MECONIUM ASPIRATION
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak yang
dikoordinatori oleh Lucia Endang Haryati YK, SKp, MN
Disusun Oleh :
ANNISA SIWI PITASARI
P17420113003
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan petunjuk rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul Makalah Asuhan Keperawatan pada Klien Meconium Aspiration. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu mata ajar Keperawatan
Anak I.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan pengarahan
dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu kami dalam membuat
makalah ini
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dalam mengembangkan profesionalisme keperawatan
di Indonesia.
Penulis
DAFTAR ISI
2
Halaman Judul.. i
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian meconium Aspiration............................................................ 3
2.2 pathofhisiologi................................................................................ 3
2.3 etiologi..... 4
2.4 menisfestasi klinis.....4
2.5 penatalaksanaan medis 5
2.6 pengkajian fisik 5
2.7 pemeriksaan penunjang 5
2.8 diagnosa keperawatan.. 6
2.9 komplikasi 8
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 9
3.2 Saran................................................................. 9
Daftar Pustaka
Lampiran
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bayi dengan Mecomium aspiration,. Bila begitu lahir bayi mengalami gangguan
napas, maka akan dilakukan serangkaian tindakan untuk mengatasi kondisi bayi,
diantaranya dengan melakukan pembersihan pada saluran pernapasan dan pemberian
oksigen. Pada kondisi yang sangat berat, bayi mungkin perlu alat bantu napas dan
pemantauan di dalam NICU.
Tak perlu memaksa persalinan normal. Melahirkan secara alami atau normal, memang
idaman banyak ibu. Namun, apabila lingkar panggul Anda terlalu kecil sementara ukuran
bayi cukup besar, tawaran untuk melahirkan melalui caesar dari dokter kandungan Anda
sebaiknya perlu dipertimbangkan. Ini demi keselamatan bayi agar proses persalinan dapat
dipastikan berjalan cepat sesuai rencana, dan memperkecil terjadinya persalinan yang
lama dan berisiko mengalami komplikasi.
Pada kenyataannya, peralatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di sejumlah
rumah sakit bersalin di kota-kota besar, belum sepenuhnya mampu menunjang
penanganan kasus Meconium Aspiration Syndrome (MAS). Karena itu, bila kehamilan
Anda lewat waktu, atau dokter kandungan Anda menyarakan untuk tidak memaksakan
diri melahirkan secara alami, melahirkan secara Caesar adalah pilihan bijaksana.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian meconium aspiration?
2. Bagaimana penanganan bayi dengan meconium aspiration?
3. Menisfestasi klinis apa saja yang timbul pada meconium aspiration?
4. Pemeriksaan penunjang apa saja yang di butuhkan pada meconium aspiration?
5. Bagaimana asuhan keperawatan anak dengan meconium aspiration?
1.3 Tujuan
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
PEMBAHASAN
Meconium Aspiration adalah suatu zat sisa yang ditinggal oleh bayi. Zat-zat tersebut
adalah kombinasi dari rambut janin, garam empedu, enzim pankreas, dan getah kelenjar usus,
serta feses janin dan air ketuban. Berwarna hijau kehitaman. (sowden 2000)
2.2 Patofisiologi
Sindroma ini biasanya terjadi pada infant full-term. Mekonium ditemukan pada cairan
amnion dari 10% dari keseluruhan neonatus, mengindikasikan beberapa tingkatan aspiksia
dalam kandungan. Aspiksia mengakibatkan peningkatan peristaltik intestinal karena
kurangnya oksigenasi aliran darah membuat relaksasi otot spincter anal sehingga mekonium
keluar. Mekonium tersebut terhisap saat janin dalam kandungan.
Aspirasi mekonium menyebabkan obstruksi jalan nafas komplit atau partial dan vasospasme
pulmonary. Partikel garam dalam mekonium bekerja seperti detergen, mengakibatkan luka
bakar kimia pada jaringan paru. Jika kondisi berkelanjutan akan terjadi pneumothoraks,
hipertensi pulmonal persisten dan pneumonia karena bakteri.
Dengan intervensi yang adekuat, gangguan ini akan membaik dalam beberapa hari, tetapi
angka kematian mencapai 28% dari seluruh kejadian. Prognosis tergantung dari jumlah
mekonium yang teraspirasi, derajat infiltrasi paru dan tindakan suctioning yang cukup.
Suctioning termasuk aspirasi dari nasofaring selama kelahiran dan juga suctioning langsung
pada trachea melalui selang endotracheal setelah kelahiran jika mekonium ditemukan.
Perencanaan berikut difokuskan pada perawatan infant yang mengalami aspirasi mekonium
dan yang berresiko mengalami komplikasi pulmonary.
2.3 Etiologi
Cairan amnion yang mengandung mekonium terinhalasi oleh bayi. Mekonium dapat
keluar (intra uterin) bila terjadi stress/kegawatan intra uterin
Umumnya bayi post term, kecil masa kehamilan dengan kuku panjang dan kulit
terwarnai oleh mekonium menjadi kuning kehijauan dan terdapat mekonium pada
cairan ketuban.
Tanda sindrom gangguan pernafasdan mulai tampak dalam 24 jam pertama setelah
lahir.
Kadang-kadang terdengar ronchi pada kedua paru dan mungkin terlihat empishema
atau atelektasis.
Retraksi
Takhipnea
Sianosis
Perawatan umum
Berikan oksigen sampai sianosis menghilang dan atur keseimbangan asam basa.
c.Pulmonary
Disstress pernafasan dengan gasping, takipnea (lebih dari 60 x pernafasan per menit),
grunting, retraksi, dan nasal flaring
Peningkatan suara nafas dengan crakles, tergantung dari jumlah mekonium dalam
paru
Cyanosis
Pemeriksaan lab. Analisa gas darah : untuk melihat kemungkinan terjadinya asidosis
Laringoskopi : dengan alat ini dokter akan memeriksa pita suara bayi untuk melihat
apakah pita suara tersebut ternodai oleh mekonium
Foto thoraks.
Fisiotherapy
Observasi kebutuhan akan suctioning nasofaring saat kepala bayi lahir. Mekonium
dalam
cairan amnion merupakan indikasi dilakukan suction sebelum bayi baru lahir bernafas.
Lakukan suction pada trakhea infant dengan selang endotrakheal setelah kelahiran. Prosedur
ini dilakukan sebelum menstimulasi infant jika ditemukan mekonium untuk mencegah
aspirasi lebih lanjut.
Berikan istirahat dan ketenangan pada infant. Menangis atau agitasi dapat
meningkatkan tekanan intra thorakal, menyebabkan pneumothorax
Analisa gas darah menunjukkan peningkatan PCO2 dan penurunan PO2. Nilai
tersebut mengindikasikan adanya acidosis
Set ventilator mekanik untuk memberikan tekanan yang lebih tinggi dengan
frekuensi nafas pendek (60 70 x /menit. Setting ini diperlukan untuk
memberikan ventilasi alveoli bagian distal pada infant dengan aspirasi
mekonium berat
Monitor PO2 atau nilai oksimetri. Nilai tersebut untuk mengevalusi oksigenasi
jaringan
Resiko tinggi deficit volume cairan berhubungan dengan IWL dari peningkatan
pernafasan
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pneumonia sebagai akibat mekonium pada
paru
2.9 Komplikasi
Aspirasi mekonium dapat menyebabkan distress pernafasan berat melalui 3 cara:
peradangan bronkhiolus akibat pemasangan alat dan penurunan produksi surfaktan akibat
trauma sel paru. Aspirasi mekonium juga dapat mengakibatkan hipoksemia, retensi karbon
dioksida dan pirau intrapulmonal dan ekstra pulmonary serta infeksi sekunder akibat cidera
jaringan, yang selanjutnya akan menyebabkan pneumonia.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bayi dengan Meconium aspiration,. Bila begitu lahir bayi mengalami gangguan
napas, maka akan dilakukan serangkaian tindakan untuk mengatasi kondisi bayi, diantaranya
9
dengan melakukan pembersihan pada saluran pernapasan dan pemberian oksigen. Pada
kondisi yang sangat berat, bayi mungkin perlu alat bantu napas dan pemantauan di dalam
NICU. Sindroma ini biasanya terjadi pada infant full-term. Mekonium ditemukan pada cairan
amnion dari 10% dari keseluruhan neonatus, mengindikasikan beberapa tingkatan aspiksia
dalam kandungan. Aspiksia mengakibatkan peningkatan peristaltik intestinal karena
kurangnya oksigenasi aliran darah membuat relaksasi otot spincter anal sehingga mekonium
keluar. Mekonium tersebut terhisap saat janin dalam kandungan.
3.2 Saran
Diharapkan dengan tersusunnya askep ini dapat menegtahui apa masalah yang dapat
ditimbulkan oleh Meconium Apiration. Dengan begitu kita sebagai tenaga medis dapat
mencegah maupun memberikan pengarahan kepada pasien yang menderita penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Melson, Kathryn A. & Marie S. Jaffe, Maternal Infant Health Care Palnning, Second Edition,
Springhouse Corporation, Springhouse, 1994
Wong, Donna L., Clinical Manual of Pediatric Nursing, Fourth Edition, Mosby Year Book
Inc, Missouri 1996.
Boedjang, Nurlela & Rachma Fazwa Boedjang, Diagnostik Imaging Toraks Neonatus Bayi
Baru Lahir, Badan Penerbit FKUI, Jakarta, 2011
Haws, Paulette S., Asuhan Neonatus Rujukan Cepat, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, 2008
10