Kulit adalah organ tubuh yang terletak yang paling luar yang mempunyai fungsi
sangat penting yaitu menutupi dan melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan serta
merupakan pembungkus tubuh yang sangat elastis. Pada kondisi kulit tertentu,
pelembaban diperlukan oleh kulit untuk mempertahankan struktur dan fungsinya.
Pengaruh berbagai faktor baik dari luar maupun dalam tubuh, misalnya: udara kering,
terik sinar matahari, bertambahnya usia, ras, serta penyakit kulit dapat menyebabkan
kulit menjadi lebih kering akibat kehilangan air oleh penguapan yanag tidak kita
rasakan.1
Secara alamiah kulit telah berusaha untuk melindungi diri dari kemungkinan ini
yaitu dengan adanya tabir lemak di atas kulit yang didapat dari kelenjar lemak dan
sedikit kelenjar keringat dari kulit serta adanya lapisan kulit luar yang berfungsi
sebagai sawar kulit. Namun dalam kondisi tertentu, faktor perlindungan alamiah
tersebut tidak mencukupi
lebih lembut dan lebih liat dengan meningkatkan jumlah hidrasi. Dasar
pelembaban kulit yang didapat adalah efek emolien, yaitu mencegah kekeringan dan
kerusakan kulit akibat sinar matahari atau penuaan kulit, sekaligus membuat kulit
terlihat bersinar. Bentuk sediaan kosmetika pelembab biasanya emulsi minyak dalam
air (M/A) namun dapat pula berbentuk emulsi air dalam minyak (A/M). Krim siang
berbentuk emulsi minyak dalam air yang lebih encer sehingga terasa lebih dingin dan
tidak lengket, berisi minyak mineral, propilen glikol dalam air.1,3
0
BAB II
PEMBAHASAN
terjadi
kehilangan
air
transepidermal
(transepidermal
2.
3.
Komposisi lapisan hidrolipid terdiri atas air, ion, asam amino, urea,
squalen, trigliserida, kolesterol bebas dan esternya, asam lemak dan lemak
lilin. Lapisan hidrolipid berasal dari sebum dan sekresi keringat. 4
Spiet dan Pasher (1956) menemukan bahwa SC terdiri dari 58%
keratin, 30% NMF dan 11% lipid. NMF terdiri dari asam amino bebas, asam
urokanant, asam pirilidon karbosiklat, urea, elektrolit, garam dan fraksi gula
yang indeterminant. Komposisi semen interseluler terdiri atas sfingolipid
49%, asam lemak 26% (asam linoleat) dan kolesterol 20% .4
B. Patofisiologi Kulit Kering
Pada
secara difusi
dari dermis
menuju ke epidermis melalui dua cara yaitu melalui stratum corneum (sc)
dan ruang interseluler. Oleh sebab itu normal air akan keluar dari tubuh
melalui epidermis, keadaan tersebut dikenal dengan istilah transepidermal
water loss ( TEWL ). Normal TEWL berkisar 0.1 0.4 mg/cm2 per jam.
Proses difusi pasif terjadi karena terdapatnya perbedaan kandungan air dari
stratum basalis ( 60 70%) , stratum granulosum ( 40 -60%) dan stratum
corneum kurang dari 15% sehingga air mengalir dari stratum basalis ke
stratum corneum. Dengan demikian maka SC merupakan barier hidrasi
yang sangat penting dalam memepertahankan kelembaban kulit. Pada kulit
yang sakit seperti pada psoriasis dan eczemal (terdapat kelainan epidermis ),
barier kulit melemah sehingga kec TEWL meningkat 10 kali lebih besar dari
normal. Di lain pihak SC terdiri dari sel- sel tak berintimyang banyak
mengandung protein ( profilaggrin, filaggrin dan garnul keratohyalin) dan
ruang interseluler yang banyak mengandung lipid dan membran SC
( ceramide, FFA dan cholesterol ) dan bahan pelembab alami ( natural
moistuerizing factor = NMF ) yang mempunyai kemampuan mengikat air
sangat kuat. Di samping itu enzym enzyme yang ada di ruang interseluler
juga dapat menyebabkan perubahan komposisi lipid interseluler sehingga
dapat mempengaruhi TEWL.5
definisi.
Istilah
pelembab
menggambarkan
terjadinya
2.
F. Efek Samping
Efek samping dari penggunaan pelembab yang paling sering terjadi
adalah
iritasi
subjektif
umum.
Selain
itu
pelembab
dapat
juga
Almay
Allercreme
Aveeno
Aqua Perawatan
Avon
Bonne Bell
Candermyl cream
Clarion ultra murni
Clean and Clear
Dove
Nivea
Elizabeth Arden
Johnson krim baby oil
Moisturel
Noxzema medis kulit
Noxzema kulit lotion
Nutraderm
Minyak Olay
Vaselin Intensive Care
1. Dermatitis atopik
Selama periode remisi, penggunaan teratur terapi topikal
dasar yang terdiri dari pelembab bebas obat, air-dalam-minyak
telah terbukti menurunkan kekambuh dan tingkat keparahan.
Efikasi dan tolerabilitas pelembab yang mengandung urea pada
subyek dengan dermatitis atopik dievaluasi menggunakan
pelembab baru, urea 5% atau lotion urea yang tersedia secara
komersial 10% dua kali sehari selama 42 hari, Kedua lotion urea
memperbaiki dermatitis atopik dan ditoleransi dengan baik.
2. Eksim ringan sampai moderat
Satu studi mengevaluasi efek dari kedua vesikular emulsi
pembersih yang mengandung ceramide multilamellar cair dan
krim pelembab ditambah krim fluosinonida 0,05% dibandingkan
dengan pembersih bar ditambah krim fluosinonida 0,05% untuk
eksim ringan sampai sedang. Penambahan emulsi vesikular
multilamellar ceramide yang mengandung cairan pembersih dan
krim pelembab untuk hasil ini ditingkatkan oleh high-potensi
kortikosteroid dibandingkan dengan penggunaan pembersih bar
dan tinggi-potensi kortikosteroid dalam mengurangi durasi
penyakit, waktu untuk pembersihan penyakit, dan gejala.3
3. dermatitis kontak Iritan Primer
Dermatitis kontak iritan pada tangan sebagai akibat dari
mencuci tangan berulang-ulang merupakan komplikasi potensial.
Aplikasi
secara
teratur
pelembab
ke
kulit
yang
sehat
5. Ichthyosis
Pengobatan dengan AHA dan / atau lotion 12% laktat
vulgaris meningkat secara signifikan, pipih, linked, Netherton,
dan bentuk EHK dari ichthyosis. Ini modalitas terapi baru
memperluas ruang lingkup dan luasnya kondisi ichthyotic yang
sekarang dapat diobati dengan sukses.3
6. Rosacea
Rosacea, yang sering kali berisi kekeringan kulit wajah
dan meningkatkan sensitivitas, dapat mengambil manfaat dari
penggunaan pelembab sebagai pengobatan adjuvant. Sebuah
studi observasional terkontrol acak, menemukan pelembab yang
mengandung niacinamide wajah memberikan manfaat klinis
untuk subyek dengan rosacea.3
7. Fotoproteksi
Perlindungan spektrum luas dalam pelembab atau harianproduk perawatan dapat mencegah efek kumulatif sub-erythemal
dari UVR dari paparan sinar matahari langsung.3
BAB III
KESIMPULAN
Pelembab adalah suatu agen yang dirancang untuk membuat stratum corneum
menjadi lebih lembut dan lebih liat dengan meningkatkan jumlah hidrasi. Pelembab
menghidrasi kulit dengan mengurangi transepideral water loss (TEWL) dan menarik
air untuk menghidrasi ke stratum korneum dan epidermis. Zat yang mengurangi TEWL
adalah zat oklusif berminyak, seperti petrolatum, parafin, minyak mineral,
dimethicone, cyclo-methicone, dll. Bahan yang menarik air ke kulit dikenal sebagai
humektan dan termasuk gliserin, sorbitol, propilen glikol, hyaluronic acid, sodium
PCA, protein,dll. Pelembab paling manjur mengandung bahan oklusif dan humektan.
Pelembab sebagai sering digunakan sebagai terapi/terapi adjuvant pada
beberapa penyaklit seperti; dermatitis atopik, Eksim ringan sampai moderat, dermatitis
kontak Iritan Primer, Psorias, Ichthyosis, Rosacea, Fotoproteksi. Namun terkadang
pelembab memberikan efek samping yang tidak menyenangkan pada beberapa orang.
Efek samping dari penggunaan pelembab yang paling sering terjadi adalah
iritasi subjektif umum. seperti kulit terbakar, nyeri/iritasi, dan gatal-gatal. Terkadang
dapat juga mengakibatkan dermatitis. Hal ini disebabkan adanya reaksi tubuh yang
berlebihan pada zat kandungan dalam pelembab, namun setiap individu berbeda-beda
reaksi /efek samping dari pelembab.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Wasitaatmadja, S.M. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas
Indonesia Press. Hal.61
2. Draelos , Zoe Diana, MD. An evaluation of prescription device moisturizers.
Journal of Cosmetic Dermatology 2009. 40-43
3. Schawartz Robert A, MD; Chief Editor: Dirk M Elston, MD et al. 2012.
Moisturizers. Available from http://emedicine.medscape.com/article/1067211overview (Accessed on 15 September, 2012)
4. Purwandhani E, Effendi EHF. Pelembab & emolien untuk kelainan kulit pada
bayi dan anak dalam MDVI vol 27 no 4 September 2000 : 20s 26s
5. Van Scott E.J, Dieullangard . Xerosis ( dry skin, xeroderma ) in: practical
11