Kriteria Perencanaan
Perencanaan jalan raya harus memperhitungkan karakteristik
komponen-komponen yang ada dalam sistem jalan.
Kendaraan Rencana
Kendaraan rencana adalah kendaraan yang mewakili satu kelompok
jenis kendaraan, digunakan untuk perencanaan jalan.
Jenis
kendaraan
Panjang
Total
(m)
Lebar
Total
(m)
Tinggi
Depan
Tergantung
(m)
(m)
Jarak
Gandar
(m)
Belakang
Tergantung
(m)
Radius
Putaran
Min.
(m)
Kendaraan
Penumpang
4,7
1,7
2,0
0,8
1,2
2,7
Truk/bus
Tanpa
Gandengan
12
2,5
4,5
1,5
6,5
4.0
12
Kombinasi
16,5
2,5
4,0
1,3
4,0 (depan)
2.2
12
9,0
(belakang)
Kecepatan
Kecepatan adalah besaran yang menunjukkan jarak yang ditempuh
dibagi waktu.
Kecepatan rencana adalah kecepatan yang dipilih untuk keperluan setiap
bagian jalan raya seperti tikungan, kemiringan jalan, jarak pandang, dll.
Kemiringan melintang
CL
Jenis medan
Datar
Perbukitan
Pegunungan
0 9,9 %
10 24,9 %
> 25 %
LHRT adalah jumlah lalu lintas kendaraan rata-rata yang melewati satu
jalur jalan selama 24 jam dan diperoleh dari data selama 1 tahun penuh.
jumlah lalu lintas dalam 1 tahun
LHRT =
365
Kapasitas
Kapasitas adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat
melewati suatu penampang jalan pada jalur jalan selama 1 jam
dengan kondisi serta arus lalu lintas tertentu.
VJP menunjukkan jumlah arus lalu lintas yang direncanakan akan
melintasi suatu penampang jalan selama 1 jam.
Kapasitas menunjukkan jumlah arus lalu lintas yang maksimum
dapat melewati penampang tersebut dalam waktu 1 jam sesuai
dengan kondisi jalan (sesuai dengan lebar lajur, kebebasan samping,
kelandaian, dll)
. V/C 0,3
Tingkat Pelayanan B
. Arus lalu lintas stabil
. Kecepatan mulai dipengaruhi oleh keadaan lalu lintas, tetapi
tetap dapat dipilih sesuai dengan kemauan pengemudi.
. Kecepatan kendaraan 90 95 km/jam
. V/C 0,5
Tingkat Pelayanan C
. Arus lalu lintas masih stabil
. Kecepatan perjalanan dan kebebasan bergerak sudah
dipengaruhi oleh besarnya volume lalu lintas, pengemudi
tidak dapat lagi memilih kecepatan yang diinginkannya.
. Kecepatan kendaraan 70 - 90 km/jam
. V/C 0,75
Tingkat Pelayanan D
. Arus lalu lintas sudah mulai tidak stabil
. Perubahan volume lalu lintas sangat mempengaruhi
besarnya kecepatan perjalanan.
. Kecepatan kendaraan 60 - 70 km/jam
. V/C 0,9
Tingkat Pelayanan E
. Arus lalu lintas sudah tidak stabil
. Volume kira-kira sama dengan kapasitas
. Sering terjadi kemacetan
. Kecepatan kendaraan 50 - 60 km/jam
Tingkat Pelayanan F
. Arus lalu lintas tertahan pada kecepatan rendah
. Sering terjadi kemacetan, arus lalu lintas rendah
. Kecepatan kendaraan 50 km/jam
. V/C 1,0
Jarak Pandangan
Jarak pandangan :
panjang jalan di depan kendaraan yang masih dapat dilihat dengan
jelas dari tempat duduk pengemudi.
Jarak pandangan berguna untuk :
1. Menghindari tabrakan yang dapat membahayakan.
2. Memberi kemungkinan untuk mendahului kendaraan lain.
3. Menambah efisiensi jalan tersebut, sehingga volume
pelayanan dapat dicapai semaksimal mungkin.
4. Sebagai pedoman bagi pengatur lalu lintas dalam
menempatkan rambu-rambu lalu lintas.
2g
v2
d2 =
2g . fm
Jarak mengerem
V2
d2 =
254 fm
Rumusumum jarakpandangan henti :
V2
d = 0,278 V.t +
254 fm
V = kecepatan kendaraan (km/jam)
Nilai fm dipengaruhi oleh tekanan ban, bentuk ban, bunga ban, permukaan
dan kondisi jalan dan kecepatan kendaraan.
27
36
45
54
63
72
90
108
fm
0,400
0,375
0,350
0,330
0,313
0,300
0,285
0,280
d
d
d desain
perhitung perhitung (m)
an untuk an untuk
Vr (m)
Vj (m)
29,71
44,60
62,87
84,65
110,28
139,59
207,64
285,87
25,94
38,63
54,05
72,32
93,71
118,07
174,44
239,06
25 30
40 45
55 65
75 85
95 110
120 140
175 210
240 - 285
Standar
Tinggi rintangan h1
(cm)
Tinggi mata h2
(cm)
15
10
10
106
120
100
AASHTO 90
Bina Marga (luar kota)
Bina Marga (urban)
Vr
(km/jam)
120
100
80
60
50
40
30
20
Jh min (m)
250
175
120
75
55
40
27
16
Jd min (m)
800
670
550
350
250
200
150
100