21040113130114
Dampak
Oleh Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) dan Kesatuan Nelayan
Tradisional Indonesia (KNTI), disebutkan bahwa dalam pelaksanaan proyek reklamasi
pantai Jakarta seluas 2500 ha sepanjang tahun 2000-2011, sedikitnya 3.579 Kepala
Keluarga nelayan tergusur. Dalam proyek Giant Sea Wall ini sedikitnya 16.855 nelayan akan
kembali lagi digusur dari ruang hidup dan ruang usahanya.
Proyek ini sangat merusak ekosistem pesisir Teluk Jakarta. Kerusakan hutan
mangrove dan terumbu karang akan menyebabkan bencana ekologis yang lebih besar,
antara lain hilangnya ikan di perairan utara Jakarta, mengurangi potensi pariwisata bahari
karena rusaknya laut, serta abrasi di pesisir teluk Banten maupun pantai utara Jawa karena
tambang pasir untuk pembuatan pulau buatan. Hilangnya ikan di perairan utara Jakarta jelas
akan mematikan sendi perekonomian warga nelayan. Jika nelayan dipindahkan ke rusun,
tentu tidak sinkron dengan budaya melaut para nelayan. Kemudian pembangunan GWS
juga belum memiliki kajian AMDAL dan studi komprehensif KLHS.
Di kawasan pengembangan tanggul ini, di atas pulau-pulau buatan itu, dikhawatirkan
pula akan adanya suatu wilayah otoritas bukan miliki Indonesia. Sementara lokasinya tepat
berdekatan dengan ibukota negara, yang kemudian dinilai dapat sangat mengganggu
privasi dan kestabilan negara. Dikhawatirkan suatu bentuk penjajahan akan timbul dari
proyek pembangunan GWS ini.
Solusi
Daripada
membangun
GWS
yang
memakan
biaya
sangat
banyak
dan
Daftar Pustaka
http://bisnis.liputan6.com/read/2115527/pemprov-dki-siapkan-dana-
http://news.liputan6.com/read/2116000/cegah-jakarta-tenggelam-ahok-
http://news.liputan6.com/read/2062163/perusahaan-tiongkok-tertarik-
2014.
proyek-giant-sea-wall-rugikan-warga-jakarta
dalam
LiputanIslam.
http://liputanislam.com/berita/proyek-giant-sea-wall-rugikan-warga-jakarta/.
Diunduh