DI PUSKESMAS
(Khususnya Pelayanan Ibu Hamil)
Oleh :
1. M. Rizkha Ridhani, S.Ked
(07.70.0116)
(07.70.0248)
(08.70.0097)
(08.70.0110)
(08.70.0234)
(08.70.0247)
Pembimbing :
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya
makalah yang berjudul MUTU PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI
PUSKESMAS (Khususnya Pelayanan Ibu Hamil) ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini penulis buat sebagai karya tulis yang
merupakan salah satu tugas di dalam Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya. Selain itu, sekaligus sebagai wacana serta tinjauan pustaka untuk
menambah wawasan bagi para pembaca sekalian untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan primer, khususnya pelayanan ibu hamil.
Penulis juga menyampaikan banyak terima kasih kepada Sugiharto, dr.,
M. Kes (MARS) selaku pembimbing yang telah memberikan banyak masukan
dan petunjuk guna terwujudnya penulisan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu, penulis menerima dengan rendah hati segala
bentuk
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB II. ANALISIS KASUS
1.1 ANALISIS SECARA EPIDEMIOLOGI
1.2 KAUSA DAN ALTERNATIF KAUSA
1.3 ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
BAB III. RENCANA PROGRAM
BAB IV. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
SKENARIO
Sukmawan
menggunakan
diagram
tulang
ikan
(fishbone)
untuk
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.1. Trend kematian Ibu, beberapa Negara ASEAN (Sumber: Unicef)
Dari data diatas dapat dilihat bahwa salah satu penyebab meningkatnya
Angka Kematian Ibu (AKI) di Papua Barat adalah karena kunjungan pemeriksaan
ibu hamil yang rendah. Capaian pada Millenium Development Goals (MDGs)
yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (KH)
dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 KH pada tahun 2015,
perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras karena kondisi saat ini,
AKI 307 per 100.000 KH dan AKB 34 per 1.000 KH.
Dalam rangka percepatan penurunan AKI guna mencapai target MDGs
tahun 2015, Direktorat Bina Kesehatan Ibu telah merumuskan skenario percepatan
penurunan AKI sebagai berikut:
Target MDGs 5 akan tercapai apabila 50% kematian ibu per provinsi dapat
dicegah/dikurangi.
Identitas/biodata
2.
Riwayat kehamilan
3.
Riwayat kebidanan
4.
Riwayat kesehatan
5.
Pemeriksaan kehamilan
6.
Pelayanan kesehatan
7.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
deteksi
dini
kehamilan
berisiko,
yang
kemudian
Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya
dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu
Pemeriksaan pertama kali yang ideal yaitu sedini mungkin ketika haid
b.
c.
d.
e.
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu rendahnya motivasi dari petugas
kesehatan. Adapun teori motivasi dikemukakan oleh Abraham Maslow dan
Herzberg.
a.
Kebutuhan Fisiologis
Gaji yang diterima oleh pegawai kemungkinan tidak
sebanding dengan biaya hidup yang harus dikeluarkan di daerah
Papua Barat. Hal ini mengakibatkan kebutuhan fisiologis seperti
makan, minum, menjaga kesehatan, tempat tinggal tidak dapat
terpenuhi.
b.
dan
keindahan;
kebutuhan
aktualisasi
diri:
adalah peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih memerlukan keahlian dan
peluang untuk mengembangkan kemampuan.
Ada 3 hal penting berdasarkan penelitian Herzberg yang harus
diperhatikan dalam motivasi bawahan yaitu:
a. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang mendatang
yang meliputi perasaan untuk berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan
dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas
semuanya itu.
b. Hal-hal yang mengecewakan pekerja adalah terutama faktor yang bersifat
mudah saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat,
sebutan jabatan, hak, gaji, dan lain- lain.
c. Karyawan kecewa, jika peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan
menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan.
Herzberg menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya
dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan keperluan, yaitu :
a. Maintenance Factors
Adalah faktor faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan
hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman. Keperluan
kesehatan ini merupakan keperluan yang berlangsung terusmenerus,
karena keperluan ini akan kembali pada titik asal setelah dipenuhi.
b. Motivation Factors
Faktor motivator yang menyangkut keperluan psikologis seseorang
yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan.Faktor motivasi ini
berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan
langsung dengan pekerjaan.
1.3 TUJUAN
a. Mampu menjelaskan dan mengidentifikasi penyebab rendahnya motivasi
kerja staf Puskesmas
b. Mampu membuat program kerja dalam upaya meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan ibu (K4)
c. Mampu menjelaskan mutu pelayanan kesehatan ibu sesuai dengan
program yang dibuat.
BAB II
ANALISIS KASUS
Gambar 2.2. Rekapitulasi SDM Kesehatan per Kabupaten Provinsi Papua Barat (sumber:
bpsdmk.depkes.go.id)
jam kerja ada sebagian petugas yang tidak berada diruangan kerjanya khususnya
perawat.
Lingkun
gan
Keamanan
yang kurang
kondusif
Ketidakharmonisan
di tempat kerja
Kurangnya
apresiasi
dari atasan
Duku
n
Gaji
Kurangnya
motivasi
staf
puskesmas
Manajemen
puskesmas yang
kurang baik
Transportasi
kurang
SaranaPrasaran
a
Sistem perekrutan
yang tidak profesional
Metode
meningkatkan
kualitas
pelayanan
staf
Puskesmas,
menyebabkan
peralatan
dan
obat-obatan
kurang
BAB III
RENCANA PROGRAM
A. Rencana Program
1. Sumber Daya Manusia
a. Menambah jumlah tenaga kerja kesehatan melalui sistem
kerja staf Puskesmas kontrak perekrutan CPNS yang sesuai
dengan keahliannya.
b. Mengadakan secara rutin dan berkesinambungan kegiatan
pelatihan seminar dan lokakarya untuk meningkatkan
kemampuan
SDM
serta
motivasi
dalam
memberikan
pelayanan kesehatan
c. Memberikan gaji yang sesuai dengan beban kerja dan jam
kerja serta pembayaran gaji yang tepat waktu.
d. Memberikan reward/penghargaan kepada petugas yang
berprestasi dan menjadikan contoh untuk petugas lainnya.
e. Melakukan pendekatan kepada seluruh petugas puskesmas
dan memberikan edukasi bagaimana cara memperlakukan
pasien dengan baik.
2. Lingkungan
a. Mengadakan rekreasi, gotong royong, halal bihalal, kegiatan
keagamaan yang rutin dengan staf Puskesmas agar tercipta
suasana kerja yang menyenangkan dan harmonis dalam
lingkungan kerja.
b. Bekerja sama dengan pihak kepolisian serta adanya jaminan
keselamatan bagi petugas kesehatan.
c. Mengadakan kerjasama antara dukun beranak dengan petugas
kesehatan. Seperti membagi hasil dari pertolongan persalinan.
Selain itu dapat dilakukan penyuluhan mengenai faktor resiko
dari ibu hamil agar segera dirujuk ke puskesmas terdekat.
3. Sarana-Prasarana
alat
kesehatan
yang
lengkap,
mengadakan
mudah
untuk
mengakses
tempat
pelayanan
kesehatan.
4. Metode
a. Mengadakan kerjasama dengan lembaga kesehatan yang
kompeten dibidang masing masing staf Puskesmas dalam
merekrut staf Puskesmas yang profesional.
b. Membuat suatu standar operasional pelayanan yang sesuai
dengan beban kerja dan jam kerja.
c. Memperbaiki sistem administrasi yang ada sehingga proses
administrasi dapat lebih cepat.
d. Bekerja sama dengan kepala desa dan dinas kesehatan untuk
mempermudah dalam pemberian jaminan kepada masyarakat
yang benar-benar membutuhkan.
5. Rencana Program Untuk Meningkatkan Cakupan Pelayanan
Kesehatan Ibu (K4)
a. Penyuluhan kepada Ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan
kehamilan
b. Lebih menggalakkan program Puskesmas Keliling (pusling)
c. Menambah kader-kader kesehatan di tiap desa, dan
memberikan penyuluhan berkala.
d. Menggalakkan program desa siaga.
e. Memberi reward kepada ibu hamil jika ibu memeriksakan
kandungannya sampai K4.
f. Memberikan kemudahan
untuk
mendapatkan
jaminan
kesehatan.
g. Mengadakan kerjasama antara dukun beranak dengan petugas
kesehatan.
BAB IV
REKOMENDASI/SARAN
Dengan pemecahan masalah yang tepat maka motivasi staf Puskesmas dapat
ditingkatkan dan Angka Kematian Ibu dapat diturunkan.
Adapun penyebab rendahnya motivasi staf Puskesmas diantaranya faktor
tenaga kerja, lingkungan, metode puskesmas, dan sarana prasarana puskesmas.
Dari program-program yang telah direncanakan untuk meningkatkan
motivasi staf Puskesmas, dapat dijalankan, diawasi, dan dievaluasi secara berkala
tingkat keberhasilannya, agar mutu pelayanan kesehatan ibu semakin baik,
sehingga angka kematian ibu berkurang.
DAFTAR PUSTAKA