disebut waktu tinggal campuran di dalam tangki, yang besarnya ditentukan oleh laju alir
campuran yang lewat serta volume tangki di mana reaksi berlangsung.
Tangki tipe ini bisa terdiri dari satu tangki atau lebih. Biasanya tangkitangki ini
dipasang vertikal dengan pengadukan sempurna. Pengadukan pada masing-masing tangki
dilakukan secara kontinu sehingga diperoleh suatu keadaan di mana komposisi campuran di
dalam tangki benar-benar seragam. Tangki tangki ini biasanya digunakan untuk reaksi-reaksi
dalam fase cair, untuk reaksi heterogen cair padat atau reaksi homogen cair- cair dan
sebagainya.
Tiga buah tangki berpengaduk yang disusun secara seri mempunyi respon berbentuk
kurva eksponensial untuk tanki pertama : tempat terjadi perubahan input, dan kurva
sigmoidal (bentuk huruf S) untuk dua tangki berikutnya. Perbedaan bentuk kurva diakibatkan
oleh transfer lag; kelembapan akibat perpindahan, yang pada akhirnya akan mencapai
konstan pada titik yang sama.
A adalah konsentrasi dalam tangki pertama setelah terjadinya perubahan input
(konsentrasi) yang diukur menggunakan alat konduktometer, sedangkan E adalah konsentrasi
awal (konduktivitas awal) dan t adalah waktu konstan atau time constant, yang besarnya 2/3
dari total perubahan mencapai konstan (63,2%) .
A = E (1 -
A = 0,6321 E
Dikarenakan kelambatan ini, maka suatu perubahan terhadap input akan kembali
stabil setelah waktu konstan, dengan menghitung waktu konstan maka dapat diperkirakan
waktu yang dibutuhkan oleh suatu perubahan untuk mencapai stabil suatu keadaan konstan
atau stabil sehingga pengaturan dapat sebelum perubahan tersebut disarankan oleh suatu
proses atau system.
Teori Tambahan
Dinamika Reaktor Tangki
Reaktor adalah suatu alat tempat terjadinya suatu reaksi kimia untuk mengubah suatu
bahan menjadi bahan lain yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi. Continuous StirredTank Reactor (CSTR) merupakan suatu tangki reaktor yang digunakan untuk mencampur
dua atau lebih bahan kimia dalam bentuk cairan denganmenggunakan pengaduk (mixer).
Pada Continuous Stirred-Tank Reactor terdapat heater yang akan menghasilkan panasuntuk
mengatur temperatur cairan pada harga tertentu. Gambar fisik Continuous StirredTank Reactor dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Reaktor CSTR bekerja secara kontinyu, dengan laju massa umpan sama besar
denganlaju massa keluar dari tangki. Umpan dengan konsentrasi tetap mengalir secara
kontinyudapat dipandang sebagai umpan dengan pola step.
Mekanisme Kerja Reaktor Tangki Berpengaduk
Pada reaktor ini proses berlangsung secara kontinue. Terjadinya pengadukan
merupakan hal yang paling penting dalam reaktor ini, karena dengan pengadukan
menyebabkan reaksi menjadi homogen sehingga terdapat umpan masuk dan terbentuk
produk yang keluar selama proses berlangsung.
IV. Langkah Kerja
Kalibrasi Konduktometer
1. Memasang sek konduktivitas pada socket cond cell dengan socket berwarna
2.
3.
4.
hitam
Memasang resistance termometer pt-100 pada socket warna merah.
Menghidupkan alat konduktometer
Mengecek harga kanstanta cell npada elektroda immension cell, memasukan
5.
6.
7.
lain, dapat melihat pada tabel, jika tidak dalam tabel memasukan harga 2
Menggunakan frekuensi 2KHz (tombol tidak ditekan)
8.
9.
Mengisi gelas kimia 100 ml KCl 0,1 N dan memasukkan elektroda kedalamnya.
Mengatur temperature larutan KCl sesuai dengan tabel atau menekan tombol
temp
10. Memasukkan harga K pada suhu larutan untuk menghitung konstanta cell (K)
K = K pada tabel temp t/m pengukuran
11. Kalibrasi telah selesai dan mencetak harga konduktivitas larutan KCl 0,1N
5.
6.
7.
8.
3 tangki berpengaduk.
Setelah selesai, mengosongkan seluruh tangki penampung dan ke 3 tangki
berpengaduk. Mencuci bersih dengan air karena sisa air garam dapat membuat
korosi pada alat.
V. Data Pengamatan
Tabel 1. Konduktivitas Tangki Berpengaduk Seri
Waktu (menit)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Konduktivitas (S/cm)
Tangki 1
Tangki 2
Tangki 3
652
652
652
305
412
414
101,4
107,8
160,2
48,4
65,9
120,2
37
40,6
63,6
34,1
36,4
41,8
31,7
31,9
37,4
28,2
29,7
33,9
25,1
26
26,4
21,8
22,1
22,7
20
22
24
26
28
30
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
19,5
VI. Perhitungan
a. Pembuatan Larutan
M x V x BM
M xV x BM
0,7455 gr
b. Kalibrasi konduktometer
Dik
: KCl 0.1 M
Konduktivitas terukur: 26.28 mS.S-1
Dit
= 0.00735 S.cm-1
= 7.35 mS.cm-1
= 0.00763 S.cm-1
= 7.63 mS.cm-1
Sehingga,
L (KCl) = 7.35 mS.cm-1 + 7.63 mS.cm-1
= 14.98 mS.cm-1
o %Kesalahan
=
=
x 100 %
x 100 %
= 44.59 %
c. Laju aliran masuk
V = 100 ml
t = 15,55 s
Q = 100 ml / 15,55 s
= 6,43 ml/s
d. Volume tangki 1 :
Diameter = 9,5 cm, Jari-jari = 4,75 cm
Tinggi tabung = 11 cm
V
= x r2 x t
= 3,14 x (4,75 cm)2 x 11 cm
= 779,30875 cm3
= 779,30875 ml
e. Time Constant
secara teori (Kt)
K max = 652
Kmin
= 19,5
Kt
= (Kmax Kmin) 63,21%
= (652 19,5) 63,21%
= 632,5 x 0,632
= 399,74
secara praktek (Kp)
Kp = 300 (dari grafik)
VIII. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa :
Konsentrasi larutan dari ketiga tangki akan berbeda pada saaat awal
penambahan aquadest (umpan). Namun, pada saat tertentu konsentrasi larutan
pada ketiga tangki akan sama (homogen). Waktu dimana ketiga tangki memiliki
dibutuhkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu konstan: laju alir umpan dan
pengadukan.
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR ALAT
2
1
Pengaduk
Tanki
Konduktometer
Tombol on/off
Tombol stirrer
Tombol pump
Selang air masuk
Bak penampung
Selang keluaran
Labu Takar
Gelas Kimia
Pipet Tetes
Spatula
Pengaduk
Pipet Ukur
Bola Karet
Corong
Konduktometer 660