Dasar Teori
Asam merupakan zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, misalnya memiliki rasa
asam, dapat merusak permukaan logam juga lantai marmer atau sering disebut dengan korosif.
Asam juga dapat bereaksi dengan logam dan menghasilkan gas hydrogen, sebagai indicator
sederhana terhadap senyawa asam, dapat dipergunakan kertas lakmus, dimana asam dapat
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.Secara kimia, kita dapat mendefinisikan asam
sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air)
dengan pH kurang dari 7. Senyawa asam banyak kita temukan dalam kehidupan sehari hari,
seperti pada makanan dan minuman. Selain itu, senyawa asam dapat pula kita temukan di dalam
lambung. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi membunuh kuman. Dalam
definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain
(yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam
bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam
adalahasam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai
atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam,
terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.
Menurut Brnsted-Lowry asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa
bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.Brnsted dan Lowry secara terpisah
mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada
definisi Arrhenius).
Menurut Arrhenius asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium
(H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante
Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
D. Hasil Pengamatan
No
Bahan / Zat
Lakmus Biru
Lakmus Merah
pH Meter
Keterangan
Asam Asetat
Merah
Merah
Asam
NaOH
Biru
Biru
14
Basa
Asam Benzoat
Merah
Merah
Asam
Phenol
Biru
Merah
Asam
Formaldehid
Merah
Merah
Asam
Etil Asetat
Biru
Biru
Asam
Aseton
Biru
Merah
Asam
Eter
Merah
Merah
Asam
Salisilat
Merah
Merah
Asam
10
Toluen
Merah
Merah
Asam
11
Piridin
Biru
Merah
Asam
12
Anilin
Biru
Biru
Basa
E. Pembahasan
Dari percobaan praktikum kali ini, didapat hasil senyawa asam dan basa. Penggunaan pH
meter adalah untuk mengukur ketelitian nilai pH terkecil. Sedangkan pH paper universal
penggunaannya hanya dengan menyamakan warna pada kertas lakmus merah dan biru dengan
warna pada pH paper universal sehingga diketahui pH bahan sesuai standar yang telah ada.
Masing-masing zat dimasukkan ke dalam plat tetes kemudian dari tiap lubang yang berisi
zat dimasukkan dua buah kertas lakmus (merah dan biru), setelah dicelupkan kedua lakmus
tersebut lalu diamati perubahan warna yang terjadi, cara ini untuk membedakan apakah zat itu
asam atau basa. Cara yang kedua dengan mencelupkan pH paper universal ke dalam masingmasing zat, dengan cara ini didapat berapa besarnya pH dari zat itu.
Nilai pH untuk larutan Asam Asetat, Asam Benzoat, Formaldehid, Etil Asetat, Aseton,
Eter, Salisilat, Toluen, dan piridin adalah kurang dari 7, berarti sifat larutan itu adalah asam. Dan
untuk NaOH dan anilin bersifat basa karena pH nya lebih dari 7 yaitu 14. Dan 8
F. kesimpulan
Dalam mengukur PH dapat menggunakan dua alat yaitu dengan PH universal dan PH
meter, untuk hasil pengukuran PH lebih teliti dari pada menggunakan PH meter universal.
Untuk hasil yang di peroleh adalah yang bersifat asam yaitu Asam Asetat, Asam Benzoat,
Formaldehid, Etil Asetat, Aseton, Eter, Salisilat, Toluen, Piridin sedangkan yang bersifat basa
adalah NaOH dan Anilin.