Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama
: Leylan Natasya
NIM
: 13010046
Jurusan S1 Farmasi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul Jenis-jenis perkolasi
Makalah ini berisikan tentang Analisa obat tradisional di skala industry. Diharapkan Makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua, pada khususnya mahasiswa/mahasiswi
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI BOGOR
Kami menyadari bahwa ,makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapakan banyak terima kasih kepada pihak kampus
yang sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun makalah ini, juga kepada Dosen
pembimbing yang sudah banyak membantu dan menuntun penulis selama pembuatan makalah ini.
Tidak lupa juga kepada teman-teman yang selalu menemani, membantu dan mensuport selama
pembuatan makalah ini. Maka,makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas dari kerjasama dari
semuanya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.
Terima kasih,
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk
simplisia yang telah dibasahi.
Di dalam melakukan proses perkolasi proses difusi yyang berlalngsung merupakan fungsi dar
kecepatan perkolasi, kuantitas pelarut, dan konsanta difusi obat pelarut. Karena mudah dilakukan,
perkolasi merupakan prosesdur pilihan untuk kebanyakan ekstraksi tanaman, seperti halnya maserasi.
Perkolasi dapat dilakukan baik skala laboratorium maupun skala industri.
B.
Prinsip Perkolasi
Prinsip perkolasi adalah serbuk simplisia ditempatkan dalam suatyu bejana silinder yyang bagian
bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirrkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut ,
cairan penyyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak
ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan di atasnya, dikurangii dengan
gaya kapiler yang cenderung untuk menahan.
Kekuatan yang erperan dalam perkolasi antara lain, gaya beratnya, kekentalan, dayya larut, tegangan
permukaan, difusi, osmosa, adesi, dayya kapiler, dan daya gesekan.
C. Metode Perkolasi
Pada perkolasi, seperti halnya bahan tanaman dihaluskan sampai mencapai derajat kehalusan
tertentu tetapi jangan terlalu halus karena mengganggu filtrasi pelarut melalui simplisia. Karena
simplisia diletakkan dalam bentuyk lapisan tebal dalam alat percolator. Pertama kali tanaman dibasahi
dengan pelarut ekstraksi. Sebagai aturan umumhal tersebut dilakukan diluar percolator dan dibiarkan
memelar atau membengkak sebelum dimasukkan kedalam percolator.simplisia yang sudah dibasahi
dipindahkan ke percolator dengan system pemasukkan spiral, sesudah pembentukan lapisan ditutup
dengan pelarut pada unit percolator besar (Skala industri), pelarut dibuat selalu dalam keadaan
mengalir, dengan system pompa dan aliran bergerak dari bawah menuju kebagian atas, untuk
secepatnyya mencapai keadaan kesetimbangan.
Ekstraksi dapat disempurnakan dengan system refluk lemah, dibawah tekanan atau pada suhu kamar.
Sebagai aturan umum, ektraksi panas dilakukan bila perbandingan kelarutan zat berkhasiat
dalam pelarut meningkat dalam keadaan panas.
Ekstraksi hanya dapat dicapai hanya satu percolator saja, untuk mengurangi kuantitas pelarut.
Pada beberapa perkulatorr digunakan ekstrak dengan konsentrasi lebih rendah untuk mngekstraksi
simplisia baru atau simplisia dengan bermacam tingkat penyarian. Dengan kuantitas pelarut yang
sesuai dan jumlah percolator yang dibutuhkan, beberapa jenis ekstrak dapat dibuat secara langsung
tanpa perlu dipekatkan.
D. Skematik Alat
Bentuk-bentuk percolator ada 3 macam yyaitu percolator bentuk tabung,percolator bentuk
paruh, dan percolator bentuk corong . Pemilihan percolator tergantung pada jenis serbuk simplisia
yyang akan disari . Serbuk kina yang mengandung sejumlah besar zat aktif yang larut tidak baik bila
dipeyrkolasi dengan alat peyrkolasi yang sempit sebab perkolator akan segera menjadi pekat dan
berhenti mengalir . Pada pembuatan tintur dan ekstrak cair , jumlah cairan penyyari yang tesedia lebih
besar dibandingkan dengan cairan penyari yang tersedia lebih besar dibandingkan dengan jumlah
caiyran penyari yang diperlukan untuk melarutkan zat aktif. Pada keadaan tersebut , pemmbuatan
sediaan digunakan percolator lebar untuk mempercepat proses perkolasi .
1.
Biasanya perkolaytor berrbentuk tabung tersebut digunakan untuk pembuatan ekstrak cair .
2.
Perkolator berbentuk paruh,biasanya percolator ini digunakan untuk pembuatan ekstrak atau
Perkolator berbentuk cororng ,biasanya digunakan untuk pembuatan eksstrak atau tintur
Setelah massa didiamkan 24 jam dalam percolator, keran di buka, keran diatur sehingga
kecepatan menetes 1 ml tiap menit. Untuk menentukan akhir perkolasi, dapat dilakukan pemeriksaan
zat aktif secara kualitatif pada perkolat terakhir. Penyarian kine, pyule pandak, pulai, perkolat
dihentikan bila reaks alkaloid sudah negaytif. Untuk jenitri dan daun the dapat ditentukan dengan
reaksi terhadap zat aktif tannin. Untuk obat yang belum diketahui zat aktifnyya dapat dilakukan uji
organoleptis seperti rasa, bau, warna dan bentunya
F. Jenis-Jenis Perkolasi
1. Reperkolasi
Untuk menghindari kehilangan minyk atsiri pada pembuatan sari, maka cara perkolasi dapat
diganti dengan reperkolasi . pada perkolasi dilakukan pemekatan sari dengan pemanasan. Pada
reperkolasitidak dilakukan pemekatan. Reperkolasi dilakyukn dengan cara simplisia dibagi dalam
beberapa percolator, hasil percolator I dipisahkan menjadi perkolat I dan sari selanjutnya disebut
susulan II, sususlan II digunakan untuk menyari percolator II. Hasil percolator ke dua dipisahkan
menjadi perkolat II dan sari selanjutnya disebut susulan II.Pekerjaan tersebut diulang sampai mendapat
perkolat yang diinginkan. Untuk cara reperkolasi dapat dilakukan pada herba timi.
2. Perkolasi Bertingkat
Dalam proses perkolasi biasa, perkolat yang dihasilkan tidak dalam kadar yang maksimal.
Selama cairan penyari melakukan penyarian serbuk simplisia, maka terjadi aliran melalui lapisan
serbuk dari atas sampai ke bawah disertai pelarutan zat aktifnya. Proses penyarian tersebut akan
menghasilkan perkolayt yyang pekat pada tetesan pertama dan pada tetesan terakhir akan diperoleh
perkolat yang encer.
Untuk memperbaiki cara perkolasi tersebut dilakukan cara perkolasi bertingkat. Serbuk
simplisia yang hampir tersari sempurna, sebelum dibuang disari dengan cairan penyari yang baru.
Penyarian akhir serbuk smplisia dengan menggunakan cairan penyari yang baru, diharapkan agar
serbuk simplisia tersebut dapat tersari sempurna. Sebaliknyya serbuk simplisia yang baru di sari
dengan perkolayt yang hampir jenuh. Dengan demikian akan diperoleh perkolat akhir yang jenuh.
Perkolat dipanaskan dan dipekatkan.
Cara ini cocok jika digunakan untuk perusahaan obat tradisional, termasuk peryusahaan yang
memproduksi sediaan galenik. Agar diperoleh cara yang tepat perlu dilakukan percobaan pendahuluan.
Dengan perrcobaan tersebut dapat ditetapkan.
1.
2.
3.
4.
5.
Percolator yan g disunakan dalam cara perkolasi ini agak berlainan dengan percolator biasa. Perkolator
ini harus dapat diatur, sehingga
1.
2.
Percolator diatur dalam suatu derettan dan tiap-tiap percolator berlaku sebagai percolator pertama.
3.
Perkolasi biasa
Simplisia yang telah ditentukan derajat halusnya direndam dengan cairan penyari.
masukkan kedalam perkolator dan diperkolasi sampai didapat perkolat tertentu.
Untuk pembuatan tingtur disari sampai diperoleh bagian tertentu, untuk ekstrak cair disari sampai
tersari sempurna.
Perkolasi umumnya digunakan untuk pengambilan sari zat-zat yang berkhasiat keras.
5. Perkolasi Sinambung
Perkolasi sinambung dilakukan dengan menggunakan alat Soxhlet. Pelarut penyair yang ditempatkan
di dalam labu akan menguap ketika dipanaskan, melewati pipa samping alat Soxhlet dan mengalami
pendinginan saat melewati kondensor. Pelarut yang telah berkondensasi tersebut akan jatuh pada
bagian dalam alat Soxhlet yang bersimplisia dibungkus kertas saring dan menyisiknya hingga
mencapai bagian atas tabung sifon. Seharusnya seluruh bagian linarut tersebut akan tertarik dan
ditampung pada labu tempat pelarut awal. Proses ini berlangsung terus menerus sampai diperloleh
hasil
ekstraksi
yang
dikehendaki
(Harborne,
1987).
Keuntungan perolasi sinambung adalah pelarut yang digunakan lebih sedikit dan pelarut murni
sehingga dapat menyaring senyawa dalam simplisia lebih banyak dalam waktu lebih singkat
dibandingkan dengan maserasi atau perkolasi. Kerugian cara ini adalah tidak dapat digunakan untuk
senyawa-senyawa termolabil (Harborne, 1987).
G. Alasan Penentuan Metode
Cara Perkolasi lebih baik dibandingkan dengan cara maserasi karena:
1.
aliran cairan penyari menyyebabkan adanya pergantian larutan yang terjadi dengan larutan
Ruangan diantara butir-butir simplisia membentuk saluran tempat mengalir cairan penyari.
Karena kecilnya saluran kapiler tersebut, maka kecepatan pelarut cukup untuk mengurangilapisan
batas, sehingga dapat meningkatkan perbedaan.
H. Keuntungan dan kerugian
a. Keuntungan
1. Cara perkolasi yang digunakan lebih mudah dan sederhana dlakukan
2. Perkolasi merupakan prosedur pilihan untuk kebanyakan ekstraksi tanaman, seperti halnya
maserasi.
3. Perkolasi dapat dilakukan baik skala laboratorium maupun skala industri.
b. Kerugian
1. Simplisia harus dibasahi terlebih dahulu harus dibassahi sebelum dimasukkan ke dalam percolator
2. Massa simplisia dalam percolator tergantung pada tinggi percolator.
3. Simplisia lebihy memadat (kompak) sesudah beberapa kali terjadi proses ekstraksi awal dan hal ini
dapat menghalangi kelancaran aliran pelarut.
4. Perolehan kembali pelarut yang tertahan di dalam ampas sering memerlukan proses tmbahan dan
hal yang sama berlaku untuk mengelurkan ampas dan menarik bahan aktif dari ampas
SIMPULAN
Perkolasi adalah cara penyyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk
simplisia yang telah dibasahi. Prinsip perkolasi adalah serbuk simplisia ditempatkan dalam suatyu
bejana silinder yyang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Metode perkoalsi ada 4 macam yaitu :
a. Perkoalsi Biasa
b. Perkoalasi Bertingkat
c. Perkolasi Sianmbung
d. Perkolasi Bertekanan
DAFTAR PUSTAKA
https://multimateri.wordpress.com/2012/11/26/perkolasi/
https://www.scribd.com/doc/51936562/perkolasi
Suyono. H. (1996). Jenis-jenis perkolasi Surabaya. Universitas Airlangga.