Anda di halaman 1dari 11

Persamaan Differensial Order-1

TUJUAN MATAKULIAH
Bahasan matakuliah Persamaan Differensial ini adalah; (1) persamaan
differensial order satu, (2) persamaan differensial linear order dua, (3) persamaan
differensial order tinggi, dan (4) persamaan differensial simultan. Mata kuliah ini
bertujuan memperkenalkan mahasiswa tentang arti dan solusi persamaan differensial
serta mampu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya
dengan persmaan differensil.
Garis besar materi perkulaiahan persamaan differensial ini terbagi menjadi 4
bagian yaitu:
(1) persamaan differensial order satu, meliputi; persamaan differensial order terpisah,
persamaan differensial homogen, persamaan differensial eksak dan faktor
intergrasi, dan persamaan differensial linear,
(2) pereamaan differensial linear order dua meliputi; operator differensial linear,
solusi fundamental persamaan homogen, persamaan differensial homogen dengan
koefisien konstanta, persamaan differensial homogen Chauchy-Euler, Superposisi
dan persamaan differensial tak homogen, metode koefisien tak tentu, dan metode
variasi parameter,
(3) pereamaan differensial order tinggi, meliputi; teori dasar persamaan differensial
linear order tinggi, persamaan differensial linear homogen dengan koefisien
konstanta, metode koefisien tak tentu, metode variasi parameter, dan persamaan
Cauchy-Euler,
(4) persamaan differensial simultan, meliputi; pengantar persamaan differensial
simultan, solusi persamaan differensial simultan homogen dan kebebaslinearan
solusi, metode eliminasi, metode matriks, metode variasi parameter.
Setelah mempelajari matakuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami
arti dan solusi persamaan differensial, serta konsep-konsep yang berkaitan dan
mampu mengkomunikasikan pemahamannya dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu cara dalam mempelajari buku ini adalah Cara Belajar Siswa
Aktif, kekontinuan serta kemadirian dan sebaiknya dipelajari secara terurut pada
setiap bagian. Dengan mempelajari secara terurut pada setiap bagian tersebut, Insya
Allah mahasiswa mampu mencapai apa yang menjadi tujuan dari matakuliah ini.
Demikian

sekilas

tentang

tentang

gambaran

matakuliah

persamaan

differensial ini. Mudah-mudahan buku ini bermanfaat demi peningkatan kulaitas


pendidikan.

Persamaan Differensial Order-1

BAB 1
PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE SATU
PENDAHULUAN
Persmaan differensial order satu derajat satu adalah bagian yang pertama
dipelajari pada matakuliah persamaan differensial biasa. Bahasan utama dalam
bagian ini adalah konsep dasar persamaan differensial, klasifikasi, konsep solusi, dan
metode penyelesaian.
Metode penyelesaian untuk tiap jenis akan dibahas secara tegas disertai
dengan contoh selesaian. Kemahiran yang memadai dari kalkulus differensial dan
integral menjadi syarat kesuksesan mempelajari materi ini. Kuasailah materi ini
dengan baik karena materinya menjadi dasar untuk mempelajari materi berikutnya.
Seluruh materi dalam bagian ini akan diberikan dalam 4 kali pertemuan.
Secara umum setelah mempelajari bagian ini mahasiswa diharapkan dapat:
memahami pengertian dan klasifikasi persamaan differensial, pengertian solusi dan
cara menyelesaikan persamaan differensial orde satu, serta terampil menggunakannya dalam masalah nyata yang model matematikanya berupa persamaan orde
satu.
Secara khusus setelah mempelajari bagian ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. mendefinisikan PD menurut jenisnya (biasa dan parsial),
2. membrikan contoh PD dan yang bukan PD,
3. mendefinisikan tingkat dan pangkat dari suatu PD,
4. menunjukkan bahwa suatu fungsi yang memuat suatu konstanta atau lebih
merupakan solusi umum suatu PD,
5. membentuk suatu PD dari suatu fungsi solusi umum,
6. menyelesaikan PD peubah terpisah,
7. mengidentifikasi PD yang dapat dibuat PD peubah terpisah dan menentukan
solusinya,
8. mengidentifikasi suatu fungsi sebagai fungsi homogen atau bukan,
9. menentukan solusi umum PD homogen,
10. menentukan solusi umum PD dengan koefisien linear,
11. mengidentifikasi PD eksak,
12. menunjukkan bahwa suatu PD eksak atau bukan eksak,
13. menentukan solusi umum PD eksak,
14. menentukan faktor integrasi (FI) yang terdiri dari x saja, atau y saja,
15. menentukan faktor integrasi (FI) yang terdiri dari xy.

Persamaan Differensial Order-1

Pengertian Persamaan Differensial


Pengertian persamaan differensial (PD) didefinisikan sebagai berikut:

Definisi:
Suatu persamaan yang memuat turunan atau differensial dari satu atau lebih
fungsi peubah tidak bebas terhadap satu atau lebih peubah bebas disebut
persamaan differensial

Contoh:
1. sin x

dy
cos xy e x
dx

2. (x y) dx + 4y dy = 0
3. y 2 y 6 y 0
u

dv

4. y dx 0
u

5. y x
6. a

2u u
u

2k
2
2
t
x
t

2u
x y
xy

7.

Namun, kadang ditemukan bentuk persamaan dalam turunan tetapi bukan persamaan
differensial. Contoh berikut bukanlah PD:
1.

d
(cos x 2 ) 2 x sin x 2
dx

2.

d2
d
(e x cos x ) 2
(e x cos x ) 2e x cos x 0
2
dx
dx

3.

2
2
(x2 y 2 )
(x2 y 2 ) 0
2
2
x
y

Bentuk persamaan turunan di atas merupakan suatu identitas Persamaan Differensial


diklasifikasikan menurut tiga sifat berikut:
a. Klasifikasi menurut jenis atau tipe
Menurut jenis, persamaan differensial dibagai atas dua bagian:
1. Persamaan Differensial Biasa (PDB); sebuah persamaan yang hanya memuat
turunan biasa dari satu atau lebih fungsi peubah tidak bebas terhadap satu
peubah bebas.

Persamaan Differensial Order-1

2. Persamaan Differensial Partial (PDP); sebuah persamaan yang memuat turunan


partial dati satu atau lebih fungsi peubah tidak bebas terhadap dua atau lebih
peubah bebas.
Contoh PD nomor, 5, 6, dan 7 di atas adalah PDP.
b. Klasisifikasi menurut tingkat (order) dan Pangkat
1. Tingkat suatu PD adalah tingkat /order dari turunan tyertinggi yang terdapat
pada persamaan itu.
Contoh PD nomor 1, 2, 4, dan 5 di atas disebut PDB order satu, sedang contoh
PD noor 3, 6, dan 7 disebut PDB order dua.
2. Pangkat suatu PD yang dapat ditulis dalam polinomial dalam turunan adalah
derajat turunan order tertinggi.
Semua contoh PD di atas (1 s/d 7) adalah berpangkat satu. Contoh
( y ) 2 y 3 y x 2 adalah PDB order dua derajat dua.
3

c. Klasifikasi menurut linear dan tidak linear


1. Sebuah persamaan differensial biasa disebut linear jika PD itu dapat ditulis
dalam bentuk umum:
a n ( x)

dny
d n 1 y
dy

a
(
x
)
. . . a1 ( x)
a0 ( x) y g ( x)
n 1
n
n
dx
dx
dx

Bentuk PD linear di atas dicirikan oleh dua sifat:


1) Peubah tidak bebas y b eserta semua turunan-turunannya adalah berderajat
satu.
2) Tiap koefisien peubah tidak bebas hanya terdiri dari peubah bebas x
Contoh: x dy + y dx = 0

PDL order 1

y 2 y y 0

PDL order 2

x3

2
d3y
dy
2 d y

x
3x
5y ex
3
2
dx
dx
dx

PDL order 3

2. Sedangkan semua PD yang tidak dapat ditulis dalam bentuk umum seperti di
atas disebut PD tidak linear
Contoh: yy 3 xy 0
dy
1
xy 2
dx

PD tidak linear order satu


PD tidak linear order satu

Persamaan Differensial Order-1

yy 2 y x 1 PD tidak linear order dua


d3y
y2 0
dy 3

PD tidak linear order tiga

d. Konsep Penyelesaian
Suatu fungsi y = g(x) dikatakan pneyelesaian suatu PD tingkat satu yang
diberikan pada interval a < x < b, jika g(x) terdefinisi dan dapat didefferensialkan
seluruhnya pada selang tersebut dan menjadi suatu identitas jika y dan y pada PD
yang ditentukan diganti dengan g dan g atau secara umum dapat dikatakan suatu
solusi dari PD: F(x, y,

dy
dny
, ...
) = 0 adalah suatu fungsi y = f(x) jika y
dx
dx n

turunan-turunannya digantikan dengan f(x) dan turunan yang bersesuaian sedemikian


hingga F(x, f(x), f(x), . . . , f(n)(x)) = 0 untuk setiap x I.
Contoh:
1. Tunjukkan fungsi y =

dy
1
x4
xy 2 = 0 pada interval
adalah solusi PD:
dx
16

x atau x R
Jawab:

Fungsi y =
jika

1
16

x 4 diturunkan ke x,
disubtitusikan

dy
1
4 16
x 3 14 x 3
dx

pada

(*)
PD

1
dy
x3
x3
x 4 12
xy 2 14 x 3 x ( 16
)

0 (identitas) untuk setiap x


dx
4
4

R, maka dikatakan y =

1
16

x 4 adalah solusi PD:

dy
dx

Selanjutnya menurut letak peubahnya maka penyelesaian PD dapat


digolongkan dalam selesaian eksplisit dan implisit. Bentuk solusi eksplisit diberikan
seperti berikut ini:
Contoh: Tunjukkan y = xex adalah solusi ekspelisit PD y 2 y y 0 , x R
Jawab : y = xex didefferensir dua kali
y xe x e x

y xe x 2e x

subtitusikan pada PD

Amati: y 2 y y 0
(xex + 2ex) 2(xex + ex) + xex = 0

Persamaan Differensial Order-1

2xex + 2ex 2xex 2ex = 0


0 = 0 (identitas) x R
Jadi y = xex adalah solusi PD: y 2 y y 0, x R.
Kadang suatu penyelesaian PD muncul sebagai fungsi implisit yaitu dalam bentuk
G(x, y) = 0 yang kadang tak selalu dapat dieksplisitkan.
Suatu hubungan G(x, y) = 0 dijadikan solusi implisit dari persamaan F(x, y,
y, y, . . . , y (n)) =0 pada suatu interval I, yang padanya terdefinisi satu atau lebih
solusi eksplisit dalam I. Contoh berikut ini adalah bentuk solusi implisit.
x

Contoh: Tunjukkan bahwa x2 + y2 4 = 0 x G[-2, 2] adalah solusi PD y = - y


Jawab: x2 + y2 4 = 0 didefferensir secara implisit
d
d
d
(x 2 )
(y2)
( 4) 0
dx
dx
dx
dy
2x 2 y
0
dx
dy
x

. . . subtitusi pada PD
dx
y
y

x
y

x
x

(identitas ) x [-2, 2]
y
y

Selanjutnya akan diperlihatkan bahwa suatu PD dapat memiliki beberapa


penyelesaian seperti diperhatikan dalam ilustrasi berikut.
Contoh: Tentukan penyelesaian PD tingkat satu
Jawab:

dy
= cos x
dx

dy
= cos x dy = cos x dx
dx

y = sin x + c, c= konstanta
y = sin x + c ini adalah himpunan penyelesaian PD y = cos x, karena dengan
c = 0 di dapat y = sin x; c = -5 di dapat y = sin x 5 dan seterusnya. Dan jika
dihimpun secara umum di dapat y = sin x + c.
Jadi penyelesaian fungsi yang memuat sebarang konstanta dinamakan
penyelesaian umum

Persamaan Differensial Order-1

Sedangkan jika nilai tertentu diberikan kepada sebarang konstanta pada


penyelesaian umum dinamakan penyelesaian khusus
Contoh: y = sin x + c
y sin x

y sin x 5

sebagai solusi umum disperoleh;


disebut penyelesaian khusus

Selain penyelesaian (solusi) umum dan khusus sering terdapat pula


penyelesaian lain yaitu penyelesaian singuler.
Penyelesaian singuler adalah penyelesaian yang tidak diperoleh dengan memberikan
nilai tertentu pada sebarang konstanta dari penyelesaian umum.
Contoh: PD: ( y ) 2 xy y 0 , mempunyai;
Penyelesaian umum y = cx c2
Penyelesaian khusus y = 2x 4;
Penyelesaian singuler y =

1
4

c=2

x2

(Diberikan sebaai suatu latihan)


Pada penyelesaian PD order dua yang homogen ada memliliki prinsip
superposisi. Konsep penyelesaian dengan prinsip superposisi adalah sebagai berikut:
Jika suatu penyelesaian dari PD linear homogen pada suatu selang I dikalikan dengan
sebarang konstanta, maka fungsi yang dihasilkan juga merupakan penyelesaian dari
PD linear homogen tersebut pada seang I begitu pula jumlah kedua penyelesaian
pada selang I juga merupakan penyelesaian dari PD linear homogen semula.
Misalnya: fungsi y = c1 cos 4x dan y = c2 sin 4x, dimana c1 dan c2 adalah sebarang
konstanta merupakan solusi PD: y 16 y 0 (buktikan sendiri), maka fungsi;
y = c1 cos 4x + c2 sin 4x, dapat juga ditunjukkan sebagai penyelesaiana PD yang
diberikan.
Contoh: y y 0
memiliki penyelesaian y = cos x dan y = sin x sebagai
(cos x ) cos x 0

dan

- cos x + cos x = 0 (identitas)

(*) karena

(sin x) sin x 0

- sin x + sin x = 0 (identitas)

jika penyelesaian (*) masing-masing dikalikan 3 maka didpat


y = 3 cos x

dan

y = 3 sin x juga tetap solusi PD semula

jika penyelesaian (*) masing-masing dikalikan -5 maka didapat

Persamaan Differensial Order-1

y = -5 cos x

dan

y = -5 sin x juga masih solusi PD semula

Bahkan jika dikalikan dengan konstanta yang berbeda misalnya solusi


pertama diperkalikan dengan 2 dan solusi kedua dengan -8 sehingga
didapat y = 2 cos x dan

y = -8 sin x juga masih solusi PD semula.

Begitu pula jika kedua fungsi penyelesaan dijumlahkan dengan sembarang


konstanta yang berbeda y = c1 cos x + c2 sin x juga masih tetap merupakan
solusi PD tersebut.
Bukti:

(c1 cos x c 2 sin x ) (c1 cos x c 2 sin x ) 0

c1 (cos x ) c 2 (sin x ) c1cos x c 2 sin x 0


c1 cos x c 2 sin x c1 cos x c 2 sin x 0

0=0

(identitas)

Asal dari Persamaan Differensial


Pada kenyataan penyelesaian umum terlihat bahwa tiap fungsi keluarga satu
parameter selalu sama PD tingkat satu, misal y = ce x didapat PD y = y. Sekarang
akan diperlihatkan cara mendapatkan PD dri keluarga fungsi atau kurva dengan dua
parameter, misal; y = c1ex + c2. Fungsi ini memiliki 2 parameter (c 1 dan c2). Untuk
memperoleh persamaan turunan dari keluarga fungsi dua parameter ini, diupayakan
agar persamaan turunan terakhir sebagai persamaan didefferensial yang dicari tidak
lagi memuat parameter c1 dan c2.
Karena mempunyai 2 parameter (c1 dan c2) maka fungsi yang diberikan
didefferensir 2 kali untuk mengeliminir parameter yang ada. Jadi:
y + c1ex + c2
dy
= y = c1ex
dx

d2y
y c1e x
2
dx

diperoleh hubungan

d 2 y dy

atau y y 0
dx 2 dx

persamaan differensial yang diperoleh dari y = c1ex + c2.


Contoh:

yang merupakan

Persamaan Differensial Order-1

1. Dapatkan PD dari keluarga fungsi y = c1x + c2


Jawab: Fungsi y = c1x + c2 ada 2 parameter (c1 dan c2), didefferensir 2 kali;
dy
c1 ,
dx

Jadi

dan

d2y
0
dx 2

d2y
0 adalah PD yang dicari karena sudh tidak memuat c dalam
dx 2

persamaannya
2. Dapatkan PD dari keluarga y = cx3, dengan PDnya adalah PD tingkat satu karena
fungsinya hanya memuat satu parameter (c). Karena hanya satu parameter maka
didefferensir hnya satu kali untuk mengeliminir parameter c yang ada dalam
persamaan.
dy
y
y 3 cx 2 tetapi c 3
dx
x

y = cx3 didefferensir ke x satu kali, diperoleh

sehingga

dy
y
dy
y
dy
y
3
3 0
3( 3 ) x 2 atau
jadi PD yang dicari
dx
x
dx
x
dx
x

atau

x dy 3y dx = 0

3. Dapatkan PD dari keluarga kurva 2 parameter y = c1e2x + c2e-2x


Jawab: Karena 2 parameter (c1 dan c2) ambil turunan kedua;
y = c1e2x + c2e-2x
dy
2c1 e 2 x 2c 2 e 2 x
dx

d2y
4c1e 2 x 4c 2 e 2 x
2
dx

= 4[c1e2x + c2e-2x]
d2y
= 4y
dx 2

Sehingga didapatkan PD

d2y
- 4y = 0 atau y 4 y 0
dx 2

4. Dapatkan PD dari keluarga parabola y = (x + c)2


Jawab: Karena hanya satu parameter maka hanya diambil turunan pertama;
y = (x + c)2
y = 2(x + c)
1

Dari persamaan asal didapat x + c = y 2

Persamaan Differensial Order-1

10

Jadi PD yang dicari adalah y = 2 y 2 atau (

dy 2
) 4y
dx

5. Dapatkan PD dari keluarga lingkaran yang melalui pusat sumbu dan berpusat pada
sumbu y.
Jawab: Persamaan lingkaran yang melalui pusat sumbu dan pusat lingkaran pada
sumbu y: x2 + y2 = cy. Karena hanya satu parameter maka didefferensir satu kali.
x2 + y2 = cy
d
d
(x2 y 2 )
(cy )
dx
dx

2x + 2y

dy
dy
c
dx
dx

Dari persamaan asal didapat: c =


Jadi PD yang dicari; 2x + 2y

x2 y2
y

dy x 2 y 2 dy

atau
dx
y
dx

(x 2 y 2 )

dy
2 xy atau
dx

( x y ) dy 2 xy dx 0

Soal Latihan:
Dalam soal 1 10 diberikan persamaan differensial, identifikasikan PD tersebut
menurut pangkat, tingkat dan linear atau tak linear.
1. (1 x) y 4 xy 5 y cos x

2. x

3. yy 2 y 1 x 2

d3y
dy
2( ) 4 y 0
3
dx
dx

4.

x 2 dy ( y xy xe x ) dx 0

5. x 3 y ( 4 ) x 2 y 4 xy 3 y 0
7.

6.

dy
d2y
1 ( 2 ) 2
dx
dx

d2y
9 y sin y
dx 2

8.

9. (sin x) y (cos x ) y 2

d 2r
k
2
2
dt
r

10. (1 y) dx + xdy = 0

Dalam soal 11 20, periksalah fungsi yang diberikan di belakang persamaan


differensial itu merupakan solusi PD tersebut.
11. 2 y y 0 ;

y = e2x

Persamaan Differensial Order-1

12. y 4 y 32 ;

11

y = 8

13.

dy
2 y e3x ;
dx

y = e 3 x 10e 2 x

14.

dy
20 y 24 ;
dx

y =

15. y 25 y 2 ;
16.

dy

dx

y = 5 tg 5x

y
;
x

17. y y sin x ;

6 6 20 t
e
5 5

y = ( x c1 ) 2 , x 0
y=

1
2

sin x 12 cos x 10e x

18. 2xydx + (x2 + 2y) dy = 0; x2y + y2 = c1


19. x2dy + 2xydx = 0;
20. y 2 xy y ( y ) 2 ;

y=

1
x2

y 2 c1 ( x 14 c1 )

Dalam soal 21 30 dapatkan PD dari keluarga kurva yang diberikan berikut ini;
21. y = c1x + 2

26. y = c1e4x + c2xe-4x

22. y = c1e-x

27. y = c1 + c2 ln x

23. y2 = c1 (x + 1)

28. y = c1x + c2x2

24. c1y2 + 4y = 2x2

29. y = c1ex + c2e2x + c3e3x

25. y = c1 + c2ex

30. y = c1ex cos x + c2ex sin x

Anda mungkin juga menyukai