:
:
:
:
:
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil Sekolah
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sanggau Ledo berlokasi di Kecamatan
Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang. Adapun profil sekolah secara lengkap
yaitu :
Profil Sekolah :
Nama Sekolah
Kepala Sekolah
Alamat Sekolah :
Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
kelurahan/Desa
Jalan
Kode Pos
SMA Negeri 1 Sanggau Ledo berdiri pada tahun 1994 dengan status
Negeri. Seperti halnya wilayah di kabupaten Bengkayang, lokasi SMAN 1
Sanggau Ledo dikelilingi oleh pohon-pohon besar secara alami. Hal tersebut
menjadikan suasana SMAN 1 Sanggau Ledo masih terasa sejuk dan nyaman.
SMAN 1 Sanggau Ledo meskipun terletak di ujung timur kecamatan Sanggau
Ledo, lebih kurang 2 km dari pasar Sanggau Ledo. Namun lokasi tersebut
merupakan pusat pemerintahan Kelurahan Lembang. Pembangunan rumah
penduduk dan toko semakin hari semakin bertambah, mengingat kawasan
tersebut merupakan kawasan pusat kecamatan yang sangat menjanjikan untuk
: M.Aan Wijaya,S.Pd
: 1. Suharto,S.Pd
2.
Yulius David Ramon,S.Sos.
: Wiwin Widya Ningsih,S.Pd
: 1. Markus Candra, S.Th
2.
Rindi Berkorety, S.Pd
: Sunengsih,S.Pdi
: 1. Alexsander Suroso,S.Pd
2.
Barda Adi B.,S.Pd
: Adnur Suraji, St.
: Dudu Kusnadi,S.Pd
: 1. Liberta Yohana,S.Pd
2.
Julianti Pratiwi, S.Pd
: 1. Hair Madalisa, A.Md.
2.
Muji Rahayu
3.
Hermanus Mermansius
: Sri Wiyanti Donor
: Iman Takarim
dan
bersaing
melalui
bimbingan
yang
intensif
dan
berkesinambungan.
2. Bekerja sama dengan orang tua, masyarakat dan Pemerintah dalam upaya
Maha esa
Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku
Mencapai kemandirian emosional
Mengembangkan keterampilan intelektual
Berperilaku sosial yang bertanggung jawab
Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita
Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif
Mencapai kemandirian perilaku ekonomis
Memiliki wawasan persiapan karir
Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik
pria maupun wanita
5. Uraian Tugas
Jenis tugas guru sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 52 dapat dikategorikan
sebagai kegiatan tatap muka atau bukan tatap muka seperti yang tercantum
dalam Tabel 1. di bawah ini.
Nomor
Tatap
Muka
1.
Merencanakan Pembelajaran
2.
Melaksanakan Pembelajaran
3.
V*
V**
V***
V***
5.
Keterangan:
* = menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap
muka seperti ulangan harian
** = menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakan dalam waktu tertentu seperti ujian
tengah semester dan akhir semester
*** = membimbing dan melatih peserta didik yang dilaksanakan secara terintegrasi
dengan proses pembelajaran/tatap muka
Uraian jenis kerja guru tersebut di atas adalah sebagai berikut:
a.
Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun
b.
Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatan penyampaian materi
pelajaran, membimbing dan melatih peserta didik terkait dengan materi pelajaran,
dan menilai hasil belajar yang terintegrasi dengan pembelajaran dalam kegiatan
tatap muka, Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pelaksanaan
pembelajaran tatap muka antara lain berupa penilaian akhir pertemuan atau
penilaian akhir tiap pokok bahasan merupakan bagian dari kegiatan tatap muka,
Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau termediasi dengan
menggunakan
media
antara
lain
video,
modul
mandiri,
kegiatan
2)
3)
d.
telah ditetapkan.
Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler
Bimbingan dalam kegiatan intrakurikuler terdiri dari pembelajaran
perbaikan (remedial teaching) dan pengayaan pada mata pelajaran yang
diampu guru. Kegiatan pembelajaran perbaikan merupakan kegiatan
bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang belum menguasai
kompetensi yang harus dicapai.
Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada
peserta didik yang telah menguasai kompetensi yang ditentukan lebih cepat
dari alokasi waktu yang ditetapkan dengan tujuan untuk memperluas atau
memperkaya
perbendaharaan
kompetensi.
Bimbingan
dan
latihan
minggu.
Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta
didik.Kegiatan
ekstrakurikuler
dilakukan
sesuai
jadwal
yang
telah
pengawas
satuan
pendidikan,
kepala
perpustakaan,
kepala
laboratorium, bengkel, atau unit produksi. Selanjutnya, sesuai dengan isi Pasal 52
ayat (1) huruf e, guru dapat diberi tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok
misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja,
dan guru piket.
B.
Tujuan Aktualisasi
Peserta Diklat
Prajabatan
Golongan
III
diharapkan
mampu
II.
No
1
Kegiatan
Membuat Rencana
Nilai Dasar
Akuntabilitas
Pelaksanaan Pembelajaran
- Kejelasan
(RPP)
target
Pendidikan (KTSP)
Nasionalisme
- Tanggung
jawab
Etika Publik
nilai etika publik). Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), saya
akan membuat RPP sesuai sistematika pembuatan RPP dan melakukan inovasi
- Taat peraturan (mengaplikasikan nilai Komitmen mutu) dalam metode pembelajaran untuk
dan
perundang-
(mengaplikasikan nilai Komitmen mutu). Saya juga akan membuat kejelasan target
undangan
Komitmen
akan membuat RPP tepat waktu, yaitu sebelum dimulainya proses pembelajaran,
Mutu
- Inovasi
- Berorientasi
mutu
bangsa, karena itu saya akan membuat Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) untuk
Anti Korupsi
- Disiplin
Negara, karena saya sebagai guru harus memberikan andil dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa (Cinta tanah air, mengaplikasikan nilai nasionalisme). Dalam
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), saya akan menggunakan teknik
10
berpikir kreatif.
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila
dalam
pembuatan
RPP
tidak
menerapkan
nilai-nilai
ANEKA
Membuat materi
Akuntabilitas
Dalam membuat materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk
pembelajaran sejarah
- Konsisten
power point), saya akan membuat materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan
- Tanggung
tayang dalam bentuk power point) sesuai dengan Silabus, karena saya harus konsisten
jawab
(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) dalam mengikuti SOP Guru, selain itu saya harus
Nasionalisme
sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) agar materi yang saya buat
Etika Publik
dan yang akan saya ajarkan tidak rancu, salah atau bahkan menyimpang dari Standar
- Cermat
Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Saya akan membuat materi pembelajaran sejarah
(Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) sebagai bentuk pemenuhan
Komitmen
Mutu
- Inovasi
pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) bertujuan
- Efisien
untuk mencerdaskan siswa atau dalam hal yang lebih luas yaitu mencerdaskan
Anti Korupsi
kehidupan bangsa. Turut mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu dari
- Jujur
perwujudan dari rasa cinta tanah air (mengaplikasikan nilai nasionalisme). Materi
pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) yang akan
saya buat merupakan inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu), karena dengan
tampilan power poitn akan dapat membuat siswa tertarik untuk belajar, selain itu
media power point lebih efisien (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) karena dapat
memudahkan pekerjaan guru sehingga tidak perlu menulis di papan tulis dan dapat
dipergunakan untuk kelas lainnya. Dalam membuat materi pembelajaran sejarah
(Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) saya juga harus jujur
(mengaplikasikan nilai anti korupsi) menampilkan sumber data atau daftar pustaka,
agar siswa tahu bahwa apa yang saya buat merupakan tulisan ilmiah. Dalam Membuat
materi pembelajaran sejarah ( Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) saya
akan menggunakan teknik berpikir kreatif.
Catatan : Semua kegiatan tentunya dihasilkan dari pemikiran yang kreatif (tidak
kongkrit) sebaiknya diganti dengan Teknik Aplikatif
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam membuat materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang
dalam bentuk power point) tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
12
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka proses
pembelajaran akan terasa monoton, karena guru hanya menulis di papan tulis dan
tidak menarik bagi siswa, dengan kata lain tidak ada motivasi bagi siswa untuk
menyukai pembelajaran, sehingga bisa berpengaruh kepada pemahaman siswa
tentang materi. Kemudian jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi) dalam membuat
Materi pembelajaran sejarah (membuat bahan tayang dakam bentuk power point)
maka materi yang diberikan tidak update, sehingga hanya akan membuat siswa
tahu tanpa tertarik untuk memahami lebih jauh dengan menggali materi sendiri di
luar sekolah..
3
Melaksanakan proses
Akuntabilitas
pembelajaran (Sejarah)
- Tanggung
pembelajaran
jawab
dengan
baik,
sebagai
bentuk
pemenuhan
tanggung
jawab
(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) saya sebagai guru, karena tugas pokok guru
Nasionalisme
Etika Publik
bangsa merupakan salah satu dari perwujudan dari rasa cinta tanah air
- Taat peraturan
dan
akan melakukan tugas saya sebagai guru sesuai SK Kepala SMA Negeri 1 Sanggau
perundang-
Ledo Nomor: 421/113/SMA/2015, karena sebagai PNS saya harus taat pada
undangan
Komitmen
Mutu
saya akan berdisiplin (mengaplikasikan nilai anti korupsi) dalam waktu, baik itu
- Inovasi
waktu memulai dan waktu mengakhiri proses pembelajaran itu. Dalam melakukan
Anti Korupsi
- Disiplin
mutu) yaitu dengan cara menggunakan metode pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Dalam Melaksanakan proses pembelajaran (Sejarah), saya akan menggunakan teknik
diskusi interaktif.
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam proses pembelajaran tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi),
sistem pembelajaran hanya berpusat pada guru, bukan kepada siswa, siswa akan
pasif dan cepat bosan. Guru juga hanya mengajar sebatas menyampaikan materi
tanpa ada umpan balik dari siswa. Selain itu pembelajaran akan tidak terlaksana
dengan maksimal, sehingga akan berpengaruh kepada prestasi siswa.
Melakukan penilaian
Akuntabilitas
Dalam melakukan penilaian (koreksi) hasil Ujian Tengah Semester Genap, saya akan
- Transparan
Semester Genap
Nasionalisme
dengan kunci jawaban yang telah saya buat dan tidak membenarkan jawaban siswa
- Adil
yang salah, walaupun itu murid itu keluarga saya. Saya juga akan berlaku adil dan
- Tidak
diskriminatif
semua siswa sama perlakuannya, tidak ada yang di istimewakan. Untuk meminimalisir
kesalahan pengoreksian sehingga merugikan siswa, maka saya akan melakukan
Etika Publik
penilaian
(koreksi)
hasil
ujian
tengah
semester
genap
dengan
cermat
- Cermat
Komitmen
(koreksi) hasil ujian tengah semester genap secara transparan (mengaplikasikan nilai
Mutu
akuntabilitas) yaitu dengan cara menempelkan nilai siswa pada papan pengumuman,
- Inovasi
membagikan hasil koreksian beserta memberikan kunci jawaban agar siswa dapat
- efisien
Anti Korupsi
hasil ujian tengah semester genap, saya akan menggunakan kertas transparan sebagai
- Jujur
Akuntabilitas
Saya akan melaksanakan tugas sebagai wali kelas yaitu tugas melakukan bimbingan
- Tanggung
kepada siswa-siswi saya, baik itu siswa-siswi yang bermasalah ataupun siswa-siswi
Bimbingan)
jawab
yang ingin berkonsultasi dengan saya, sebagai aplikasi rasa tanggung jawab
Nasionalisme
- Adil
Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan), saya akan berlaku adil dan tidak
- Tidak
diskriminatif
itu merupakan salah satu proses turut mencerdaskan kehidupan bangsa (Cinta tanah
Etika Publik
- Cermat
saya mengetahui ada siswa-siswi saya yang bermasalah atau tidak. Dalam
Komitmen
melaksanakan tugas sebagai wali kelas (melakukan bimbingan), saya akan membuat
Mutu
buku catatan wali kelas sebagai inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) agar
- Inovasi
lebih mudah mengingat siswa-siswi yang pernah saya bimbing dan kemudian
Anti Korupsi
mengidentifikasi masalah mereka. Saya akan kerja keras (mengaplikasikan nilai anti
- Kerja keras
- Berani
menyelesaikan masalah mereka, agar pendidikan mereka tidak terganggu. Jika ada
siswa yang bermasalah dan sudah melanggar tata tertib sekolah, maka saya harus
berani (mengaplikasikan nilai anti korupsi) memberikan sanksi kepada siswa itu.
Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan), saya akan
menggunakan teknik diskusi interaktif dan teknik problem solving.
16
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan)
tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka akan sulit menangani siswa-siswi yang
bermasalah dan akan berpengaruh terhadap prestasi siswa, terutama dua siswi yang
telah saya lakukan bimbingan tersebut, seandainya tidak segera ditangani, maka
salah satu siswi tersebut kemungkinan bisa berhenti sekolah. Secara umum apabila
dalam melaksanakan tugas sebagai wali kelas (melakukan bimbingan) tidak
menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka akan terjadi pembiaran terhadap siswa,
sehingga akan berpengaruh terhadap keadaan organisasi tempat saya kerja baik
dalam hal prestasi dan ketertiban.
6
Akuntabilitas
Dalam melaksanakan tugas sebagai guru piket, saya akan melakukannya semaksimal
guru piket
- Bertanggung
jawab
terhadap tugas yang telah diberikan oleh Kepala Sekolah yang telah tertuang dalam
Nasionalisme
- Kerja sama
- Adil
guru piket hari senin sesuai SK Kepala SMA Negeri 1 Sanggau Ledo Nomor:
Etika Publik
421/113/SMA/2015 terdiri dari 2 orang, yaitu saya dan rekan saya. Dalam
- Taat peraturan
melaksanakan tugas sebagai guru piket, saya akan bekerja sama (mengaplikasikan
dan
nilai nasionalisme) dengan rekan saya karena SMA Negeri 1 Sanggau Ledo
17
perundang-
merupakan sekolah besar, semua itu untuk efisiensi (mengaplikasikan nilai komitmen
undangan
mutu) dalam hal tenaga, sehingga pada saat itu kami dapat melakukan tugas dengan
- Sopan
baik. Dalam melaksanakan tugas sebagai guru piket, saya akan melayani tamu yang
Komitmen
datang, guru dan siswa secara sopan (mengaplikasikan nilai etika publik) agar tamu
Mutu
yang datang, guru dan siswa merasakan pelayanan yang baik, selain itu saya juga akan
- Efisiensi
disiplin (mengaplikasikan nilai anti korupsi) dalam waktu, yaitu masuk sebelum pukul
Anti Korupsi
07.00 WIB dan pulang setelah pukul 13.30 WIB dan tepat waktu dalam membunyikan
- Disiplin
bel pergantian pelajaran. Ketika ada siswa yang terlambat datang ke sekolah, maka
saya harus memberikan hukuman dengan adil (mengaplikasikan nilai nasionalisme)
tanpa pandang bulu, sebagai efek jera agar siswa tidak terlambat lagi, namun hukuman
itu harus lah sesuai prosedur yang berlaku. Pada saat melakukan tugas sebagai guru
piket, maka teknik yang digunakan adalah pembagian tugas.
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam melaksanakan Tugas sebagai guru piket tidak menerapkan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Koprupsi), maka akan berpengaruh terhadap ketertiban di sekolah dan tidak
terciptanya suasana yang kondusif di sekolah, selain itu akan membuat persepsi
negatif tamu-tamu tentang tempat kerja saya jika saya tidak menerapkan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Koprupsi).
18
Saya akan Membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba, sebagai
aplikasi rasa tanggung jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas) sebagai guru agar
Purba.
- Bertanggung
jawab
siswa lebih memahami tentang sejarah kebudayaan zaman purba dengan melihat foto-
Nasionalisme
foto hasil kebudayaan Zaman Purba. Dalam membuat kliping kumpulan foto hasil
- Rela bekorban
kebudayaan Zaman Purba saya akan mandiri (mengaplikasikan nilai anti korupsi)
Etika Publik
yaitu dengan menggunakan fasilitas dan dana pribadi untuk membuat kliping
- Cermat
kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba, karena saya harus rela bekorban
Komitmen
Mutu
saya. Saya akan membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba
- Inovasi
Anti Korupsi
memudahkan siswa memahami sejarah. Dalam membuat kliping kumpulan foto hasil
- Mandiri
Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka siswa akan sulit memahami tentang
kebudayaan zaman purba, karena dalam Buku Siswa kebanyakan tidak
mencantumkan gambar, jadi siswa sulit memahami materi, selain itu jika tidak
cermat, maka akan salah dalam memberi informasi mengenai Kebudayaan Zaman
Purba. Selain itu jika tidak menerapkan Nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi) ketika membuat
Kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba, maka minat siswa dalam
memahami materi akan rendah, sehingga secara tidak langsung akan berpengaruh
terhadap prestasi siswa..
8
Membuat BLOG
Akuntabilitas
Saya akan membuat BLOG Pembelajaran Sejarah sebagai aplikasi rasa tanggung
Pembelajaran Sejarah
- Bertanggung
jawab
tugas untuk membuat siswa memahami pembelajaran sejarah. Saya akan membuat
- Mendahulukan
kepentingan
itu sebenarnya adalah waktu saya untuk istirahat, namun saya harus mendahulukan
publik
Nasionalisme
pribadi. Saya akan membuat blog secara mandiri (mengaplikasikan nilai anti korupsi)
- Rela bekorban
Etika Publik
- Taat peraturan
Saya akan membuat BLOG Pembelajaran Sejarah karena itu merupakan inovasi
dan
(mengaplikasikan nilai komitmen mutu) agar siswa lebih mudah belajar sejarah, dan
perundang-
belajar sejarah tidak hanya di sekolah, tetapi dapat juga di akses di warnet dan di
20
undangan
rumah. Dalam membuat BLOG Pembelajaran Sejarah saya akan taat pada peraturan
Komitmen
Mutu
penggunaan internet atau dunia maya telah ada Undang-Undang Informasi dan
- Inovasi
Anti Korupsi
Pembelajaran
- Mandiri
Sejarah,
saya
akan
menggunakan
teknik
ICT
(Information
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam pembuatan BLOG pembelajaran sejarah tidak menerapkan nilainilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Koprupsi) maka siswa-siswi akan kesulitan mendapatkan informasi atau
materi yang siswa tidak dapatkan ketika ia tidak masuk, selain itu BLOG dapat
digunakan sebagai sarana pemotivasi siswa untuk mengulangi materi sejarah di
rumah, karena BLOG lebih dapat menarik minat siswa untuk membaca daripada
buku. Apabila tidak menerapkan nilai ANEKA dalam membuat BLOG, maka isi
BLOG bisa menyalahi aturan atau melanggar UU ITE.
Tabel 2. Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan
21
Pada form Agenda Aktualisasi ini memuat lapor kegiatan dilaksanakan sesuai dengan
rancangan, dimana dilaksanakan, kapan pelaksanaannya, bagaimana menerapkannya,
untuk apa dibuat serta bagaimana hasilnya serta didukung dengan data otentik (dokumen
pelengkap mis absen, daftar hadir, foto, surat keputusan, lampiran RPP dll) kesemuanya
sebagai bukti pelengkap dari aktualisasi kegitan. Unsur aneka tidak lagi dimasukkan
karena sudah ada di tabel uraian pelaksanaan kegiatan serta dampaknya.
Tolong dikoreksi kembali semua kegiatan yang dibuat.
Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) merupakan langkah paling pertama dari proses
pembelajaran dalam proses mencerdaskan kehidupan bangsa, karena itu saya membuat
Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) untuk memenuhi rasa tanggung jawab
(Mengaplikasikan nilai Nasionalisme) saya kepada Negara, karena saya sebagai guru
harus memberikan andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa (Cinta tanah air,
mengaplikasikan nilai nasionalisme). Saya telah membuat Rencana Proses Pembelajaran
(RPP) pada tanggal 27 Maret 2015 dan akan digunakan sebagai pedoman melaksanakan
proses pembelajaran pada tanggal 28 Maret 2015. Dalam membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Saya telah membuat Rencana Proses Pembelajaran
(RPP) dengan format Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai peraturan
mentri nomor 159 tahun 2014 yang membatalkan kurikulum 2013 dan menjadikan
Kurikulum KTSP sebagai kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah, karena sebagai
PNS saya harus taat peraturan dan perundang-undangan (mengaplikasikan nilai
etika publik). Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), saya
membuat
RPP sesuai
(mengaplikasikan
nilai
sistematika
Komitmen
pembuatan
mutu)
RPP dan
dalam
metode
melakukan
pembelajaran
inovasi
untuk
22
23
Kegiatan
24
25
Kegiatan
Melaksanakan Proses Pembelajaran (sejarah)
Tanggal
28 Maret 2015
Lampiran
Dokumentasi dan Absensi Proses Pembelajaran
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, saya Telah melaksanakan proses
pembelajaran
dengan
baik,
sebagai
bentuk
pemenuhan
tanggung
jawab
(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) saya sebagai guru, karena tugas pokok guru adalah
melaksanakan proses pembelajaran. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, saya
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Turut mencerdaskan kehidupan bangsa
merupakan salah satu dari perwujudan dari rasa cinta tanah air (mengaplikasikan nilai
nasionalisme). Dalam melaksanakan proses pembelajaran, saya telah melakukan tugas
saya sebagai guru sesuai SK Kepala SMA Negeri 1 Sanggau Ledo Nomor:
421/113/SMA/2015, karena sebagai PNS saya harus taat pada peraturan perundangundangan (mengaplikasikan nilai Etika publik), dimana di dalam SK tersebut saya
mengampu mata pelajaran sejarah maka saya harus mengajarkan tentang sejarah kepada
siswa. Dalam melaksanakan proses pembelajaran kali ini, materi yang saya ajarkan
adalah perkembangan ideologi dan organisasi pergerakan nasional Indonesia di kelas XI
IPS 2. Dalam melakukan proses pembelajaran, saya berdisiplin (mengaplikasikan nilai
anti korupsi) dalam waktu, baik itu waktu memulai dan waktu mengakhiri proses
pembelajaran itu. Saya memulai proses pembelajaran pukul 07.00 WIB dengan berdoa,
kemudian saya mengabsen siswa satu persatu. Setelah itu saya melakukan apersepsi atau
pembukaan, kemudian melakukan kegiatan inti dan mengakhiri proses pembelajaran
tepat waktu, yaitu 08.30 WIB. Dalam melakukan proses pembelajaran (kegiatan inti),
saya melakukan inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) yaitu dengan cara
menggunakan metode pembelajaran yang menarik bagi siswa, menggunakan teknik
26
diskusi interaktif. Saya menampilkan materi saya dalam bentuk power point, kemudian
saya memberikan masalah bagi siswa agar mereka aktif berpikir. Mereka memecahkan
masalah
itu
dalam
kelompok
mereka
masing-masing,
kemudian
mereka
27
Kegiatan
Tanggal
02 April 2015
Lampiran
Dalam melakukan penilaian (koreksi) hasil Ujian Tengah Semester Genap, saya telah
melakukan penilaian (koreksi) secara jujur (mengaplikasikan nilai antikorupsi) sesuai
dengan kunci jawaban yang telah saya buat dan tidak membenarkan jawaban siswa yang
salah, walaupun murid itu keluarga saya. Saya juga telah berlaku adil dan tidak
diskriminatif kepada siswa (mengaplikasikan nilai nasionalisme) dimana semua siswa
sama perlakuannya, tidak ada yang di istimewakan. Untuk meminimalisir kesalahan
pengoreksian sehingga merugikan siswa, maka saya telah melakukan penilaian (koreksi)
hasil ujian tengah semester genap dengan cermat (mengaplikasikan nilai etika publik).
Kemudian saya telah melakukan penilaian (koreksi) hasil ujian tengah semester genap
secara
transparan
(mengaplikasikan
nilai
akuntabilitas)
yaitu
dengan
cara
menempelkan nilai siswa pada papan pengumuman, membagikan hasil koreksian beserta
memberikan kunci jawaban agar siswa dapat mengecek kembali pekerjaan saya. Dalam
melakukan melakukan penilaian (koreksi) hasil ujian tengah semester genap, saya
menggunakan kertas transparan sebagai inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu)
yang sangat efisien (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) dalam mempermudah
pekerjaan dan mempersingkat waktu pengoreksian. Dalam Melakukan penilaian
(koreksi) hasil Ujian Tengah Semester Genap, saya menggunakan teknik transparansi,
yaitu melakukan keterbukaan hasil serta keterbukaan kunci jawaban sehingga siswa
dapat mengoreksi kembali hasil UTS mereka. Dengan begitu siswa merasa tidak ada
diskriminasi dan tahu kemampuan mereka sebenarnya. Apabila dalam melakukan
penilaian (koreksi) hasil Ujian Tengah Semester tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka
28
guru tidak bisa melakukan proses evaluasi pembelajaran yang dengan benar dan jujur,
atau bahkan tidak bisa memberikan nilai siswa yang dapat dipertanggung jawabkan,
sehingga hanya bisa memberikan nilai secara sesuka hati. Kemudian akan menimbulkan
persepsi negatif siswa kepada guru kerena tidak profesional dalam bekerja. Kegiatan
melakukan penilaian (koreksi) hasil Ujian Tengah Semester Genap yang saya lakukan
ini sangat membantu dalam mewujudkan visi dan misi sekolah , yaitu Meningkatkan
pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efesien, serta membina dan menumbuh
kembangkan semangat kreatifitas dan keterampilan.
Tabel 6. Kegiatan Aktualisasi Melakukan Penilaian (Koreksi) Hasil Ujian Tengah
Semester Genap
29
Kegiatan
Melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan)
Tanggal
31 Maret 2015
Lampiran
Dokumentasi
Saya melaksanakan tugas sebagai wali kelas yaitu tugas melakukan bimbingan kepada
siswa-siswi saya, yaitu siswa-siswi yang bermasalah, sebagai aplikasi rasa tanggung
jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas) saya sebagai wali kelas. Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan), saya telah berlaku
adil dan tidak diskriminatif (mengaplikasikan nilai nasionalisme) kepada siswa-siswi
saya, karena itu merupakan salah satu proses turut mencerdaskan kehidupan bangsa
(Cinta tanah air, mengaplikasikan nilai nasionalisme). Saya cermat (mengaplikasikan
nilai etika publik) memperhatikan perkembangan pendidikan siswa-siswi saya, sehingga
saya mengetahui ada siswa-siswi saya yang bermasalah atau tidak. Dalam melaksanakan
tugas sebagai wali kelas (melakukan bimbingan), saya telah membuat buku catatan wali
kelas sebagai inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) sehingga lebih mudah
mengingat siswa-siswi yang pernah saya bimbing dan kemudian mengidentifikasi
masalah mereka. Saya bekerja keras (mengaplikasikan nilai anti korupsi) membantu
siswa-siswi saya dalam meminimalisir atau bahkan membantu menyelesaikan masalah
mereka, sehingga pendidikan mereka tidak terganggu. Jika ada siswa yang bermasalah
dan sudah melanggar tata tertib sekolah, maka saya berani (mengaplikasikan nilai anti
korupsi) memberikan sanksi kepada siswa itu. Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Wali
Kelas (Melakukan Bimbingan), saya menggunakan teknik diskusi interaktif dan teknik
problem solving, maka langkah yang pertama adalah memanggil siswa yang bermasalah
ke ruangan BK yang memang dipersiapkan untuk konsultasi, ada dua siswi yang
memiliki masalah, siswi yang pertama beberapa kali tidak masuk sekolah dan siswi yang
kedua ingin pindah kelas karena sering di remehkan oleh teman sekelasnya.. Kemudian
melakukan diskusi interaktif untuk menggali semua permasalahan yang ada pada siswisiswi itu. Kemudian saya menggunakan teknik problem solving untuk berusaha
membantu siswa menyelesaikan masalahnya, memberikan saran kepada siswa itu serta
30
memberi motivasi. Apabila dalam melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan
Bimbingan) tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka akan sulit menangani siswa-siswi
yang bermasalah dan akan berpengaruh terhadap prestasi siswa, terutama dua siswi yang
telah saya lakukan bimbingan tersebut, seandainya tidak segera ditangani, maka
kemungkinan bisa berhenti sekolah. Secara umum apabila dalam melaksanakan tugas
sebagai wali kelas (melakukan bimbingan) tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka
akan terjadi pembiaran terhadap siswa, sehingga akan berpengaruh terhadap keadaan
organisasi tempat saya kerja baik dalam hal prestasi dan ketertiban. Melaksanakan Tugas
Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan) yang saya lakukan ini sangat membantu
dalam mewujudkan visi dan misi sekolah yaitu Meningkatkan pembelajaran dan
bimbingan yang efektif dan efesien, Membina dan menumbuh kembangkan semangat
kreatifitas dan keterampilan, dan Mengembangkan budaya perilku santun dalam
pergaulan disekolah.
Tabel 7. Kegiatan Aktualisasi Melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan
Bimbingan)
31
Kegiatan
Melaksanakan Tugas Sebagai Guru Piket
Tanggal
30 Maret 2015
Lampiran
Dokumentasi
Dalam melaksanakan tugas sebagai guru piket, saya melakukannya semaksimal
mungkin, karena saya bertanggung jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas)
terhadap tugas yang telah diberikan oleh Kepala Sekolah yang telah tertuang dalam SK
Kepala SMA Negeri 1 Sanggau Ledo Nomor: 421/113/SMA/2015 (taat peraturan dan
perundang-undangan, mengaplikasikan nilai etika publik). Petugas guru piket hari
senin sesuai SK Kepala SMA Negeri 1 Sanggau Ledo Nomor: 421/113/SMA/2015
terdiri dari 2 orang, yaitu saya dan rekan saya. Dalam melaksanakan tugas sebagai guru
piket, saya bekerja sama (mengaplikasikan nilai nasionalisme) dengan rekan saya
karena SMA Negeri 1 Sanggau Ledo merupakan sekolah besar, semua itu untuk efisiensi
(mengaplikasikan nilai komitmen mutu) dalam hal tenaga, sehingga pada saat itu kami
melakukan tugas dengan baik. Dalam melaksanakan tugas sebagai guru piket, saya
melayani tamu yang datang, guru dan siswa secara sopan (mengaplikasikan nilai etika
publik) agar tamu yang datang, guru dan siswa merasakan pelayanan yang baik, selain
itu saya juga disiplin (mengaplikasikan nilai anti korupsi) dalam waktu, yaitu masuk
sebelum pukul 07.00 WIB dan pulang setelah pukul 13.30 WIB dan tepat waktu dalam
membunyikan bel pergantian pelajaran. Ketika ada siswa yang terlambat datang ke
sekolah, maka saya memberikan hukuman dengan adil (mengaplikasikan nilai
nasionalisme) tanpa pandang bulu, sebagai efek jera agar siswa tidak terlambat lagi,
namun hukuman itu harus lah sesuai prosedur yang berlaku. Pada saat melakukan tugas
sebagai guru piket, maka teknik yang digunakan adalah pembagian tugas. Saya bersama
rekan saya membagi tugas, ketika saya berkeliling sekolah untuk melakukan sweping
apakah ada siswa yang keluar kelas ketika berlangsungnya proses pembelajaran, maka
rekan saya berada diruang piket untuk memberikan pelayanan kepada siswa, tamu atau
guru yang ingin menitipkan tugas ketika ada tugas di luar sekolah. Begitu juga
sebalikanya, dan kami juga membagi tugas ketika mengisi kelas yang kosong di tinggal
32
oleh guru yang memiliki tugas luar, dengan begitu suasana sekolah akan menjadi aman
dan kondusif. Apabila dalam melaksanakan Tugas sebagai guru piket tidak menerapkan
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Koprupsi), maka akan berpengaruh terhadap ketertiban di sekolah dan tidak
terciptanya suasana yang kondusif di sekolah, selain itu akan membuat persepsi negatif
tamu-tamu tentang tempat kerja saya jika saya tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi).
Melaksanakan Tugas Sebagai Guru Piket yang saya lakukan ini sangat membantu dalam
mewujudkan visi dan misi sekolah yaitu Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan
yang efektif dan efesien.
Tabel 8. Kegiatan Aktualisasi Melaksanakan Tugas Sebagai Guru Piket
33
Kegiatan
Tanggal
Lampiran
Saya telah Membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba, sebagai
aplikasi rasa tanggung jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas) sebagai guru agar
siswa lebih memahami tentang sejarah kebudayaan zaman purba dengan melihat fotofoto hasil kebudayaan Zaman Purba. Dalam membuat kliping kumpulan foto hasil
kebudayaan Zaman Purba saya membuatnya secara mandiri (mengaplikasikan nilai anti
korupsi) yaitu dengan menggunakan fasilitas dan dana pribadi untuk membuat kliping
kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba, karena saya harus rela bekorban
(mengaplikasikan nilai nasionalisme) demi perkembangan pendidikan anak-anak didik
saya. Saya membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba karena itu
merupakan inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) yang memudahkan siswa
memahami sejarah. Dalam membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman
Purba, saya membuatnya dengan cermat (mengaplikasikan nilai etika publik) agar tidak
terjadi kesalahan dalam menyimpan gambar menurut pembabakan zaman, sehingga
siswa dapat dengan mudah memahaminya. Dalam Membuat kliping kumpulan foto hasil
kebudayaan Zaman Purba, saya menggunakan teknik cermat dan teknik berpikir kreatif.
maka langkah-langkah penyusunan kliping yaitu cermat dan teliti dalam memlih bahan
dari internet dan dapat membedakan bahan menurut zamannya. Kemudian teknik
berpikir kreatif yaitu bagai mana menyusun bahan agar sesuai dengan zamannya dan
menarik untuk dibaca. Saya mendapatkan foto dan materinya dari internet. Saya
mendapatkan bahan dari situ yang dapat dipercaya, dengan memperhatikan antara
gambar dan penjelasannya, sehingga Kliping yang saya buat juga dapat dipercaya
kebenarannya. Apabila dalam membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman
Purba tidak menerapkan nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka siswa akan sulit memahami tentang
kebudayaan zaman purba, karena dalam Buku Siswa kebanyakan tidak mencantumkan
34
gambar, jadi siswa sulit memahami materi, selain itu jika tidak cermat, maka akan salah
dalam memberi informasi mengenai Kebudayaan Zaman Purba. Selain itu jika tidak
menerapkan Nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Koprupsi) ketika membuat Kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman
Purba, maka minat siswa dalam memahami materi akan rendah, sehingga secara tidak
langsung akan berpengaruh terhadap prestasi siswa. Dengan dibuatnya Kliping
kumpulan foto kebudayaan zaman purba ini sangat membantu dalam mewujudkan visi
dan misi sekolah , yaitu Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan
efesien.
Tabel 9. Kegiatan Aktualisasi Membuat Kliping Kumpulan Foto Hasil Kebudayaan
Zaman Purba
35
Kegiatan
Membuat BLOG Pembelajaran Sejarah
Tanggal
23 Maret 2015 s/d 24 Maret 2015
Lampiran
Alamat BLOG dan Foto BLOG
Saya telah membuat BLOG Pembelajaran Sejarah sebagai aplikasi rasa tanggung jawab
(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) sebagai guru sejarah yang mempunyai tugas untuk
membuat siswa memahami pembelajaran sejarah. Saya membuat BLOG Pembelajaran
Sejarah setalah pembelajaran di sekolah telah selesai, walaupun itu sebenarnya adalah
waktu saya untuk istirahat, karena saya harus mendahulukan kepentingan publik
(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) dari pada kepentingan pribadi. Saya membuat blog
secara mandiri (mengaplikasikan nilai anti korupsi) dengan menggunakan fasilitas
pribadi, karena saya harus rela bekorban (mengaplikasikan nilai nasionalisme) demi
kemajuan pendidikan siswa-siswi saya. Saya membuat BLOG Pembelajaran Sejarah
karena itu merupakan inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) agar siswa lebih
mudah belajar sejarah, dan belajar sejarah tidak hanya di sekolah, tetapi dapat juga di
akses di warnet dan di rumah. Dalam membuat BLOG Pembelajaran Sejarah saya taat
pada peraturan dan perundang-undangan (mengaplikasikan nilai etika publik)
karena dalam penggunaan internet atau dunia maya telah ada Undang-Undang Informasi
dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengaturnya. Dalam Membuat BLOG
Pembelajaran Sejarah, saya menggunakan teknik ICT (Information Communication and
Technology). ICT mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi berfungsi sebagai (tool) bahan dan alat bantu untuk pembelajaran
(literacy), Kemampuan kompetensi berbantuan computer memelalui sarana BLOG yang
telah diprogram dan disusun sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap
dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensinya.
Posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator,
motivator, transmiter, dan evaluator. Saya membuat BLOG Pembelajaran sejarah untuk
mempermudah siswa memperdalam materi yang telah saya berikan di sekolah, selain itu
dalam membuat BLOG Pembelajaran Sejarah, saya membuat kolom khusus untuk
Informasi dan Tugas Terbaru, sehingga memudahkan siswa yang tidak masuk sekolah
untuk mendapatkan informasi, misalnya tentang hari libur. Sedangkan kolom khusus
tugas terbaru adalah kolom tentang tugas terbaru yang saya berikan kepada siswa,
36
sehingga siswa yang tidak masuk sekolah juga tahu tugas yang harus dikerjakannya.
BLOG Pembelajaran Sejarah saya buat dengan memperhatikan Undang Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), saya mencari tahu tentang Undang
Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) itu melalui internet. Sehingga
BLOG saya tidak menyinggung atau merugikan pihak mana pun. Apabila dalam
pembuatan BLOG pembelajaran sejarah tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi) maka
siswa-siswi akan kesulitan mendapatkan informasi atau materi yang siswa tidak
dapatkan ketika ia tidak masuk, selain itu BLOG dapat digunakan sebagai sarana
pemotivasi siswa untuk mengulangi materi sejarah di rumah, karena BLOG lebih dapat
menarik minat siswa untuk membaca daripada buku. Apabila tidak menerapkan nilai
ANEKA dalam membuat BLOG, maka isi BLOG bisa menyalahi aturan atau melanggar
UU ITE. BLOG ini sangat membantu dalam mewujudkan visi dan misi sekolah , yaitu
Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efesien.
Tabel 10. Kegiatan Aktualisasi Membuat BLOG Pembelajaran Sejarah
Kegiatan
Kriteria Keberhasilan
Membuat Rencana
Tersedianya
Pelaksanaan.
Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran (RPP)
(RPP)
Factor penentu
Membuat materi
Tersedianya
pembelajaran sejarah
pembelajaran sejarah
Coach
37
(Membuat bahan
power point)
Melaksanakan Proses
Pembelajaran
proses pembelajaran
Coach
(sejarah)
4
Melakukan penilaian
Tersedianya
nilai siswa
Coach
Tengah Semester
5
Genap.
Melaksanakan Tugas
bimbingan
Coach
(Melakukan
6
Bimbingan)
Melaksanakan Tugas
Tersedianya dokumentasi
Membuat kliping
Tersedianya
kumpulan
kebudayaan Zaman
foto
hasil
coach
2. Motivasi yang tinggi
Purba.
8
Membuat BLOG
Tersedianya
Pembelajaran Sejarah
Pembelajaran Sejarah
coach
38
Tanggal
27 03 2015
Kegiatan
Output
Membuat Rencana
Tersedianya
Pelaksanaan.
Rencana
Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan
Media komunikasi
yang digunakan
(telepon/
SMS/email/fax/dll.
SMS
Pembelajaran
2
27 03 2015
Membuat materi
(RPP)
Tersedianya materi SMS
39
28 03 2015
pembelajaran sejarah
pembelajaran
sejarah
SMS
dokumentasi
proses
02 04 2015
31 03 2015
30 03 2015
Melakukan penilaian
pembelajaran
Tersedianya
rekapitulasi
siswa
Tersedianya
dokumentasi
(Melakukan Bimbingan)
Melaksanakan Tugas
bimbingan
Tersedianya
dokumentasi
nilai
e-mail
pelaksanaan tugas
7
s/d
Kliping kumpulan
26 03 2015
foto
SMS
hasil
kebudayaan zaman
8
23 03 2015
Membuat BLOG
purba
Tersedianya
s/d
Pembelajaran Sejarah
BLOG
24 03 205
SMS
Pembelajaran
Sejarah
Tabel 12. Pembimbingan dengan Coach
40
Tanggal
27 03 2015
Kegiatan
Output
Membuat Rencana
Tersedianya
Pelaksanaan. Pembelajaran
Rencana
(RPP)
Pelaksanaan
Paraf
Mentor
Pembelajaran
2
27 03 2015
28 03 2015
Membuat materi
(RPP)
Tersedianya
pembelajaran sejarah
materi
pembelajaran
sejarah
Tersedianya
Pembelajaran (sejarah)
dokumentasi
proses
pembelajaran
41
02 04 2015
31 03 2015
30 03 2015
Melakukan penilaian
Tersedianya
rekapitulasi nilai
Semester Genap.
Melaksanakan Tugas Sebagai
siswa
Tersedianya
dokumentasi
Bimbingan)
bimbingan
Tersedianya
Guru Piket.
dokumentasi
pelaksanaan tugas
sebagai guru
piket
Tersedianya
s/d
Kliping
26 03 2015
Purba.
kumpulan
foto
hasil kebudayaan
8
23 03 2015
Membuat BLOG
zaman purba
Tersedianya
s/d
Pembelajaran Sejarah
BLOG
24 03 205
Pembelajaran
Sejarah
Tabel 13. Pembimbingan dengan Mentor
42
Membeli
kartu
modem
dari
berbagai
Printer
sering
tidak
dengan baik
3
keadaan di sekolah
Tabel 14. Kendala dan Strategi Mengatasinya
43
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan pola baru, peserta diklat diharapkan mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri
dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat
merasakan manfaatnya secara langsung.
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilainilai dasar tersebut diantaranya adalah : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Untuk itu, sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan diklat prajabatan maka peserta diklat harus mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut selama proses diklat di unit kerja
masing-masing dan diharapkan akan mampu mengaktualisasikan seluruh nilai
dasar nantinya saat sudah menyelesaikan diklat.
Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai
dasar profesi PNS adalah sebagai berikut: Membuat Rencana Pelaksanaan.
Pembelajaran (RPP), Membuat materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan
tayang dalam bentuk power point), Melaksanakan Proses Pembelajaran (Sejarah),
Melakukan
penilaian
Melaksanakan
Tugas
(koreksi)
hasil
Ujian
Sebagai
Wali
Kelas
Tengah
Semester
(Melakukan
Genap,
Bimbingan),
Melaksanakan Tugas Sebagai Guru Piket, Membuat kliping kumpulan foto hasil
kebudayaan Zaman Purba, Membuat BLOG Pembelajaran Sejarah. Kegiatankegiatan tersebut direncanakan untuk dilaksanakan pada tanggal 23 maret hingga
02 April 2015 dengan pembimbingan dan arahan dari coach serta mentor, dan
44
B. Rekomendasi
Setelah melakukan penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam melakukan
aktualisasi, didapatkan hasil bahwa dengan melakukan penerapan nilai-nilai dasar
profesi tersebut, kegiatan yang dilakukan menjadi lebih baik dan optimal serta
meningkatkan kualitas dari kegiatan tersebut.
Berdasarkan hal itu, maka penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS harus
dilakukan oleh setiap aparatur negara dalam melakukan setiap kegiatan, dan akan
lebih baik lagi bila nilai-nilai dasar ini tidak hanya diterapkan oleh para aparatur
negara yang baru namun juga harus diinternalisasikan kepada seluruh anggota
organisasi sehingga dijadikan landasan dalam menjalankan profesi. Dengan
begitu akan mendukung terhadap terwujudnya visi organisasi, dan akan
menciptakan para aparatur negara yang dapat menjalankan peran dan tugasnya
seperti yang tercantum dalam undang-undang mengenai aparatur sipil Negara.
45
DAFTAR PUSTAKA
46