PENDAHULUAN
Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas operasi teknik kimia 1. Selain
itu juga untuk memberikan pengetahuan yang lebih bagi pembaca mengenai
salah satu alat operasi diindustri yaitu conveyer. Pengetahuan conveyer yang
dijelaskan dalam makalah ini mulai dari pengertian, pembagian dan cara
kerjanya.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai:
1. Jenis-jenis konveyor
2. Bagian-bagian alat
3. Prinsip kerja
4. Kekurangan dan kelebihan masing-masing jenis konveyor
BAB II
ISI
2.1 PENGERTIAN CONVEYOR
Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat
transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada:
1. Kapasitas material yang ditangani
2. Jarak Pemindahan material
3. Arah pengangkutan : horizontal, vertikal dan inklinasi
4. Ukuran (size), bentuk (shape), dan sifat dari material (properties)
Secara umum Conveyor diklasifikaikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
Scraper Conveyor
Appron Conveyor
Bucket Elevator
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
5. Gravity Conveyor
2.1.1
BELT CONVEYOR
Belt Conveyor berbentuk seperti sabuk panjang yang berputar, bisa terbuat
dari karet, plastik, kulit atau logam tergantung bahan yg diangkut. Sabuk yang
digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya
dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan
yang akan diangkut. Bisa digunakan untu mengangkut karung, pasir dan
sebagainya. Belt conveyor dapat digunakan untuk mengangkut material baik yang
berupa unit load atau bulk material secara mendatar ataupun miring ( < 15
20 ). Yang dimaksud dengan unit load adalah benda yang biasanya dapat
dihitung jumlahnya satu per satu, misalnya kotak, kantong, balok. Sedangkan
Bulk Material adalah material yang berupa butir-butir, bubuk atau serbuk,
misalnya pasir, semen dan lain-lain.
Idler bawah Idler balik yaitu yang berguna untuk menahan belt kosong.
c. Centering Device : Untuk mencegah agar belt tidak meleset dari rollernya.
d. Unit Penggerak (drive units) : Pada Belt conveyor tenaga gerak
dipindahkan ke belt oleh adanya gesekan antara belt dengan plulley
penggerak (drive pully), karena belt melekat disekeliling pully yang diputar
oleh motor.
e. Pemberat (take-ups or counter weight) : Yaitu komponen untuk mengatur
tegangan belt dan untuk mencegah terjadinya selip antara belt dengan pully
penggerak, karena bertambah panjangnya belt.
f. Bending the belt
Alat yang dipergunakan untuk melengkungkan belt adalah
Pully terakhir atau pertengahan
Susunan Roller-roller
Beban dan adanya sifat kelenturan belt.
g. Pengumpan (feeder) : Adalah alat untuk pemuatan material keatas belt
dengan kecepatan teratur.
h. Trippers : Adalah alat untuk menumpahkan muatan disuatu tempat tertentu.
i. Pembersih Belt (belt-cleaner) : Yaitu alat yang dipasang di bagian ujung
bawah belt agar material tidak melekat pada belt balik.
j. Skirts : Adalah semacam sekat yang dipasang dikiri kanan belt pada tempat
pemuatan (loading point) yang gterbuat dari logam atau kayun dan dapat
dipasang tegak atau miring yang gunanya untuk mencegah terjadinya ceceran.
k. Holdback : Adalah suatu alat untuk mencegah agar Belt conveyor yang
membawa muatan keatas tidak berputar kembali kebawah jika tenaga gerak
tiba-tiba rusak atau dihentikan.
l. Kerangka (frame) : Adalah konstruksi baja yang menyangga seluruh
susunan belt conveyor dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
jalannya belt yang berada diatasnya tidak terganggu.
m. Motor Penggerak : Biasanya dipergunakan
motor
listrik
untuk
Elongation : 500%
Abrasion : 110 M3
c. Reinforcement Lapisan penguat (Ply)
Reinforcement adalah lapisan penguat untuk belt conveyor itu sendiri.
Kekuatan atau tegangan pada belt tergantung lapisan penguat yang dipakai. Pada
umumnya lapisan penguat terbuat dari serat (carccas) dan sling baja (steel cord).
Sedangkan untuk steel cord belt lapisan penguatnya hanya terdiri dari satu jenis
saja, yaitu kawat sling baja.
Disamping jenis lapisan penguat yang telah disebut di atas, terdapat juga
konstruksi khusus yang dirancang untuk melindungi lapisan penguat dari sobek
yang memanjang. Lapisan ini disebut dengan Rip Guard.
Ada beberapa konstruksi dari Rip Guard, yaitu (Landy, 2005):
Belt fabric dengan carccas di dalam top cover yang disusun melintang.
Desain sederhana
Proses kontinyu
Kelemahan :
Perawatan mahal
2.1.2
CHAIN ROLLING
Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih
sedikit bila
rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit
pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk
peralatan
kotor
sebagaimana
bahan
luar
dapat
mengganggu
penggulungan.
10
Kelemahan :
11
Jenis ini, skirt board tidak ikut bergerak mengikuti appron. Jenis appron king
carrier pada pabrik gula, urea, dan lainnya.
Bucket jenis ini biasanya ikut berjalan dengan bucket yang ada didepannya.
Jenis bucket untuk pengangkutan bahan atau material cairan atau liquid.
2.
Escalator
Dikarenakan pengangkutan menggunakan rantai, maka peralatan juga
harus dapat saling bekerja satu sama lain dengan rantai itu sendiri, misalnya :
Keuntungan :
12
Perawatan murah
Kelemahan :
Kecepatan rendah
Pembuatan rumit
Biaya tinggi
13
Kelemahan :
14
Kecepatan rendah
2.1.3
SCREW CONVEYOR
Screw conveyor berbentuk seperti sekrup bisa tunggal / ganda yg berputar
pada poros, sehingga material akan terangkut melewati celah sekrup dan dibawa
ke ujung. Jenis konveyor ini paling tepat untuk mengangkut bahan padat
berbentuk halus atau bubur.
Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu
sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Macam-macam flight adalah:
a) Sectional flight
Dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan tiap pisau berpilin satu putaran
penuh dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku
keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah,
biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek.
Sepasang konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut
hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
b) Helicoid flight
Bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros Untuk
membentuk suatu konveyor, flight-flight itu disatukan dengan cara dilas tepat
pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
c) Special flight, terbagi:
Cast iron flight
Digunakan pada suhu dan tingkat kerusakan tinggi Flight-flight ini
15
16
Keuntungan :
Biaya sedikit
Efisien tempat
Perawatan mudah
Desain sederhana
Kelemahan :
Kapasitas rendah
17
PNEUMATIC CONVEYOR
Prinsip kerja mengalirkan material dalam pipa dengan bantuan udara
bertekanan. Konveyor jenis ini digunakan untuk mcngangkut bahan yang ringan atau
berbentuk bongkahan kecil. Pada pneumatic conveyor, bahan dalam bentuk suspensi
diangkut oleh aliran udara.
kehampaan
yang
sedang
dan
sedotannya
dihubungkan
dengan
sistem
pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat
dipindahpindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk
suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak
pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala
lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak
penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat
seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
18
Perawatan kecil
19
Fleksibilitas pengangkutan
Pengoperasian murah
Kelemahan :
2.1.5
GRAVITY CONVEYOR
Gravity konveyor adalah jenis peralatan material handling yang tidak
20
rata.
Kapasitas pengangkutan yang besar.
Kekurangan:
21
Kekurangan :
BAB III
KESIMPULAN
22
Konveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan konveyor
dilihat dari jarak angkut, kemiringan atau perbedaan ketinggian posisi bahan yang
akan diangkut. Jumlah bahan yang akan diangkut dan kecepatan pengangkutan
yang diperlukan.
Untuk bahan yang bervolume besar, maka digunakan belt conveyor.
Sedangkan untuk mengangkut bahan dalam wadah yang tertutup dan jarak
angkutnya
dekat
digunakan
screw
conveyor. Dan
pengangkutan
yang
23
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2011. Conveyor. http://www.scribd.com/doc/49785333/Conveyor.
Diakses pada tanggal 25 Maret 2013.
Anonim. 2010. Introduction to Pneumatic Conveying.
http://plastor0619.wordpress.com/2010/10/08/introductionto-pneumatic-conveying/. Diakses pada tanggal 27 Maret
2013.
Distantina. 2009. Transportasi Padatan.
http://distantina.staff.uns.ac.id/files/2009/10/1-materi-transportasipadatan.pdf
Natuna, Suryadi. 2010. Screw Conveyor.
http://suryadi040988.wordpress.com/2010/08/04/screwconveyor/. Diakses pada tanggal 23 Maret 2013.
Sanjaya. 2010. APRON conveyor.
http://esansanjaya.blogspot.com/2010/06/apron-conveyor.html. Diakses
pada tanggal 25 Maret 2013.
24