Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG

SINGKAT
November 12, 2013 by loveluffy

in

Science and Technology.

1 Vote

1. PENDAHULUAN
Tenaga Listrik disalurkan ke konsumen melalui Sistem Tenaga Listrik. Sistem Tenaga Listrik terdiri dari
beberapa subsistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke
masyarakat melalui jaringan distribusi. Oleh karena itu, jaringan distribusi merupakan bagian jaringan
listrik yang paling dekat dengan masyarakat.

Jaringan distribusi dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan distribusi primer dan jaringan distribusi
sekunder. Tegangan distribusi primer yang dipakai PLN adalah 20 kV, 12 kV, 6 KV. Pada saat ini,
tegangan distribusi primer yang cenderung dikembangkan oleh PLN adalah 20 kV. Tegangan pada
jaringan distribusi primer, diturunkan oleh gardu distribusi menjadi tegangan rendah yang besarnya
adalah 380/220 V, dan disalurkan kembali melalui jaringan tegangan rendah kepada konsumen.

Dalam operasi sistem tenaga listrik sering terjadi gangguan gangguan yang dapat mengakibatkan
terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Gangguan adalah penghalang dari suatu sistem
yang sedang beroperasi atau suatu keadaan dari sistem penyaluran tenaga listrik yang menyimpang
dari kondisi normal. Suatu gangguan di dalam peralatan listrik didefinisikan sebagai terjadinya suatu
kerusakan di dalam jaringan listrik yang menyebabkan aliran arus listrik keluar dari saluran yang
seharusnya.

Berdasarkan ANSI/IEEE Std. 100-1992 gangguan didefinisikan sebagai suatu kondisi fisis yang
disebabkan kegagalan suatu perangkat, komponen, atau suatu elemen untuk bekerja sesuai dengan
fungsinya. Gangguan hampir selalu ditimbulkan oleh hubung singkat antar fase atau hubung singkat
fase ke tanah. Suatu gangguan hampir selalu berupa hubung langsung atau melalui impedansi. Istilah
gangguan identik dengan hubung singkat, sesuai standart ANSI/IEEE Std. 100-1992.

Hubung singkat merupakan suatu hubungan abnormal (termasuk busur api) pada impedansi yang
relatif rendah terjadi secara kebetulan atau disengaja antara dua titik yang mempunyai potensial yang
berbeda. Istilah gangguan atau gangguan hubung singkat digunakan untuk menjelaskan suatu
hubungan singkat. Untuk mengatasi gangguan tersebut, perlu dilakukan analisis hubung singkat
sehingga sistem Proteksi yang tepat pada Sistem Tenaga Listrik dapat ditentukan. Analisis hubung
singkat adalah analisis yang mempelajari kontribusi arus gangguan hubung singkat yang mungkin
mengalir pada setiap cabang didalam sistem (di jaringan distribusi, transmisi, trafo tenaga atau dari
pembangkit) sewaktu gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi di dalam sistem tenaga listrik.

Analisis Hubung Singkat memiliki tujuan, yaitu sebagai berikut.

1.

Untuk menentukan arus maksimum dan minimum hubung singkat.

2.

Untuk menentukan arus gangguan tak simetris bagi gangguan satu dan dua line ke tanah,
gangguan line ke line, dan rangkaian terbuka

3.

Penyelidikan operasi rele-rele proteksi

4.

Untuk menentukan kapasitas pemutus dari circuit breaker

5.

Untuk menentukan distribusi arus gangguan dan tingkat tegangan busbar selama
gangguan.

Hubung singkat terjadi akibat dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dari gangguan
adalah rusaknya peralatan listrik. Faktor eksternal adalah antara lain cuaca buruk, seperti badai,
hujan, dingin; bencana, seperti gempa bumi, angin ribut, kecelakaan kendaraan; runtuhnya pohon;
petir; aktivitas konstruksi, ulah manusia, dan lain-lain. Sebagian besar gangguan terjadi karena cuaca
buruk, yaitu hujan atau badai, dan pohon.

Gangguan hubung singkat menyebabkan terjadinya interupsi kontinuitas pelayanan daya kepada para
konsumen apabi1a gangguan itu sampai menyebabkan terputusnya suatu rangkaian (sircuit) atau
menyebabkan keluarnya satu unit pembangkit, penurunan tegangan yang cukup besar menyebabkan

rendahnya kualitas tenaga listrik dan merintangi kerja normal pada peralatan konsumen, pengurangan
stabilitas sistem dan menyebabkan jatuhnya generator, dan merusak peralatan pada daerah
terjadinya gangguan tersebut.

Gangguan dapat terdiri dari gangguan temporer atau permanent. Kebanyakan gangguan temporer di
amankan dengan circuit breaker (CB) atau pengaman lainnya. Gangguan permanent adalah gangguan
yang menyebabkan kerusakan permanent pada sistem. Seperti kegagalan isolator, kerusakan
penghantar, kerusakan pada peralatan seperti transformator atau kapasitor. Pada saluran bawah tanah
hampir semua gangguan adalah gangguan permanen. Kebanyakan gangguan peralatan akan
menyebabkan

hubung

singkat.

Gangguan

permanen

hampir

semuanya

menyebabkan

pemutusan/gangguan pada konsumen. Untuk melindungi jaringan dari gangguan digunakan fuse,
recloser atau CB.

Namun, berdasarkan kesimetrisannya, gangguan terdiri dari gangguan simetris dan asimetris.
Gangguan simetris adalah gangguan yang terjadi pada semua fasanya sehingga arus dan tegangan
pada masing-masing fasa bernilai sama, yaitu di antaranya Hubung Singkat 3 fasa dan Hubung singkat
3 fasa ke tanah. Sedangkan gangguan simetris adalah gangguan yang mengakibatkan arus yang
mengalir pada setiap fasa tidak seimbang, yaitu di antaranya hubung singkat 1 fasa ke tanah, hubung
singkat fasa ke fasa, dan hubung singkat 2 fasa ke tanah. Analisis Hubung Singkat secara umum
menggunakan persamaan hubung singkat sebagai berikut.

1. ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT


Analaisis Gangguan Hubung Singkat dilakukan dengan berdasarkan kesimetrisan gangguan yang
terjadi. Analisis gangguan Hubung Singkat dapat dilakukan pada keadaan simetris. Pada gangguan
asimetris perlu dilakukan metode komponen simetris untuk melakukan analisis hubung singkat.

1. Komponen Simetris
Komponen simetris digunakan untuk menganalisis terutama sistem yang tidak seimbang, misalnya
saat terjadi hubung singkat tiga phasa, dua phasa dan satu phasa ke tanah. Dimana sebuah sistem tak
seimbang diubah menjadi tiga rangkaian persamaan yaitu rangkaian urutan positif, urutan negatif, dan
urutan nol. Menurut teorema Fortescue, tiga fasor tak seimbang dari sistem tiga phasa dapat diuraikan
menjadi tiga sistem fasor yang seimbang. Himpunan seimbang komponen itu adalah (Stevenson,
1982: 260):

1.

Komponen urutan positif, yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya, terpisah satu
dengan yang lainnya dalam phasa sebesar 120o, dan mempunyai urutan phasa yang sama
seperti

2.

fasor

aslinya.

Komponen urutan negatif, yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya, terpisah satu
dengan yang lainnya dalam phasa sebesar 120o, dan mempunyai urutan phasa yang
berlawanan

3.

dengan

fasor

aslinya.

Komponen urutan nol, yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya dan dengan
pergeseran phasa nol antara fasor yang satu dengan yang lain.

Tujuan lain adalah untuk memperlihatkan bahwa setiap phasa dari sistem tiga phasa tak seimbang
dapat di pecah menjadi tiga set komponen.

Gambar Vektor Diagram untuk Komponen Simetris

Komponen simetris berpengaruh terhadap besarnya impedansi saluran. Impedansi saluran suatu
sistem tenaga listrik tergantung dari jenis konduktornya yaitu dari bahan apa konduktor itu dibuat
yang juga tentunya pula dari besar kecilnya penampang konduktor dan panjang saluran yang
digunakan jenis konduktor ini. Komponen Simetris menyebabkan tegangan jatuh sesuai dengan
urutan arusnya dan tidak mempengaruhi urutan arus lainnya, berarti tiap urutan yang seimbang
akan terdiri dari suatu jaringan. Ketidakseimbangan arus atau tegangan ini akan menimbulkan pula
impedansi urutan positif, urutan negatif, dan urutan nol. Impedansi urutan dapat didefinisikan
sebagai suatu impedansi yang dirasakan arus urutan bila tegangan urutannya dipasang pada
peralatan atau pada sistem tersebut. Seperti juga tegangan dan arus didalam metode komponen
simetris dikenal tiga macam impedansi urutan yaitu sebagai berikut.

1. Impedansi

urutan positif (Z1), adalah impedansi tiga phasa simetris yang terukur bila

dialiri

2. Impedansi

oleh

urutan

positif.

urutan negatif (Z2), adalah impedansi tiga phasa simetris yang terukur bila

dialiri

3. Impedansi

arus

oleh

arus

urutan

negatif.

urutan nol (Z0), adalah impedansi tiga phasa simetris yang terukur bila dialiri

arus

urutan

IA = I1A + I2A + I0.


IB = a2 I1A + a I2A + I0.
IC = a I1A + a2 I2A + I0.
Dari persamaan tersebut, diperoleh persamaan berikut.

nol.

I1A = 1/3(IA + aIB + a2IC)


I2A = 1/3(IA + a2IB + aIC)
I0 = 1/3(IA + IB + IC)
Persamaan di atas, terdapat operator a yang merupakan unit vektor yang membentuk sudut 120
derajat berlawanan jarum jam.

1. Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah

Diperoleh persamaan berikut.

1. Hubung Singkat 3 fasa

Pada hubung singkat 3 fasa, gangguan termasuk gangguan simetris sehingga tidak perlu
menggunakan komponen simetris. Persamaan hubung singkat diperoleh sebagai berikut.

Va = Vf Ia1Za1 = 0

1. Hubung Singkat 2 fasa

Dengan menggunakan komponen simetris, diperoleh persamaan berikut.

Ia0 = 0;

Sehingga diperoleh persamaan berikut.

1. Analisis Hubung Singkat dengan Menggunakan ETAP


Pada tugas besar praktikum STL ini, digunakan ETAP untuk mensimulasikan suatu STL tertentu dengan
sistem arbitrary sesuai dengan rancangan praktikan. Sistem yang dirancang oleh praktikan adalah
sebagai berikut.

Gambar Sistem Single Line Diagram secara keseluruhan

Gambar Sistem Single Line Diagram pada Network4

Gambar Sistem Single Line Diagram pada Network5

Gambar Sistem Single Line Diagram pada Network6

Pada sistem tersebut, dilakukan analisis Hubung Singkat untuk mengetahui arus kontribusi gangguan
yang mungkin terjadi saat terjadinya gangguan hubung singkat. Pada Single Line Diagram ini,
dilakukan analisis Gangguan hubung Singkat 3 fasa dengan menambahkan fault pada busbar utama.
Karena analisis gangguan hubung singkat yang digunakan adalah gangguan 3 fasa, persamaan yang
digunakan tidak menggunakan komponen simetris untuk menganalisis sistem tersebut. Penambahan
fault dilakukan pada busbar 19 dan 20. Berikut penambahan fault dilakukan dengan menekan klik
kanan pada bus kemudian memilih fault. Busbar yang terdapat fault akan berwarna merah. Seperti
yang terlihat pada gambar berikut.

Kemudian, dilakukan short circuit analysis pada ETAP. Short-Circuit analysis yang dilakukan adalah
hubung singkat 3 fasa.

Dari gambar tersebut, terlihat adanya arus gangguan Hubung Singkat pada busbar. Arus gangguan
hubung singkat tersebut memenuhi persamaan hubung singkat 3 fasa.

Dengan menggunakan ETAP, analisis hubung singkat cukup mudah dilakukan. Terlihat bahwa arus
gangguan yang diperoleh bernilai cukup kecil. Hal ini kemungkinan terjadi karena sistem yang
dirancang tidak terlalu kompleks sehingga beban yang ada tidak terlalu banyak. Selain itu, pada
cable, terlihat bahwa panjang kabel masih bernilai ratusan meter. Hal ini akan berbeda jika panjan
cable bernilai hingga km. Berikut adalah hasil percobaan yang telah dilakukan.

Pada sistem tersebut, panjang cable9 diubah menjadi 30 km dan cable8 diubah menjadi 10 km. Dari
gambar tersebut, terlihat nilai arus gangguan lebih kecil dari sebelumnya. Hal ini membuktikan
bahwa besarnya arus gangguan tergantung pada panjang saluran. Hal ini karena besarnya impedansi
saluran bergantung pada panjang kabel, jenis kabel, dan diameter kabel yang digunakan. Hal ini
sesuai dengan persamaan.

; dengan persamaan arus

Dengan mengubah besarnya diameter kabel dan jenis kabel, diperoleh hasil sebagai berikut.

Gambar Sistem dengan perubahan luas cable8 dan cable9

Gambar sistem dengan perubahan jenis cable8 dan cable9

Luas penampang cable8 diubah menjadi 120 mm2 dan Luas penampang cable9 diubah menjadi 120
mm2. Terlihat tidak ada perubahan pada arus gangguan. Hal ini karena perubahan luas penampang
dari kabel hanya berada pada kisaran mm2sehingga sangat kecil untuk berubah. Oleh karena itu,
tidak ada perubahan yang signifikan pada analisis hubung singkat.

Kemudian, dilakukan perubahan jenis kabel pada cable8 dan cable9 menjadi aluminium. Terlihat tidak
ada perubahan pada arus gangguan yang diperoleh. Hal ini karena nilai hambatan jenis tidak terlalu
besar perubahannya. Oleh karena itu, tidak terdapat perubahan yang signifikan pada analisis hubung
singkat.

Dari percobaan yang telah dilakukan, terlihat bahwa arus gangguan akan semakin besar ketika
panjang saluran semakin kecil. Dan sebaliknya, arus gangguan akan semakin kecil ketika panjang
saluran semakin besar. Arus gangguan terlihat tidak terpengaruh secara signifikan ketika ada
perubahan jenis konduktor dan besarnya luas penampang konduktor. Hal ini karena perubahan jenis
konduktor dan besarnya luas penampang hanya berpengaruh sangat kecil pada persamaan
impedansi saluran.

Dari percobaan tersebut, dapat diperoleh arus gangguan yang mungkin terjadi pada Sistem Tenaga
Listrik sehingga dapat dilakukan perancangan proteksi yang tepat bagi sistem. Dengan perancangan
proteksi yang tepat pada sistem, risiko akan rusaknya sistem dan komponen sistem dapat
diminimalisasi. Oleh karena itu, Analisis Hubung Singkat sangat penting dalam menentukan sistem
proteksi yang tepat pada Sistem Tenaga Listrik untuk melindungi peralatan dari kerusakan akibat
arus gangguan yang dihasilkan pada saat terjadi gangguan hubung singkat.

Dari percobaan yang telah dilakukan, arus gangguan pada Sistem Tenaga Listrik dapat diperoleh
besarnya dengan menggunakan Short-Circuit Analysis pada software ETAP. ETAP memudahkan
engineer dalam melakukan Analisis Hubung Singkat. Dengan demikian, ETAP dapat digunakan untuk
melakukan Analisis Hubung Singkat untuk menentukan sistem proteksi yang tepat pada Sistem
Tenaga Listrik.

KESIMPULAN
1.

Persamaan umum Hubung Singkat adalah sebagai berikut.

2.

Besarnya arus gangguan hubung singkat bergantung pada impedansi saluran yang
bergantung pada panjang saluran, jenis konduktor, dan luas penampang konduktor.
Semakin panjang saluran, semakin kecil arus gangguan. Semakin besar hambatan jenis

konduktor, semakin kecil arus gangguan. Dan semakin besar luas penampang konduktor,
semakin

3.

arus

gangguan.

Perubahan jenis konduktor dan luas penampang konduktor tidak terlalu berpengaruh
terhadap

4.

besar

besarnya

arus

gangguan

karena

nilai

yang

sangat

kecil.

Analisis hubung singkat dapat digunakan untuk memperoleh besarnya arus gangguan
hubung singkat sehingga dapat ditentukan proteksi yang tepat pada Sistem Tenaga
Listrik.

ETAP dapat digunakan untuk melakukan Analisis Aliran Daya, Analisis Hubung Singkat, dan
Analisis Starting Motor pada Sistem Tenaga Listrik.

Anda mungkin juga menyukai