Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN SIPIL

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN SIPIL

A.

URAIAN UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan :
1. Pekerjaan Sipil
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaan Tembokan
d. Pekerjaan Kayu
e. Pekerjaan Penutup Atap
f. Pekerjaan Pengecatan
g. Pekerjaan Kunci dan Penggantung kaca
h. Pemasangan Pompa
i. Pekerjaan Lain-lain / Finishing

B.

Untuk pekerjaan tersebut menyediakan :


1. Tenaga kerja, tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan
2. Alat-alat bantu seperti Mesin Pengaduk beton, mesin pemadat tanah, alat ukur dan lain-lain
3. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah dan kwalitas yang cukup untuk setiap pekerjaan yang
didatangkan kelapangan tepat pada waktunya.

C.

Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam uraian kerja dan syaratsyarat,gambar,bestek dan detail.
1
PEKERJAAN PERSIAPAN

- pelaksana konstruksi,tim monitoring dan supervise


pelaksana menunjuk penanggung jawab pelaksana,mandor galian dan pondasi/sloof,mandor dinding
dan kolom/balok,mandor kuda-kuda dan atap/penutup atap,mandor lantai dan plesteran,mandor
plafond,dan mandor finshing.
- pertemuan teknis untuk memberdayakan tukang dikumpulkan secara rutin.
- penyusunan jadwal pelaksanaan (disepakati bersama),terutama dalam kaitan prestasi untuk opname
dan keperluan pembayaran
- pembersihan lapangan dalam hal ini telah dianggap bowklaar atau lapangan telah siap untuk
dibangun.pematangan telah dilakukan sebelumnya termasuk jika pondasi masih bisa digunakan.
- penetapan titik referensi lapangan,uitzet dan bownplank,hati-hati as dan siku serta titik nol bangunan
(secara sederhana dapat menggunakan dalil pythagoras).
- dokumentasi posisi 0%
- didalam persiapan ini juga segala kebutuhan dan alat serta gambar-gambar telah siap dilapangan.
- didalam persiapan juga termasuk mempelajari dokumen pelaksanaan,seperti gambar,RKS dan melihat
keterlaksanaannya (constructability)
Pasang Bouwplank
1) Semua bouwplank menggunakan kayu klas II/ terentang disrut rata terpasang waterpass dengan peil
0,00 m.
2) Setiap jarak 2 m papan bouwplank diperkuat dengan kayu serutan 5/7 cm. Pada papan ini harus di cat
sumbu-sumbu dinding dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim.
3) Jumlah papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah kelongsoran
terhadap galian pondasi
1

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN SIPIL

4) Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai wajib meminta pemeriksaan dan persetujuan dari
pengawas.
2
PEKERJAAN TANAH & URUGAN
1) Pelaksana harus mematangkan keadaan tanah, membersihkan rumput, kotoran dll, yang perlu
dihilangkan sebelum pekerjaan dimulai.
2) Pembentukan dan penyelesaian tanah harus mengikuti bentuk-bentuk kemiringan sesuai dengan
gambar dan memiliki kemiringan yang cukup untuk untuk mengalirkan air hujan. Adanya genangan air
di atas permukaan tanah tidak diperkenankan.
3) Semua pekerjaan galian tanah untuk pondasi harus mencapai tanah keras, bilamana kedalaman
tanah keras menurut ukuran gambar belum diperoleh dilapangan maka penggalian harus terus
dilakukan sampai diperoleh tanah keras.
4) Di dalam lobang tanah galian keras harus diusahakan tidak ada genangan air yang mengganggu
kepada pekerjaan pasangan tembokan.
5) Pekerjaan urugan tanah harus dilakukan setahap demi setahap setebal maksimal 20 cm terdiri dari
tanah yang kering, bersih dari kotoran dan tiap tahap lapisan harus ditimbris sampai padat disertai
dengan penyiraman air secara berangsur-angsur, sedangkan permukaan tanah yang akan ditimbun
harus bersih pula dari tanaman dan kotoran.
3
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pondasi
1) Penggalian pondasi setempat dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out titik as pondasi
tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai gambar dan disetujui redaksi .
2) Dasa pasangan pondasi dipasang batu kosong setebal 20 cm diisi dengan pasir dan bagian bawahnya
urugan pasir setebal 5 cm.
3) Pondasi dibuat dari besi belah dengan memakai adukan beton 1PC : 4 Pasir, ukuran disesuaikan
dengan gambar.
4) Material batu kali/batu belah yang dipergunakan harus yang keras dan bermutu baik, tidak cacat dan
tidak retak. Batu kapur, Batu berpenampung bulat atau berpori besar (berongga) dan terbungkus
lumpur tidak diperkenankan dipakai.
5) Air yang dipergunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia, asam alkali atau bahan
organik yang dapat merusak pondasi
6) Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur dan tanah liat kotoran organik dan bahan yang
dapat merusak pondasi.
Pekerjaan Dinding Plesteran
1)

Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :


Pasangan dinding bata bata
Plesteran / Acian Dinding
Plesteran Permukaan Beton
Pasangan bata pada saluran dan segala sesuatu yang nyata termasuk ke dalam pekerjaan
ini.
2)
Bahan yang dipakai adalah :

Bata merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cacat dan retak, maksimal
belah menjadi 2 bagian, produk lokal dan memenuhi persyaratan PUBBI 70.

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN SIPIL

Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran organik dan bahan
yang dapat merusak pasangan. Untuk itu pasir yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat
lobang ayakan sebesar 10 cm.

Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I. 8 type 1 menurut ASTM dan
memenuhi S 400 standard Portland Cement.
Pasangan dinding bata merah biasa memakai campuran 1 PC : 4 Pasir.
Dinding bata luar/dalam diplester dengan memakai campuran 1 PC : 4Pasir.
Sebelum dinding diplester harus dikamprot dahulu dengan campuran 1 PC : 4 Pasir dengan
ketebalan 3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik. Kelembaban plesteran harus dijaga
sehingga pengeringan bidang plesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan acian semen.
Seluruh Pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak-retak harus
dibongkar di perbaiki atas biaya pemborong.

3)
4)
5)
6)

5
PEKERJAAN BETON
1)

2)

3)
4)

5)

Lingkup Pekerjaan :

Yang termasuk pekerjaan beton bertulang adalah kolom, sloof dan ring balk.

Yang termasuk pekerjaan beton tak bertulang adalah pasangan lantai dan neut di bawah
kusen setinggi 10 cm.
Cetakan Bekisting :

Cetakan/bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran


batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan dengan gambar.

Cetakan/bekisting harus kuat kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah kebocoran
adukan.

Cetakan harus diberikan ikatan-ikatan yang cukup sehingga dapat terjamin kedudukan dan
bentuk yang tetap.

Cetakan/bekisting harus terbuat dari bahan yang baik dan tidak mudah meresap air.

Tiang-tiang bekisting dari kayu harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan mudah
dapat di stel dengan baji.

Tiang-tiang bekisting tersebut tidak boleh mempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak
disokong ke arah samping

Bambu tidak boleh dipergunakan sebagai tiang untuk bekisting

Tiang-tiang bekisting tersebut dari kayu dolken diameter 15 cm atau balok 12/12 cm dan balok
penyangga 6/12 cm pengait 6/12 cm dan menyiku dari kaso 5/7 cm.
Adukan :
Adukan dengan perbandingan 1 PC : 2 Psr : 3 Krkl harus dilaksanakan pada sloof, kolom, ring balk
dan segala sesuatu yang masuk pada pekerjaan beton bertulang.
Pelaksanaan Pekerjaan :

Penyetelan dan pemasangan besi tulang, semua tulangan harus dipasang pada posisi yang
tepat sehingga tidak dapat berubah dan bergeser pada waktu adukan di getarkan.

Penyetelan besi tulang harus diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap ukuran
yang sudah ditentukan

Hubungan sloof dan pondasi batu kali dan kolom dengan dinding harus dipasang besi angker
(stek) setiap jarak 100 cm sesuai dengan gambar.
Pengecoran :

Sebelum pengecoran dilaksanakan bekisting harus di cek terhadap kelurusan baik dari arah
vertikal maupun horizontal.

Sebelum pembuatan beton dimulai, semua alat-alat pengaduk dan pengangkut beton harus
sudah bersih.

Sebelum beton di cor, semua ruang-ruang yang akan diisi dengan beton harus dibersihkan
dari kotoran-kotoran, kemudian cetakan-cetakan dan pasangan-pasangan dinding yang akan
3

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN SIPIL

berhubungan dengan beton-beton harus dibasahi dengan air sampai jernih, dan tulangan harus
terpasang dengan baik.
Air harus dibuang dari semua ruang-ruang yang akan di cor.
Apabila karena sesuatu hal adukan beton tidak memenuhi syarat minimal, misal terlalu encer
karena kesalahan dalam pemberian jumlah air pencampur atau sudah mengeras sebagian atau
yang tercampur dengan bahan-bahan asing, maka ini tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan
dari tempat pelaksanaan.
Pelaksanaan Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus tanpa berhenti sampai
mencapai siar-siar pelaksanaan yang telah ditentukan.
Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan serang-serang kerikil, dipadatkan
adukan beton selama pengecoran. Pemadatan ini dilakukan menumbuk-numbuk adukan, dengan
memukul-mukul cetakan dan memakai alat penggetar.
Alat penggetar waktu pengecoran dapat digunakan bambu bulat sambil diselingi pengecoran.
Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan setelah beton mengalami period pengerasan.
Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini harus dibongkar dan diperbaiki.

Syarat Pemakaian Bahan


1)
Portland Cement :

Portland cement yang dipergunakan adalah jenis cement type I (NI.8PBI 71).

Portland cement Yang dipergunakan harus memenuhi syarat-syarat mutu baik secara kimia
maupun fisika.
2)
Air :
Air untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air tawar yang bersih dan tidak boleh mengandung
minyak, asam alkali, garam-garam, bahan-bahan organic atau bahan-bahan lain yang merusak beton
dan tulangan.
3)
Agregat Halus (Pasir) :

Pasir yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi syarat-syarat :

Agregat harus terdiri dari dari butir-butir yang tajam dan keras dan tidak mudah
lapuk karena pengaruh cuaca.

Agregat harus tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 % dari berat kering
dan tidak boleh mengandung bahan organis lainnya.

Pasir laut tidak boleh dipakai agregat halus untuk semua mutu beton.

Agregat Kasar (kerikil/batu pecah)

Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil atau berupa batu pecah yang
diperoleh dari pecahan batu yang mempunyai ukuran butir lebih dari 5 mm.

Adapun syarat dari agregat kasar ini sbb :

Harus terdiri dari butir yang keras dan tidak berpori, tidak pecah atau hancur
oleh pengaruh cuaca

Agregat kasar boleh mengandung butir-butir pipih lebih besar dari 20% dari
berat agregat seluruhnya.

Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % dari berat kering.

Tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton.

Sesuai dengan kebutuhannya dan penggunaannya, besar butir agregat harus


sesuai dengan ketentuan dalam PBI 1971.
4)

Penulangan :
Untuk penulangan dipakai besi beton berkualitas baik dengan tegangan leleh minimum 2400 kg /
cm2
Besi tulangan tidak boleh mengandung lumpur, lemak, karat lepas atau kotoran lainnya yang
dapat mengurangi daya lekat
Penyetelan besi beton di bentuk dengan jarak dan ukuran sesuai gambar
4

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN SIPIL

Penyetelan besi beton dibuat sekokoh mungkin sehingga tidak terjadi perubahan pada waktu
pengecoran berlangsung.
Pembesian beton tidak boleh diganti dengan ukuran-ukuran lain sehingga mengakibatkan luas
penampang besi menjadi lebih kecil

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN SIPIL

5
PEKERJAAN LANTAI DAN PLAFOND
Pekerjaan Lantai Keramik
1)
Mutu Bahan :
Bahan yang dimaksud adalah ubin keramik dengan kualitas terbaik (KW 1).
Ukuran yang dipakai adalah 30 x 30 cm dan 20 x 20 cm.
2)
Pengerjaan :

Wajib mempelajari terlebih dahulu ruang-ruang yang akan dipasang ubin dan
mengatur pemasangan sehingga siar siarnya membentuk corak

Siar-siar diisi dan disiram dengan cairan sement sebagai pengikat

Pengisian siar-siar ini dapat dilakukan setelah pasangan ubin ini cukup kuat
(setelah 3 x 24 jam) dan sebelum diisi siar-siarnya

Ketebalan adukan perekat / spesi yang digunakan untuk ubin keramik adalah
minimal 0,5 cm

Apabila ubin keramik ini dipasang di atas lantai beton maka permukaan beton
diberikan plesteran untuk meratakan permukaan dan untuk mendapatkan finish seperti yang
dimaksud.
Pekerjaan Plafond
- Sebelum pemasangan, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus memberikan contoh/sample bahan
penutup plafond dan harus mendapat persetujuan Konsultan Perancang, Konsultan MK dan Pemberi
Tugas.
- Penggantung plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh bidang plafond yang rata,
datar dan tidak melengkung, sedang bagian bawah dari rangka penggantung kayu harus diserut rata.
- Pemasangan plafond harus rata. Naad-naad yang pecah pada waktu pemasangan harus segera
diganti.
- Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor Utama bertanggungjawab atas segala akibat yang mungkin terjadi
terhadap :
Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang harus disangga oleh
rangka plafondPlafond Gypsum
Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksaan (man-hole)
Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurnya alat-alat penggantung, sehingga plafond menjadi
bergelombang karenanya.
Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance pada plafond luifel di luar
bangunan.
6
PEKERJAAN ATAP
A. Atap Baja Ringan
Lingkup Pekerjaan
Termasuk di dalam lingkup pekerjaan konstruksi baja atap ini penyediaan tenaga, bahan material dan
peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja atap.
Bahan.
1. Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini :
a. Rangka Atap Baja Ringan Zinc Alume setara Smart Truss, Global Steel, atau Truss indo
b. Usuk Plat Baja Lapis Alumunium AZ100 (Alumunium Zinc Coated Stee Plate) setara Global U100
t=0,85mm eks Global Steel Light Steel Frames.
c. Reng Plat Baja Lapis Alumunium AZ100 (Alumunium Zinc Coated Steel Plate) Global R36
t=0,55mm eks Global Steel Light Steel Frames atau yang setara.
2. Seluruh bahan baja ringan yang akan digunakan harus di berikan contohnya terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas / Direksi, sebelum boleh didatangkan dilapangan pekerjaan.
6

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN SIPIL

Pelaksanaan.
1. Bentuk dan dimensi kudakuda serta dimensi batang-batang dan plat simpulnya harus dilaksanakan
sesuai gambar rancangan pelaksanaan serta sesuai dengan keadaan bentang kedudukannya di
lapangan pekerjaan. Untuk itu Kontraktor Pelaksana harus membuat "gambar-gambar pelaksanaan"
lebih dahulu. Pekerjaan kudakuda baja ini tidak diperkenankan dilaksanakan sebelum "gambar
pelaksanaan" disetujui Direksi. Sistem instalasi maupun sistem konstruksi harus benar-benar
diperhatikan.
2. Pembuatan kuda-kuda baja harus dilaksanakan di tempat yang datar dengan lantai kerja yang keras.
Bila dilaksanakan di luar lapangan pekerjaan, Kontraktor harus meminta ijin secara tertulis kepada
Direksi dan menunjukkan bengkel tempat dikerjakannya konstruksi untuk mendapatkan persetujuan
dari Direksi sebelum pekerjaan ini dilaksanakan. Antara sistem konstruksi, sistem instalasi, dsb harus
teratur.
3. Pemotongan harus dilaksanakan dengan mesin standard. Pelubangan harus menggunakan bor.
Tepian yang tajam akibat pemotongan maupun pemboran harus ditumpulkan dengan gerenda.
4. Pemasangan kuda-kuda hanya boleh dilaksanakan bila kolom-kolom dan balok beton penumpunya
telah berumur paling sedikit 14 (empat belas) hari dan baut-baut pengikatnya telah terpasang dengan
benar. Jika dibutuhkan, bisa melakukan sewa alat berat.
5. Pengangkatan kuda-kuda harus dilaksanakan secara hati-hati hingga tidak menimbulkan puntiranpuntiran pada bidang kudakuda.
6. Untuk itu sebelum diangkat batang-batang pejepit sebagai klem pengaku bidang kudakuda harus
dipasang lebih dahulu dan tidak boleh dilepas sebelum trek stang dipasang serta konstruksi kudakuda
telah benar-benar dalam keadaan diam. Jika diperlukan bisa memanfaatkan jasa sewa alat berat.
7
PEKERJAAN GENTENG/PENUTUP ATAP
1)
2)
3)

Atap ditutup dengan Genteng Pelentong Glzur kualitas baik.


Bubung ditutup dengan bubung kualitas baik.
Untuk seluruh bangunan menggunakan genteng satu produk kepada pelaksana harus
memberikan contoh genteng tersebut pada Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan,
genteng yang cacat, retak tidak dibenarkan dipakai.
4)
Sebelum pemasangan genteng dilaksanakan di cek terhadap kemiringan, jarak dan kerataan
rangka atap, sehingga diperoleh keadaan yang rata.
5)
Pemasangan genteng teliti betul rata dan rapih serta lurus, pemasangan yang tidak rata dan
berombak diperbaiki.
6)
Untuk pemasangan genteng bubungan digunakan ad. 1 PC : 4 Psr + pecahan genteng.
8
PEKERJAAN KACA
1)

Kecuali ketentuan lain semua kaca yang digunakan adalah kaca bening kwalitas baik sekwalitas
asahi dengan tebal dari 5 mm.
2)
Pemasangan semua kaca harus tepat masuk dalam rangkanya diberi dempul yang sesuai dengan
warna cat/plitur yang akan dipasang dengan lot yang rapih sesuai dengan gambar detail
3)
Pendempulan harus dilakukan dengan sempurna sepanjang nat-natnya sehingga tidak bersuara
bila menerima getaran.
4)
Pada penyerahan pekerjaan semua kaca harus sudah dibersihkan dengan bahan pembersih yang
disetujui Direksi.
9
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1. LINGKUP PEKERJAAN
7

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN SIPIL

1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan kusen alumunium sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan kusen alumunium, termasuk kaca, engsel, daun pintu &
jendela alumunium, handle pintu, aksesoris jendela dan aksesoris lain yang dibutuhkan atau seperti
yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1.
Bahan Kusen Alumunium
Profil Alumunium bermutu baik ex Indal/ setara.
Alloy / Billet : menggunakan bahan asli, tidak terbuat dari bahan-bahan scrap / sisa, standar bahan
: 6063
Standard : SII 0692 82
Tebal Anodising : 20 micron (minimal)
Ukuran Profil : minimal 45mm x 100mm
Tebal Profil : minimal 1.2 mm
Finish & warna : ditentukan kemudian
Pemakaian : sesuai gambar
2.2.
Aksesoris & Perlengkapannya
Sekrup, hardware & parts menggunakan stainless steel
Angkur-angkur tanam : Baja
2.3.
Bahan Sealant
Sealent Setaraf Dow Corning atau G.E sealent yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan
fungsinya, untuk structural glazing, curtain
wall atau fungsi lain .
2.4.
Bahan Kaca
- Kaca jendela/ pintu :
- Produksi Asahimas/ setara.
- Jenis float glass.
- Warna abu-abu (panasap) atau ditentukan kemudian
- Tebal sesuai gambar.
- Kaca Cermin :
- Produksi Asahimas/ setara.
- Jenis float glass
- Tebal sesuai gambar.
- Warna clear atau silver
10
PEKERJAAN PENGECATAN
1)

Semua dinding sebelah luar/dalam dan langit-langit dilabur dengan cat tembok sekualitas tiga kal i
sampai rata.
2)
Semua daun-daun pintu / jendela, bouvenlight (jalusi) kusen-kusen dan papan palisir di cat
dengan cat kayu berkilat sekualitas tiga kali sampai rata, sebelum pengecatan dilakukan
permukaannya dibersihkan terlebih dahulu, cat dasar, plamur/dempul harus mempergunakan cat yang
berkualitas baik, warna akan ditentukan kemudian.
3)
Rangka atap dan kuda-kuda bila menggunakan bahan kayu di cat dengan residu dengan rata.
11
BAHAN UNTUK PEKERJAAN
1)

Bahan-bahan yang boleh dipergunakan untuk semua jenis pekerjaan bermutu baik, untuk
keperluan itu sebelumnya Pelaksana Pekerjaan menyampaikan contoh bahan yang akan
8

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN SIPIL

dipergunakan kepada Direksi, untuk mendapat persetujuan Bahan-bahan material yang ditolak tidak
boleh dipergunakan dan harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan selambat-lambatnya 2 (dua) hari.
2)
Apabila ternyata bahan-bahan yang ditolak tersebut dipergunakan maka Pelaksana Pekerjaan
diwajibkan membongkarnya kembali bagian pekerjaan tersebut dan memperbaikinya atas tanggungan
Pelaksana Pekerjaan.
12
PEKERJAAN YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT-SYARAT
Untuk pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar, peraturan dan syarat-syarat, maka Direksi
pihak Pelaksana Pekerjaan membongkarnya dalam waktu yang ditetapkan dan memperbaikinya kembali
atas tanggungan Pelaksana Pekerjaan.
13
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas, diwajibkan pula mengadakan pengurusanpengurusan antara lain :
1)
Wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna dan diperbaiki, semua ruangan
bersih ( di pel), halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna disingkirkan dari
proyek.
2)
Selama masa pemeliharaan, wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat-cacat
yang timbul.

Anda mungkin juga menyukai