Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup,
seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar
peranannya bagi kelangsungan hidup makhluk di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak
ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak
akan berlangsung secara wajar iya khan,,,,,,,,,,. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan
dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lainlain. wah ngeri ya kalau tidak ada unsur fisik di bumi ini,,,,
Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia
MANUSIA adalah sebaik-baik kejadian yang dianugerahkan akal untuk menilai sesuatu yang
baik dan buruk. Sebagai insan yang menghuni alam jagat ini, Tuhan menyediakan pelbagai
kemudahan serba lengkap dengan penuh hikmah dan manfaatnya.Apa saja yang ada di bumi ini
untuk kemudahan manusia. Begitulah dengan alam sekitar yang dihiasi kawasan hijau berbukitbukit dan bergunung-gunung.Ia ditumbuhi pelbagai spesies pokok sebagai kawasan tadahan
hujan dan penyerap haba. Allah berfirman yang bermaksud: Dan bumi sesudah itu dihamparkan
(untuk kemudahan penduduknya). Dia mengeluarkan dari bumi itu airnya dan tumbuhtumbuhannya dan gunung-ganang pula dikukuhkan letaknya (di bumi) sebagai pancang pasak
yang menetapkannya (semuanya itu) untuk kegunaan kamu dan binatang-binatang ternakan
kamu. (Surah An-Naziaat ayat 30-33). Tetapi manusia selalu lupa dan lalai dengan apa yang
dianugerahkan Allah
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan
kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi
mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan
modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak
diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan
yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. .
Dalam mengejar arus pembangunan, kadang-kadang faktor kepentingan menjaga alam sekitar
seakan-akan dikorbankan. Justru, banyaklah tragedi menimpa manusia lantaran meninggalkan
amanah Tuhan dalam menjaga alam ini sebaik mungkin.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya
kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Dan bencana alam terjadi bisa disebabkan oleh manusia itu sendiri.
UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PERTANIAN
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan
udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya
oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka
perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar,
dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara
lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman
lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga
mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran
hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap
merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu
upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri
yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon
di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta
dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas
ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer
yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke
luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan
jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di
antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang
dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal
hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya
menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan
lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
Pada saat sekarang ini, sering kita lihat di televisi atau mungkin di sekitar kita fenomena banjir
terjadi dimana-mana. Banjir yang terjadi ini bukanlah karena faktor alam semata, tetapi karena
ulah dan perilaku manusia sendiri. Kerusakan lingkungan alam dan atau kurangnya lingkungan
hijau dapat menjadi salah satu sebab terjadinya banjir. Tindakan reboisasi atau penghijauan juga
dapat menjadi cara untuk mencegah banjir. Sebagian orang menyangka bahwa program
penghijauan bukanlah suatu amalan yang mendapatkan pahala di sisi Allah, sehingga ada
diantara mereka yang bermalas-malasan dalam mendukung program tersebut. Parasangka
tersebut adalah salah disi akan di jelaskan pentingnya penghijauan menurut tuntunan Nabi
-Shallallahu alaihi wa sallam- beserta dalil-dalilnya.
sebuah hadits yang masyhur dari Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-, beliau bersabda,
Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalannya, kecuali dari tiga
perkara: