LABORATORIUM PENGOLAHAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3.4. Tabling
3.4.1. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
a.
b.
Gambar 3.4.1
Shaking Table
Kekasaran permukaan meja sangat menentukan perolehan
dan proses pemisahan. Gerakan relatif horizontal dari motor
menjadikan partikel berat akan bergerak lebih cepat daripada
material ringan dengan arah horizontal. Untuk itu perlu dipasang riffle
(penghalang) untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga
partikel ringan diberi kesempatan berada di atas dan partikel berat
relatif berada di bawah. Dengan pengertian lain bahwa partikel yang
ringan akan cenderung meloncat dari riffle satu ke riffle lainnya,
dibandingkan partikel berat yang hanya akan menggelinding searah
dengan riffle tersebut, sehingga karena gerakan relatif horizontal dari
motor, maka partikel berat akan bergerak lebih cepat daripada
material ringan dengan arah horizontal.
(Anonim, 2014)
Pada prinsipnya, ada tiga macam gaya yang bekerja pada
Shaking table, yaitu :
a. Gaya dorong alir
Gaya dorong alir merupakan fungsi kecepatan relatif aliran
air dan partikel. Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan
kecepatan yang dipengaruhi oleh kedalaman air.
b. Gaya gesek
Gaya gesek ini terjadi antara partikel dengan dasar deck
(alas alat).
c. Gaya gravitasi
Nur Hidayatthulah
H1C112033
terjadi
Gambar 3.4.2
Pemisahan Material pada Shaking Table
Gambar 3.4.3
Proses Shaking Table
Nur Hidayatthulah
H1C112033
Gambar 3.4.4
Proses Shaking Table
Faktor yang mempengaruhi kapasitas shaking table :
a.
b.
c.
d.
Sifat-sifat riffle
b.
Permukaan deck
c.
Water supply
d.
e.
(Anonim, 2014)
Nur Hidayatthulah
H1C112033
Gambar 3.4.5
Prinsip Kerja Alat Shaking Table
Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan
maka meja goyang dapat dibedakan menjadi sand table dan slime
table.
Berikut adalah perbedaan pada kedua alat ini terletak pada :
a.
Riffle
1)
2)
untuk slime
Pada slime table, ada bagian dek yang tidak dipasang riffle.
Macam-macam meja goyang (shaking table) adalah sebagai
berikut :
a.
Willey Table
Terdiri dari deck berbentuk segiempat dan Headmotion
sebagai penggeraknya. Penggunaan riffle yaitu dengan tinggi
minimal feed dan lebar feed. Kapasitas alat tergantung pada :
1) Panjang stroke
2) Jumlah air
3) Jumlah stroke
Nur Hidayatthulah
H1C112033
4) Sifat bijih
5) Slope dan meja
6) Ukuran feed
Gambar 3.4.6
Wiffley Table
b.
Butcher Table
Bentuknya hampir sama dengan Willey, tapi memiliki watch
plinger untuk mencuci. Posisi dari riffle terbagi menjadi 3 zone,
yaitu :
1) Zone Stratifikasi
2) Clening Zone
3) Dischange Zone
Gambar 3.4.7
Butcher Table
Nur Hidayatthulah
H1C112033
Card Table
Riffle dibuat dengan mengerat deck bentuk segitiga dan
head motion. Riffle berbentuk triangular yang agak kasar dan
pembuatannya langsung pada deck tersebut.
d.
e.
f.
Plat of Table
Ciri utamanya yaitu di atas deck ada 3 macam riffle dan
terdapat 3 zona dari riffle, yaitu :
1) Zona Stratifikasi
2) Zona Intermediate Plan
3) Zona Lipper Piatau
Gambar 3.4.8
Riffle pada Shaking Table
Slope Deck
c.
Viskositas Fluida
Semakin cair fluida yang digunakan maka akan semakin
baik produk yang dihasilkan, sedangkan pada fluida yang kental
biasanya masih ada pencampuran antara konsentrat dengan
tailingnya.
d. Bentuk Partikel
Bentuk
partikel
cukup
berpengaruh
dalam
proses
dipisahkan
jika
dibandingkan
dengan
material
yang
f.
g.
Nur Hidayatthulah
H1C112033
Kemiringan deck.
Deck yang terlalu miring akan mempengaruhi kecepatan
lairan air dan biar kecepatan alitan air tersebut terlalu cepat maka
partikel ringan akan terbawa air semuanya, sehingga yang
tertinggal hanya material berat. Hasilnya berupa produk yang
berkadar tinggi tetapi kapasitasnya sedikit. Untuk kemiringan kecil
sehingga kecepatan aliran air lambat maka produk yang didapat
berkadar rendah dengan kapasitas besar.
b.
Kecepatan feeding.
Bila terlalu cepat feeding-nya dan kemiringan deck kecil,
maka proses pemisahan akan berjalan kurang baik karena umpan
tertumpuk dan akan masuk ke konsentrat.
c.
Persentase Solid
Bila terlalu encer, pemisahan akan berjalan dengan baik
dan sebaliknya bila kekentalan maka semua partikel akan masuk
mengikuti konsentrat.
Konsentrat
Konsentrat merupakan hasil dari pengolahan yang memiliki
kadar tertinggi, dimana yang masuk dalam bagian konsentrat ini
yaitu yang memiliki nilai berat jenis yang lebih tinggi dibandingkan
dengan middling dan tailing.
Nur Hidayatthulah
H1C112033
*Sumber :
Gambar 3.4.9
Konsentrat
b.
Middling
Middling merupakan hasil dari pengolahan yang memiliki
kadar di antara konsentrat dan tailing, dimana yang masuk dalam
bagian middling ini, yaitu yang memiliki nilai berat jenis di antara
konsentrat dan tailing.
Gambar 3.4.10
Middling
Nur Hidayatthulah
H1C112033
Tailing
Tailing merupakan hasil dari pengolahan yang memiliki
kadar terendah, dimana yang masuk dalam tailing ini yaitu yang
memiliki nilai berat jenis yang lebih rendah dibandingkan denga
konsentrat dan middling.
Gambar 3.4.11
Tailing
Apabila campuran mineral berat dan ringan dialirkan bersamasama
dengan
air, maka
susunan
aliran
tersebut
adalah :
a.
Mineral
berat
b.
Nur Hidayatthulah
H1C112033
b.
sumbernya.
Mineral ringan halus akan paling jauh dari sumbernya.
Ada kemungkinannya posisi mineral berat halus menjadi satu
dengan material ringan kasar. Maka untuk menghindari hal ini terjadi,
atau agar terjadi pemisahan antara mineral berat dengan mineral
ringan, maka campuran mineral tersebut disamakan dengan jalan.
Tahap pengolahan bahan galian merupakan bagian yang
penting dari rangkaian proses ekstraksi metalurgi, karena suatu bijih
dapat bernilai ekonomis jika telah mengalami proses pengolahan
bahan galian. Pengolahan bahan galian dapat mempermudah proses
ekstraksi menjadi sederhana dan murah. Metoda yang dipakai pada
pengolahan bahan galian meliputi :
a.
tangan
(berdasarkan
warna,
kilau
atau
apapun
bentuknya).
b.
Pemisahan elektrostatik
d.
e.
f.
g.
puluh
karena
perkembangan
proses
flotasi
dengan
relatif
dalam merespon gaya gravitasi dan satu ataupun lebih kekuatan lain,
yang pada akhirnya seringkali menghambat terhadap gerakan yang
diakibatkan oleh suatu cairan kental, seperti air atau udara. Hal ini
penting untuk pemisahan yang efektif bahwa ada beda densitas antara
mineral dan gangue tersebut. Beberapa gagasan tentang jenis
pemisahan mungkin bisa didapat dari kriteria konsentration yang
dinyatatakan dengan :
DH DF
Dl DF
dimana DH adalah berat jenis mineral yang berat, Dl adalah berat jenis
mineral yang ringan dan DF adalah berat jenis dari fluida. Secara
sangat umum, ketika hasil ini lebih besar dari 2,5 baik positif maupun
negatif, maka pemisahan gravitasi relatif mudah, efisiensi pemisahan
menurun sejalan dengan menurunnya nilai tersebut. Gerak partikel
dalam fluida tidak hanya tergantung pada berat jenis, tetapi juga pada
ukuran, partikel besar akan terpengaruh lebih daripada partikel yang
lebih kecil. Efisiensi proses gravity concentration meningkat dengan
ukuran partikel, dan partikel harus cukup kasar untuk bergerak sesuai
dengan hukum Newton. Partikel yang sangat kecil gerakannya
terutama didominasi oleh gesekan permukaan yang relatif buruk untuk
metode gravitasi berkapasitas tinggi. Dalam prakteknya, pendekatan
dari kontrol ukuran feed untuk proses gravitasi sangat diperlukan untuk
mengurangi efek dari ukuran dan membuat gerak relatif tergantung
dari specific gravity.
Ukuran partikel memainkan peran yang sangat penting dalam
proses shaking table, seperti jika kisaran ukuran feed meningkat,
Nur Hidayatthulah
H1C112033
3.4.3
Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu :
1)
Shaking Table
Shaking table berfungsi untuk memisahkan antara
concentrate, middling, dan tailing.
Nur Hidayatthulah
H1C112033
*Sumbe
:
Gambar 3.4.12
Shaking Table
2)
Ember
Ember berfungsi untuk menampung material tailing,
middling, dan konsentrat.
*Sum
ber : Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2014
Gambar 3.4.13
Ember
Nur Hidayatthulah
H1C112033
Peralatan Safety
Peralatan
safety
digunakan
sebagai
peralatan
pelindung diri.
Gambar 3.4.14
Peralatan Safety
4) Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang berat material
*Sumber : Laboratorium
Pengolahan
Bahan
2014
Galian,
Gambar 3.4.15
Timbangan
Nur Hidayatthulah
H1C112033
Alat Tulis
Alat tulis digunakan untuk mencatat data hasil
pengamatan.
Gambar 3.4.16
Alat Tulis
6)
Kaca pembesar
Kaca pembesar digunakan untuk memperjelas dalam
mengamati ukuran butir yang akan dihitung pada kertas
milimeter blok.
Gambar 3.4.17
Kaca Pembesar
Nur Hidayatthulah
H1C112033
*Sumber
: Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2014
Gambar 3.4.18
Kertas Millimeter Blok
9)
Cawan
Cawan digunakan sebagai penampung konsentrat,
middling, dan tailing.
Gambar 3.4.19
Cawan
Nur Hidayatthulah
H1C112033
Gambar 3.4.20
Cawan
b.
Bahan
1)
Pasir Besi
Pasir besi merupakan material yang berfungsi sebagai
konsentrat.
Gambar 3.4.21
Pasir Besi
Nur Hidayatthulah
H1C112033
Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa merupakan material yang berfungsi
sebagai tailing.
Gambar 3.4.22
Pasir Kuarsa
3)
Air
Air
merupakan
media
yang
dimanfaatkan
untuk
*Sumb
er :
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2014
Gambar 3.4.23
Pasir Kuarsa
c.
d.
e.
Memperhatikan
tempat
penampungan,
jangan
sampai
ada
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Nur Hidayatthulah
H1C112033