TUJUAN
Untuk mengetahui beberapa uji kualitatif lemak
II.
DASAR TEORI
Para ahli biokimia sepakat bahwa lemak dan senyawa organik yang
mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok
yang disebut lipid. Lipid ini sangat besar peranannya bagi kehidupan, mulai
dari kehidupan manusia, hewan bahkan tumbuh-tumbuhan. Lipid mengacu
pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik.
Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut
dalam pelarut nonpolar seperti alkohol, eter atau kloroform. Fungsi biologis
terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energy sebagai komponen
sruktural membrane sel, dan sebagai pensinyalan molekul. (Maitland, Jr
Jones. 1998).
Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik, nonpolar,
dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti
air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform.
Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi,
sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul
(Fahy E, Subramaniam S, Brown HA, et al. 2005).
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh
dari
proses
penyabunan
Keterangan :
n.HCl
= 0,5
BM.KOH
= 56
Berat minyak
= volume x BJ
= 5 x 0,8
= 4 gram
III.
CARA KERJA
a. Alat
1 buah pipet tetes
1 buah labu Erlenmeyer
1 buah gelas ukur
1 buah hot plate
b. Bahan
250 cc air pemanas dalam gelas reaksi
Minyak
Aquades
KOH-alkohol (KOH 4% dengan alkohol 95% 1:1)
Larutan HCl 0,5 N
Indikator Phenolpthalin
c. Langkah Kerja
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.
Diambil minyak sebanyak 5 mL dan aquades 5 mL dengan
menggunakan pipet ukur lalu dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer
yang berbeda dan telah diberi label (labu dengan minyak = nomor 1,
labu dengan aquades = nomor 2). Kemudian, ditambahkan 30 mL
larutan KOH-alkohol ke dalam masing-masing larutan dengan
menggunakan gelas ukur. Selanjutnya dimasukkan kedua buah labu ke
IV.
HASIL PENGAMATAN
PERLAKUAN
HASIL PENGAMATAN
Labu 1 (minyak)
Labu 2 (aquades)
Ditambahkan 30 mL larutan
KOH-alkohol kemudian
dipanaskan selanjutnya
ditambahkan 2 tetes indikator
phenolpthalin (PP)
Warna merah muda Warna merah muda
Dititrasi dengan HCl 0,5 N
menghilang
V.
PEMBAHASAN
Penetuan bilangan penyabunan ini dapat dipergunakan untuk
mengetahui sifat minyak. Selain sifat fisik bisa juga digunakan untuk
menentukan berat molekul minyak secara kasar. Apabila sampel uji
disabunkan dengan KOH-ethanol, maka KOH akan bereaksi dengan
triglserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul
minyak. Larutan alkali yang tertinggal tersebut kemudian ditentukan
dengan titrasi menggunakan asam sehingga alkali yang turun
bereaksi dapat diketahui. Penggunaan sampel minyak kelapa sawit
yang kemudian ditambahkan KOH-ethanol, dimana fungsi dari
ethanol untuk melarutkan KOH, melarutkan asam lemak hasil
hidrolisis agar mempermudah reaksi dengan basa dalam pembetukan
sabun. Kemudian dilakukan pemanasan tetapi dipakai alat pendingin
balik/kondesor agar uap yang dihasilkan akan menjadi embun
kembali. Setelah proses pendinginan lalu penambahan indikator pp
yang hingga berwarna merah muda. Selanjutnya titrasi dengan HCl
0,5 N sampai warnanya hilang. Penggunaan HCl untuk membuat
KOH dalam minyak bersifat netral. Sebelum melakukan perhitungan
pembuatan larutan blanko hanya KOH dan pp yang dititrasi dari
berwarna merah muda menjadi tidak berwarna untuk perhitungan
210 x 0,5 x 56
4
= - 69,5
Keterangan :
n.HCl = 0,5
BM.KOH = 56
Berat minyak = volume x BJ
= 5 x 0,8
= 4 gram
VI.
DAFTAR PUSTAKA