Anda di halaman 1dari 7

Fungsi dan Hal yang Berkaitan dengan Protein

( Itamar Pascana Ningrum )


1306371016

Istilah protein berasal dari bahasa Yunani proteis, yang berarti pertama. Istilah itu
pertama kali digunakan pada tahun 1838. Dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting.
Misalnya, semua enzim tumbuhan dan hewan merupakan protein. Bersama lipida dan tulang,
protein membentuk rangka tubuh. Selain itu, protein juga membentuk otot, antibodi, hemoglobin
dan berbagai hormon. Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme. Protein
bukan hanya sekedar bahan simpanan atau bahan struktural, seperti karbohidrat dan lemak.
Tetapi juga berperan penting dalam fungsi kehidupan.
Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam amino. Massa molekul relatifnya
adalah sekitar 6.000 hingga beberapa juta. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N.
beberapa protein mengandung unsur belerang (s). fosforus (p), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga
(Cu), dan iodin (I). Pada akhir tahun 1800, unit protein terkecil yang berupa asam -amino
berhasil didefinisikan.
Protein merupakan zat yang sangat penting dibutuhkan oleh manusia karena protein bukan
hanya sekedar bahan struktural, seperti lemak dan karbohidrat. Protein merupakan kelompok dari
makromolekul organik kompleks yang diantaranya terkandung hidrogen, okisgen, nitrogen, karbon,
fosfor dan sulfur serta terdiri dari satu atau beberapa rantai dari asam amino. Protein merupakan
salah satu dari biomolekul raksasa, selain diantaranya polinukleotida, polisakarida, lipid, dan yang
merupakan penyusun utama dalam perkembangan makhluk hidup. Protein juga merupakan salah
satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan pertama kali oleh Jns
Jakob Berzelius pada tahun 1838.

Sub Bahasan 1
Ciri-Ciri Molekul Protein
Beberapa ciri molekul protein adalah:
Berat molekulnya besar, hingga mencapai ribuan bahkan jutaan sehingga merupakan
suatu makromolekul.
Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino, asam amino tersebut berikatan secara
kovalen satu dengan yang lainnya dalam variasi urutan yang bermacam-macam
membentuk suatu rantai polipeptida.
Ada ikatan kimia lainnya.
Ikatan kimia lain mengakibatkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai
polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein, sebagai contohnya ikatan hidrogen
dan ikatan ion.
Stuktur tidak stabil terhadap beberapa faktor. Antara lain: pH, radiasi, temperatur dan
pelarut organik.
Klasifikasi Protein
Berdasarkan fungsi biologisnya:
1. Protein enzim
Golongan protein ini berperan pada biokatalisator dan pada umumnya mempunyai
bentuk globular. Protein enzim ini mempunyai sifat yang khas karena hanya bekerja
pada substrat tertentu.
Contoh yang termasuk golongan ini antara lain:
a. Peroksidase yang mengkatalase peruraian hidrogen peroksida
b. Pepsin yang mengkatalisa pemutusan ikatan peptida
c. Polinukleotidase yang mengkatalisa hidrolisa polinukleotida
2. Protein pengangkut

3.

4.

5.

6.

7.

Protein pengangkut mempunyai kemampuan membawa ion atau molekul tertentu dari
suatu organ ke organ lain melalui aliran darah.
Contoh yang termasuk golongan ini antara lain:
a. Hemoglobin pengangkut oksigen
b. Lipo protein pengangkut lipid
Protein struktural
Peranan protein struktural adalah sebagai pembentuk struktural sel jaringan dan
memberi kekuatan pada jaringan.
Contoh yang termasuk golongan ini adalah:
a. Elastin
b. Fibrin
c. Keratin
Protein hormon
Adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin membantu mengatur aktivitas
metabolisme di dalam tubuh.
Protein pelindung
Protein ini pada umumnya terdapat dalam darah, melindungi organisme dengan cara
melawan serangan zat asing yang masuk dalam tubuh.
Protein Kontraktil
Golongan ini berperan dalam proses gerak, memberi kemampuan pada sel untuk
berkontraksi atau mengubah bentuk.
Contoh yang termasuk golongan ini antara lain: miosin dan aktin.
Protein cadangan
Protein cadangan atau protein simpanan adalah protein yang disimpan dan
dicadangkan untuk beberapa proses metabolisme

Berdasarkan bentuk molekulnya


1. Protein globuler
Protein ini bentuknya bulat atau hampir bulat, karena rantai polipeptida melingkar.
Protein golongan ini mudah larut dalam garam, asam, basa dan alkohol.
Contoh yang termasuk dalam golongan ini antara lain:
a. Albumin
b. Globulin
c. Beberapa protein yang menunjukkan aktifitas fisiologisnya yang spesifik seperti
proteohormon dan proteoenzim
2. Protein fibrosa
Protein golongan ini bentuknya memanjang karena rantai polipeptidanya memanjang.
Pada umumnya protein golongan ini tidak larut dalam pelarut yang umum. Yang
termasuk golongan ini antara lain kolagen, miosin, karotin dan fibrin.
Berdasarkan komponen penyusunnya
1. Protein sederhana
Protein sederhana tersusun oleh asam amino saja oleh karena itu pada hidrolisisnya
hanya diperoleh asam-asam amino penyusunnya saja.
Contoh yang termasuk golongan ini adalah:
a. Albumin
b. Globulin
c. Histon
d. Prolamin.
2. Protein majemuk
Protein ini tersusun oleh protein sederhana dan zat lain yang bukan protein. Zat lain
yang bukan protein disebut radikal prostetik.
Contoh yang termasuk golongan ini antara lain:
a. Phosporotein dengan radikal prostetik asam phostat
b. Nukleoprotein dengan radikal prostetik asam nukleat.
c. Mukoprotein dengan radikal prostetik karbohidrat.
d. Berdasarkan asam amino penyusunnya

Sub Bahasan 2
Penyusun Protein
1. Protein yang tersusun oleh asam amino esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tubuh
tidak dapat mensintesanya sendiri sehingga harus didapat atau diperoleh dari protein
makanan. Ada 10 jenis asam amino esensial yaitu isoleusin (ile), leusin (leu), lisin (lys),
metionin (met), sistein (Cys), valin (val), triptofan (tryp), tirosina (tyr), fenilalaninna
(Phe), dan Treonina (tre).
2. Protein yang tersusun oleh asam amino non esensial
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh dan tubuh
dapat mensintesa sendiri melalui reaksi aminasi reduktif asam keton atau melalui
transaminasi. Contoh: alanin, aspartat, glutamat, glutamine.
Berdasarkan sumbernya protein diklasifikasikan menjadi:
1. Protein hewani
Protein dalam bahan makanan yang berasal dari binatang.
Contoh: daging, susu, keju, telur dan ikan dan sebagainya
2. Protein nabati
Protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan.
Contoh: protein jagung (zein), kedelai, kacang-kacangan, tahu, tempe dan sebagainya
Sifat-Sifat Protein
a. Pembentukan warna protein
Penambahan bahan kimia tertentu pada larutan protein yang semula tidak berwarna
menjadi berwarna. Reaksi pembentukan warna ini sering sekali dipakai untuk
menunjukan adanya protein.
b. Protein sebagai amphotir
Dalam molekul protein terdapat gugus karboksil dan gugus amino bebas. Adanya
gugus karboksil yang bersifat asam dan adanya gugus amino yang bersifat basa dalam
satu molekul,maka dapat terjadi netralisasi intra molekul membentuk ion dwikutub atau
zwitter ion.
c. Sifat koloid
Larutan protein mempunyai sifat koloid. Bentuk koloid dari larutan protein dikenal
sebagai emulsoid atau koloid hidrofil sebab didalam molekul protein yang besar itu
terdapat radikal-radikal hidrofil seperti radikal karboksil dan radikal hidroksil.
d. Denaturasi protein
Denaturasi protein adalah suatu perubahan konfigurasi tiga dimensi dari molekul
protein tanpa menyebabkan adanya pemecahan ikatan peptida yang terdapat antara
asam-asam amino dalam struktur protein. Hal-hal yang dapat menyebabkan denaturasi
protein meliputi asam, basa, garam, temperatur, deterjen, radiasi dan sebagainya.
Fungsi Protein
a. Protein berfungsi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, selain itu juga
menggantikan sel-sel yang mati dan aus terpakai.
b. Protein khususnya enzim, hormon, antibodi berfungsi dalam pengaturan proses
biokimia, seperti pencernaan, anabolisme dan katabolisme dan sebagainya.
c. Protein sebagai sumber energi jika penyediaan energi dari karbohidrat dan lemak tidak
mencukupi.
d. Protein sebagai pengangkut zat gizi dan molekul lainnya. Misalnya saja protein
transpor, protein yang terdapat dalam membran sel bertindak sebagai pompa glukosa,
kalium dan natrium.
e. Protein berfungsi dalam mekanisme pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan
zat toksik lain yang masuk ke dalam tubuh.
f. Protein menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam genes.

Sumber Protein
Dalam kualifikasi protein berdasarkan sumbernya telah kita ketahui yaitu protein hewani
dan protein nabati. Bahan makanan yang berasal dari binatang (protein hewani)merupakan
sumber protein yang baik misalnya daging, susu, ikan, telur, jeroan yang merupakan bahan
makanan kaya protein. Meskipun demikian ada juga sumber protein yang berasal dari tumbuhtumbuhan (nabati) yang berkualitas baik sebagai contoh kedelai yang mempunyai kadar protein
nabati yang sebanding dengan susu sapi. Selain itu kacang-kacangan juga merupakan bahan
makanan yang mengandung kadar protein tinggi. Akan tetapi umumnya protein kacang-kacangan
kurang mengandung salah satu asam aminoessensial yaitu metionin. Sayuran dan buah-buahan
hanya mengandung sedikit protein.
Kebutuhan Protein
Komposisi protein yang mengandung unsur karbon menjadikan protein sebagai bahan
bakar sumber energi. Apabila tubuh tidak menerima karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh maka protein akan dibakar untuk sumber energi. Dalam
hal ini, keperluan tubuh akan energi lebih diutamakan sehingga sebagian protein tidak dapat
digunakan untuk membentuk jaringan.
Kandungan energi protein kira-kira 4 kalori per gram, tetapi secara ekonomis sumber
energi yang berasal dari protein lebih mahal dibandingkan dengan sumber energi yang berasal
dari lemak dan karbohidrat.
Kekurangan Konsumsi Protein
a. Kuashiorkor
Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan kalori
b. Marasmus
Marasmus adalah gejala kelaparan yang hebat, sehingga badan menjadi sangat kecil.
Hal ini disebabkan karena makanan yang dikonsumsi tidak dapat menyediakan cukup
kalori.
c. Kekurangan Energi Protein (KEP)
KEP dapat terjadi pada bayi, anak-anak, maupun orang dewasa. Anak-anak balita
(bawah tiga tahun) serta ibu-ibu yang sedang mengandung dan ibu yang menyusui
merupakan golongan yang sangat rawan.
d. Busung lapar
Merupakan bentuk kurang gizi berat yang biasanya menimpa daerah minus

Sub Bahasan 3
Jenis-Jenis Protein
a. Jenis Protein Berdasarkan Fungsinya
Protein terdiri atas 3 macam atau jenis berdasarkan Fungsinya antara lain sebagai
berikut:
Protein Sempurna
Protein sempurna adalah protein yang didalamnya terkandung asam amino
yang lengkap.
Contohnya, kasein pada susu dan albumin pada putih telur. Protein sempurna
pada umumnya terdapat pada protein hewan.
Protein Kurang Sempurna
Protein kurang sempurna adalah protein yang asam aminonya lengkap tetapi
jumlah dari beberapa asam amino sedikit. Protein kurang sempurna tidak
mampu mencukupi pertumbuhan, tetapi protein kurang sempurna ini dapat
mempertahankan jaringan yang telah ada.
Contohnya, protein pada lagumin yang terdapat pada kacang-kacangan dan
giladin pada gandum.

Protein Tidak Sempurna : protein tidak sempurna adalah protein yang kurang
atau tidak memiliki asam amino esensial. Protein tidak sempurna tak mampu
mencukupi pertumbuhan dan mempertahankan yang telah ada sebelumnya.
Contohnya, Zein yang terdapat pada jagung, dan beberapa protein yang ada
pada tumbuhan.

b. Jenis Protein Berdasarkan Komponen-Komponen Penyusunnya


Jenis-jenis protein berdasarkan komponen-komponen penyusunnya terbagi atas 3,
antara lain:
Protein Sederhana (Simple Protein)
Protein sederhana adalah protein dari hasil hidrolisa, total protein ini merupakan
campuran atas berbagai macam asam amino.
Protein Kompleks (Complex Protein)
Protein kompleks adalah protein dari hasil hidrolisa total protein jenis ini yang
terdiri dari berbagai macam asam amino selain itu juga tedapat komponenkomponen yang lain seperti unsur logam, gugusan phospat, dll.
Contohnya hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein.
Protein Derivat (Protein derivative)
Protein derivat adalah protein yang merupakan ikatan antara (intermediate
product) yang merupakan hasil dari hidrolisa parsial yang berasal dari protein
native. Contohnya albumosa, peptone.

Sub Bahasan 2
Protein merupakan polimer asam-asam amino (polipeptida) yang mempunyai bermacammacam fungsi, antara lain:
1. Sebagai katalisator reaksi-reaksi biokimia dalam sel
Peranan ini dimainkan oleh molekul protein khusus yaitu enzim. Reaksi-reaksi yang
dikatalisis oleh enzim berkisar dari reaksi-reaksi sederhana, misalnya hidrasi karbon
dioksida, sampai reaksi kompleks, misalnya replikasi kromosom. Reaksi yang
dikatalisis oleh enzim akan berjalan jauh lebih cepat daripada reaksi tanpa enzim.
Enzim juga mempunyai peranan sangat penting dalam studi biologi molekular,
contohnya enzim endonuklease restriksi (restriction endonuclease), enzim ligase, DNA
polimerase, dan lain-lain.
2. Sebagai pengangkut molekul-molekul kecil dan ion
Telah diketahui bahwa molekul-molekul berukuran kecil, misalnya oksigen, diangkut
di dalam jaringan tubuh jasad multiselular oleh protein hemoglobin atau oleh myoglobin.
Sistem pengangkutan nutrien ke dalam sel jasad renik juga melibatkan protein
pengangkut tertentu yang dikenal sebagai enzim permease, baik melalui mekanisme
difusi berbantuan (facilitated diffusion) atau transpor aktif (active transport). Sebagai
contoh, molekul karbon laktosa diangkut ke dalam sel bakteri E coli menggunakan
protein pengangkut tertentu yaitu enzim permease laktosa (lactose permease), yakni
suati enzim yang sintesisnya dikode oleh gen Iac.
3. Berperanan di dalam sistem pergerakan yang terkoordinasi
Misalnya dalam kontraksi otot, pergerakan kromosom menuju kutub-kutub sel
selama proses motosis, maupun pergerakan flagela bakteri.
4. Sebagai komponen sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh ditentukan oleh adanya antibodi yang merupakan protein
dengan fungsi sangat spesifik. Antibodi akan disintesis jika ada senyawa atau bendabenda asing masuk ke dalam tubuh. Antibodi berfungsi untuk mengenali benda-benda
asing (anti-gen), misalnya sel bakteri, virus, atau sel-sel jasad hidup lain.
5. Sebagai feronom
Jasad eukaryot tingkat rendah, misalnya khamir Saccharomyces cerevisiae,
menghasilkan molekul berukuran kecil yang disekresikan keluar sel. Khamir haploid S.
Cerevisiae terdiri atas dua macam tipe mating yaitu tipe a dan tipe . Kedua macam
tipe sel khamir tersebut menghasilkan feromon berbeda yang digunakan untuk

menarik sel dengan tipe mating yang berbeda sehingga akan terjadi konjugasi.
Feromon yang berfungsi di dalam proses perkawinan antara dua sel khamir yang
berbeda tipenya tersebut tidak lain juga berupa molekul protein.
6. Sebagai pengatur ekspresi genetik
Proses replikasi DNA, transkripsi, dan translasi yang berlangsung di dalam sel
merupakan proses selular yang sangat kompleks dan diatur oleh bermacam-macam
protein, baik yang berupa proteinsebagai katalisator reaksi (enzim) maupun protein
regulator. Ekspresi genetik pada dasarnya menentukan semua aktivitas biologis jasad
hidup. Pada jasad renik misalnya, hal ini akan menentukan apakah suatu substrat
dapat dimetabolisme. Pada jasad tingkat tinggi, ekspresi genetik juga akan menentukan
proses diferensiasi. Oleh karena itu peranan protein dalam metabolisme jasad hidup
sangat besar dan vital.
7. Sebagai penerus impuls saraf
Protein reseptor, misalnya rhodopsin, merupakan contoh protein yang berperanan
meneruskan stimulus tertentu ke sel saraf.
8. Sebagai komponen pendukung kekuatan-regang (tensile strength) pada kulit dan
tulang, misalnya kolagen.

Proses Pencernaan Protein dalam Tubuh


Protein dalam makanan hampir sebagian besar berasal dari daging dan sayursayuran. Protein dicerna di lambung oleh enzim pepsin, yang aktif pada pH 2-3 (suasana
asam). Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang berada dalam makanan. Salah
satu hal terpenting dari penceranaan yang dilakukan pepsin adalah kemampuannya untuk
mencerna kolagen. Kolagen merupakan bahan dasar utama jaringan ikat pada kulit dan
tulang rawan.
Pepsin memulai proses pencernaan protein. Proses pencernaan yang dilakukan
pepsin meliputi 10-30% dari pencernaan protein total. Pemecahan protein ini merupakan
proses hidrolisis yang terjadi pada rantai polipeptida.
Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di usus. Ketika protein
meninggalkan lambung, biasanya protein dalam bentuk proteosa, pepton, dan polipeptida
besar. Setelah memasuki usus, produk-produk yang telah di pecah sebagian besar akan
bercampur dengan enzim pankreas di bawah pengaruh enzim proteolitik, seperti tripsin,
kimotripsin, dan peptidase. Baik tripsin maupun kimotripsin memecah molekul protein
menjadi polipeptida kecil. Peptidase kemudian akan melepaskan asam-asam amino.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu penyerapan
melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel, dan hasil sintesis asam amino
dalam sel. Asam amino yang disintesis dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses
penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk digunakan di dalam jaringan.
Dalam hal ini hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh, melainkan akan dirombak di dalam
hati menjadi senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3 (amonia) dan NH4OH
(amonium hidroksida), serta senyawa yang tidak mengandung unsur N. Senyawa yang
mengandung unsur N akan disintesis menjadi urea. Pembentukan urea berlangsung di
dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat menghasilkan enzim arginase. Urea yang
dihasilkan tidak dibutuhkan oleh tubuh, sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya menuju
ginjal laul dikeluarkan melalui urin. Sebaliknya, senyawa yang tidak mengandung unsur N
akan disintesis kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan lemak, sehingga dapat di
oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pemaparan di atas antara lain ialah:
1. Protein adalah senyawa organik kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida.
2. Komponen penyusun protein terdiri dari: Alanin (alanine), Arginin (arginine), Asparagin
(asparagine), Asam aspartat (aspartic acid), Sistein (cystine), Glutamin (Glutamine),
Asam glutamat (glutamic acid), Glisin (Glycine), Histidin (histidine), Isoleusin
(isoleucine), Leusin (leucine), Lisin (Lysine), Metionin (methionine), Fenilalanin
(phenilalanine), Prolin (proline), Serin (Serine), Treonin (Threonine), Triptofan
(Tryptophan), Tirosin (tyrosine), dan Valin (valine).
3. Sintese protein dilakukan dengan bantuan enzim di system pencernaan, protein
diuraikan menjadi peptid-peptid yang strukturnya diuraikan lebih sederhana.
4. Fungsi protein: katalisis enzimatik, transportasi dan penyimpanan, koordinasi gerak,
penunjang mekanis, proteksi imun, membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf,
pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi.
5. Keuntungan dan kekurangan protein bagi tubuh:
- Keuntungan protein: menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya
untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh, mengatur kelangsungan
proses di dalam tubuh, memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi
oleh karbohidrat dan lemak. Sumber energy, pembetukan dan perbaikan sel
dan jaringan, sebagai sintesis hormon, enzim, dan antibody, pengatur
keseimbangan kadar asam basa dalam sel.
- Kekurangan protein: kerontokan rambut, yang paling buruk ada yang disebut
dengan kwashiorkor, penyakit kekurangan protein, kekurangan yang terus
menerus menyebabkan marasmus dan berakibat kematian.

Daftar pustaka
Nelson DL, Cox MM. (2004). Lehninger Principals of Biochemistry Fourth Edition. New York: W.H.
Publisher. Hlm 300-302
Lodish, H. Et al. (2004). Molecular Cell Biology, 5th edition. New York: W.H Freeman and
Company. Hlm 122

Anda mungkin juga menyukai