Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
II.
III.
JUDUL
SISTEM KARDIOVASKULER
TUJUAN
Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah dan denyut nadi serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
DASAR TEORI
Pada manusia dan mamalia lain, berbagai mekanisme yang mengatur
sistem kardiovaskular telah berkembang. Mekanisme ini meningkatkan
suplai darah ke jaringan aktif dan meningkatkan atau mengurangi
pengeluaran panas dari tubuh melalui redistribusi darah. Dalam menghadapi
masalah seperti pendarahan, mekanisme ini mempertahankan aliran darah
yang menuju jantung dan otak. Bila masalah yang terjadi berat, aliran ke
organ vital ini di pertahankan dengan mengurangi sirkulasi ke bagian tubuh
yang lain (Ganong, 2005:616).
Penyesuaian sirkulasi di pengaruhi dengan mengubah curah pompa
(jantung), mengunah diameter pembuluh tahanan (terutama arteriol), atau
mengubah jumlah darah yang berkumpul dalam pembuluh kapasitasi (Vena).
Kaliber arteriol sebagian disesuaikan oleh autoregulasi. Kaliber arteriol ini
juga di perbesar jaringan aktif oleh metabolit vasodilator yang dibentuk
setempat. Dipegaruhi oleh zat yang disekresikan oleh endotel, dan diatur
secara sistematis oleh zat vasoaktif dalam darah dan syaraf yang menginvesi
arteriol. Kaliber pembuluh kapasitansi juga di pengaruhi oleh zat vasoaktif
dalam arah dan oleh saraf vasomotor. Mekanisme regulasi sistemik
bersinergi dengan mekanisme lokal dan menyesuaikan respons vaskular
(Ganong, 2005:616)
Sistem peredaran terdiri atas jantung, pembuluh darah dan saluran limfe.
Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara peredaran
melalui seluruh tubuh. Arteri membawa darah dari jantung. Vena membawa
darah ke jantung. Kapiler menggabungkan arteri dan vena, terentang
diantaranya dan merupakan jalan lalu lintas makanan dan bahan buangan.
Disini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan ekstraseluler atau intertisiil.
Saluran limfe mengumpulkan, menyaring, dan menyalurkan kembali
kedalam darah limfenya yang dikeluarkan melalui dinding kapiler halus
untuk membersihkan jaringan. Saluran limfe ini juga dapat dianggap
menjadi bagian sistem peredaran (Pearce, 2002:121).
jantung
memompa
darahlemah
yang
menggambarkan
IV.
METODE PENELITIAN
IV.1
Alat dan Bahan
IV.1.1 Alat:
- Tensimeter (sphygmomanometer)
-Stetoskop
-Stopwatch
-Meja dan Bangku
IV.1.2 Bahan:
-Praktikan
IV.2
Cara Kerja
a) Mengukur Tekanan darah
Memasang manset udara pada lengan probandus
V.
HASIL PENGAMATAN
VI.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membahas tentang sistem kardiovaskuler, dengan
tujuan mengetahui cara mengukur tekanan darah dan denyut nadi serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Alat yang digunakan adalah
tensimeter yaitu fungsinya sebagai alat pengukur tekanan darah, meliputi
tensimeter air raksa, tensimeter digital, dan tensimeter clock. Selain itu juga
digunakan stopwatch sebagai pengukur waktu saat pengukuran denyut nadi.
Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan cara auskultasi yaitu
mendengarkan suara yang di produksi oleh tubuh melalui stetoskop,
semetara pengukuran denyut nadi dilakukan dengan cara palpasi
yaitu
lebih lambat (diastasis), hingga kemudian proses diakhiri dengan sistole atrial.
Hasil akhir diperoleh EDV (End Diastolic Volume), yang merupakan volume
darah total yang mengisi tiap ventrikel, besarnya kurang lebih 130 mL.
2. Kontraksi isovolumetrik (isovolumetric contraction)
Mulai fase ini, atria repolarisasi, dan berada dalam kondisi diastole
selama sisa siklus. Sebaliknya, ventrikel mengalami depolarisasi dan mulai
berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel meningkat tajam, namun darah masih
belum dapat keluar dari jantung dikarenakan tekanan pada aorta (80 mmHg) dan
pulmonary trunk (10 mmHg) masih lebih tinggi dibandingkan tekanan ventrikel,
serta masih menutupnya keempat katup jantung. Dalam fase ini, volume darah
dalam ventrikel adalah tetap, sehingga dinamakan isovolumetrik.
3. Pompa ventrikuler (ventricular ejection)
Pompa darah keluar jantung dimulai ketika tekanan dalam ventrikel
melampaui tekanan arterial, sehingga katup semilunaris terbuka. Harga tekanan
puncak adalah 120 mmHg pada ventrikel kiri dan 25 mmHg pada ventrikel
kanan. Darah yang keluar jantung saat pompa ventrikuler dinamakan Stroke
Volume (SV), yang besarnya sekitar 54% dari EDV. Sisa darah yang tertinggal
disebut End Systolic Volume (ESV); dengan demikian SV = EDV ESV.
4. Relaksasi isovolumetrik (isovolumetric relaxation)
Awal dari diastole ventrikuler, yakni saat mulai terjadinya repolarisasi. Fase
ini juga disebut sebagai fase isovolumetrik, karena katup AV belum terbuka dan
ventrikel belum menerima darah dari atria. Maka yang dimaksud dengan tekanan
sistole adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa
ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel, sedangkan tekanan
diastole adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir ke
pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel. Selisih antara tekanan sistole dan
diastole, ini yang disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse pressure .
Dalam mengukur tekanan darah, terdapat 3 jenis tensimeter yang digunakan,
yaitu tensimeter air raksa, tensmeter digital dan tensimeter clock. Tensimeter raksa
adalah alat pengukur tekanan darah yang berbahan dasar raksa sebagai indikator
pengukuran. Tensimeter jenis ini memiliki keunggulan pada tingkat akurasi yang sangat
bagus. Paling bagus dibandingkan tensimeter jenis lainnya. Pada umumnya tingkat
keakuratan alat kesehatan manual jauh lebih tinggi dari pada yang digital. Demikian
juga dengan tensimeter. Mungin itulah sebabnya kenapa tensimeter manual lebih
disukai oleh para tenaga medis.Namun, menggunakan tensimeter ini harus sangat
berhati-hati. Jika salah dalam menggunakan bisa berbahaya untuk kesehatan, bahkan
menyebabkan kematian akibat keracunan logam berat merkuri.Radiasi logam berat alat
ini kemungkinan bisa timbul akibat kebocoran pada tabung raksa. Air raksa keluar dan
terhirup oleh manusia. Kebocoran ini bisa terjadi akibat kelalaian atau faktor lain yang
menyebabkan tabung penampung dan penguapan air raksa mengalami keretakan atau
pecah.
Tensimeter digital merupakan alat kesehatan yang berfungsi untuk mengukur
tekanan darah yang bekerja secara digital (otomatis). Tensimeter digital memiliki
beberapa keunggulan, yaitu:
Aman, karena tidak menggunakan air raksa yang berisiko radiasi logam berat.
Multifitur, alat ini biasanya dilengkapi juga dengan beragam fitur lain yang
bermanfaat. Seperti grafik tekanan darah (apakah darah normal atau tidak?) dan fitur
irreirreguler heart beat.
kelemahan dimana tingkat akurasinya pengukuran lebih rendah dari pada tensimeter
raksa. Akurasi pengukuran pada tensimeter digital ini dipengaruhi oleh banyak faktor
diantaranya kondisi baterai (daya), usia pemakaian (semakin lama pemakaian semakin
menurun tingkat akurasi) dan teknologi produk. Oleh karena itu kalibrasi secara berkala
perlu dilakukan. Dan untuk proses kalibrasi digunakan tensimeter air raksa.
Tensimeter Aneroid atau biasa dikenal dengan nama Tensimeter Jarum atau clock
merupakan salah satu jenis alat pengukur tekanan darah secara manual. Tensimeter
Aneroid umumnya terdiri dari meteran pengukur tekanan, balon pompa, serta selang
yang tersambung ke manset. Hasil pengukuran dapat diketahui dari angka yang
ditunjukkan oleh jarum pada meteran yang berbentuk bulat.Kelebihan dari penggunaan
Tensimeter Aneroid adalah bentuknya yang ringkas, sehingga mudah untuk dibawa
bepergian, serta akurasi hasil pengukuran yang tinggi.
Dari ketiga jenis tensimeter yang digunakan, tensimeter yang paling
tinggi akurasinya adalah tensimeter air raksa, di susul tensimeter clock dan
tensimeter digital. Meskipun tergolong tensimeter paling konvensional namun
tensimeter air raksa tetap memiliki tingkat akurasi tertinggi. Meskipun diluar negeri
sudah dilarang penggunaanya namun tensimeter ini tetap menjadi favorit para pelaku
medis.
Sementara itu Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan dalam posisi
duduk dengan siku lengan menekuk di atas meja dengan posisi telapak tangan
menghadap ke atas dan posisi lengan sebaiknya setinggi jantung . Sebaiknya sebelum
dilakukan pemeriksaan pastikan kandung kemih anda kosong dan hindari konsumsi
kopi, alkohol dan rokok, karena semua hal tersebut akan meningkatkan tekanan
darah dari nilai sebenarnya. Sebaiknya istirahat duduk dengan tenang selama 5
menit sebelum pemeriksaan dan jangan berbicara saat pemeriksaan. Tenangkan
pikiran anda, karena pikiran yang tegang dan stress akan meningkatkan tekanan
darah. Langkah-langkah mengukur tekanan darah yang benar adalah sebagai berikut:
1. Pasanglah manset pada lengan atas , dengan batas bawah manset 2 3 cm dari lipat siku dan perhatikan posisi pipa manset yang akan
menekan tepat di atas denyutan arteri di lipat siku ( arteri brakialis)
2. Letakkan stetoskop tepat di atas arteri brakialis
3. Rabalah pulsasi arteri pada pergelangan tangan (arteri radialis)
4. Pompalah manset hingga tekanan manset mencapai 30 mmHg setelah
pulsasi arteri radialis menghilang.
5. Bukalah katup manset dan tekanan manset dibirkan menurun
perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik
6. Bila bunyi pertama terdengar , ingatlah dan catatlah sebagai tekanan
sistolik.
7. Bunyi terakhir yang masih terdengar dicatat sebagai tekanan diastolik
8. Turunkan tekanan manset sampai 0 mmHg, kemudian lepaskan
manset.
Ketika manset diikatkan pada lengan, inflasi dari kantong karet memampatkan
jaringan bawah manset. Jika kantong karet membengkak untuk tekanan yang melebihi
nilai puncak gelombang nadi, arteri terus melemah dan tidak ada gelombang pulsa yang
bisa teraba di arteri perifer. Jika tekanan dalam spontan secara bertahap dikurangi, suatu
titik akan tercapai di mana terdapat gelombang pulsa sedikit melebihi tekanan pada
jaringan sekitarnya dan dalam kantong karet. Pada tingkat itu, denyut nadi menjadi
teraba dan tekanan yang ditunjukkan pada manometer air raksa adalah ukuran dari nadi
puncak atau tekanan sistolik.
Aliran
mempercepat kolom darah di cabang arteri perifer, menghasilkan turbulensi dan suara
khas, yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanan dalam manset dikurangi
lebih lanjut. Perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan manset semakin melebar dan
arteri terbuka selama beberapa waktu. Secara umum, jumlah darah bergelombang di
bawah manset juga sama meningkatnya, dan suara jantung melalui stetoskop cenderung
mengeras. Ketika tekanan dalam manset turun di bawah tekanan minimal gelombang
nadi, arteri tetap terbuka terus menerus dan suara yang dipancarkan menjadi teredam
karena darah terus mengalir dan derajat percepatan darah oleh gelombang pulsa tibatiba dikurangi. Pada masih rendah manset tekanan, suara hilang sama sekali sebagai
aliran laminar dan aliran darah menjadi normal kembali . Adapun bunyi yang didengar
saat auskultasi pemeriksaan tekanan darah disebut dengan bunyi korotkoff, yakni bunyi
yang ditimbulkan karena turbulensi aliran darah yang ditimbulkan karena oklusi parsial
dari arteri brachialis.
Dari hasil pengukuran tekanan darah dan denyut nadi saat praktikum didapat
hasil sebagai berikut:
1. Muhammad efendi yang berjenis kelamin laki- laki serta usia 21 tahun, dari
hasil pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter digital didapat
hasil, sebelum berlari denyut nadinya 70/menit dan tekanan darahnya 92/58
mmHg. Setelah berlari denyut nadinya menjadi 79/menit dan tekanan
darahnya menjadi 135/121 mmHg.
2. Hany F.R yang berjenis kelamin perempuan serta usia 21 tahun, dari hasil
pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter clock didapat hasil,
sebelum berlari denyut nadinya 63 /menit dan tekanan darahnya 120/80
Dari data diatas diketahui denyut nadi dan tekanan darah setiap orang berbeda.
Hal itu disebabkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi dan tekanan
darah. Faktor faktor tersebut adalah:
a. Pengaruh perubahan posisi tubuh
Seperti halnya benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu,
aliran darah pun akan semakin cepat mengalir bila posisi seseorang
sedang berdiri, artinya tekanan darah tidak hanya berhubungan dengan
aliran dan resistansi, tapi juga gravitasi. Berbeda jika posisi seseorang
sedang berbaring, dimana gravitasi dapat diabaikan. Pada orang yang
berdiri, terjadi perbedaan tekanan kardiovaskular antara jantung dengan
bagian tubuh yang tidak selevel dengan jantung. Pada gambar B, semua
tekanan intravaskular di kaki meningkat sekitar 90 mmH (arteri dan
vena). Hal ini karena gravitasi itu memberikan efek yang sama terhadap
tekanan arteri dan vena pada satu level.
b. Pengaruh olahraga
Olahraga
mempengaruhi
fisik
sistem
merupakan
faktor
kardiovaskuler.
penting
Perubahan
yang
dapat
tersebut
juga
dipengaruhi tipe olahraga fisik (apakah dominan olahraga dinamikritmik-isotonik atau statik-isometrik), intensitas dan durasi olahraga,
umur individu, dan tingkat kebugaran individu. Keadaan sistem
kardiovaskular yang berubahan yang terjadi pada remaja normal yang
tidak terlatih dalam merespon olahraga dinamik seperti berlari dapat
dilihat pada gambar 3. Perhatikan bahwa denyut jantung dan curah
jantung sangat meningkat selama olahraga dan tekanan arteri rata-rata
serta tekanan darah juga meningkat secara signifikan. Perubahan ini
memperlihatkan kebutuhan metabolik otot rangka dengan meningkatkan
aliran darah ke otot rangka.Sebagai tambahan, otot yang berkontraksi
dapat mengkompresi pembuluh darah jika kontraksinya melebihi 10%
tegangan maksimum. Jika tegangan lebih dari 70%, maka aliran darah
akan terhenti sama sekali.Namun diantara kontraksi, aliran darah akan
sangat meningkat sehingga aliran darah per satuan waktu di suatu otot
yang berkontraksi secara ritmik meningkat hingga 30 kali lipat.3
c. Pengaruh Umur
Variabel usia juga mempengaruhi sistem kardiovaskular. Neonatus
normal memiliki denyut jantung istirahat (resting heart rate) yang tinggi
(rata- rata 140/menit) dan tekanan darah arteri yang rendah (rata- rata
60/35 mmHg). Perubahan yang cepat terjadi hingga tahun pertama, yaitu
denyut
jantung
120/menit
dan
tekanan
darah
arteri
100/65
menginduksi
vasodilator
lebih
tinggi.
Perbedaan
ini
dimana
diafragma
berkontraksi
dan
rongga
dada
Sesuai
hukum
Starling,
keadaan
ini
juga
meningkatkan stroke volume dan cardiac output di jantung kiri. Hal ini
akan meningkatkan tekanan darah arteri dan merangsang baroreseptor
arterial. Proses inspirasi yang mengurangi tekanan intratoraks juga
merangsang baroreseptor di pembuluh darah dan dinding jantung.
Rangsangan
yang
mengaktivasimedullary
diterima
oleh
cardiovascular
kedua
reseptor
centers untuk
akan
menurunkan
organ yang aktif. Peningkatan curah jantung ini dilakukan dengan meningkatkan isi
sekuncup dan denyut jantung10. Disaat melakukan latihan fisik maka otot jantung
akan mengkonsumsi O2 yang ditentukan oleh faktor tekanan dalam jantung selama
kontraksi sistole. Ketika tekanan meningkat maka konsumsi O2 ikut naik pula.
Konsumsi O2 oleh otot jantung ini dapat dihitung dengan mengalikan denyut nadi
dan tekanan darah sistolik.
Pemeriksaan tekanan darah dan palpasi banyak dilakukan ditangan kiri karena
tangan kiri jarang di gunakan untuk aktivitas berat. Selain itu jantung juga berada di
rongga kiri tubuh, sehingga suara akan lebih mudah terdengar. Selain itu pada tangan
kiri jarang terdengar suara bising yang mengganggu pengukuran.
VII.
PENUTUP
VII.1
Kesimpulan
Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan cara auskultasi yaitu
mendengarkan suara yang di produksi oleh tubuh melalui stetoskop dan
tensimeter, semetara pengukuran denyut nadi dilakukan dengan cara
palpasi
DAFTAR PUSTAKA
Ganong,W.F.2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC
Jati, B.M.E., Kusminarto, SU Bambang A., Irawan, B. 2013. Sistem Monitor Tekanan
Darah Arteri Pada Lengan Dengan Metode Nmr (Dalam Bentuk Model). Jurnal
Fisika Indonesia. Vol. 17(51):2-4
Pearce, Evelin C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Prameswari, T.S., Khairun Nisa. 2013. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik
Setelah Gilir Jaga Malam Pada Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Di RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jurnal Medical. Vol. 2 (4): 1-8
Sandi, Nengah I. 2013. Hubungan Antara Tinggi Badan, Berat Badan, Indeks Massa
Tubuh, Dan Umur Terhadap Frekuensi Denyut Nadi Istirahat Siswa Smkn-5
Denpasar. Jurnal Olahraga dan Kebugaran. Vol.1 (1):38-44
OLEH :
NAMA
: ADHA QIFTIYATUL M
NIM
: 120210103020
KELAS
:A
KELOMPOK
:1