Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

GURU SMA NEGERI 1 SANGGAU LEDO


PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III
Nama Peserta
Angkatan/Kelompok
Jabatan
Unit Kerja
Sumber Kegiatan

:
:
:
:
:

MUHAMMAD AAN WIJAYA, S.Pd.


1/2
Tenaga Pendidik
SMA NEGERI 1 SANGGAU LEDO
SKP / Uraian Tugas / Inisiatif Sendiri

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil Sekolah
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sanggau Ledo berlokasi di Kecamatan
Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang. Adapun profil sekolah secara lengkap
yaitu :
Profil Sekolah :
Nama Sekolah
Kepala Sekolah
Alamat Sekolah :
Provinsi
Kabupaten
Kecamatan
kelurahan/Desa
Jalan
Kode Pos

: SMA Negeri 1 Sanggau Ledo


: Mantar, M.Pd.
: Kalimantan Barat
: Bengkayang
: Sanggau Ledo
: Lembang
: Jln. Pendidikan
: 79284

SMA Negeri 1 Sanggau Ledo berdiri pada tahun 1994 dengan status
Negeri. Seperti halnya wilayah di kabupaten Bengkayang, lokasi SMAN 1
Sanggau Ledo dikelilingi oleh pohon-pohon besar secara alami. Hal tersebut
menjadikan suasana SMAN 1 Sanggau Ledo masih terasa sejuk dan nyaman.
SMAN 1 Sanggau Ledo meskipun terletak di ujung timur kecamatan Sanggau
Ledo, lebih kurang 2 km dari pasar Sanggau Ledo. Namun lokasi tersebut
merupakan pusat pemerintahan Kelurahan Lembang. Pembangunan rumah
penduduk dan toko semakin hari semakin bertambah, mengingat kawasan
tersebut merupakan kawasan pusat kecamatan yang sangat menjanjikan untuk

berkembang cepat. Transportasi yang digunakan untuk mencapai SMAN 1


Sanggau Ledo dapat menggunakan kendaraan umum seperti bus dan
kendaraan pribadi seperti sepeda, sepeda motor bahkan mobil pribadi.
Jumlah seluruh personil sekolah ada sebanyak 40 orang, terdiri atas 37
orang guru, 3 orang karyawan tata usaha, 1 orang penjaga perpustakaan dan 1
orang penjaga sekolah.
2. Keadaan Organisasi
SMA Negeri 1 Sanggau Ledo memiliki personil sejumlah 40 orang,
terdiri atas 37 orang guru, 3 orang karyawan tata usaha, 1 orang penjaga
perpustakaan dan 1 orang penjaga sekolah. Berikut ini adalah struktur
organisasi SMA Negeri 1 Sanggau Ledo:
Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Sanggau Ledo
Tahun Pelajaran
2014/2015
Kepala Sekolah
: Mantar,
M.Pd.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan : Alexsander Suroso,S.Pd
Wakil Kepala Bidang Sarana
: Wiyono, S.Pd
Wakil Kepala Bidang Kurikulum : Harniyanti,S.Ag.
Wakil Kepala Bidang Humas
: Yulius David Ramon,S.Sos.

Bidang Studi Agama


Kristen NAMA
: 1. Heleria
DAFTAR
GURUEksia,S.Ag
BIDANG STUDI
2.
Susana, S.Th
3.
Andreas Da Chunha, M.Pd.
Bidang Studi Agama Katolik : 1. Yusak Hadi Prayitno,S.Th
2.
Harniyanti,S.Ag.
Bidang Studi Agama Islam
: Nur Aisyah,S.Ag
Bidang Studi Kewarganegaraan : Mawarna,S.Pd
Bidang Studi Matematika
: 1. Iswanto,S.Pd
2.
Fitra Rusandi,S.Pd
3.
Florensisu Widodo Yulianto,S.Pd
Bidang Studi Bahasa Indonesia : 1. Mulyadi,S.Pd
2.
Wiyono, S.Pd
Bidang Studi Bahasa Inggris : 1. Fransiskus K.,S.Pd
Bidang Studi Fisika
: 1. Purnama Sari,S.Pd
2.
Sinta Puspita Sari,S.Pd
Bidang Studi Kimia
: 1. Marianto,S.Pd
2.
Bona Ventura, S.Pd.
Bidang Studi Biologi
: Dra. Suwarni

Bidang Studi Sejarah


Bidang Studi Sosiologi
Bidang Studi Ekonomi
Bidang Studi Geografi
Bidang Studi Seni Budaya
Bidang Studi Penjas
Bidang Studi Tik
Bidang Studi Mulok
Guru Bk
Tata Usaha
Penjaga Perpustakaan
Penjaga Sekolah

: M.Aan Wijaya,S.Pd
: 1. Suharto,S.Pd
2.
Yulius David Ramon,S.Sos.
: Wiwin Widya Ningsih,S.Pd
: 1. Markus Candra, S.Th
2.
Rindi Berkorety, S.Pd
: Sunengsih,S.Pdi
: 1. Alexsander Suroso,S.Pd
2.
Barda Adi B.,S.Pd
: Adnur Suraji, St.
: Dudu Kusnadi,S.Pd
: 1. Liberta Yohana,S.Pd
2.
Julianti Pratiwi, S.Pd
: 1. Hair Madalisa, A.Md.
2.
Muji Rahayu
3.
Hermanus Mermansius
: Sri Wiyanti Donor
: Iman Takarim

3. Visi Misi dan Moto SMA Negeri 1 Sanggau Ledo


Visi :
Terwujudnya sekolah yang BERKUALITAS ( Bersih, Elok, Rindang, Kreatif,
Unggul, Aman, Loyal, Inovatife, Toleransi, Amanah, dan Santun ).
Indikator Visi :
1. Terwujudnya Peningkatan Nilai Ujian dan Prosentase Kelulusan
2. Berkembangnya Kreatifitas dan Ketrampilan Dasar yang sesuai dengan
perkembangan jaman.
3. Penerapan Nilai Keagamaan dan Budi Pekerti
4. Unggul dalam bidang Ekstra kurikuler
5. Terwujudnya Lingkungan Sekolah yang bersih, indah dan asri
Misi :
1. Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efesien.
2. Membina dan menumbuh kembangkan semangat kreatifitas dan
keterampilan.
3. Mengembangkan budaya perilku santun dalam pergaulan disekolah.
Indikator Misi :
1. Mempersiapkan bekal kepada siswa untuk melanjutkan ke Perguruan
Tinggi

dan

bersaing

melalui

bimbingan

yang

intensif

dan

berkesinambungan.
2. Bekerja sama dengan orang tua, masyarakat dan Pemerintah dalam upaya

meningkatkan mutu Pendidikan.

3. Membimbing siswa agar menghayati, mengamalkan dan menerapkan

ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari hari.


4. Meningkatkan disiplin dan mengembangkan bakat serta kemampuan
siswa secara optimal baik dalam Intrakulikuler maupun Ekstrakulikuler.
Motto :
Sekolahku Menempaku Menjadi Orang Yang Berkualitas.
4. Tugas dan Fungsi Pendidikan di SMA Negeri 1 Sanggau Ledo
Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan salah satu jenjang
pendidikan yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
1.
Meningkatkan kompetensi dasar siswa di bidang akademis, sesuai
2.
3.
4.

dengan tuntutan kurikulum.


Mengembangkan potensi intelektual, moral, dan spiritual siswa.
Menumbuhkembangkan potensi sosial dan kebangsaan siswa.
Mempersiapkan siswa secara mantap untuk dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan berikutnya.
Tugas pokok dan fungsi pendidikan tingkat SMA tersebut berhubungan

erat dengan tugas perkembangan pada tingkat sekolah menengah, yaitu:


1.
Tugas-tugas perkembangan anak usia Sekolah Menengah Atas (SMA):
2.
Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Maha esa
Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku
Mencapai kemandirian emosional
Mengembangkan keterampilan intelektual
Berperilaku sosial yang bertanggung jawab
Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita
Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif
Mencapai kemandirian perilaku ekonomis
Memiliki wawasan persiapan karir
Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik
pria maupun wanita

5. Uraian Tugas
Jenis tugas guru sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 52 dapat dikategorikan
sebagai kegiatan tatap muka atau bukan tatap muka seperti yang tercantum
dalam Tabel 1. di bawah ini.

Nomor

Jenis Kerja Guru

Tatap
Muka

Bukan Tatap Muka

1.

Merencanakan Pembelajaran

2.

Melaksanakan Pembelajaran

3.

Menilai Hasil Pembelajaran

V*

V**

V***

V***

5.

Membimbing & Melatih Peserta


Didik

Melaksanakan Tugas Tambahan

Tabel 1. Kategori Jenis Kerja Guru

Keterangan:
* = menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap
muka seperti ulangan harian
** = menilai hasil pembelajaran yang dilaksanakan dalam waktu tertentu seperti ujian
tengah semester dan akhir semester
*** = membimbing dan melatih peserta didik yang dilaksanakan secara terintegrasi
dengan proses pembelajaran/tatap muka
Uraian jenis kerja guru tersebut di atas adalah sebagai berikut:
a.
Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun
b.

atau awal semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah/madrasah.


Melaksanakan Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi edukatif antara peserta
didik dengan guru. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tatap muka
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru. Penjelasan kegiatan tatap muka adalah sebagai berikut:

Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatan penyampaian materi
pelajaran, membimbing dan melatih peserta didik terkait dengan materi pelajaran,
dan menilai hasil belajar yang terintegrasi dengan pembelajaran dalam kegiatan
tatap muka, Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pelaksanaan
pembelajaran tatap muka antara lain berupa penilaian akhir pertemuan atau
penilaian akhir tiap pokok bahasan merupakan bagian dari kegiatan tatap muka,
Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau termediasi dengan
menggunakan

media

antara

lain

video,

modul

mandiri,

kegiatan

observasi/eksplorasi, Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan antara lain di ruang


teori/kelas, laboratorium, studio, bengkel atau di luar ruangan,
Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau tatap muka sesuai dengan durasi
waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah/madrasah Sebelum
pelaksanaan kegiatan tatap muka, guru diharapkan melakukan persiapan, antara
lain pengecekan dan/atau penyiapan fisik kelas/ruangan, bahan pelajaran, modul,
c.

media, dan perangkat administrasi.


Menilai Hasil Pembelajaran
Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Melalui penilaian hasil
pembelajaran diperoleh informasi yang bermakna untuk meningkatkan proses
pembelajaran berikutnya serta pengambilan keputusan lainnya. Menilai hasil
pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap muka seperti ulangan
harian dan kegiatan menilai hasil belajar dalam waktu tertentu seperti ujian tengah
semester dan akhir semester.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes. Penilaian
nontes dapat berupa pengamatan dan pengukuran sikap serta penilaian hasil karya
dalam bentuk tugas, proyek fisik atau produk jasa.
1) Penilaian dengan tes.
Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ulangan harian, tengah
semester, dan ujian akhir semester. Tes ini dilaksanakan sesuai dengan
kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditentukan. Tes tertulis dan lisan
dilakukan di dalam kelas. Pengolahan hasil tes dilakukan di luar jadwal
pelaksanaan tes.

2)

Penilaian nontes berupa pengamatan dan pengukuran sikap.


Pengamatan dan pengukuran sikap sebagai bagian tidak terpisahkan dari
proses pendidikan, dilaksanakan oleh guru dengan tujuan untuk melihat hasil
pendidikan yang tidak dapat diukur dengan tes tertulis atau lisan.
Pengamatan dan pengukuran sikap dapat dilakukan di dalam kelas menyatu
dengan proses tatap muka, dan atau di luar kelas.Pengamatan dan
pengukuran sikap yang dilaksanakan di luar kelas merupakan kegiatan di
luar jadwal tatap muka.

3)

Penilaian nontes berupa penilaian hasil karya.


Penilaian hasil karya peserta didik dalam bentuk tugas, proyek fisik atau
produk jasa, portofolio, atau bentuk lain dilakukan di luar jadwal tatap muka.
Adakalanya dalam penilaian ini, guru harus menghadirkan peserta didik agar
untuk menghindari kesalahan pemahaman dari guru, jika informasi dari

d.

peserta didik belum sempurna.


Membimbing dan Melatih Peserta Didik
Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga kategori yaitu
membimbing atau melatih peserta didik dalam proses tatap muka, intrakurikuler,
dan ekstrakurikuler.
1) Bimbingan dan latihan pada proses tatap muka
Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah bimbingan dan
latihan yang dilakukan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang
2)

telah ditetapkan.
Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler
Bimbingan dalam kegiatan intrakurikuler terdiri dari pembelajaran
perbaikan (remedial teaching) dan pengayaan pada mata pelajaran yang
diampu guru. Kegiatan pembelajaran perbaikan merupakan kegiatan
bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang belum menguasai
kompetensi yang harus dicapai.
Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada
peserta didik yang telah menguasai kompetensi yang ditentukan lebih cepat
dari alokasi waktu yang ditetapkan dengan tujuan untuk memperluas atau
memperkaya

perbendaharaan

kompetensi.

Bimbingan

dan

latihan

intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal khusus, disesuaikan

dengan kebutuhan, tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap


3)

minggu.
Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta
didik.Kegiatan

ekstrakurikuler

dilakukan

sesuai

jadwal

yang

telah

ditentukan. Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah: Pramuka,


Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa, Olahraga, Kesenian, Karya Ilmiah
Remaja, Kerohanian, Paskibra, Pecinta Alam, Palang Merah Remaja (PMR),
e.

Jurnalistik, Unit Kesehatan Sekolah (UKS),Fotografi,


Melaksanakan Tugas Tambahan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 24 ayat (7)
menyatakan bahwa guru dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala satuan
pendidikan, wakil kepala satuan pendidikan, ketua program keahlian satuan
pendidikan,

pengawas

satuan

pendidikan,

kepala

perpustakaan,

kepala

laboratorium, bengkel, atau unit produksi. Selanjutnya, sesuai dengan isi Pasal 52
ayat (1) huruf e, guru dapat diberi tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok
misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja,
dan guru piket.
B.

Tujuan Aktualisasi
Peserta Diklat

Prajabatan

Golongan

III

diharapkan

mampu

mengaktualisasikan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS di SMA Negeri 1 Sanggau


Ledo serta mampu menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak
diimplementasikan.

II.

RASIONAL PENETAPAN AKTIVITAS AKTUALISASI BERDASARKAN 5


NILAI DASAR
Sebagaimana yang tercantum dalam rancangan undang-undang mengenai
aparatur sipil Negara, bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan

nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan


mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Untuk mencapai terciptanya aparatur sipil Negara seperti yang
disebutkan di atas, maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS
semenjak dilakukannya diklat prajabatan.
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan pola baru, peserta diklat diharapkan mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri
dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat
merasakan manfaatnya secara langsung.

NIlai dasar tersebut merupakan

seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilai-nilai


dasar tersebut diantaranya adalah : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Penerapan beberapa nilai-nilai dasar tersebut diatas yang terkait dengan
kegiatan yang akan dilakukan di unit kerja, tertera pada tabel dibawah ini.

No
1

Kegiatan
Membuat Rencana

Nilai Dasar
Akuntabilitas

Uraian Pelaksanaan Kegiatan


Dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Saya akan membuat

Pelaksanaan Pembelajaran

- Kejelasan

Rencana Proses Pembelajaran (RPP) dengan format Kurikulum Tingkat Satuan

(RPP)

target

Pendidikan (KTSP)

sesuai peraturan mentri nomor 159 tahun 2014 yang

Nasionalisme

membatalkan kurikulum 2013 dan menjadikan Kurikulum KTSP sebagai kurikulum

- Cinta tanah air

yang digunakan di sekolah-sekolah yang baru menggunakan kurikulum 2013, karena

- Tanggung

sebagai PNS saya harus taat peraturan dan perundang-undangan (mengaplikasikan

jawab
Etika Publik

nilai etika publik). Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), saya
akan membuat RPP sesuai sistematika pembuatan RPP dan melakukan inovasi

- Taat peraturan (mengaplikasikan nilai Komitmen mutu) dalam metode pembelajaran untuk
dan

meningkatkan mutu pendidikan karena saya harus berorientasi pada mutu

perundang-

(mengaplikasikan nilai Komitmen mutu). Saya juga akan membuat kejelasan target

undangan

(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) yang tercantum pada tujuan pembelajaran. Saya

Komitmen

akan membuat RPP tepat waktu, yaitu sebelum dimulainya proses pembelajaran,

Mutu

karena sebagai PNS saya harus disiplin

- Inovasi

mengerjakan tugas. Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) merupakan langkah

- Berorientasi

paling pertama dari proses pembelajaran dalam proses mencerdaskan kehidupan

mutu

(mengaplikasikan nilai anti korupsi) dalam

bangsa, karena itu saya akan membuat Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) untuk

Anti Korupsi

memenuhi rasa tanggung jawab (Mengaplikasikan nilai Nasionalisme) saya kepada

- Disiplin

Negara, karena saya sebagai guru harus memberikan andil dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa (Cinta tanah air, mengaplikasikan nilai nasionalisme). Dalam
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), saya akan menggunakan teknik
10

berpikir kreatif.
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila

dalam

pembuatan

RPP

tidak

menerapkan

nilai-nilai

ANEKA

(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi),


maka guru akan kebingungan melaksanakan proses pembelajaran karena tanpa
rencana dan tanpa tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga secara langsung akan
mempengaruhi siswa, baik itu motivasi belajarnya, pemahaman tentang materinya
dan tentu saja akan mempengaruhi prestasi siswa. Selain itu, tidak ada
pembaharuan refrensi, metode dan pengembangan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
2

Membuat materi

Akuntabilitas

Dalam membuat materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk

pembelajaran sejarah

- Konsisten

power point), saya akan membuat materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan

( Membuat bahan tayang

- Tanggung

tayang dalam bentuk power point) sesuai dengan Silabus, karena saya harus konsisten

dalam bentuk power point)

jawab

(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) dalam mengikuti SOP Guru, selain itu saya harus

Nasionalisme

cermat (mengaplikasikan nilai etika publik) dalam membuat materi pembelajaran

- Cinta tanah air

sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) agar materi yang saya buat

Etika Publik

dan yang akan saya ajarkan tidak rancu, salah atau bahkan menyimpang dari Standar

- Cermat

Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Saya akan membuat materi pembelajaran sejarah
(Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) sebagai bentuk pemenuhan

Komitmen

tanggung jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas) saya sebagai guru untuk


11

Mutu

mempermudah siswa dalam menerima materi pelajaran. Saya membuat materi

- Inovasi

pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) bertujuan

- Efisien

untuk mencerdaskan siswa atau dalam hal yang lebih luas yaitu mencerdaskan

Anti Korupsi

kehidupan bangsa. Turut mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu dari

- Jujur

perwujudan dari rasa cinta tanah air (mengaplikasikan nilai nasionalisme). Materi
pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) yang akan
saya buat merupakan inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu), karena dengan
tampilan power poitn akan dapat membuat siswa tertarik untuk belajar, selain itu
media power point lebih efisien (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) karena dapat
memudahkan pekerjaan guru sehingga tidak perlu menulis di papan tulis dan dapat
dipergunakan untuk kelas lainnya. Dalam membuat materi pembelajaran sejarah
(Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) saya juga harus jujur
(mengaplikasikan nilai anti korupsi) menampilkan sumber data atau daftar pustaka,
agar siswa tahu bahwa apa yang saya buat merupakan tulisan ilmiah. Dalam Membuat
materi pembelajaran sejarah ( Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) saya
akan menggunakan teknik berpikir kreatif.
Catatan : Semua kegiatan tentunya dihasilkan dari pemikiran yang kreatif (tidak
kongkrit) sebaiknya diganti dengan Teknik Aplikatif
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam membuat materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang
dalam bentuk power point) tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
12

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka proses
pembelajaran akan terasa monoton, karena guru hanya menulis di papan tulis dan
tidak menarik bagi siswa, dengan kata lain tidak ada motivasi bagi siswa untuk
menyukai pembelajaran, sehingga bisa berpengaruh kepada pemahaman siswa
tentang materi. Kemudian jika tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi) dalam membuat
Materi pembelajaran sejarah (membuat bahan tayang dakam bentuk power point)
maka materi yang diberikan tidak update, sehingga hanya akan membuat siswa
tahu tanpa tertarik untuk memahami lebih jauh dengan menggali materi sendiri di
luar sekolah..
3

Melaksanakan proses

Akuntabilitas

Dalam melaksanakan proses pembelajaran, saya akan melaksanakan proses

pembelajaran (Sejarah)

- Tanggung

pembelajaran

jawab

dengan

baik,

sebagai

bentuk

pemenuhan

tanggung

jawab

(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) saya sebagai guru, karena tugas pokok guru

Nasionalisme

adalah melaksanakan proses pembelajaran. Dalam melaksanakan proses pembelajaran,

- Cinta tanah air

saya bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Turut mencerdaskan kehidupan

Etika Publik

bangsa merupakan salah satu dari perwujudan dari rasa cinta tanah air

- Taat peraturan

(mengaplikasikan nilai nasionalisme). Dalam melaksanakan proses pembelajaran, saya

dan

akan melakukan tugas saya sebagai guru sesuai SK Kepala SMA Negeri 1 Sanggau

perundang-

Ledo Nomor: 421/113/SMA/2015, karena sebagai PNS saya harus taat pada

undangan

peraturan perundang-undangan (mengaplikasikan nilai Etika publik), dimana di


dalam SK tersebut saya mengampu mata pelajaran sejarah maka saya harus
13

Komitmen

mengajarkan tentang sejarah kepada siswa. Dalam melakukan proses pembelajaran,

Mutu

saya akan berdisiplin (mengaplikasikan nilai anti korupsi) dalam waktu, baik itu

- Inovasi

waktu memulai dan waktu mengakhiri proses pembelajaran itu. Dalam melakukan

Anti Korupsi

proses pembelajaran, saya akan melakukan inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen

- Disiplin

mutu) yaitu dengan cara menggunakan metode pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Dalam Melaksanakan proses pembelajaran (Sejarah), saya akan menggunakan teknik
diskusi interaktif.
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam proses pembelajaran tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi),
sistem pembelajaran hanya berpusat pada guru, bukan kepada siswa, siswa akan
pasif dan cepat bosan. Guru juga hanya mengajar sebatas menyampaikan materi
tanpa ada umpan balik dari siswa. Selain itu pembelajaran akan tidak terlaksana
dengan maksimal, sehingga akan berpengaruh kepada prestasi siswa.

Melakukan penilaian

Akuntabilitas

Dalam melakukan penilaian (koreksi) hasil Ujian Tengah Semester Genap, saya akan

(koreksi) hasil Ujian Tengah

- Transparan

melakukan penilaian (koreksi) secara jujur (mengaplikasikan nilai antikorupsi) sesuai

Semester Genap

Nasionalisme

dengan kunci jawaban yang telah saya buat dan tidak membenarkan jawaban siswa

- Adil

yang salah, walaupun itu murid itu keluarga saya. Saya juga akan berlaku adil dan

- Tidak

tidak diskriminatif kepada siswa (mengaplikasikan nilai nasionalisme) dimana


14

diskriminatif

semua siswa sama perlakuannya, tidak ada yang di istimewakan. Untuk meminimalisir
kesalahan pengoreksian sehingga merugikan siswa, maka saya akan melakukan

Etika Publik

penilaian

(koreksi)

hasil

ujian

tengah

semester

genap

dengan

cermat

- Cermat

(mengaplikasikan nilai etika publik). Kemudian saya akan melakukan penilaian

Komitmen

(koreksi) hasil ujian tengah semester genap secara transparan (mengaplikasikan nilai

Mutu

akuntabilitas) yaitu dengan cara menempelkan nilai siswa pada papan pengumuman,

- Inovasi

membagikan hasil koreksian beserta memberikan kunci jawaban agar siswa dapat

- efisien

mengecek kembali pekerjaan saya. Dalam melakukan melakukan penilaian (koreksi)

Anti Korupsi

hasil ujian tengah semester genap, saya akan menggunakan kertas transparan sebagai

- Jujur

inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) yang sangat efisien (mengaplikasikan


nilai komitmen mutu) dalam mempermudah pekerjaan dan mempersingkat waktu
pengoreksian. Dalam Melakukan penilaian (koreksi) hasil Ujian Tengah Semester
Genap, saya akan menggunakan teknik transparansi.
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam melakukan penilaian (koreksi) hasil Ujian Tengah Semester tidak
menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka guru tidak bisa melakukan proses
evaluasi pembelajaran yang dengan benar dan jujur, atau bahkan tidak bisa
memberikan nilai siswa yang dapat dipertanggung jawabkan, sehingga hanya bisa
memberikan nilai secara sesuka hati. Kemudian akan menimbulkan persepsi negatif
siswa kepada guru kerena tidak profesional dalam bekerja
15

Melaksanakan Tugas Sebagai

Akuntabilitas

Saya akan melaksanakan tugas sebagai wali kelas yaitu tugas melakukan bimbingan

Wali Kelas (Melakukan

- Tanggung

kepada siswa-siswi saya, baik itu siswa-siswi yang bermasalah ataupun siswa-siswi

Bimbingan)

jawab

yang ingin berkonsultasi dengan saya, sebagai aplikasi rasa tanggung jawab

Nasionalisme

(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) saya sebagai wali kelas. Dalam Melaksanakan

- Adil

Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan), saya akan berlaku adil dan tidak

- Tidak

diskriminatif (mengaplikasikan nilai nasionalisme) kepada siswa-siswi saya, karena

diskriminatif

itu merupakan salah satu proses turut mencerdaskan kehidupan bangsa (Cinta tanah

- Cinta tanah air

air, mengaplikasikan nilai nasionalisme), namun saya harus cermat (mengaplikasikan

Etika Publik

nilai etika publik) memperhatikan perkembangan pendidikan siswa-siswi saya, agar

- Cermat

saya mengetahui ada siswa-siswi saya yang bermasalah atau tidak. Dalam

Komitmen

melaksanakan tugas sebagai wali kelas (melakukan bimbingan), saya akan membuat

Mutu

buku catatan wali kelas sebagai inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) agar

- Inovasi

lebih mudah mengingat siswa-siswi yang pernah saya bimbing dan kemudian

Anti Korupsi

mengidentifikasi masalah mereka. Saya akan kerja keras (mengaplikasikan nilai anti

- Kerja keras

korupsi) membantu siswa-siswi saya dalam meminimalisir atau bahkan membantu

- Berani

menyelesaikan masalah mereka, agar pendidikan mereka tidak terganggu. Jika ada
siswa yang bermasalah dan sudah melanggar tata tertib sekolah, maka saya harus
berani (mengaplikasikan nilai anti korupsi) memberikan sanksi kepada siswa itu.
Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan), saya akan
menggunakan teknik diskusi interaktif dan teknik problem solving.

16

ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan)
tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka akan sulit menangani siswa-siswi yang
bermasalah dan akan berpengaruh terhadap prestasi siswa, terutama dua siswi yang
telah saya lakukan bimbingan tersebut, seandainya tidak segera ditangani, maka
salah satu siswi tersebut kemungkinan bisa berhenti sekolah. Secara umum apabila
dalam melaksanakan tugas sebagai wali kelas (melakukan bimbingan) tidak
menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka akan terjadi pembiaran terhadap siswa,
sehingga akan berpengaruh terhadap keadaan organisasi tempat saya kerja baik
dalam hal prestasi dan ketertiban.
6

Melaksanakan tugas sebagai

Akuntabilitas

Dalam melaksanakan tugas sebagai guru piket, saya akan melakukannya semaksimal

guru piket

- Bertanggung

mungkin, karena saya harus bertanggung jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas)

jawab

terhadap tugas yang telah diberikan oleh Kepala Sekolah yang telah tertuang dalam

Nasionalisme

SK Kepala SMA Negeri 1 Sanggau Ledo Nomor: 421/113/SMA/2015 (taat

- Kerja sama

peraturan dan perundang-undangan, mengaplikasikan nilai etika publik). Petugas

- Adil

guru piket hari senin sesuai SK Kepala SMA Negeri 1 Sanggau Ledo Nomor:

Etika Publik

421/113/SMA/2015 terdiri dari 2 orang, yaitu saya dan rekan saya. Dalam

- Taat peraturan

melaksanakan tugas sebagai guru piket, saya akan bekerja sama (mengaplikasikan

dan

nilai nasionalisme) dengan rekan saya karena SMA Negeri 1 Sanggau Ledo
17

perundang-

merupakan sekolah besar, semua itu untuk efisiensi (mengaplikasikan nilai komitmen

undangan

mutu) dalam hal tenaga, sehingga pada saat itu kami dapat melakukan tugas dengan

- Sopan

baik. Dalam melaksanakan tugas sebagai guru piket, saya akan melayani tamu yang

Komitmen

datang, guru dan siswa secara sopan (mengaplikasikan nilai etika publik) agar tamu

Mutu

yang datang, guru dan siswa merasakan pelayanan yang baik, selain itu saya juga akan

- Efisiensi

disiplin (mengaplikasikan nilai anti korupsi) dalam waktu, yaitu masuk sebelum pukul

Anti Korupsi

07.00 WIB dan pulang setelah pukul 13.30 WIB dan tepat waktu dalam membunyikan

- Disiplin

bel pergantian pelajaran. Ketika ada siswa yang terlambat datang ke sekolah, maka
saya harus memberikan hukuman dengan adil (mengaplikasikan nilai nasionalisme)
tanpa pandang bulu, sebagai efek jera agar siswa tidak terlambat lagi, namun hukuman
itu harus lah sesuai prosedur yang berlaku. Pada saat melakukan tugas sebagai guru
piket, maka teknik yang digunakan adalah pembagian tugas.
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam melaksanakan Tugas sebagai guru piket tidak menerapkan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Koprupsi), maka akan berpengaruh terhadap ketertiban di sekolah dan tidak
terciptanya suasana yang kondusif di sekolah, selain itu akan membuat persepsi
negatif tamu-tamu tentang tempat kerja saya jika saya tidak menerapkan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Koprupsi).

18

Membuat kliping kumpulan Akuntabilitas

Saya akan Membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba, sebagai

foto hasil kebudayaan Zaman

aplikasi rasa tanggung jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas) sebagai guru agar

Purba.

- Bertanggung
jawab

siswa lebih memahami tentang sejarah kebudayaan zaman purba dengan melihat foto-

Nasionalisme

foto hasil kebudayaan Zaman Purba. Dalam membuat kliping kumpulan foto hasil

- Rela bekorban

kebudayaan Zaman Purba saya akan mandiri (mengaplikasikan nilai anti korupsi)

Etika Publik

yaitu dengan menggunakan fasilitas dan dana pribadi untuk membuat kliping

- Cermat

kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba, karena saya harus rela bekorban

Komitmen

(mengaplikasikan nilai nasionalisme) demi perkembangan pendidikan anak-anak didik

Mutu

saya. Saya akan membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba

- Inovasi

karena itu merupakan inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) yang

Anti Korupsi

memudahkan siswa memahami sejarah. Dalam membuat kliping kumpulan foto hasil

- Mandiri

kebudayaan Zaman Purba, saya akan membuatnya dengan cermat (mengaplikasikan


nilai etika publik) agar tidak terjadi kesalahan dalam menyimpan gambar menurut
pembabakan zaman, sehingga siswa dapat dengan mudah memahaminya. Dalam
Membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba, saya akan
menggunakan teknik cermat dan teknik berpikir kreatif.
Catatan : Semua kegiatan tentunya dihasilkan dari pemikiran yang kreatif (tidak
kongkrit) sebaiknya diganti dengan Teknik Dokumentasi
ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba
tidak menerapkan nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
19

Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka siswa akan sulit memahami tentang
kebudayaan zaman purba, karena dalam Buku Siswa kebanyakan tidak
mencantumkan gambar, jadi siswa sulit memahami materi, selain itu jika tidak
cermat, maka akan salah dalam memberi informasi mengenai Kebudayaan Zaman
Purba. Selain itu jika tidak menerapkan Nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi) ketika membuat
Kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba, maka minat siswa dalam
memahami materi akan rendah, sehingga secara tidak langsung akan berpengaruh
terhadap prestasi siswa..
8

Membuat BLOG

Akuntabilitas

Saya akan membuat BLOG Pembelajaran Sejarah sebagai aplikasi rasa tanggung

Pembelajaran Sejarah

- Bertanggung

jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas) sebagai guru sejarah yang mempunyai

jawab

tugas untuk membuat siswa memahami pembelajaran sejarah. Saya akan membuat

- Mendahulukan

BLOG Pembelajaran Sejarah setalah pembelajaran di sekolah telah selesai, walaupun

kepentingan

itu sebenarnya adalah waktu saya untuk istirahat, namun saya harus mendahulukan

publik

kepentingan publik (mengaplikasikan nilai akuntabilitas) dari pada kepentingan

Nasionalisme

pribadi. Saya akan membuat blog secara mandiri (mengaplikasikan nilai anti korupsi)

- Rela bekorban

dengan menggunakan fasilitas pribadi, karena saya harus rela bekorban

Etika Publik

(mengaplikasikan nilai nasionalisme) demi kemajuan pendidikan siswa-siswi saya.

- Taat peraturan

Saya akan membuat BLOG Pembelajaran Sejarah karena itu merupakan inovasi

dan

(mengaplikasikan nilai komitmen mutu) agar siswa lebih mudah belajar sejarah, dan

perundang-

belajar sejarah tidak hanya di sekolah, tetapi dapat juga di akses di warnet dan di
20

undangan

rumah. Dalam membuat BLOG Pembelajaran Sejarah saya akan taat pada peraturan

Komitmen

dan perundang-undangan (mengaplikasikan nilai etika publik) karena dalam

Mutu

penggunaan internet atau dunia maya telah ada Undang-Undang Informasi dan

- Inovasi

Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengaturnya. Dalam Membuat BLOG

Anti Korupsi

Pembelajaran

- Mandiri

Communication and Technology).

Sejarah,

saya

akan

menggunakan

teknik

ICT

(Information

ANALISIS DAMPAK:
- Apabila dalam pembuatan BLOG pembelajaran sejarah tidak menerapkan nilainilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Koprupsi) maka siswa-siswi akan kesulitan mendapatkan informasi atau
materi yang siswa tidak dapatkan ketika ia tidak masuk, selain itu BLOG dapat
digunakan sebagai sarana pemotivasi siswa untuk mengulangi materi sejarah di
rumah, karena BLOG lebih dapat menarik minat siswa untuk membaca daripada
buku. Apabila tidak menerapkan nilai ANEKA dalam membuat BLOG, maka isi
BLOG bisa menyalahi aturan atau melanggar UU ITE.
Tabel 2. Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan

21

III. AGENDA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS


A. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel-tabel di bawah ini.
Kegiatan
Tanggal
Lampiran

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


27 Maret 2015
Dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pada form Agenda Aktualisasi ini memuat lapor kegiatan dilaksanakan sesuai dengan
rancangan, dimana dilaksanakan, kapan pelaksanaannya, bagaimana menerapkannya,
untuk apa dibuat serta bagaimana hasilnya serta didukung dengan data otentik (dokumen
pelengkap mis absen, daftar hadir, foto, surat keputusan, lampiran RPP dll) kesemuanya
sebagai bukti pelengkap dari aktualisasi kegitan. Unsur aneka tidak lagi dimasukkan
karena sudah ada di tabel uraian pelaksanaan kegiatan serta dampaknya.
Tolong dikoreksi kembali semua kegiatan yang dibuat.
Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) merupakan langkah paling pertama dari proses
pembelajaran dalam proses mencerdaskan kehidupan bangsa, karena itu saya membuat
Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) untuk memenuhi rasa tanggung jawab
(Mengaplikasikan nilai Nasionalisme) saya kepada Negara, karena saya sebagai guru
harus memberikan andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa (Cinta tanah air,
mengaplikasikan nilai nasionalisme). Saya telah membuat Rencana Proses Pembelajaran
(RPP) pada tanggal 27 Maret 2015 dan akan digunakan sebagai pedoman melaksanakan
proses pembelajaran pada tanggal 28 Maret 2015. Dalam membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Saya telah membuat Rencana Proses Pembelajaran
(RPP) dengan format Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai peraturan
mentri nomor 159 tahun 2014 yang membatalkan kurikulum 2013 dan menjadikan
Kurikulum KTSP sebagai kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah, karena sebagai
PNS saya harus taat peraturan dan perundang-undangan (mengaplikasikan nilai
etika publik). Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), saya
membuat

RPP sesuai

(mengaplikasikan

nilai

sistematika
Komitmen

pembuatan
mutu)

RPP dan

dalam

metode

melakukan
pembelajaran

inovasi
untuk

22

meningkatkan mutu pendidikan karena saya harus berorientasi pada mutu


(mengaplikasikan nilai Komitmen mutu). Saya menggunakan metode pembelajaran ICT
dan Diskusi. Metode pembelajaran ICT dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar, dan metode diskusi juga dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar dari
pada saya menggunakan metode ceramah. Metode ceramah hanya akan membuat kelas
terasa monoton dan membosankan. Karena itu saya memilih menggunakan metode ICT
dan diskusi dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang saya buat. Saya juga
telah membuat kejelasan target (mengaplikasikan nilai akuntabilitas) yang tercantum
pada tujuan pembelajaran. Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang saya
buat, target saya adalah siswa mampu mendeskripsikan perkembangan ideologi dan
organisasi pergerakan nasional Indonesia. Saya telah membuat RPP tepat waktu, yaitu
sebelum dimulainya proses pembelajaran, karena sebagai PNS saya harus disiplin
(mengaplikasikan nilai anti korupsi) dalam mengerjakan tugas. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) memang harus dibuat sebelum dimulainya proses pembelajaran,
karena RPP merupakan gambaran yang harus dilakukan guru pada saat melaksanakan
proses pembelajaran. Dalam Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), saya
akan menggunakan teknik berpikir kreatif, yaitu berpikir kreatif merencanakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan keadaan dan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Di Sekolah tempat saya mengajar (SMA Negeri 1 Sanggau Ledo) terdapat dua buah
proyektor untuk menampilkan materi yang telah saya buat dalam bentuk Power Point.
Apabila dalam pembuatan RPP tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka guru akan
kebingungan melaksanakan proses pembelajaran karena tanpa rencana dan tanpa tujuan
pembelajaran yang jelas, sehingga secara langsung akan mempengaruhi siswa, baik itu
motivasi belajarnya, pemahaman tentang materinya dan tentu saja akan mempengaruhi
prestasi siswa. Selain itu, tidak ada pembaharuan refrensi, metode dan pengembangan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini
sangat membantu dalam mewujudkan visi dan misi sekolah , yaitu Meningkatkan
pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efesien.
Tabel 3. Kegiatan Aktualisasi Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

23

Kegiatan

Membuat Materi Pembelajaran Sejarah (Membuat Bahan Tayang

Dalam Bentuk Power Point)


Tanggal
27 Maret 2015
Lampiran
Bahan Tayang Berupa Power Point
Dalam membuat materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk
power point), saya telah membuat materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang
dalam bentuk power point) sesuai dengan Silabus, karena saya harus konsisten
(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) dalam mengikuti SOP Guru, selain itu saya telah
cermat (mengaplikasikan nilai etika publik) dalam membuat materi pembelajaran
sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) sehingga materi yang saya
buat dan yang akan saya ajarkan tidak rancu, salah, atau bahkan menyimpang dari
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Saya telah membuat materi pembelajaran
sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) sebagai bentuk pemenuhan
tanggung jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas) saya sebagai guru untuk
mempermudah siswa dalam menerima materi pelajaran. Saya membuat materi
pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) bertujuan
untuk mencerdaskan siswa atau dalam hal yang lebih luas yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Turut mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu dari
perwujudan dari rasa cinta tanah air (mengaplikasikan nilai nasionalisme). Materi
pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) yang telah
saya buat merupakan inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu), karena dengan
tampilan power point akan dapat membuat siswa tertarik untuk belajar, selain itu media
power point lebih efisien (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) karena dapat
memudahkan pekerjaan guru sehingga tidak perlu menulis di papan tulis dan dapat

24

dipergunakan untuk kelas lainnya. Dalam membuat materi pembelajaran sejarah


(Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) saya juga harus jujur
(mengaplikasikan nilai anti korupsi) menampilkan sumber data atau daftar pustaka, agar
siswa tahu bahwa apa yang saya buat merupakan tulisan ilmiah. Saya mengambil bahan
ajar (materi) dari buku LKS Sejarah Kreatif dan internet. Dalam Membuat materi
pembelajaran sejarah ( Membuat bahan tayang dalam bentuk power point) saya akan
menggunakan teknik berpikir kreatif, maka langkah-langkah penyusunan bahan tayang
yang ditempuh adalah tidak hanya didapatkan dari teks di buku, tetapi juga melalui
internet, namun bahan dari internet yang reliable. Dengan menggunakan teknik berfikir
kreatif, maka kualitas bahan tayang menjadi lebih baik, sebelumnya kualitas bahan
tayang yang digunakan lebih banyak menggunakan teks di buku dan di tulis di papan
tulis, bahkan terkadang tidak mencantumkan referensi. Dalam membuat materi
pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power point), saya berpikir
agar bagaimana materi yang ditampilkan tidak terlalu banyak dan tidak memakan waktu
yang banyak ketika saya menyampaikannya, itu bertujuan untuk menggali minat siswa
agar lebih giat belajar dan termotivasi untuk menjawab rasa penasaran mereka tentang
materi, karena saya menginginkan siswa yang lebih aktif belajar. Apabila dalam
membuat materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam bentuk power
point) tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka proses pembelajaran akan terasa monoton,
karena guru hanya menulis di papan tulis dan tidak menarik bagi siswa, dengan kata lain
tidak ada motivasi bagi siswa untuk menyukai pembelajaran, sehingga bisa berpengaruh
kepada pemahaman siswa tentang materi. Kemudian jika tidak menerapkan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Koprupsi) dalam membuat Materi pembelajaran sejarah (membuat bahan tayang dakam
bentuk power point) maka materi yang diberikan tidak update, sehingga hanya akan
membuat siswa tahu tanpa tertarik untuk memahami lebih jauh dengan menggali materi
sendiri di luar sekolah. Materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan tayang dalam
bentuk power point) ini sangat membantu dalam mewujudkan visi dan misi sekolah ,
yaitu Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efesien.

25

Tabel 4. Kegiatan Aktualisasi Membat Materi Pembelajaran Sejarah (Membuat


Bahan Tayang Dalam Bentuk Power Point)

Kegiatan
Melaksanakan Proses Pembelajaran (sejarah)
Tanggal
28 Maret 2015
Lampiran
Dokumentasi dan Absensi Proses Pembelajaran
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, saya Telah melaksanakan proses
pembelajaran

dengan

baik,

sebagai

bentuk

pemenuhan

tanggung

jawab

(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) saya sebagai guru, karena tugas pokok guru adalah
melaksanakan proses pembelajaran. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, saya
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Turut mencerdaskan kehidupan bangsa
merupakan salah satu dari perwujudan dari rasa cinta tanah air (mengaplikasikan nilai
nasionalisme). Dalam melaksanakan proses pembelajaran, saya telah melakukan tugas
saya sebagai guru sesuai SK Kepala SMA Negeri 1 Sanggau Ledo Nomor:
421/113/SMA/2015, karena sebagai PNS saya harus taat pada peraturan perundangundangan (mengaplikasikan nilai Etika publik), dimana di dalam SK tersebut saya
mengampu mata pelajaran sejarah maka saya harus mengajarkan tentang sejarah kepada
siswa. Dalam melaksanakan proses pembelajaran kali ini, materi yang saya ajarkan
adalah perkembangan ideologi dan organisasi pergerakan nasional Indonesia di kelas XI
IPS 2. Dalam melakukan proses pembelajaran, saya berdisiplin (mengaplikasikan nilai
anti korupsi) dalam waktu, baik itu waktu memulai dan waktu mengakhiri proses
pembelajaran itu. Saya memulai proses pembelajaran pukul 07.00 WIB dengan berdoa,
kemudian saya mengabsen siswa satu persatu. Setelah itu saya melakukan apersepsi atau
pembukaan, kemudian melakukan kegiatan inti dan mengakhiri proses pembelajaran
tepat waktu, yaitu 08.30 WIB. Dalam melakukan proses pembelajaran (kegiatan inti),
saya melakukan inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) yaitu dengan cara
menggunakan metode pembelajaran yang menarik bagi siswa, menggunakan teknik

26

diskusi interaktif. Saya menampilkan materi saya dalam bentuk power point, kemudian
saya memberikan masalah bagi siswa agar mereka aktif berpikir. Mereka memecahkan
masalah

itu

dalam

kelompok

mereka

masing-masing,

kemudian

mereka

mempresentasikan hasil diskusi mereka. Apabila dalam proses pembelajaran tidak


menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Koprupsi), sistem pembelajaran hanya berpusat pada guru, bukan kepada
siswa, siswa akan pasif dan cepat bosan. Guru juga hanya mengajar sebatas
menyampaikan materi tanpa ada umpan balik dari siswa. Selain itu pembelajaran akan
tidak terlaksana dengan maksimal, sehingga akan berpengaruh kepada prestasi siswa.
Pelaksanaan proses pembelajaran yang saya lakukan ini sangat membantu dalam
mewujudkan visi dan misi sekolah , yaitu Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan
yang efektif dan efesien, serta membina dan menumbuh kembangkan semangat
kreatifitas dan keterampilan.
Tabel 5. Kegiatan Aktualisasi Melaksanakan Proses Pembelajaran (Sejarah)

27

Kegiatan

Melakukan penilaian (koreksi) hasil Ujian Tengah Semester Genap

Tanggal

02 April 2015

Lampiran

Dokumentasi (Rekapitulasi Nilai Siswa)

Dalam melakukan penilaian (koreksi) hasil Ujian Tengah Semester Genap, saya telah
melakukan penilaian (koreksi) secara jujur (mengaplikasikan nilai antikorupsi) sesuai
dengan kunci jawaban yang telah saya buat dan tidak membenarkan jawaban siswa yang
salah, walaupun murid itu keluarga saya. Saya juga telah berlaku adil dan tidak
diskriminatif kepada siswa (mengaplikasikan nilai nasionalisme) dimana semua siswa
sama perlakuannya, tidak ada yang di istimewakan. Untuk meminimalisir kesalahan
pengoreksian sehingga merugikan siswa, maka saya telah melakukan penilaian (koreksi)
hasil ujian tengah semester genap dengan cermat (mengaplikasikan nilai etika publik).
Kemudian saya telah melakukan penilaian (koreksi) hasil ujian tengah semester genap
secara

transparan

(mengaplikasikan

nilai

akuntabilitas)

yaitu

dengan

cara

menempelkan nilai siswa pada papan pengumuman, membagikan hasil koreksian beserta
memberikan kunci jawaban agar siswa dapat mengecek kembali pekerjaan saya. Dalam
melakukan melakukan penilaian (koreksi) hasil ujian tengah semester genap, saya
menggunakan kertas transparan sebagai inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu)
yang sangat efisien (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) dalam mempermudah
pekerjaan dan mempersingkat waktu pengoreksian. Dalam Melakukan penilaian
(koreksi) hasil Ujian Tengah Semester Genap, saya menggunakan teknik transparansi,
yaitu melakukan keterbukaan hasil serta keterbukaan kunci jawaban sehingga siswa
dapat mengoreksi kembali hasil UTS mereka. Dengan begitu siswa merasa tidak ada
diskriminasi dan tahu kemampuan mereka sebenarnya. Apabila dalam melakukan
penilaian (koreksi) hasil Ujian Tengah Semester tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka

28

guru tidak bisa melakukan proses evaluasi pembelajaran yang dengan benar dan jujur,
atau bahkan tidak bisa memberikan nilai siswa yang dapat dipertanggung jawabkan,
sehingga hanya bisa memberikan nilai secara sesuka hati. Kemudian akan menimbulkan
persepsi negatif siswa kepada guru kerena tidak profesional dalam bekerja. Kegiatan
melakukan penilaian (koreksi) hasil Ujian Tengah Semester Genap yang saya lakukan
ini sangat membantu dalam mewujudkan visi dan misi sekolah , yaitu Meningkatkan
pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efesien, serta membina dan menumbuh
kembangkan semangat kreatifitas dan keterampilan.
Tabel 6. Kegiatan Aktualisasi Melakukan Penilaian (Koreksi) Hasil Ujian Tengah
Semester Genap

29

Kegiatan
Melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan)
Tanggal
31 Maret 2015
Lampiran
Dokumentasi
Saya melaksanakan tugas sebagai wali kelas yaitu tugas melakukan bimbingan kepada
siswa-siswi saya, yaitu siswa-siswi yang bermasalah, sebagai aplikasi rasa tanggung
jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas) saya sebagai wali kelas. Dalam
Melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan), saya telah berlaku
adil dan tidak diskriminatif (mengaplikasikan nilai nasionalisme) kepada siswa-siswi
saya, karena itu merupakan salah satu proses turut mencerdaskan kehidupan bangsa
(Cinta tanah air, mengaplikasikan nilai nasionalisme). Saya cermat (mengaplikasikan
nilai etika publik) memperhatikan perkembangan pendidikan siswa-siswi saya, sehingga
saya mengetahui ada siswa-siswi saya yang bermasalah atau tidak. Dalam melaksanakan
tugas sebagai wali kelas (melakukan bimbingan), saya telah membuat buku catatan wali
kelas sebagai inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) sehingga lebih mudah
mengingat siswa-siswi yang pernah saya bimbing dan kemudian mengidentifikasi
masalah mereka. Saya bekerja keras (mengaplikasikan nilai anti korupsi) membantu
siswa-siswi saya dalam meminimalisir atau bahkan membantu menyelesaikan masalah
mereka, sehingga pendidikan mereka tidak terganggu. Jika ada siswa yang bermasalah
dan sudah melanggar tata tertib sekolah, maka saya berani (mengaplikasikan nilai anti
korupsi) memberikan sanksi kepada siswa itu. Dalam Melaksanakan Tugas Sebagai Wali
Kelas (Melakukan Bimbingan), saya menggunakan teknik diskusi interaktif dan teknik
problem solving, maka langkah yang pertama adalah memanggil siswa yang bermasalah
ke ruangan BK yang memang dipersiapkan untuk konsultasi, ada dua siswi yang
memiliki masalah, siswi yang pertama beberapa kali tidak masuk sekolah dan siswi yang
kedua ingin pindah kelas karena sering di remehkan oleh teman sekelasnya.. Kemudian
melakukan diskusi interaktif untuk menggali semua permasalahan yang ada pada siswisiswi itu. Kemudian saya menggunakan teknik problem solving untuk berusaha
membantu siswa menyelesaikan masalahnya, memberikan saran kepada siswa itu serta

30

memberi motivasi. Apabila dalam melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan
Bimbingan) tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka akan sulit menangani siswa-siswi
yang bermasalah dan akan berpengaruh terhadap prestasi siswa, terutama dua siswi yang
telah saya lakukan bimbingan tersebut, seandainya tidak segera ditangani, maka
kemungkinan bisa berhenti sekolah. Secara umum apabila dalam melaksanakan tugas
sebagai wali kelas (melakukan bimbingan) tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka
akan terjadi pembiaran terhadap siswa, sehingga akan berpengaruh terhadap keadaan
organisasi tempat saya kerja baik dalam hal prestasi dan ketertiban. Melaksanakan Tugas
Sebagai Wali Kelas (Melakukan Bimbingan) yang saya lakukan ini sangat membantu
dalam mewujudkan visi dan misi sekolah yaitu Meningkatkan pembelajaran dan
bimbingan yang efektif dan efesien, Membina dan menumbuh kembangkan semangat
kreatifitas dan keterampilan, dan Mengembangkan budaya perilku santun dalam
pergaulan disekolah.
Tabel 7. Kegiatan Aktualisasi Melaksanakan Tugas Sebagai Wali Kelas (Melakukan
Bimbingan)

31

Kegiatan
Melaksanakan Tugas Sebagai Guru Piket
Tanggal
30 Maret 2015
Lampiran
Dokumentasi
Dalam melaksanakan tugas sebagai guru piket, saya melakukannya semaksimal
mungkin, karena saya bertanggung jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas)
terhadap tugas yang telah diberikan oleh Kepala Sekolah yang telah tertuang dalam SK
Kepala SMA Negeri 1 Sanggau Ledo Nomor: 421/113/SMA/2015 (taat peraturan dan
perundang-undangan, mengaplikasikan nilai etika publik). Petugas guru piket hari
senin sesuai SK Kepala SMA Negeri 1 Sanggau Ledo Nomor: 421/113/SMA/2015
terdiri dari 2 orang, yaitu saya dan rekan saya. Dalam melaksanakan tugas sebagai guru
piket, saya bekerja sama (mengaplikasikan nilai nasionalisme) dengan rekan saya
karena SMA Negeri 1 Sanggau Ledo merupakan sekolah besar, semua itu untuk efisiensi
(mengaplikasikan nilai komitmen mutu) dalam hal tenaga, sehingga pada saat itu kami
melakukan tugas dengan baik. Dalam melaksanakan tugas sebagai guru piket, saya
melayani tamu yang datang, guru dan siswa secara sopan (mengaplikasikan nilai etika
publik) agar tamu yang datang, guru dan siswa merasakan pelayanan yang baik, selain
itu saya juga disiplin (mengaplikasikan nilai anti korupsi) dalam waktu, yaitu masuk
sebelum pukul 07.00 WIB dan pulang setelah pukul 13.30 WIB dan tepat waktu dalam
membunyikan bel pergantian pelajaran. Ketika ada siswa yang terlambat datang ke
sekolah, maka saya memberikan hukuman dengan adil (mengaplikasikan nilai
nasionalisme) tanpa pandang bulu, sebagai efek jera agar siswa tidak terlambat lagi,
namun hukuman itu harus lah sesuai prosedur yang berlaku. Pada saat melakukan tugas
sebagai guru piket, maka teknik yang digunakan adalah pembagian tugas. Saya bersama
rekan saya membagi tugas, ketika saya berkeliling sekolah untuk melakukan sweping
apakah ada siswa yang keluar kelas ketika berlangsungnya proses pembelajaran, maka
rekan saya berada diruang piket untuk memberikan pelayanan kepada siswa, tamu atau
guru yang ingin menitipkan tugas ketika ada tugas di luar sekolah. Begitu juga
sebalikanya, dan kami juga membagi tugas ketika mengisi kelas yang kosong di tinggal

32

oleh guru yang memiliki tugas luar, dengan begitu suasana sekolah akan menjadi aman
dan kondusif. Apabila dalam melaksanakan Tugas sebagai guru piket tidak menerapkan
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Koprupsi), maka akan berpengaruh terhadap ketertiban di sekolah dan tidak
terciptanya suasana yang kondusif di sekolah, selain itu akan membuat persepsi negatif
tamu-tamu tentang tempat kerja saya jika saya tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi).
Melaksanakan Tugas Sebagai Guru Piket yang saya lakukan ini sangat membantu dalam
mewujudkan visi dan misi sekolah yaitu Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan
yang efektif dan efesien.
Tabel 8. Kegiatan Aktualisasi Melaksanakan Tugas Sebagai Guru Piket

33

Kegiatan

Membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba

Tanggal

25 Maret 2015 s/d 26 Maret 2015

Lampiran

Kliping kumpulan foto hasil kebudayaan zaman purba

Saya telah Membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba, sebagai
aplikasi rasa tanggung jawab (mengaplikasikan nilai akuntabilitas) sebagai guru agar
siswa lebih memahami tentang sejarah kebudayaan zaman purba dengan melihat fotofoto hasil kebudayaan Zaman Purba. Dalam membuat kliping kumpulan foto hasil
kebudayaan Zaman Purba saya membuatnya secara mandiri (mengaplikasikan nilai anti
korupsi) yaitu dengan menggunakan fasilitas dan dana pribadi untuk membuat kliping
kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba, karena saya harus rela bekorban
(mengaplikasikan nilai nasionalisme) demi perkembangan pendidikan anak-anak didik
saya. Saya membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman Purba karena itu
merupakan inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) yang memudahkan siswa
memahami sejarah. Dalam membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman
Purba, saya membuatnya dengan cermat (mengaplikasikan nilai etika publik) agar tidak
terjadi kesalahan dalam menyimpan gambar menurut pembabakan zaman, sehingga
siswa dapat dengan mudah memahaminya. Dalam Membuat kliping kumpulan foto hasil
kebudayaan Zaman Purba, saya menggunakan teknik cermat dan teknik berpikir kreatif.
maka langkah-langkah penyusunan kliping yaitu cermat dan teliti dalam memlih bahan
dari internet dan dapat membedakan bahan menurut zamannya. Kemudian teknik
berpikir kreatif yaitu bagai mana menyusun bahan agar sesuai dengan zamannya dan
menarik untuk dibaca. Saya mendapatkan foto dan materinya dari internet. Saya
mendapatkan bahan dari situ yang dapat dipercaya, dengan memperhatikan antara
gambar dan penjelasannya, sehingga Kliping yang saya buat juga dapat dipercaya
kebenarannya. Apabila dalam membuat kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman
Purba tidak menerapkan nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi), maka siswa akan sulit memahami tentang
kebudayaan zaman purba, karena dalam Buku Siswa kebanyakan tidak mencantumkan

34

gambar, jadi siswa sulit memahami materi, selain itu jika tidak cermat, maka akan salah
dalam memberi informasi mengenai Kebudayaan Zaman Purba. Selain itu jika tidak
menerapkan Nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Koprupsi) ketika membuat Kliping kumpulan foto hasil kebudayaan Zaman
Purba, maka minat siswa dalam memahami materi akan rendah, sehingga secara tidak
langsung akan berpengaruh terhadap prestasi siswa. Dengan dibuatnya Kliping
kumpulan foto kebudayaan zaman purba ini sangat membantu dalam mewujudkan visi
dan misi sekolah , yaitu Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan
efesien.
Tabel 9. Kegiatan Aktualisasi Membuat Kliping Kumpulan Foto Hasil Kebudayaan
Zaman Purba

35

Kegiatan
Membuat BLOG Pembelajaran Sejarah
Tanggal
23 Maret 2015 s/d 24 Maret 2015
Lampiran
Alamat BLOG dan Foto BLOG
Saya telah membuat BLOG Pembelajaran Sejarah sebagai aplikasi rasa tanggung jawab
(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) sebagai guru sejarah yang mempunyai tugas untuk
membuat siswa memahami pembelajaran sejarah. Saya membuat BLOG Pembelajaran
Sejarah setalah pembelajaran di sekolah telah selesai, walaupun itu sebenarnya adalah
waktu saya untuk istirahat, karena saya harus mendahulukan kepentingan publik
(mengaplikasikan nilai akuntabilitas) dari pada kepentingan pribadi. Saya membuat blog
secara mandiri (mengaplikasikan nilai anti korupsi) dengan menggunakan fasilitas
pribadi, karena saya harus rela bekorban (mengaplikasikan nilai nasionalisme) demi
kemajuan pendidikan siswa-siswi saya. Saya membuat BLOG Pembelajaran Sejarah
karena itu merupakan inovasi (mengaplikasikan nilai komitmen mutu) agar siswa lebih
mudah belajar sejarah, dan belajar sejarah tidak hanya di sekolah, tetapi dapat juga di
akses di warnet dan di rumah. Dalam membuat BLOG Pembelajaran Sejarah saya taat
pada peraturan dan perundang-undangan (mengaplikasikan nilai etika publik)
karena dalam penggunaan internet atau dunia maya telah ada Undang-Undang Informasi
dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengaturnya. Dalam Membuat BLOG
Pembelajaran Sejarah, saya menggunakan teknik ICT (Information Communication and
Technology). ICT mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi berfungsi sebagai (tool) bahan dan alat bantu untuk pembelajaran
(literacy), Kemampuan kompetensi berbantuan computer memelalui sarana BLOG yang
telah diprogram dan disusun sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap
dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensinya.
Posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator,
motivator, transmiter, dan evaluator. Saya membuat BLOG Pembelajaran sejarah untuk
mempermudah siswa memperdalam materi yang telah saya berikan di sekolah, selain itu
dalam membuat BLOG Pembelajaran Sejarah, saya membuat kolom khusus untuk
Informasi dan Tugas Terbaru, sehingga memudahkan siswa yang tidak masuk sekolah
untuk mendapatkan informasi, misalnya tentang hari libur. Sedangkan kolom khusus
tugas terbaru adalah kolom tentang tugas terbaru yang saya berikan kepada siswa,

36

sehingga siswa yang tidak masuk sekolah juga tahu tugas yang harus dikerjakannya.
BLOG Pembelajaran Sejarah saya buat dengan memperhatikan Undang Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), saya mencari tahu tentang Undang
Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) itu melalui internet. Sehingga
BLOG saya tidak menyinggung atau merugikan pihak mana pun. Apabila dalam
pembuatan BLOG pembelajaran sejarah tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Koprupsi) maka
siswa-siswi akan kesulitan mendapatkan informasi atau materi yang siswa tidak
dapatkan ketika ia tidak masuk, selain itu BLOG dapat digunakan sebagai sarana
pemotivasi siswa untuk mengulangi materi sejarah di rumah, karena BLOG lebih dapat
menarik minat siswa untuk membaca daripada buku. Apabila tidak menerapkan nilai
ANEKA dalam membuat BLOG, maka isi BLOG bisa menyalahi aturan atau melanggar
UU ITE. BLOG ini sangat membantu dalam mewujudkan visi dan misi sekolah , yaitu
Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan yang efektif dan efesien.
Tabel 10. Kegiatan Aktualisasi Membuat BLOG Pembelajaran Sejarah

B. Capaian Agenda Aktualisasi


Capaian agenda aktualisai pada setiap kegiatan dijelaskan pada tabel di bawah
ini.
No
1

Kegiatan

Kriteria Keberhasilan

Membuat Rencana

Tersedianya

Pelaksanaan.

Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran (RPP)

(RPP)

Factor penentu

Rencana 1. Dukungan mentor dan


Coach
2. Motivasi yang tinggi
3. Bantuan dari teman

Membuat materi

Tersedianya

materi 1. Dukungan mentor dan

pembelajaran sejarah

pembelajaran sejarah

Coach

37

(Membuat bahan

2. Motivasi yang tinggi

tayang dalam bentuk

3. Dukungan dari teman

power point)
Melaksanakan Proses

Tersedianya dokumentasi 1. Dukungan mentor dan

Pembelajaran

proses pembelajaran

Coach

(sejarah)
4

2. Motivasi yang tinggi

Melakukan penilaian

Tersedianya

3. Dukungan dari teman


rekapitulasi 1. Dukungan mentor dan

(koreksi) hasil Ujian

nilai siswa

Coach

Tengah Semester
5

2. Motivasi yang tinggi

Genap.
Melaksanakan Tugas

Tersedianya dokumentasi 1. Dukungan mentor dan

Sebagai Wali Kelas

bimbingan

Coach

(Melakukan
6

2. Motivasi yang tinggi

Bimbingan)
Melaksanakan Tugas

Tersedianya dokumentasi

Sebagai Guru Piket.

pelaksanaan tugas sebagai


guru piket

3. Dukungan dari teman


1. Dukungan mentor dan
coach
2. Motivasi yang tinggi

Membuat kliping

Tersedianya

Kliping 1. Dukungan mentor dan

kumpulan foto hasil

kumpulan

kebudayaan Zaman

kebudayaan zaman purba

foto

hasil

coach
2. Motivasi yang tinggi

Purba.
8

Membuat BLOG

Tersedianya

BLOG 1. Dukungan mentor dan

Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran Sejarah

coach

2. Motivasi yang tinggi


Tabel 11. Capaian Agenda Aktualisasi

38

IV. STRATEGI PEMBIMBINGAN


A. Pembimbingan dengan Coach
Pembimbingan yang dilakukan bersama dengan coach pada setiap kegiatan
aktualisasi dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Nama Peserta
: MUHAMMAD AAN WIJAYA, S.Pd.
Instansi
: SMA NEGERI 1 SANGGAU LEDO
Tempat Aktualisasi : SMA NEGERI 1 SANGGAU LEDO
No

Tanggal

27 03 2015

Kegiatan

Output

Membuat Rencana

Tersedianya

Pelaksanaan.

Rencana

Pembelajaran (RPP)

Pelaksanaan

Media komunikasi
yang digunakan
(telepon/
SMS/email/fax/dll.
SMS

Pembelajaran
2

27 03 2015

Membuat materi

(RPP)
Tersedianya materi SMS

39

28 03 2015

pembelajaran sejarah

pembelajaran

(Membuat bahan tayang

sejarah

dalam bentuk power point)


Melaksanakan Proses
Tersedianya
Pembelajaran (sejarah)

SMS

dokumentasi
proses

02 04 2015

31 03 2015

30 03 2015

Melakukan penilaian

pembelajaran
Tersedianya

(koreksi) hasil Ujian

rekapitulasi

Tengah Semester Genap.


Melaksanakan Tugas

siswa
Tersedianya

Sebagai Wali Kelas

dokumentasi

(Melakukan Bimbingan)
Melaksanakan Tugas

bimbingan
Tersedianya

Sebagai Guru Piket.

dokumentasi

e-mail

nilai
e-mail

e-mail

pelaksanaan tugas
7

25 03 2015 Membuat kliping

sebagai guru piket


Tersedianya

s/d

kumpulan foto hasil

Kliping kumpulan

26 03 2015

kebudayaan Zaman Purba.

foto

SMS

hasil

kebudayaan zaman
8

23 03 2015

Membuat BLOG

purba
Tersedianya

s/d

Pembelajaran Sejarah

BLOG

24 03 205

SMS

Pembelajaran
Sejarah
Tabel 12. Pembimbingan dengan Coach

40

B. Pembimbingan dengan Mentor


Pembimbingan yang dilakukan bersama dengan mentor pada setiap kegiatan
aktualisasi dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Nama Peserta
: MUHAMMAD AAN WIJAYA, S.Pd.
Instansi
: SMA NEGERI 1 SANGGAU LEDO
Tempat Aktualisasi : SMA NEGERI 1 SANGGAU LEDO
No
1

Tanggal
27 03 2015

Kegiatan

Output

Membuat Rencana

Tersedianya

Pelaksanaan. Pembelajaran

Rencana

(RPP)

Pelaksanaan

Paraf
Mentor

Pembelajaran
2

27 03 2015

28 03 2015

Membuat materi

(RPP)
Tersedianya

pembelajaran sejarah

materi

(Membuat bahan tayang

pembelajaran

dalam bentuk power point)


Melaksanakan Proses

sejarah
Tersedianya

Pembelajaran (sejarah)

dokumentasi
proses
pembelajaran

41

02 04 2015

31 03 2015

30 03 2015

Melakukan penilaian

Tersedianya

(koreksi) hasil Ujian Tengah

rekapitulasi nilai

Semester Genap.
Melaksanakan Tugas Sebagai

siswa
Tersedianya

Wali Kelas (Melakukan

dokumentasi

Bimbingan)

bimbingan

Melaksanakan Tugas Sebagai

Tersedianya

Guru Piket.

dokumentasi
pelaksanaan tugas
sebagai guru

25 03 2015 Membuat kliping kumpulan

piket
Tersedianya

s/d

foto hasil kebudayaan Zaman

Kliping

26 03 2015

Purba.

kumpulan

foto

hasil kebudayaan
8

23 03 2015

Membuat BLOG

zaman purba
Tersedianya

s/d

Pembelajaran Sejarah

BLOG

24 03 205

Pembelajaran
Sejarah
Tabel 13. Pembimbingan dengan Mentor

42

V. KENDALA DAN STRATEGI MENGATASINYA


Kendala yang diterjadi pada saat pelaksanaan kegiatan aktualisasi serta strategi untuk
mengatasi kendala tersebut dijelaskan pada tabel di bawah ini.
No
1

Kendala yang terjadi

Strategi mengatasi kendala

Jaringan internet yang tidak

Membeli

kartu

modem

dari

berbagai

memadai dan sering eror

provider dan mencari tempat yang jaringan


internetnya lancar

Printer

sering

tidak

mencetak Srvice Printer

dengan baik
3

Banyaknya kegiatan di sekolah dan Menyesuaikan jadwal rencana aksi dengan


waktu libur

keadaan di sekolah
Tabel 14. Kendala dan Strategi Mengatasinya

43

VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan pola baru, peserta diklat diharapkan mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri
dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta diklat dapat
merasakan manfaatnya secara langsung.

NIlai dasar tersebut merupakan

seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi. Nilainilai dasar tersebut diantaranya adalah : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Untuk itu, sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan diklat prajabatan maka peserta diklat harus mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut selama proses diklat di unit kerja
masing-masing dan diharapkan akan mampu mengaktualisasikan seluruh nilai
dasar nantinya saat sudah menyelesaikan diklat.
Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai
dasar profesi PNS adalah sebagai berikut: Membuat Rencana Pelaksanaan.
Pembelajaran (RPP), Membuat materi pembelajaran sejarah (Membuat bahan
tayang dalam bentuk power point), Melaksanakan Proses Pembelajaran (Sejarah),
Melakukan

penilaian

Melaksanakan

Tugas

(koreksi)

hasil

Ujian

Sebagai

Wali

Kelas

Tengah

Semester

(Melakukan

Genap,

Bimbingan),

Melaksanakan Tugas Sebagai Guru Piket, Membuat kliping kumpulan foto hasil
kebudayaan Zaman Purba, Membuat BLOG Pembelajaran Sejarah. Kegiatankegiatan tersebut direncanakan untuk dilaksanakan pada tanggal 23 maret hingga
02 April 2015 dengan pembimbingan dan arahan dari coach serta mentor, dan

44

laporan hasil pelaksanaan kegiatan akan dipresentasikan pada tanggal 10 April


2015.
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut terdapat beberapa kendala,
namun bisa teratasi karena adanya dukungan dari coach dan mentor, motivasi
yang tinggi serta koordinasi dan kerjasama dari beberapa pihak seperti teman
kerja. Sehingga secara garis besar kegiatan-kegiatan aktualisasi dapat berjalan
dengan baik dan optimal sesuai dengan yang diharapkan.

B. Rekomendasi
Setelah melakukan penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam melakukan
aktualisasi, didapatkan hasil bahwa dengan melakukan penerapan nilai-nilai dasar
profesi tersebut, kegiatan yang dilakukan menjadi lebih baik dan optimal serta
meningkatkan kualitas dari kegiatan tersebut.
Berdasarkan hal itu, maka penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS harus
dilakukan oleh setiap aparatur negara dalam melakukan setiap kegiatan, dan akan
lebih baik lagi bila nilai-nilai dasar ini tidak hanya diterapkan oleh para aparatur
negara yang baru namun juga harus diinternalisasikan kepada seluruh anggota
organisasi sehingga dijadikan landasan dalam menjalankan profesi. Dengan
begitu akan mendukung terhadap terwujudnya visi organisasi, dan akan
menciptakan para aparatur negara yang dapat menjalankan peran dan tugasnya
seperti yang tercantum dalam undang-undang mengenai aparatur sipil Negara.

45

DAFTAR PUSTAKA

Badan DIKLAT BKDD Kabupaten Bengkayang. (2015). Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan CPNS Golongan III Formasi Umum. Bengkayang :
Pemerintah Kabupaten Bengkayang.
Depdiknas. (2009). Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas: Jakarta,
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan
CPNS Golongan III Pola Baru: Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.. (2015). Modul Diklat Prajabatan
CPNS Golongan III Pola Baru : Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan
CPNS Golongan III Pola Baru: Nasionalisme Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.. (2015). Modul Diklat Prajabatan
CPNS Golongan III Pola Baru : Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.. (2015). Modul Diklat Prajabatan
CPNS Golongan III Pola Baru : Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2015). Modul Diklat Prajabatan
CPNS Golongan III Pola Baru : Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

46

Anda mungkin juga menyukai