Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Aprina Sinaga
Bekti Nugroho
Satria Nanda
Yenni Rahmawati
Dosen Pembimbing :
Ns. Putri Indah Pertiwi, S.Kep
[0]
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah adalah salah satu
sarana untuk mengembangkan kreativitas siswa juga pengetahuan yang dimiliki siswa.
Makalah ini merupakan suatu sumbangan pikiran dari penulis untuk dapat digunakan
oleh pembaca.
Makalah ini disusun berdasarkan data-data dan sumber-sumber yang telah
diperoleh penulis. Penulis menyusun makalah ini dengan bahasa yang mudah ditangkap oleh pembaca sehingga makalah ini dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Pada akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dalam memahami persoalan gempa bumi beserta kejadian-kejadiannya.
Penulis
[1]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan tentang kejadian kejadian bencana alam di Indonesia, mitigasi
bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan sebagai suatu titik tolak
utama dari manajemen bencana. Sesuai dengan tujuan utamanya yaitu mengurangi
dan / atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin timbul, maka titik berat
perlu diberikan pada tahap sebelum terjadinya bencana, yaitu terutama kegiatan
penjinakan / peredaman atau dikenal dengan istilah Mitigasi.
Mitigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang
termasuk ke dalam bencana alam (natural disaster) maupun bencana sebagai akibat
dari perbuatan manusia (man-made disaster). Mitigasi pada umumnya dilakukan
dalam rangka mengurangi kerugian akibat kemungkinan terjadinya bencana, baik
itu korban jiwa dan/atau kerugian harta benda yang akan berpengaruh pada
kehidupan dan kegiatan manusia. Untuk mendefenisikan rencana atau srategi
mitigasi yang tepat dan akurat, perlu dilakukan kajian resiko (risk assessmemnt).
Kegiatan mitigasi bencana hendaknya merupakan kegiatan yang rutin dan
berkelanjutan (sustainable). Hal ini berarti bahwa kegiatan mitigasi seharusnya
sudah dilakukan dalam periode jauh-jauh hari sebelum terjadi bencana, yang
seringkali datang lebih cepat dari waktu-waktu yang diperkirakan, dan bahkan
memiliki intensitas yang lebih besar dari yang diperkirakan semula.
Bencana alam yang disebabkan perilaku buruk manusia terhadap alam
adalah bencana gema bumi (seisme) dan gunung meletus.Gempa bumi merupakan
suatu peristiwa yang sangat sering terjadi di muka bumi ini. Salah satunya di
Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat rawan bencana
alam yang sangat tinggi. Indonesia sendiri memiliki titik-titik gempa yang tersebar
diseluruh wilayah di Indonesia.
Bencana alam gempa bumi ini biasanya terjadi tiba-tiba dan sulit diprediksi
atau diramalkan sebelumnya. Tiba-tiba bumi bergetar dengan skala ringan sampai
skala besar. Gempa bumi terjadi karena lempengan dan patahan bumi biasanya
mengalami pergeseran (gempa tektonik) atau disebabkan adanya letusan atau tenaga
dari dalam bumi (magma) yang menggetarkan permukaan bumi (gempa vulkanik)..
[2]
Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah
gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur
dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri
daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa
dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias
mempengaruhi putaran iklim di bumi ini
Mungkin kita merasa biasa saja dengan bencana alam tersebut di Indonesia,
tapi bencana tersebut sudah sangat sering terjadi berulang-ulang di negara kita.
Gempa bumi dan Gunung Meletus sudah menghancurkan sebagian dari wilayah
Indonesia. Dan sudah banyak sekali korban-korban yang berjatuhan akibat bencana
tersebut. Berarti gempa bumi dan gunung meletus sudah menjadi suatu ancaman
bagi masyarakat di muka bumi ini. Dan banyak dari masyarakat tidak mengerti akan
apa sebenarnya yang terjadi di muka bumi ini. Maka sangatlah perlu bagi mereka
untuk tahu dan mengerti serta memahami peristiwa-peristiwa gempa bumi yang
terjadi.
B. Rumusan Masalah
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
[3]
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui konsep teori, masalah keperawatan dan pendekatan asuhan
keperawatan pasien dengan terjadinya gempa bumi dan gunung meletus.
2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui pengertian dari gempa bumi dan gunung meletus.
2) Mengetahui penyebab dari terjadinya gempa bumi dan gunung meletus
3) Mengerti tentang proses terjadinya gempa bumi dan gunung meletus
4) Mengetahui jenis-jenis gempa dan pengertiannya berdasarkan kla-sifikasinya.
5) Mengetahui aktivitas gempa bumi dan gunung berapi di Indonesia.
6) Mengetahui dampak dari gempa bumi dan gunung meletus yang terjadi.
7) Mengetahui persiapan dalam menghadapi gempa bumi dan gunung meletus
8) Mengetahui disaster management dalam gempa bumi dan gunung meletus.
D. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Mahasiswa di Jurusan Keperawatan mendapat informasi ten-tang gempa bumi
secara umum.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Masukan untuk pengembangan pemberian layanan kesehatan yang optimal
kepada klien yang mengalami bencana gempa bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gempa Bumi
1. Pengertian
Gempa Bumi atau seisme banyak diartikan sebagai getaran atau guncangan yang timbul di permukaan bumi yang terjadi karena adanya per-gerak-an
lempeng bumi.
Gempa bumi juga diartikan sebagai suatu pergeseran lapisan secara tibatiba yang berasa dalam bumi. Karena gempa bumi dikatakan bersumber dari
dalam bumi atau lapisan bawah bumi berarti gempa bumi adalah getaran pada
[4]
kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Getaran gempa biasa
dinyatakan dalam skala richter.
Ilmuwan yang mempelajari tentang gempa bumi disebut seismologist dan
alat yang digunakan sisemologist untuk mengukur setiap getaran yang terjadi
disebut siesmograf.
2. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan lempeng bumi.
Bumi kita ini memiliki lempeng-lempeng yang suatu saat akan bergerak ka-rena
adanya tekanan atau energi dari dalam bumi. Lempeng-lempeng tersebut bisa
bergerak menjauh (divergen), mendekat (konvergen) atau melewati (transform).
Gerakan lempeng-lempeng tersebut bisa dalam waktu yang lambat maupun
dalam waktu yang cepat. Energi yang tersimpan dan sulit keluar menyebabkan
energi tersebut tersimpan sampai akhirnya energi itu tidak dapat tertahan lagi dan
terlepas yang menyebabkan pergerakan lem-peng secara cepat dalam waktu yang
singkat yang menyebabkan terjadinya getaran pada kulit bumi.
Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tetapi
juga disebabkan oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah kulit bumi.
Magma dalam bumi juga melakukan pergerakan. Pergerakan tersebut yang
menimbulkan penumpukan massa cairan. Cairan tersebut akan terus bergerak
hingga akhirnya menimbulkan energi yang kuat yang memaksa cairan ter-sebut
untuk keluar dari dalam kulit bumi. Energi tersebut menimbulkan kulit bumi
mengalami pergerakan divergen sebagai saluran untuk cairan tersebut keluar.
Pergerakan tersebut yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti yang
disebabkan oleh peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia. Selain itu
juga pembangkit listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir yang dibuat oleh
manusia juga dapat menimbulkan guncangan pada permukaan bumi sehingga
terjadi gempa.
3. Proses Terjadinya Gempa
Dalam proses gempa bumi ada yang dikenal dengan hiposentrum dan
episentrum. Hiposentrum adalah titik pusat gempa yang berada dibawah
permukaan bumi sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa yang berada di
atas permukaan bumi. Pusat gempa atau hiposentrum berada pada pertamuan
[5]
Selain kerusakan fisik, gempa juga memiliki dampak negative bagi psikologis
korban yang mengalami bencana. Beberapa dari korban juga akan mengalami
trauma atas kejadian yang dialaminya. Ini juga dapat berdampak bagi
perekonomian negara karena secara tidak langsung negara perlu menge-luarkan
banyak biaya untuk mengatasi korban-korban bencana alam baik dari pangan
maupun sandang. Tenaga medis dan fasilitasnyapun sangat diperlu-kan untuk
mengatasi dampak dari bencana tersebut.
Gempa juga dapat mengakibatkan timbulnya gelombang besar tsuna-mi
apabila gempa tersebut hiposentrumnya berada pada dasar laut dan memiliki
kekuatan yang besar. Gelombang trunami tersebut dapat merusak semua benda
yang dilaluinya dan membawa semua material-material kedalam laut.
c. Masalah kesehatan mental akibat gempa.
Penyakit psikologis / Trauma berkepanjangan akibat reaksi stres akut
saat bencana bisa menetap menjadi kecemasan yang berlebihan. Akibat
kehilangan rumah, kehilangan anggota keluarga atau bisa juga trauma karena
ketakutan yang mendalam
7. Persiapan Menghadapi Gempa Bumi
a). Persiapan untuk Keadaan Darurat
1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa
bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang dapat melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk,
misalnya di kolong meja
2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum
bisaanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang
sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat
diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:
a.
b.
Air minum
c.
Buku tabungan
g. Korek api
h. Lilin
i.
Helm
j.
Pakaian dalam
dinding
(dipaku,
diikat,
dll)
untuk
b) Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik dsb yang berkemungkinan roboh menimpa kita. Jika anda berada dalam gedung, berusahalah untuk lari keluar. Jika tidak memungkinkan berlindunglah di bawah
meja yang kuat, tempat tidur. Atau berlindunglah di pojok bangunan,
karena lebih kuat tertopang.
c) Perhatikan tempat anda berdiri, karena gempa yang besar akan memungkinkan terjadinya rengkahan tanah.
d) Jika anda sedang berkendara, matikan kendaraan anda dan turunlah.
Jika anda sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai
tersebut. jika anda sedang berada di daerah pegunungan, maka perhatikan disekitar anda apakah ada kemungkinan longsor.
pantai
untuk
menghindari
bahaya
tsunami.
E. Jika Anda tinggal
di daerah
pegunungan
berdoa
agar
terhindar
dari
bencana
yang
lebih
parah.
b. Preparedness (Kesiapsiagaan)
Preparedness (Kesiapsiagaan) adalah upaya yang dilakukan
pemerintah, masyarakat dan individu agar pada keadaan bencana respon dapat terjadi secara cepat, tepat, dan efektif.
Preparedness program dibuat mulai dari tahapan perenca-naan
sebelum terjadinya bencana dan upaya yang dilakukan saat ter-jadi.
Upaya utama yang perlu diutamakan adalah pembentukan tim.
Pembentukan tim dalam membuat, menjalankan dan mengevaluasi
program bertujuan untuk mengkaji lebih mendlam tenatng perencanaan
untuk pencegahan sebelum gempa bumi terjadi.
[16]
sesuai
dengan
potensi
ancaman.
Belajar
dari
menyala,
tapi
bagaimanapun
langkah
ii.
iii.
ii.
Bila kondisi bangunan mengkhawatirkan, segera keluarlah dari ruangan dan carilah tempat aman. Bawa
serta tas siaga yang sudah Anda siapkan. Bila memungkinkan, matikan listrik atau kompor yang
menyala sebelum Anda pergi ke tempat aman.
iii.
Perhatikan keamanan di sekitar Anda. Waspada terhadap hal-hal berikut: kebakaran atau kondisi yang
rentan mengalami kebakaran, gas bocor, kerusakan
pada sirkuit listrik, dan lain-lain.
iv.
v.
Upayakan agar jalan umum lancar, sehingga memudahkan kendaraan darurat dan regu penolong.
[19]
vi.
vii.
Jangan kembali ke dalam rumah sebelum dinyatakan aman oleh petugas. Dan saat kembali ke rumah, berhati-hatilah saat membuka laci, dan juga awasi kepala jangan sampai dijatuhi barang dari rak.
ii.
iii.
atau
berjalannya
[21]
secara
wajar
semua
aspek
sasaran
tumbuh
dan
berkembangnya
kegiatan
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan
suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 C. Cairan magma
yang keluar dari dalam bumi disebut .lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1.200 C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu
dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya
bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering
meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
2. Bentuk dan Tipe Letusan Gunung Berapi
a..Tipe Gunung Api
Berdasarkan bahan lepas yang dihasilkan
* Gunung api lava/gunung api tameng (shield volcano) yang menghasilkan lava
basalan.Gunung api tameng dibentuk oleh lava yang sangat cair dari lava
basalan atau andesitan.Ada dua tipe jenis gunung api tameng,yaitu tipe Hawaii
dan tipe Iceland yang dibedakan berdasarkan skala dan jalur retakan yang ada:
a) Tipe Hawaii : Tipe ini akan membentuk gunungapi tameng yang dibangun
oleh leleran lava yang keluar dari beberapa retakan dan
memencar membentuk suatu jalur celah yang cukup besar
contoh : mauna Loa di Hawaii.
b) Tipe Iceland : Dicirikan dengan lavanya yang keluar dari kawah utama dan
mempunyai skala yang lebih kecil dari tipe Hawaii.contoh : Izu
peninsula (Iceland),Hakone (jepang), dan fase pertama gunung
Tambora (Sumbawa)
* Gunung api piroklastik,merupakan gunung api yang dibentuk oleh bahan
lepasgunungapi piroklastik.Contoh gunung Lamongan,Gunung
Tambora (Sumbawa)
* Gunung api gas yaitu gunungapi yang terjadi karena kegiatan magmatik
umumnya membentuk mar yaitu suatu lekukan yang disebabkan oleh letusan
tunggal yang bersifat meledak,dikelilingi oleh kawah berbentuk cincin dan
umumnya terisi air.contoh : kaki uatar pegunungan tengger (jawa timur), Iwo
Jima (Jepang).
b. Bentuk-bentuk Gunung api
[24]
sebuah sistem conduit (saluran), dimana magma dari reservoir di bawah kerak
bumi meningkat ke permukaan volcano dibangunoleh ekumulasi material yang
tererupsi melalui conduit dengan meningkatnya ukuran lava,cinder,debu serta
yang lainnya, yang menambah kemiringan volcano. Apabila composite volcano
sedang tidak aktif, erosi atau pengikisan terjadi pada cone.Magma yang telah
keras/beku mengisi saluran (sumbat vulkanik) mengikuti jalur pada cone,dan
rekahan (dikes) membuka dimana prosesnya akan berkurang perlahan-lahan
oleh adanya erosi.Sampai akhirnya, dari proses lengkapnya hanya tersisa plug
dan dike di bawah permukaan tanah, tinggal volcano dengan kenampakan
bagian yang hilang.
* Shield Volcano, merupakan tipe gunungapi yang terbentuk kebanyakan dari
aliran lava cair, aliran setelah tertuang ke segala arah dari vent pusat atau
kumpulan vent, yang meluas,menumpahkan vent dari daratan,domical shape,
dengan profil dengan tameng prajurit.Aliran tsb terbentuk secara perlahan
dengan akresi ribuan lava cair yang disebut lava basalt, yang melebar seiring
bertambahnya jarak.lava juga biasanya bererupsi dari vent selama retakan yang
berkembang di pinggir cone.
* Lava Domes, tipe ini terbentuk relative kecil, berbentuk seperti umbi lava,
konsekuensinya, timbunan lava yang berasal dari sekitar vent.Sebuah dome
(kubah) tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam.ketika tumbuh, permukaan
luarnya dingin dan keras,kemudian hancur, menumpahkan fragmen di sissisinya. Beberapa dome berbentuk tonjolan karang atau spine yang bentuk
lainnya pendek,aliran lava bersisisan (steep side).Volcanic dome biasanya
berada dalam kawah atau pada sisi composite volcano.
c. Struktur Gunung api
* Main Vent
Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma chamber ke
permukaan.Ini seperti pipa dimana lava dapat mengalir.Terkadang main vent
memiliki cabang, jika mereka mencapai permukaan dari bentukan secondary
cone atau fumarole.Ketika gunungapi meletus, lava, gas, dan fragmen batuan
menuju ke main vent dan bergerak keluar melalui crater.Ketika letusan
[26]
berhenti,lava dapat turun kembali ke pipa atau membentuk danau lava di dalam
crater.
* Lava Flow
Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah permukaan
bumi yang keluar dari vulkanik vent (magma).Lava berwarna merah panas saat
keluar dari vent,tetapi secara cepat berubah menjadi warna merah gelap. Abuabu, hitam atau warna yang lain berdasarkan pengaruh proses yang
dialaminya.Lava yang sangat panas mengandung gas yang terdiri dari besi dan
magnesium berupa cairan, yang mengalir seperti tar panas.sedangkan yang agak
dingin, mengandung silicon, sodium dan potassium yang berupa cairan dan
mengalir seperti madu yang kental.
Struktur gunungapi
* Strata lava dan Abu
Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada gunungapi ketika
lava dan abu dari gunungapi aktif terlempar keluar.Abu berisikan fragmen kecil
batuan, beberapa sama baiknya dengan partikel debu kecil, bongkahan lainnya
dapat lebih besar dari kepalan tangan.Abu gunungapi biasanya keluar dari gung
berapi sebelum lava. Abu yang mengendap ke bawah dan membentuk kumpulan
di pinggir yang curam.
* Secondary Cone
Merupakan kerucut yang brau terbentuk pada gunungapi, ketika saluran utama
membentuk cabang.Lapisan batuan and abu yang membentuk gunung berapi
sering retak dan terlemahkan oleh ledakan yang terjadi selama letusan gunung
berapi.jika
retakan
permukaan,magma
ini
mampu
membentuk
bergerak
garis/jalur
ke
saluran
dari
baru
main
dan
vent
ke
mencapai
permukaan.Karena letusan, abu dan lava menyebar ke udara seperti air mancur
* Magma chamber
Magma chamber atau dapur magma merupakan daerah sebagai tempat induk
magma berada.Ukuran magma chamber baik yang berhubungan langsung
dengan gunungapi ataupun yang terpisah hanya berupa tubuh magma dapat
mencapai ratusan ribu kilometer kubik.Pembentukan magma chamber primer
pada kerak sangat dipengaruhi oleh ukuran, pola dan kecepatan gerak
[27]
5.Tipe Peele, ciri-cirinya : viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi,
tekanan gasnya cukup besar, peletusan mendatar, Contoh : Gunung Peele
6.Tipe Vincent, ciri-cirinya : lava agak kental, tekanan gas sedang, kawahnya
terdapat danau. Contoh : gunung kelud.
7.Tipe Perret, ciri-cirinya : tekanan gas sangat kuat, lava encer, penyebab
kaldera. Contoh : gunung krakatau.
3. Penyebab Terjadinya Gunung Meletus
Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan
aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah
terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu
melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).
Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahanrekahan mendekati permukaan bumi.
Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam
di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi.
Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu
melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah
gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk
pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya
terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan
karena massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya.
Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga
terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan.
Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir)
darimana letusan material-material vulkanik berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam
kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini
menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian
batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju
ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya
terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang
[29]
yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material
vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah
semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya
terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat
di dasar kawah tersebut.
Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul
pada letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat
magma naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang
melalui saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan
keluar melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga
tetap berada di bawah permukaan.
4. Tanda-tanda Gunung Api Meletus
1.munculnya asap putih tebal sekitar puncak gunung
2.gempa bumi tektonik (lindu)
3.hujan abu
4.suara gemuruh dipuncak gunung
5.hewan-hewan hutan di gunung turun ke pemukiman penduduk
Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada
keadaan kritis yang menimbulkan bencana
Tindakan
Piket penuh
2.Status Siaga
[30]
Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
Tindakan
Koordinasi harian
Piket penuh
3.Status Waspada
Tindakan
Penyuluhan/sosialisasi
Penilaian bahaya
Pengecekan sarana
4.Status Normal
Tindakan
Pengamatan rutin
[32]
ancaman
awan
panas
juga
menimbulkan
berbagai
Justru penyebab utama infeksi saluran napas yang utama bukan karena
debu vulkanik, tetapi karena daya tahan tubuh menurun karena kurang
istirahat, stres, dan asupan nustrisi yang kurang. Karena daya tahan tubuh
sangat buruk dan padatnya orang di penampungan pengungsi maka sangat
mudah sekali terinfeksi penyakit infeksi menular apapun. Terutama yang
paling mudah menyebar adalah infeksi Saluran napas Akut, Diare karena
virus, campak, cacar air danberbagai infeksi menular lainnya.
Gangguan alam ini bukan hanya mengganggu manusia, binatang juga
tak luput dari ancaman. Tidak hanya manusia, tetapi binatang seperti tikus,
kucing dan anjing ikut binasa karena tertimbun reruntuhan . Bangkai
manusia dan binatang yang belum terselamatkan dapat menimbulkan
masalah kesehatan tersendiri. Pasca gempa yang diikuti musim penghujan
dapat bersiko masalah kesehatan lainnya. Kasus penyakit demam berdarah
bersiko meningkat, karena banyak terjadi genangan air dimana-mana yang
menjadi berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
Bahaya lain yang dapat mengancam jiwa adalah terkena sengatan aliran
listrik. Bangunan dan sarana listrik menjadi berantakan, bila aliran listrik
dihidupkan beresiko trauma sengatan Bencana alam tersebut dalam kondisi
tertentu akan mengakibatkan harta benda dan nyawa bisa terancam.
Berbagai kondisi ini akan mengganggu ekonomi dan psikologis
masyarakat. Post Traumatic Stress Disorders adalah dampak psikologis bagi
para korban, terutama pada anak-anak. Mereka akan selalu teringat dengan
peristiwa buruk yang telah dialaminya. Gejala yang timbul adalah sering
menangis, mudah marah dan berteriak, mimpi buruk, sulit tidur , tidak mau
makan, tidak mau bermain. Keadaan ini akan menjadi lebih berat bila
ditambah dengan beban psikologis kehilangan orangtua atau saudara. Dalam
keadaan berat bisa mengakibatkan perasaan depresi yang lebih berat seperti
hendak melakukan bunuh diri dan gangguan kejiwaan lain yang
berkepanjanagan. Bila hal ini tidak ditangani segera akan dapat mengganggu
kesehatan dan proses tumbuh dan berkembangnya anak. Usia anak daya
tahan tubuhnya rentan, ditambah gangguan asupan gizi, trauma panas, hujan
dan dingin, serta trauma psikis akan memperburuk keadaan. Berbagai
[34]
keadaan tersebut akan mengakibatkan daya tahan tubuh menurun dan mudah
terserang penyakit dan ancaman jiwa paska bencana erupsi gunung berapi.
Kandungan Berbahaya Erupsi gunung
Waktu gunung meletus terdapat gas sulfatara atau belerang yang ikut
keluar. Sebenarnya belerang dalam skala yang pas diperlukan tanaman juga.
Kalau (sulfatara) banyak lalu menjadi hujan. Akan jadi hujan asam. Kalau
hujan asam, tanahnya jadi asam. Tanaman yang tumbuh di tanah yang pH
(derajat keasamannya)-nya sekitar 3 atau 4 bisa membuat tanaman tidak
tumbuh dengan baik. Tanaman akan keracunan, juga bisa tumbuh kerdil.
Tapi kalau tanahnya basa, kena hujan asam bisa mendekati netral. Tanah
netral itu mengarah ke pH 7, itu tanah yang bagus. Kalau tanah pH-nya
rendah maka unsur aluminium dan besi mudah larut sehingga tanaman akan
keracunan atau kerdil. Sebaliknya di tanah yang basa, tanaman juga tidak
bisa tumbuh baik karena unsur-unsurnya tidak mudah diserap tanaman.
Awan Panas
Awan panas dari erupsi gunung berapi inilah yang paling bahaya dalam
ancaman penyakit jiwa. Serangan awan panas yang sangat tinggi suhunya
hingga mencapai 600 C dan kecepatannya yang tinggi hingga 100 km
perjama ini sangat sulit dihindari bila tidak mengungsi ke saerah aman.
Bahkan lokasi yang berdekatan dengan lokasi awan panas saja dapat
mengakibatkan luka bakar parah. Apalagi langsung terkena awan panas
secara langsung Luka luka bakar inilah yang paling sering terjadi.
Debu Vulkanik
Tampakan debu vulkani dengan pembesaran tertentu
Debu vulkanik adalah masalah kesehatan lain dalam erupsi gunung berapi.
Biasanya diameter butiran debu-debu yang bertebaran di udara ukurannya
sangat kecil atau kurang dari 2 mikron, bisa terhirup oleh manusia dan
masuk ke dalam saluran nafas dan paru, dapat menimbulkan gangguan
pernafasan.
Menurut The International Volcanic Health Hazard Network, secara
umum, abu vulkanik menyebabkan masalah kesehatan. Namun selain
[35]
kesehatan, ada juga dampak yang yang ditimbulkan oleh abu dari gunung
itu. Abu vulkanik yang baru saja jatuh memiliki kandungan lapisan asam
yang dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru, kulit dan mata.
Lapisan asam akan mudah tercuci oleh air hujan, sehingga dapat
mencemari persediaan air setempat. Abu asam juga dapat merusak tanaman,
hal ini mengakibatkan kegagalan panen. Debu vulkanik runcing dan keras
karena bahan dasarnya adalah silika. Hal itu hamopir sama sama dengan
bahan kaca. Dipecah dari magma. Jadi magma merah dipecah jadi debu itu
dan sifatnya menggerus. Debu vulkanik ini pembentukannya langsung
karena ada tekanan gas magmatik. Fragmentasinya berbentuk material
sejenis kaca (glass). Ketika gunung berapi meluncurkan debu vulkanik,
unsur-unsur yang keluar tidak hanya silika, tetapi juga besi, aluminium, serta
berbagai macam gas. Debu yang dikeluarkan oleh gunung meletus ini juga
mengandung mineral kwarsa, kristobalit atau tridimit. Mineral ini adalah
kristal silika bebas yang diketahui dapat menyebabkan silicosis atau
kerusakan saluran nafas kecil di paru sehingga terjadi gangguan pertukaran
gas di alveolus paru. Penyakit ini biasanya ditemukan pada pekerja tambang
yang terpapar silika bebas dalam jangka panjang.
Beberapa jenis gas yang timbul akiat gunung meletus adalah uap air
(H2O), diikuti oleh karbon dioksida (CO2) dan belerang dioksida (SO2).
Selain itu, ditemukan juga jenis gas-gas lain dalam jumlah kecil seperti
hidrogen sulfida (H2S). hidrogen (H2), karbon monoksida (CO), hidrogen
klorida (HCl), hidrogen fluorida (HF) dan helium (He). Gas-gas ini pada
konsentrasi tertentu bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, diare, bronkhitis
(radang saluran nafas) atau bronchopneumonia (radang jaringan paru),
iritasi selaput lendir saluran pernapasan, iritasi kulit serta bisa juga
mempengaruhi gigi dan tulang.
Orang-orang yang terpapar oleh debu vulkanik ini biasanya mengalami
keluhan pada mata, hidung, kulit dan gejala sakit pada tenggorokannya.
Gangguam kesehatan ini bisa akibat paparan akut jangka pendek atau dalam
beberapa hari dan jangka panjang dalam beberapa minggu sampai beberapa
bulan. Potensi gangguan pernafasan yang mungkin timbul dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti konsentrasi partikel di udara, ukuran partikel tersebut
[36]
[37]
Pencegahan
1. Bila tempat pengungsian sudah ada yang terjangkit penyakit menular
seperti campak, maka instansi kesehatan seperti puskesmas atau dinas
kesehatan harus segera melakukan imunisasi masal di daerah tersebut.
Bagi masyarakat umum dan relawan sebaiknya memberi bantuan
makanan dan minuman siap saji, makanan instan, susu bayi, air mineral,
baju, selimut, plastik untuk alas dan atap tidur, pakaian layak pakai atau
obat-obatan. Bantuan lain yang mungkin juga perlu untuk anak
khususnya penanganan trauma pskis adalah berupa mainan, bacaan, alat
tulis, alat gambar, alat sekolah, alat tulis, seragam dan baju sekolah.
Perlu segera dibentuk bantuan dapur umum, penyediaan air bersih,
tempat MCK, pengobatan gratis di sekitar pengungsian.
2. Dalam menangani gangguan trauma psikologis tersebut karena situasi
dan keterbatasan sarana dan tenaga tidak perlu menunggu tenaga
psikolog atau psikater. Para relawan harus dapat dapat memberikan
terapi kepada anak-anak, seperti misalnya melalui terapi bermain,
bernyanyi, bercerita, lomba anak-anak, menggambar, maupun dalam
bentuk terapi-terapi lainnya yang tujuannya agar anak-anak lupa dengan
peristiwa buruk yang pernah dialaminya.
3. Gunakanlah pakaian pelindung dan juga masker debu, alat perlindungan
ini sebaiknya mudah diakses oleh masyarakat khususnya selama kondisi
darurat. Jika ada masker, warga bisa menggunakan sapu tangan, kain
atau baju untuk melindungi diri dari debu atau gas.
4. Anak, orang lanjut usia atau seseorang yang memiliki alergi atau
saluran napas sensitif bronkhitis, sinusitis, emfisema dan asma
disarankan untuk tetap tinggal di rumah atau mengungsi ke daerah lain
untuk menghindari paparan debu. Jika ingin keluar rumah, sebaiknya
gunakan masker, pakaian pelindung dan juga kacamata untuk
menghindari iritasi. Bila sehabis keluar rumah sebaiknya mandi atau
mencuci segera seluruh anggota tubuh termasuk seluruh bagian kulit,
mata dan rambut
[38]
listrik
[39]
12. Untuk membersihkan abu, berilah sedikit air pada abu vulkanik sebelum
diangkat menggunakan sekop. Jangan di sapu. Penyapuan abu vulkanik
kering akan menyebabkan abu terbang ke udara
9. Penanggulangan Bencana Gunung Meletus
a.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pos
pengamatan
gunung
api
biasanya
b.
c.
d.
e.
f.
Melindungi mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata seperti
kacamata renang atau apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke
dalam mata;
g.
h.
i.
Saat turunnya abu gunung api usahakan untuk menutup wajah dengan
kedua belah tangan.
c.
Rehabilitasi
j)
b.
Rekonstruksi
b.
c.
informasi
tentang
bagaimana
menyimpan
dan
Bertindak cepat
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
memberikan
bantuan
kesehatan
kepada
korban
seperti
[44]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gempa bumi adalah getaran yang berasal dari energi dalam bumi yang bisa
disebabkan oleh pergerakan batuan atau pergerakan lempeng, aktivitas magma,
maupun aktivitas yang dilakukan manusia. Proses terjadinya gempa bumi juga
dipengaruhi oleh jenis gempa yang terjadi baik tektonik maupun vulkanik.
Gelombang gempa ada 3 yaitu gelombang longitudinal, transversal dan panjang.
[45]
ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya gempa yaitu, skala
atau magnitude, durasi dan kekuatan, jarak sumber gempa dengan perkotaan,
kedalaman sumber gempa, kualitas tanah dan bangunan, dan lokasi perbukitan dan
pantai. Gempa dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
1) Berdasarkan penyebabnya: tektonik-vulkanik-runtuhan
2) Berdasarkan kedalaman hiposentrum: dangkal-menengah-dalam
3) Berdasarkan jarak episentrum: setempat-jauh-sangat jauh
4) Berdasarkan bentuk episentrum: sentral-linier
5) Berdasarkan letak episentrum: laut-dasar
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana gempa karena
Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng besar di dunia yaitu lempeng
Eurasia, Indo-Australia an Pasifik. Wilayah-wilayah di Indonesia yang dilalui oleh
lempeng tersebut sehingga mengakibatkan wilayah tersebut rawan bencana gempa
bumi adalah Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Kalimantan merupakan
satu pulau yang aman dari gempa bumi karena posisinya yang berada di tengahtengah lempeng.
Gempa dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Baik secara fisik
maupun psikologis. Secara fisik tentu dapat merusak bangunan-bangunan tempat
terjadinya gempa sehingga banyak warga yang kehilangan tempat tinggal. Selain itu
juga banyak korban jiwa yang timbul karena tertimbun oleh bangunan-bangunan
yang runtuh. Dampak negatif dari segi psikologis adalah beberapa dari korban
bencana gempa dapat mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Gempa yang
berkekuatan besar dan yang memiliki sumber gempa di dasar laut juga memiliki
dampak terjadinya tsunami. Dampak-dampak tersebut juga dapat berpengaruh bagi
keadaan negara karena mempengaruhi perekonomian juga keamanan negara seperti
banyaknya bantuan yang harus dijalankan pemerintah untung mengatasi bencana
tersebut.
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa
hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif,
istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung
berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif
[46]
kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu
gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau
telah mati.
Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi
yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti
inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu
menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa
membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan
korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan
bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan
suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 C. Cairan magma
yang keluar dari dalam bumi disebut .lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1.200 C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering
meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif
B. Saran
Masyarakat harus lebih tahu mengenai gejala-gelaja alam yang sering terjadi
di Indonesia dan pemerintah juga harus sering mengadakan penyuluhan-penyuluhan
serta pengetahuan bagi masyarakat agar mereka mengerti dan dapat mengetahui apa
yang harus mereka lakukan apabila suatu saat mereka dihadapkan dengan bencana
gempa bumi dan gunung meletus.
Pemerintah juga harus betindak cepat dalam menangani segala bencana
yang terjadi agar tidak memakan banyak korban jiwa. Apabila dihadapkan dengan
bencana gempa bumi, disaranakan yang pertama paling penting adalah
menyelamatkan diri dibandingkan harta benda yang dimiliki.
[47]
DAFTAR PUSTAKA
Aktivitas Gunung Api di Indonesia. (2015). http://merapi.bgl.esdm.go.id/ diakses
pada Kamis 21 Mei 2015
BMKG.
(2015).
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Gempabumi_-
di
Indonesia.
(2015).
http://pvmbg.bgl.esdm.go.id/index.php/gunungapi/tentang-gunungapi.
Diakses pada Kamis, 21 Mei 2015
Waluyo, Joko. (2007). Ilmu Geografi. Jakarta : Graha Pustaka.
Team Ensiklopedia Indonesia. (2012). Perambatan Gelombang
http://ensiklopediindonesia.net/ perambatan_gelombang_gempa
pada hari Kamis, 21 Mei 2015
[48]
Gempa
Diakses
[49]