JARINGAN TELEKOMUNIKASI
PENGUJIAN TELEPON STANDAR SNI
Anang Mashudi
(02)
Avianti Cahyani
(03)
Bibba nur Aristya(04)
Shabrina Yekti A.
(18)
2) Multimeter Analog
3) Rangkaian Tegangan Telepon
4) Osiloskop
1.3 Pendahuluan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Pesawat telepon analog ini menjelaskan persyaratan
konstruksi, persyaratan operasi, persyaratan fasilitas, persyaratan bahan baku, persyaratan mutu
dan pengujian untuk pesawat telepon analog.
ITU-TP 310, Kualitas transmisi telepon saluran pelanggan dan set-karakteristik transmisi
Resistansi
Dalam keadaan buka masuk (ON HOOK), resistansi diukur dengan tegangan 100 VDC
antara kawat a-b (tip-ring), minimal 1 mega Ohm.
Impedansi
a) Keadaan buka masuk (ON HOOK)
Impedansi AC untuk frekuensi 25 Hz diukur dengan tegangan 70 VAC, minimal 4000
Ohm.
b) Keadaan tutup keluar (OFF HOOK)
Impedansi DC diukur dengan tegangan nominal 48 VDC dan/atau 24 VDC serta arus
catu 20 mA, maksimal 400 Ohm.
Pensinyalan
Dengan catuan tegangan nominal 48 VDC dan/atau 24 VDC serta arus 20 mA,
karateristik pensinyalan sebagai berikut:
a) Pulsa
1) Kecepatan pulsa (frekuensi ) (10 1) PPS.
2) rasio sambung (40 7)%.
3) Waktu antar digit: 650 milidetik-1300 milidetik (untuk pengiriman digit secara
berantai oleh perangkat)
4) Jumlah pulsa sambung: 1 pulsa untuk angka 1, 2 pulsa untuk angka 2, demikian
selanjutnya 10 pulsa untuk angka 0.
b) DTMF
1) Frekuensi
o Digit yang dikirim ke PSTN merupakan kombinasi frekuensi rendah dan
frekuensi
o tinggi dengan nilai toleransi 1,8% dari nilai nominal untuk tiap-tiap frekuensi
o (lihat Tabel 1 DTMF).
Tabel 1 DTMF
1,0 k
Prosedur pengujian:
1) Menghubungkan pesawat telepon dengan rangkaian tegangan telepon menggunakan
kabel RJ11
5) Untuk mengukur arus on-hook dengan multimeter analog diletakkan pada rosert nomor 2
yang diseri dengan resistor sebesar 1,0 k sehingga akan mendapatkan tegangan AC
pada range 50 volt .
6) Menghitung pembagian nilai yang ditunjukan oleh volt meter dengan nilai arus pada
prosedur nomor 5.
1.4.2
Tujuan:
Pengujian impedansi arus searah dilakukan untuk menguji impedansi arus searah, pesawat
telepon berada dalam keadaan off-hook.
Diagram:
1,0 k
Prosedur pengujian:
1) Menghubungkan pesawat telepon dengan rangkaian tegangan telepon menggunakan
kabel RJ11
4) Untuk mengukur arus off-hook dengan multimeter analog diletakkan pada rosert nomor 2
yang diseri dengan resistor sebesar 1,0 k sehingga akan mendapatkan tegangan DC
pada range 50 volt .
5) Menghitung pembagian nilai yang ditunjukan oleh volt meter dengan nilai arus pada
prosedur nomor 5
Tegangan Terukur
Arus terukur
(Volt)
(mA)
75
R ()
15
Off Hook
2.
Tegangan Terukur
Arus terukur
(Volt)
(mA)
30
15
R()
2
Arus yang ada pada resistor 1 k adalah 5 V dibagi dengan resistor 1 k yaitu 5 mA
Jadi Impedansi yang ada pada telepon adalah 75 V dibagi dengan Arus 5 mA sehingga
nilai impedansi telepon sebesar 15
b. Pembahasan data percobaan OFF-HOOK
Arus yang ada pada resistor 1 k terukur adalah 15 V dibagi dengan resistor 1 k yaitu
15 mA
Jadi Impedansi yang ada pada telepon adalah V dibagi dengan Arus 15 mA sehingga
nilai impedansi telepon sebesar 2
1.7 Kesimpulan
Kesimpulan dari pengujian telepon standart SNI antara lain sebagai berikut :
a. Impedansi telepon pada mode ON-HOOK adalah sebesar 22 K dengan standart minimal
impedansi telepon pada mode ON-HOOK adalah 4000 .
b. Impedansi telepon pada mode OFF-HOOK adalah sebesar 375 dengan standart maksimal
impedansi telepon pada mode OFF-HOOK adalah 400 .
c. Pengujian telepon telah sesuai dengan standart SNI.