Oleh :
DIZA NURINA LIBERTYA
125020200111012
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRUKTUR UPAH
Menurut pasal 1 Kepmenakertrans No. 49/Men/IV/2004 tentang Struktur dan Skala
Upah , struktur upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai yang tertinggi
atau sebaliknya dari yang tertinggi sampai yang terendah.
DASAR PENYUSUNAN STRUKTUR GAJI
Penyusunan struktur dan skala upah dilaksanakan melalui :
Analisa jabatan
Analisa jabatan adalah proses metode secara sistimatis untuk memperoleh data
jabatan, mengolahnya menjadi informasi jabatan yang dipergunakan untuk berbagai
kepentingan program kelembagaan, ketatalaksanaan dan Manajemen Sumber Daya
Manusia.
Uraian jabatan
Uraian jabatan adalah ringkasan aktivitas-aktivitas yang terpenting dari suatu jabatan,
termasuk tugas dan tanggung jawab dan tingkat pelaksanaan jabatan tersebut.
Evaluasi Jabatan
Evaluasi jabatan adalah proses menganalisis dan menilai suatu jabatan secara sistimatik untuk
mengetahui nilai relatif bobot jabatan-jabatan dalam suatu organisasi.
TAHAP MENYUSUN STRUKTUR PENGGAJIAN
Proses menyusun struktur penggajian mencakup faktor-faktor pokok sbb:
1. Menentukan jumlah golongan yang sesuai,
Tidak ada patokan tetap mengenai berapa jumlah golongan yang ideal. Banyak
sedikitnya tergantung dari besar kecilnya perusahaan. Pada umumnya semakin banyak
kemungkinan diperolehnya kesempatan promosi, semakin banyak pula jumlah
Rentang minimum dan maksimum setiap golongan gaji ditentukan berdasar titik
tengah (midpoint) tiap golongan.
Karena titik tengah golongan gaji semakin besar, maka nilai rentang gaji dalam rupiah
semakin besar pula.
Golongan Gaji dan Rangenya.
Menentukan nilai minimum dan maksimum
Untuk dapat membedakan orang yang berprestasi baik dengan yang tidak dalam
golongan yang sama, maka dipakai suatu batas minimum dan maksimum.
Range tersebut dapat ditentukan berdasarkan titik tengah setiap golongan. Dalam
penentuannya berkisar antara kurang lebih 5% sampai dengan 25%. Dalam hal
persentase ini tidak ada suatu patokan yang mutlak.
Biasanya persentase range untuk semua pekerjaan adalah sama. Akan tetapi karena
nilai titik tengah adalah semakin besar, maka dengan sendirinya nilai range dalam
rupiah juga semakin besar.
Bahwasanya range untuk golongan gaji tinggi semakin besar dapat pula dibenarkan
berdasarkan kenyataan bahwa perbedaan prestasi untuk pekerjaan yang bernilai tinggi
lebih berarti daripada pekerjaan yang bernilai rendah. Oleh karenanya kenaikan gaji
harus pula lebih berarti.
Menentukan tingkat overlapping antara golongan yang satu dengan golongan yang
lain
Overlap adalah bagain yang sama dari golongan gaji yang lebih rendah dengan yang
lebih tinggi. Dengan adanya suatu overlap tertentu dimungkinkan adanya suatu
fleksibilitas tanpa merusak hasil evaluasi jabatan. Fleksibilitas ini sangat diperlukan
apabila struktur penggajian harus disesuaikan dengan harga pasaran.
Besarnya bagian yang overlap tidak selalu mutlak, tetapi biasanya tidak lebih dari
50%, lebih dari persentase tersebut dapat membuat promosi tidak berarti.
Proses penentuan harga (Pricing) tidak bisa dilepaskan dari proses penentuan golongan
(grading). Dalam penentuan harga beberapa hal yang harus djadikan pertimbangan adalah:
dapat kita lakukan penentuan mid point dari semua golongan gaji. Dari mid point barulah kita
tentukan berapa minimum dan maksimum untuk golongan gaji tersebut. Kenaikan mid pint
satu ke mid point berikutnya dapat berupa: angka konstan, deret hitung dan deret ukur.
Kesemuanya itu harus diselaraskan dengan hakikat pekerjaan dan tingkat perbedaan antara
pekerjaan yang sejenis dengan kelompok pekerjaan yang lebih tinggi gradenya.
3. NILAI RUPIAH
Salah satu cara yang juga bisa dipakai ialah dengan menetukan terlebih dahulu nilai
rupiah minimum dari tiap golongan gaji. Kemudian range nilai rupiah dapat ditentukan,
misalnya atas dasar persentase dari nilai rupiah minimum tersebut.
perusahaan harus mengeluarkan biaya perubahan struktur gaji yang cukup besar,
timbul perasaan frustrasi dan demotivasi pada diri orang-orang yang terkena,
struktur gaji akan cepat usang, karena rata-rata gaji terlalu besar.
3. Tidak ada angka yang pasti tentang besarnya persentase yang diijinkan untuk
underpaid dan overpaid. Hal ini bergantung kepada antara lain:
1. banyaknya karyawan.
2. Lokasi kerja karyawan yang pekerjaannya terletak dalam golongan gaji yang sama.
3. Anggaran yang diijinkan,
4. Situasi penggajian perusahaan .
Secara kasar dapat diusulkan angka 3% 5% untuk underpaid dan 1% 3% untuk yang
overpaid.
DIAGRAM SISTEM GAJI
Metode ranking.
Metode Classification/rating.
Metode Profiling.
Ada 4 metode yang umum dipakai di Indonesia yang digolongkan menjadi metode nonkuantitatif dan metode kuantitatif.
Metode non-kuantitatif adalah: metode ranking/job ranking dan metode classification/job
grading.
Metode kuantitatif adalah: metode factor comparisson/perbandingan faktor dan metode point
system.
JOB RANKING
Metode ini paling sederhana. Panitia evaluasi jabatan mereview informasi analisis pekerjaan
untuk masing-masing jabatan. Kemudian setiap jabatan ditentukan ranking atau tingkatannya
secara subyektif berdasar pada tingkat kepentingannya. Ini merupakan penyusunan uruturutan jabatan secara keseluruhan, meskipun para penilai dapat mempertimbangkan
ketrampilan, tenaga, tanggung jawab dan kondisi kerja masing-masing.
Metode ini memiliki kelemahan, yaitu:
sangat mungkin elemen-elemen penting berbagai jabatan diabaikan sedangkan itemitem tidak penting justru diberi bobot terlalu besar.
Contoh:
Penjaga keamanan menempati urutan 1, Sekretaris menempati urutan 2 dan Manajer
menempati urutan 3.
Kenyataannya:
Posisi sekretaris bisa 3 kali lebih penting dibanding penjaga keamanan dan setengah kurang
penting dibanding manajer.
Dari contoh di atas, metode jab ranking tidak menunjukkan perbedaan-perbedaan relatif di
antara jabatan-jabatan itu. Bagaimanapun, skala pembayaran atas dasar metode ini menjamin
bahwa jabatan-jabatan yang lebih penting akan dibayar lebih besar. Tetapi karena ranking
yang ditetapkan kurang ketepatannya, tingkat pembayaran sebagai hasilnya bisa tidak akurat.
JOB CLASSIFICATION/ JOB GRADING
Merupakan metode yang sedikit lebih canggih dibanding job ranking. Perusahaan menyusun
deskripsi standar untk kelompok-kelompok jabatan yang akan digunakan untuk menilai
jabatan yang ada. Gambar 2 menunjukkan contoh penerapan pengklasifikasian masingmasing jabatan ke dalam kelas-kelas jabatan. Deskripsi standar dalam gambar dibandingkan
dengan deskripsi jabatan untuk menentukan kelas atau grade pekerjaan
Kls Jabatan
Deskripsi Standar
II
III
inisiatif
untuk
memuaskan.
Contoh: pemberi minyak mesin
melaksanakan
pekerjaan
secara
IV
Memilih dan menentukan faktor-faktor jabatan kritis (lihat Gambar 3). Setiap
organisasi dapat menggunakan faktor-faktor yang berbeda bagi tipe jabatan yang
berbeda.
Memilih dan menentukan jabatan-jabatan kunci. Jabatan kunci adalah jabatan yang
penting dalam organisasi.
Jabatan-Jabatan Kunci
Faktor 2 Kritis
A
Ketrampilan
60.000 Rp 120.000
Tanggung
40.000 Rp
95.000
30.000 Rp
90.000
70.000 Rp 170.000 Rp
70.000
60.000 Rp 150.000 Rp
60.000
Total
435.000
Tingkat Gaji
435.000
Jawab
Upaya Fisik
80.000 Rp 130.000 Rp
Rp 200.000 Rp 110.000 Rp
Kondisi Kerja Rp
70.000 Rp
60.000 Rp
POINT SYSTEM
Penelitian menunjukkan bahwa point system paling banyak digunakan dalam praktek.
Disamping menggunakan gaji sebagai pembanding juga digunakan points. Meskipun pada
mulanya sulit cara menyusunnya, tetapi lebih tepat dibanding metode lainnya. Sistem ini
melalui langkah-langkah sbb: (lihat Gambar 5)
Menyusun manual penilaian, yang berisi keterangan atau penjelasan tertulis tentang
setiap elemen jabatan. Selain itu merumuskan apa yang diharapkan untuk ke-4
tingkatan subfaktor. Informasi ini diperlukan untuk menempatkan jabatan-jabatan
pada tingkatan yang sesuai.
Menerapkan point system: menjumlah point untuk setiap subfaktor.Setelah nilai total
point diketahui, setiap jabatan ditentukan rankingnya.
Tingkatan
Faktor-Faktor Kritis
Minimum Rendah
Moderat
Tinggi
II
III
IV
25
50
75
100
20
40
60
80
20
35
50
d. Kualitas produk/jasa
20
40
60
80
1.Tanggung Jawab
2. Ketrampilan
a. Pengalaman
45
90
135
180
b. Pendidikan/latihan
25
50
75
100
a. Mental
25
50
75
100
b. Fisik
35
70
105
140
a. Tidak menyenangkan
20
40
60
80
b. Berbahaya
20
40
60
80
3. Upaya
4. Kondisi Kerja
NILAI TOTAL
1.000
STRUKTUR GAJI
Setelah evaluasi jabatan dilaksanakan, organisasi akan memperoleh urutan peringkat dari
setiap jabatan. Langkah selanjutnya menetapkan nilai rupiah dari setiap peringkat jabatan.
Untuk menerjemahkan urutan peringkat menjadi nilai rupiah dapat dilakukan survei pasar
untuk mengetahui tarif yang berlaku untuk setiap jabatan. Data yang diperoleh dari hasil
survei dianalisis dan dirata-ratakan. Nilai uang dari jabatan-jabatan dapat digambarkan pada
struktur gaji kemudian dibuat garis trendnya. Garis ini dapat ditarik dengan tangan saja atau
dapat menggunakan metode least square.
Umumnya rancangan struktur gaji ditentukan berdasarkan penyusunan golongan dan rentang
(range). Perusahaan dapat memilih untuk membayar tarif yang sama untuk setiap golongan
atau tarif yang berbeda dalan suatu range.
Tarif Yang Berbeda
Gaji
Gol 1
Gol 2
Gol 3
Gol 4
Gol 5
Gol 6
Gol 7
Gaji
Gol 1
Gol 2
Gol 3
Gol 4
Gol 5
Gol 6
Gol 7
Tarif dalam suatu range memungkinkan adanya perbedaan gaji untuk pekerjaan dalam kelas
yang sama. Sebagian besar perusahaan memilih untuk menjadi kompetitif dengan membayar
pada tarif yang berlaku yang berada pada titik tengah (midpoint) dalam setiap range.
Beberapa perusahaan memilih untuk mebayar di atas rata-rata dengan harapan dapat menarik
SDM yang berkualitas. Beberapa perusahaan lain lebih memilih untuk membayar di bawah
rata-rata tetapi memperbesar penghasilan tambahan melalu berbagai rencana insentif.