainnya stand-by. Sedangkan bila beban blok
PLTGU telah lebih dari 50% hingga maksimum, maka dua unit pompa air pengisi
yang harus beroperasi,satu unit pompa lainnya stand-by.
Sistem pompa air pengisi beroperasi secara otomatis dengan DCS, tetapi dapat juga
dioperasikan secara manual dari Control Room maupun dari lokal. Sistem pompa air
pengisi dilengkapi alat bantu seperti sistem pelumasan, sistem pendingin, sistem
pengaman proteksi dan interlok, serta peralatan control dan instrumentasi.
Setiap pompa dilengkapi dengan saluran dan katup sirkulasi. Ketika pompa
beroperasi dengan kapasitas aliran beban rendah, maka sebagian besar tenaga
daya yang yang butuhkan pompa akan dirubah menjadi panas yang menaikkan
suhu air pengisi. Aliran sirkulasi akan mencegah air didalam pompa menjadi terlalu
panas hingga menguap dan menyebabkan kapitasi yang akan merusak impleller
pompa. Pipa saluran sirkulasi menghubungkan sisi keluar (discharge) pompa
sebelum katup cek (check valve) kembali ke sisi masuk (suction) pompa, dilengkapi
dengan katup kontrol sirkulasi untuk mempertahankan aliran minimum pompa, dan
dua katup isolasi sebelum dan sesudah katup kontrol sirkulasi.
24
Kondensor
Kondensor adalah peralatan untuk merubah uap menjadi air. Proses perubahan nya
dilakukan dengan cara mengalirkan uap kedalam suatu ruangan yang berisi pipapipa (tubes). Uap mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air sebagai pendingin
mengalir didalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut surface (tubes)
condenser. Sebagai pendingin digunakan air sungai atau air laut.
Proses perubahan uap menjadi air terjadi pada tekanan dan temperatur jenuh,
dalam hal ini kondensor berada pada kondisi vakum. Karena temperatur air
pendingin sama dengan temperatur udara luar, maka temperatur air kondensatnya
maksimum mendekati temperatur udara luar. Apabila laju perpindahan panas
terganggu, maka akan berpengaruh terhadap tekanan dan temperatur.
Deaerator
Deaerator berfungsi untuk menghilangkan oksigen dan gas yang terlarut dari air
pengisi. Jenis yang digunakan adalah jenis semprot (spray type).
Deaerasi awal (pre-deaeration) dilakukan dengan alat penyemprotan (spraying
device). Pada setiap kondisi operasi, penyemprot menjamin pemanasan air
kondensat hingga suhu jenuh (saturation) dan permukaan yang cukup luas untuk
perpindahan masa. Karena secara praktis, kelarutan oksigen didalam air pada suhu
jenuh adalah nol, sehingga oksigen yang terbawa dalam tetesan air akan terlepas
dan berada bersama uap disekelilingnya. Karena uap mengkondensasi pada air,
maka konsentrasi oksigen di daerah sekitar penyemprot menjadi naik sehingga
memungkinkan membuang (vent out) sejumlah uap yang konsentrasi oksigennya
relatif tinggi.
Prinsip operasi deaerator didasarkan pada deaerasi fisikal yang terjadi pada dua
tahap, yaitu:
-
Deaerasi awal (pre-deaeration) dimana air pengisi disemprotkan pada satu sisi
ruang uap (area 1)
25
Area 2
Area 1
Gambar 16 Deaerator
Deaerasi akhir (final-deaeration) terjadi dengan cara menyuntikkan uap kedalam air
pada tangki. Tergantung pada kondisi uap, suhu dan tekanan air, campuran uap/air
dapat digunakan untuk deaerasi.
Alat penyuntik uap yang dirancang dengan tepat, dengan memperhitungkan hidrodinamik didalam tangki untuk mendapatkan kontak langsung yang baik antara uap
dan air akan memungkinkan oksigen berpindah keluar dari air dan terbawa kedalam
uap.
a.
26
Seperti telah diketahui bahwa, oksigen terlarut 10 kali lebih korosif dari pada
karbon dioksida, terutama pada suhu lebih tinggi. Misalnya, air dua setengah
kali lebih korosif pada suhu 90C dari pada suhu 60C.
b.
27
28
Ditinjau dari konfigurasi jumlah turbin gas dan Heat Recovery Steam Generator
(HRSG) dan turbin uapnya, suatu PLTGU dapat di susun dengan beberapa
konfigurasi, tetapi umumnya dibedakan menjadi 3, yaitu :
- Konfigurasi : 1 turbin gas (GT), 1 HRSG, 1 turbin uap (ST) = konfigurasi 1 1
1
- Konfigurasi : 2 turbin gas (GT), 2 HRSG, 1 turbin uap (ST) = konfigurasi 2 2
1
- Konfigurasi : 3 turbin gas (GT), 3 HRSG, 1 turbin uap (ST) = konfigurasi 3 3
1
Konfigurasi 1 1 1
Konfigurasi ini merupakan PLTGU yang paling sederhana karena hanya terdiri
dari 1 turbin gas (GT), 1 HRSG dan 1 turbin uap (ST). Pada sebagian PLTGU ini
bahkan generatornya hanya satu sehingga turbin gas, turbin uap dan generator
merupakan mesin satu poros (single shaft combined cycle). Posisi generator
dapat berada diantara turbin gas dan turbin uap atau turbin uap diatara turbin
gas dan generator.
Kelebihan susunan PLTGU 111 antara lain adalah mampu memenuhi
kebutuhan permintaan daya secara cepat dan ekonomis, konsumsi air dan
bahan bakar nya rendah serta konsumsi listrik pemakaian sendiri (works power)
juga rendah.
29
Konfigurasi 2 2 1
PLTGU dengan susunan 221 lebih fleksibel dalam pengoperasian maupun
pemeliharaan dibanding susunan 111. Dengan susunan 221, apabila satu
turbin gas terganggu, maka turbin gas yang lain tetap dapat beroperasi dalam
siklus kombinasi. Sedangkan bila HRSG nya yang terganggu, maka turbin gas
dapat beroperasi dalam mode siklus terbuka (open cycle).
30
Konfigurasi 3 3 1
Konfigurasi 331 merupakan konfigurasi yang menghasilkan output daya
paling besar dengan variasi operasi paling banyak.
31
2.
SISTEM-SISTEM PLTGU
Peralatan bantu PLTGU selain terdiri dari peralatan yang berbentuk komponen juga
terdapat peralatan bantu berupa suatu siklus atau sirkit yang disebut sistem. Adapun
sistem tersebut diantaranya:
Melindungi dan mendinginkan rotor dan bagian-bagian turbin gas pada saluran
gas panas serta bantalan rotor dari suhu yang berlebihan (over heating)
32
b.
Sebagai perapat
Sebagai perapat (seals) sehingga mencegah udara tidak bersih (yang tidak
disaring) masuk ke kompresor melalui bagian bantalan (bearing) kompresor
Gambar 23 Lubang saluran pendingin pada sudu gerak dan sudu diam
Bagian-bagian yang didinginkan oleh sistem udara pendingin pada PLTGU, antara
lain :
a. Ujung sisi keluar turbin (turbine exhaust end) - sebagai pendingin dan perapat
b. Diffusor turbin dan kompresor dengan pendingin udara pendingin rotor - sebagai
pendingin dan perapat
c. Ujung sisi masuk kompresor - sebagai perapat saja
d. Rumah turbin bagian dalam (inner housing/hot gas casing) - sebagai pendingin
saja
e. Rumah bantalan turbin pada sisi ujung keluaran turbin dan pada sisi tengah
antara turbin dan kompresor
33
f. Poros (rotor) turbin dan sudu-sudu gerak turbin tingkat pertama dan kedua sebagai pendingin saja
g. Dudukan sudu tetap dan sudu-sudu tetap turbin tingkat pertama dan kedua sebagai pendingin saja
bakar
minyak
terkabutkan
(atomized),
untuk
memudahkan
serta
menyempurnakan pembakaran.
Sistem udara pengabut hanya digunakan pada unit turbin gas menggunakan bahan
bakar minyak yang bertekanan rendah. Pada unit turbin gas yang menggunakan
bahan bakar minyak bertekanan tinggi, pengabutan dilakukan secara mekanik oleh
nosel dan tekanan minyak itu sendiri, disebut mechanical atomizing.
34
2.3.
35
36
37
38
39
- Katup stop darurat (trip valve) untuk melepas (to drain) aliran/tekanan minyak
pengaturan segera kembali ke tangki minyak, sehingga minyak pengaturan
kehilangan tekanannya dan fungsinya.
40
41
42
3.
HRSG berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas gas buang
dari turbin gas sehingga dihasilkan uap dengan tekanan dan temperatur tertentu
yang konstan. HRSG merupakan penghubung antara PLTG (siklus Brayton) dengan
PLTU (siklus Rankine).
Ditinjau dari sumber panasnya, HRSG dibagi menjadi dua, yaitu unfired dan fired
(auxiliary burner atau supplementary burner). HRSG unfired adalah HRSG yang
seluruh sumber panasnya diperoleh dari gas buang (exhaust gas) turbin gas.
Sedangkan HRSG supplementary burner adalah HRSG yang dilengkapi dengan
peralatan pembakaran bahan bakar (burner) sehingga sumber panas nya dapat
diperoleh dari gas buang turbin gas dan atau dari pembakaran bahan bakar. Tetapi
pada umumnya HRSG yang terpasang tidak dilengkapi dengan burner karena
43
penerapan HRSG pada PLTGU tujuan utamanya adalah memanfaatkan panas gas
buang dari PLTG yang masih tinggi temperaturnya untuk menghasilkan uap yang
akan memutar turbin uap. Dengan cara ini diperoleh peningkatan efisiensi termal
yang besar. HRSG juga disebut Waste Heat Recovery Boiler (WHRB).
banyak dalam waktu yang relatif cepat, maka perpindahan panasnya dilakukan
dengan aliran berlawanan atau cross flow, dan sirkulasi airnya harus cepat.
Pada prinsip nya HRSG dan boiler adalah sama, yaitu suatu peralatan pemindah
panas yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap dengan bantuan panas.
Perbedaan utama terletak pada sumber panas yang digunakan dan susunan pipa
pemanasnya.
Sumber panas untuk membangkitkan uap pada HRSG berasal dari energi panas
yang terkandung didalam gas buang PLTG. Sedangkan pada boiler (ketel), sumber
panas untuk membangkitkan uap berasal dari pembakaran bahan bakar didalam
ruang bakar (furnace) boiler. Pada boiler pipa-pipa pemanas disusun menjadi
dinding ruang bakar, sedangkan pada HRSG pipa-pipa pemanas disusun tegak
lurus terhadap aliran gas buang.
44
45
Uap tersebut berbentuk gelembung dan gelembung ini berisi uap jenuh. Supaya
gelembung uap dapat terbentuk, tekanan uap pada temperatur itu harus sama
dengan tekanan pada permukaan air. Jadi air dikatakan mendidih apabila tekanan
dari uap yang terbentuk sama dengan tekanan sekitarnya. Pada tekanan atmosfir
normal (1,013 bar), air akan mendidih pada temperatur 100 0C.
Pada tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfir, air mendidih pada
temperatur lebih rendah dari 100 0C. Temperatur pendidihan tergantung pada
tekanan yang bekerja pada air tersebut. Makin tinggi tekanan pada air tersebut
makin tinggi temperatur pendidihan, dan sebaliknya. Sebagai contoh dibawah ini
hubungan antara tekanan dan temperatur pendidihan (boiling temperature).
Tabel 1 Temperatur didih pada nilai Tekanan tertentu
Tekanan (bar)
Temperatur (oC)
55
70
85
100
120,2 138,9
Nucleate Boiling
Yaitu proses pendidihan normal dalam boiler (HRSG). Temperatur Air dinaikkan
mencapai titik didih. Gelembung-gelembung uap secara individu terbentuk saat
air berhubungan dengan permukaan logam pipa yang panas. Ketika gelembung
ini terbentuk, dan meninggalkan permukaan logam pipa, air dingin berikutnya
akan membasahi pipa (karena adanya sirkulasi), dengan demikian temperatur
pipa selalu berada dalam batas yang diizinkan.
46
Film Boiling
Adalah kondisi pendidihan yang tidak normal, disebabkan oleh aliran air
(sirkulasi air) tidak cukup (lambat). Gelembung uap terbentuk ketika air
menyentuh permukaan logam pipa. Gelembung uap berkumpul dan membentuk
film uap dan menyelimutinya. Karena permukaan dalam tube tidak didinginkan
oleh air, maka temperatur logam tube akan naik. Tube dapat menjadi rusak
(overheating, pecah). Istilah yang digunakan untuk kejadian ini adalah DNB
(Departure from Nucleate Boiling)
Kalor atau panas dapat dibedakan menjadi :
Kalor Sensibel
Sebagaimana disebutkan diatas pemberian panas pada air (zat cair) akan
menyebabkan temperatur zat tersebut naik. Panas yang diterima air sehingga
temperaturnya naik sampai titik didihnya disebut panas sensibel atau enthalpi
didih dan diberi simbol hf dalam tabel uap. Apabila tekanannya naik, maka
temperatur didih juga naik dan panas sensibelnya juga bertambah.
Kalor Laten
Pemberian panas pada air yang telah mendidih tidak akan menaikkan temperatur
air tersebut, tetapi akan mengakibatkan air berubah menjadi uap jenuh. Atau
dikatakan air berubah fase (wujud) menjadi uap jenuh. Panas yang diberikan
untuk merubah air menjadi uap disebut panas penguapan atau panas latent atau
enthalpi penguapan dan diberi simbol hfg didalam notasi tabel uap.
Kalor Total
Jumlah panas yang diberikan untuk merubah air menjadi uap jenuh, yaitu panas
sensibel dan panas laten disebut panas total atau enthalpi total uap jenuh dan
diberi simbol hg.
Jadi hg = hf + hfg
47
48
Uap jenuh apabila dipanaskan lebih lanjut, maka temperaturnya akan naik dan
disebut uap superheat (uap panas lanjut). Uap superheat tentunya mempunyai
kandungan kalor yang lebih tinggi dibanding uap jenuh.
Contoh : Dari tabel di bawah ditunjukkan bahwa dengan tekanan 500 kPa,
temperatur jenuhnya 151,8
superheater menaikkan temperaturnya sampai 500 oC, maka uap akan berubah
menjadi uap panas lanjut sehingga enthalpy uap naik menjadi : 3484,5 kJ/kg
Tabel 2 Pembacaan tabel Saturated water dan Superheated steam
49
Enthalpi adalah energi panas yang dikandung dalam suatu zat. Enthalpi juga disebut
panas dalam (heat content). Di dalam menghitung panas dalam uap selain entalpi,
juga digunakan entropi. Entropi berhubungan dengan proses ekspansi adiabatis
dalam mesin. Perubahan entropi bernilai positif ketika panas diserap oleh gas, dan
bernilai negatif (berkurang) ketika panas dibuang.
50
Susunan pipa-pipa didalam HRSG sirkulasi alami dibuat vertikal dengan ketinggian
yang relatif rendah. Inlet duct HRSG disambungkan dengan exhaust turbin gas
dengan menggunakan expansion joint. Ketika mendapat pemanasan, sirkulasi air
alami terjadi dari drum ke evaporator dan kembali ke drum.
51
52
Umumnya pompa sirkulasi mempunyai laju sirkulasi sekitar 1,7. Artinya jumlah air
yang disirkulasikan 1,7 kali kapasitas penguapan.
Beberapa keuntungan dari sistem sirkulasi paksa
Waktu start (pemanasan) lebih cepat
Mempunyai respon yang lebih baik dalam mempertahankan aliran air ke pipapipa pemanas pada saat start maupun beban penuh.
Mencegah kemungkinan terjadinya stagnasi pada sisi penguapan
53
54
Tujuan membuat dua tingkat tekanan adalah untuk meningkatkan efisiensi termal
siklus kombinasi. Dengan dua tingkat tekanan, maka gas buang sebelum dibuang ke
atmosfir dapat digunakan untuk menghasilkan uap dengan tekanan dan temperatur
yang rendah sehingga panas gas buang dimanfaatkan dengan lebih optimal.
Aliran gas panas dari turbin gas masuk melalui sisi bawah HRSG mengalir ke atas
melewati pipa-pipa superheater, evaporator, ekonomiser tekanan tinggi sambil
menyerahkan panas. Selanjutnya melewati pipa-pipa dengan fungsi yang yang
sama tetapi dengan tekanan lebih rendah yang berada dibagian atasnya kemudian
dibuang keatmosfir melalui cerobong yang terletak diatas HRSG.
55
56
57
4.
PENGOPERASIAN PLTGU
4.1
a.
Pemeriksaan secara umum, meliputi sistem TAG, kebocoran minyak, dan pasok
listrik.
b.
c.
d.
e.
f.
Pemeriksaan Sistem Bahan bakar minyak, meliputi level tangki, pompa, filter,
shut off valve dan salurannya.
g.
h.
Pemeriksaan Sistem
4.2
58
Crank (spin); posisi untuk unit dapat distart hingga putaran 20% tanpa terjadi
pembakaran.
Fire; posisi untuk unit dapat distart, dan terjadi pembakaran hingga putaran 28
%
Auto; posisi untuk unit dapat distart, dan terjadi pembakaran hingga Full Speed
No Load (FSNL).
59
4.2.2. Pembebanan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pembebanan adalah :
Untuk mencegah generator menjadi motor, maka sekitar 1 detik setelah sinkron,
generator dibebani 2 - 5 MW.
Program pembebanan dapat dilakukan dalam beberapa pilihan. Pengatur
pembebanan terdiri atas:
60
Start cepat akan menyebabkan komponen PLTG yang dilalui gas panas menjadi
berkurang umurnya, karena kenaikan suhu yang lebih cepat. Oleh karena itu
start cepat sebaiknya dihindari.
4.2.3
Menyetop unit PLTG dilakukan dengan memberi sinyal stop dari master control.
Apabila sinyal stop diberikan saat unit masih berbeban, maka :
Beban akan turun secara perlahan sesuai penurunan digital set point dari
pengatur bahan bakar (FSR)
Pada saat beban nol relay reserve power kerja membuka CB generator
Untuk PLTG yang beroperasi sendiri (isolate), CB generator terbuka oleh relay
putaran nominal atau frekuensi rendah.
Putaran turun dan relay putaran akan memerintahkan bleed valve membuka,
kemudian pompa pelumas bantu jalan.
Putaran turun terus sampai nol, dan pada saat putaran nol kopling turning
masuk dan turning gear jalan memutar poros turbin dengan putaran rendah.
Selain stop normal PLTG juga dilengkapi dengan stop darurat (emergency
stop).
Stop darurat dilakukan apabila operasi PLTG mendapat gangguan dan jika
dibiarkan terus beroperasi akan menimbulkan kerusakan yang fatal atau
membahayakan lingkungan. Proses stop darurat sama dengan stop karena trip.
Trip adalah bekerjanya sistem pengaman untuk menutup katup bahan bakar
dan CB generator apabila salah satu parameter kritis PLTG melampaui
batasannya. Pada saat trip, maka katup bahan bakar langsung menutup dan
beban langsung nol, sedang urutan stop selanjutnya sama dengan stop normal.
61
Umum, antara lain terdiri dari posisi katup-katup, manhole, kebocoran, dan
instrument.
Alat bantu, antara lain terdiri dari : sistem air limbah, pengisi, kontrol diverter
damper.
Sistem pendingin, antara lain terdiri dari : level pelumas, sistem pendingin
bantu, katup-katup, dan sebagainya.
4.3.2
Pengisian HRSG.
62
drum harus lebih rendah dari 100 0C. Ketika melakukan pengisian pastikan bahwa
aliran pompa tidak melebihi kapasitasnya untuk menghindari kavitasi.
Pengisian LP Evaporator dengan menjalankan pompa circulating pump. Katup vent
pada LP Drum dibuka, jika perlu level diatur lewat katup drain. Pengisian dihentikan
jika alarm levelrendah didalam LP drum sudah bisa direset. Venting drum ditutup.
Pengisian HP Evaporator dengan menjalankan pompa circulating pump. Katup vent
dibuka dan jika perlu level diatur dengan membuka drain. Pengisian dihentikan jika
level alarm level rendah HP drum dapat direset. Katup venting drum ditutup.
4.3.3. Start HRSG
Setelah unit PLTG beroperasi selanjutnya diverter damper HRSG dibuka.
Pembukaannya tergantung kepada mode start (dingin, sedang atau panas).
Pembukaannya diatur berangsur-angsur misalnya 300 selama 15 menit, 450 untuk 10
menit, 650 untuk 12 menit akhirnya 900 sebagai posisi penuh. Venting drum dibuka
untuk membuang udara yang terperangkap dan katup drain superheater dibuka
selama 10 menit, untuk membuang akumulasi air dan selanjutnya dipersiapkan
untuk mengendalikan temperatur uap. Katup uap ke turbin ditutup dan katup by-pass
kekondensor dibuka.
Dengan masuknya gas bekas turbin gas, temperatur air naik dan mulai menguap.
Penguapan terjadi di LP/HP evaporator dan memasuki drum masing-masing. Bila
tekanan drum sudah mencpai 2 Kg/cm2, katup venting didrum ditutup. Tekanan dan
temperatur uap akan terus naik. Laju kenaikan ini disesuaikan dengan instruction
manual yang diberikan dan kenaikan temperatur diatur lawat katup drain.
Selanjutnya, uap HP drum dapat dimanfaatkan untuk menjalankan Ejector untuk
membuat vakum kondensor. Uap ini disebut Motive Steam. Uap ini berasal dari uap
utama (HP live Steam). Uap juga dapat digunakan untuk perapat poros (gland
steam) turbin.
Setelah tekanan uap mencapai 20 kg/cm2, drain HP superheater dan drain pada
jalur uap lainnya ditutup. By-pass valve diatur untuk mengendalikan tekanan uap.
63
64
4.3.4. Pembebanan
HRSG dibebani secara bertahap dengan membuka diverter damper lebih lebar.
Ketika tekanan uap HP telah mencapai harga tekanan sliding turbin uap, maka
produksi uap dapat dipindah secara progresive dari station bypas ke turbin uap.
Selanjutnya diverter damper terbuka penuh dan pembebanan dilakukan dengan
mengatur beban turbin gas. Beban turbin uap mengikuti beban turbin gas.
Karena respon dinamik yang tinggi dari HRSG, setiap variasi beban turbin gas akan
segera diikuti oleh variasi beban di turbin uap. Hal ini terjadi secara alami tanpa
bantuan mekanis.
Tekanan uap masuk turbin uap bergeser sesuai kondisi operasi turbin gas. Adaptasi
terus menerus dari tekanan uap ini disebut mode operasi sliding pressure. Hal ini
menunjukkan pemanfaatan energi panas gas buang yang optimal sehingga
meningkatkan efisiensi unit.
65
Pada saat mode sliding pressure, governor valve turbin uap membuka penuh
sehingga tekanan uap tergantung pada aliran uap hasil produksi HRSG. Mode ini
akan berlangsung hingga rentang tertentu. Untuk mencegah tekanan berubah
berlebihan, maka tekanan uap mempunyai harga minimum, dimana governor akan
bereaksi menjaga agar tekanan tetap.
66
b.
c.
d.
Berikut ini langkah yang diambil jika terjadi stop/trip turbin uap atau turbin gas :
(1)
(2)
(3)
(4)
Stop 3 Turbin Gas dengan 3 HRSG sedang operasi atau stop 2 turbin gas,
2 HRSG sedang jalan atau stop 1 turbin gas, 1 HRSG sedang jalan.
Jika beban turbin
turbin uap juga berkurang. Ketika aliran uap terlalu rendah, turbin uap akan
distop oleh Rele Reverse Power (daya kembali) dan uap akan ditransfer ke
kondensor melalui By-pass uap yang mengendalikan tekanan didalam sistem.
Semua beban turbin gas dikurangi bersama-sama.
(5)
(6)
Trip semua turbin gas, semua HRSG sedang jalan atau trip 2 turbin gas, 2
HRSG sedang jalan atau trip 1 turbin gas, 1 HRSG sedang jalan.
67
(8)
Stop semua HRSG, sedang semua HRSG sedang jalan atau, Stop 2
HRSG, sedang 2 HRSG sedang jalan atau, Stop 1 HRSG, sedang 1 HRSG
sedang jalan.
Stop HRSG diperoleh dengan mengoperasikan Diverter Damper. Untuk menyetop sistem uap dengan mulus, tutuplah katupnya secara berangsur-angsur
tutup Diverter Damper HRSG pada posisi 65
0
(9)
(10) Trip 3 HRSG, sedang 3 HRSG sedang jalan atau, Trip 2 HRSG, sedang 2
HRSG sedang jalan atau, Trip 1 HRSG, sedang 1 HRSG sedang jalan.
Seperti pada point (4).
(11) Trip 1 HRSG, sedang 2 atau 3 HRSG sedang jalan.
Seperti point (7). Tekanannya akan drop perlahan-lahan mencapai tekanan
normal, ketika bekerja dengan 1 atau 2 HRSG.
68
(2)
Mengisolir HRSG
Tutup katup yang utama (main valve) dari HRSG ke turbin uap. Kirim uap ke
kondensor.
(3)
69
Dioperasikan kembali dalam waktu stop kurang dari 12 jam. Tekanan HRSG
dipertahankan setinggi mungkin untuk mempercepat start. Semua venting dan
drain harus ditutup, kecuali jika tekanan turun mencapai 2 kg/cm2 maka venting
drum harus dibuka.
4.3.8.
By-pass UAP
Ada tiga HRSG dengan tiga HP by-pass individual dan satu LP by-pass yang umum.
HP by-pass station didesain untuk menarik produk uap sepenuhnya dari setiap
HRSG yang sedang beroperasi pada beban penuh pada mode sliding pressure
turbin uap. By-pass mengizinkan seluruh produk uap dikirim melalui control valve
langsung ke condensor.
By-pass device digunakan sebagai sistem kendali tekanan untuk kemudahan dan
ketelitian start-up. By-pass device juga bekerja sebagai alat pengaman dalam
operasi normal siklus uap.
Steam by-pass terdiri dari Pneumatic Control Valve, Steam Dumping Device yang
menyatukan Desuperheating station dan system air injeksi, digabungkan dengan
alat ukur, control dan pengaman. Setelah melalui HP by-pass reducing valve, HP
steam masuk ke Steam Dumping Device dan di-Expand (memuai) melalui pelat
berlubang-lubang dari dumping device tingkat pertama. Dalam Steam Dumping
device ini, Desuperheater ditempatkan setelah tingkat pertama. Air kondensat
70
71
4.4.
Kurva Start Up
Kenaikan tekanan dan temperatur uap pada saat start harus dilakukan sesuai
prosedur yang telah ditentukan. Prosedur ini ditetapkan oleh pabrik berdasarkan
perhitungan dan pengujian serta pengalamannya membuat HRSG.
Sebagai
pedoman untuk start up HRSG, maka pabrik mengeluarkan prosedur dalam bentuk
kurva atau grafik kenaikan temperatur uap terhadap waktu. Gambar di bawah ini
menunjukkan grafik temperatur uap untuk berbagai macam mode start dan jenis
start.
Di dalam pengoperasian PLTGU (siklus kombinasi) turbin gas akan di start dengan
gas buang (exhaust gas) yang langsung dibuang ke atmosfir melalui bypass stack.
Hal ini untuk mencegah bahaya bahan bakar yang tidak terbakar memasuki HRSG
apabila turbin gas gagal start. Oleh karena itu purging (pembilasan) HRSG tidak
diperlukan. Tetapi kemungkinan untuk men-start turbin gas bersamaan dengan
HRSG nya dapat saja dilakukan. Cara ini dapat dilakukan dan dipilih secara operasi
manual sebelum start.
72
Pada operasi tersebut apabila turbin gas trip sementara terhubung dengan HRSG,
maka HRSG harus di purge sebelum turbin gas start lagi. Untuk perpindahan dari
operasi siklus tunggal menjadi siklus kombinasi, maka tidak diperlukan lagi purging
HRSG sepanjang unit shut down secara normal.
73
74
75
5.
TROUBLE SHOOTING
76
77
78
79