Definisi
Ikterus (jaundice) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah, sehingga kulit
dan atau sklera bayi (neonatus) tampak kekuningan. Ikterus neonatorum adalah keadaan
klini pada bayi yangdi tandai oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi
bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih. Ikterus secara klinis akan mulai tampak pada bayi
baru lahir bila kadar bilirubin darah 5-7 mg/dL. Ikterus fisiologis umumnya terjadi pada bayi
baru lahir, kadar bilirubin tak terkonjugasi pada minggu pertama >2 mg/dL.
Transfusi tukar adalah prosedur medis dimana darah pasien diambil melalui kateter dan
diganti dengan plasma atau darah secara transfusi intravena(2). Transfusi tukar biasanya
dilakukan hanya untuk bayi dengan kadar bilirubin indirek yang tinggi dan berisiko
kernikterus (3). Kernikterus adalah perubahan neuropatologi yang ditandai oleh deposisi
pigmen bilirubin pada beberapa daerah di otak terutama di ganglia basalis, pons dan
serebelum(IDAI&WHO). Hiperbilirubinemia adalah terjadinya peningkatan kadar plasma
bilirubin 2 standar deviasi atau lebih dari kadar yang diharapkan berdasarkan umur bayi atau
lebih dari persentil 90.(IDAI)
Ikterus Fisiologis dan Ikterus Patologis
Pada bayi cukup bulan yang mendapat susu formula, kadar bilirubin akan mencapai
puncaknya sekitar 6-8 mg/dL pada hari ke-3 kehidupan dan akan menurun cepat selama 2-3
hari di ikuti dengan penurunan yang lambat sebesar 1mg/dL selama 1-2 minggu. Pada bayi
cukup bulan yang mendapat ASI kadar bilirubin puncak akan mencapai kadar lebih tinggi
sebesar 7- 14mg/dL dan penurunan akan terjadi lebih lambat sekitar 2-4 minggu atau sampai
6 minggu. Pada bayi kurang bulan dengan susu formula, akan mengalami peningkatan
dengan puncak yang lebih tinggi dan lebih lama begitu juga penurunannya jika tidak
diberikan fototerapi pencegahan. Peningkatan 10-12 mg/dL masih kisaran fisiologis, bahkan
hingga 15 mg/dL tanpa disertai kelainan metabolisme bilirubin.
Ikterus patologis tidak mudah dibedakan dari ikterus fisiologis. Beberapa keadaan
dibawah ini yang merupakan petunjuk untuk tindak lanjut :
1. Ikterus terjadi sebelum umur 24 jam.
2. Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan fototerapi
3. Peningkatan kadar bilirubin total serum > 0,5 mg/dL/jam
4. Adanya tanda-tanda penyakit yang mendasari pada setiap bayi (muntah, letargis,
malas minum ASI, penurunan berat badan yang cepat, apnea, takipnea atau suhu yang
tidak stabil.
5. Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah 14 hari pada bayi
kurang bulan.
Patofisiologi Pembentukan Bilirubinemia
Bilirubin adalah pigmen kristal berwarna jingga ikterus yang merupakan bentuk akhir
dari pemecahan katabolisme heme melalui proses oksidasi-reduksi. Langkah oksidasi yang
pertama adalah biliverdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan enzim heme oksigenase
(enzim yang sebagian besar terdapat dalam sel hati dan organ lain). Selain itu terjadi proses
terbentuknya besi yang digunakan kembali untuk pembentukan hemoglobin dan karbon
monoksida (CO) yang di ekskresikan ke dalam paru. Biliverdin direduksi menjadi bilirubin
oleh enzim biliverdin reduktase. Melalui reaksi bilirubinn reduktase, biliverdin (larut dalam
air) diubah menjadi bilirubin. Bilirubin bersifat lipofilik dan terikat dengan hidrogen serta
pada pH normal bersifat tidak larut. 1 gram hemoglobin akan menghasilkan 34mg bilirubin
dan sisanya (25%) disebut early labelled bilirubin yang berasal dari pelepasan hemoglobin
karena eritropoesis yang tidak efektif di dalam sumsum tulang, jaringan yang mengandung
protein heme (mioglobin, sitokrom, katalase, peroksidase) dan heme bebas.
Bayi baru lahir akan memproduksi bilirubin 8-10 mg/kgBB/hari, sedangkan orang
dewasa sekitar 3-4mg/kgBB/hari. Peningkatan produksi bilirubin pada bayi baru lahir
disebabkan masa hidup eritrosit bayi lebih pendek (70-90 hari) dibandingkan dengan orang
dewasa (120 hari), peningkatan degradasi heme, turn over sitokrom yang meningkat dan juga
reabsorbsi bilirubin dari usus yang meningkat (sirkulasi entero hepatik).
Pembentukan bilirubin yang terjadi di sistem retikuloendotelial, selanjutnya
dilepaskan ke sirkulasi yang akan berikatan dengan albumin. Bayi baru lahir mempunyai
kapasitas ikatan plasma yang rendah terhadap bilirubin karena konsentrasi albumin yang
rendah dan kapasitas ikatan molar yang kurang. Bilrubin yang terikat pada albumin serum ini
merupakan zat non polar dan tidak larut dalam air dan kemudian akan di transpotasi ke sel
hepar. Bilirubin yang terikat dengan albumin tidak dapat memasuki susunan saraf pusat dan
bersifat non toksik.
Dasar
Peningkatan produksi bilirubin
Penyebab
Inkompatibilitas darah fetomaternal (Rh,
ABO)
Peningkatan penghancuran Hb
stenosis intestinal
Perubahan clearance bilirubin hati
Imaturitas
Diphosphoglucoronyl transferase
(kemampuan konjugasi)
hiperbilirubinemia direk)
Diagnosis
Tampilan ikterus dapat ditentukan dengan memeriksa bayi dalam ruangan dengan
pencahayaan yang baik, dan menekan kulit dengan tekanan ringan untuk melihat warna kulit
dan jaringan subkutan. Ikterus pada kulit bayi tidak diperhatikan pada kadar bilirubin <
4mg/dL