Anda di halaman 1dari 17

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015


MODUL

: Fluidisasi Padat Gas

PEMBIMBING

: Rispiandi, ST., MT.

Praktikum
Penyerahan
(Laporan)

: 16 April 2015
: 23 April 2015

Oleh :
Kelompok

: 4 (empat)

Nama

: 1. Ai Tresna Sulistian

NIM.131411030

2. Shafira Damayanti

NIM.131411051

3. Muhammad Ramdani

NIM.131411042

Kelas

: 2B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Fluidisasi adalah peristiwa dimana unggun berisi butiran padat berkelakuan seperti fluida
karena dialiri fluida. Manfaat dari sifat padatan yang terfluidisasi adalah sifatnya yang
dapat dialirkan sehingga memungkinkan operasi menggunakan padatan dapat bersifat
kontinyu. Selain itu keuntungan lain adalah dengan

terangkatnya butiran sampai

mengapung ini membuat luas permukaan kontak sangat besar sehingga operasi menjadi
sangat efektif.
Peristiwa fluidisasi digunakan dalam industri petrokimia dalam reaktor cracking, kataslis
padat dalam butiran dapat diregenerasi secara kontinyu dengan mengalirkan katalis dari
reaktor ke unit aktivasi katalis. Contoh pemakaian dari reaktor ini adlaah pembuatan alkil
klorida dari gas klorin dengan olefin dan pembuatan phthalic-anhidride dari oksidasi
napthalena oleh udara.
Pemakaian lain tanpa reaksi katalitik antara lain untuk pembakaran kapur, pengambilan
tembaga, perak atau emas dari bijinya. Pada pembakaran kapur aliran udara digunakan
untuk suplai oksigen untuk pembakaran, sedangkan pada pengambilan logam dari bijinya
aliran gas yang digunakan adalah gas pereduksi, sehingga oksida logam tereduksi menjadi
logam murni.
1.2

TUJUAN
1. Membuat kurva karakteristik fluidisasi.
2. Menentukan rapat massa butiran padat.
3. Menentukan harga kecepatan alir minimum Umf dari kurva karakteristik dan dari
perhitungan.
4. Mengetahui pengaruh ukuran partikel dan tinggi unggun terhadap Umf.
BAB II
LANDASAN TEORI

Fluidisasi merupakan salah satu cara untuk mengontakkan butiran padat dengan fluida.
Apabila kecepatan fluida relative rendah, unggun tetap diam karena fluida hanya mengalir
melalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan terjadinya perubahan susunan partikel tersebut

(a)

(b)

(c)

(a): unggun diam, (b): unggun mendidih atau terfluidisasi paton dan (c): unggun terfluidakan
kontinyu / berkesinambungan.
Untuk unggun yang mulai terfluidisasi yaitu pada kecepatan aliran udara minimum U mf
dengan asumsi partikel terdistribusi merata, ukuran dan bentuk partikel seragam. Persamaan
fluidisasi adalah :
2

1.75 (N )

150 (1 )( N )

s 3

s 2 2

D p3 f ( p f )g
2

(1)

Wend an Yu menemukan hubungan bahwa,


s 3

1
14

(1 )
11
s 2 2

dan

Persamaan (1) menjadi :


D p U mf p

= [(33.7) + 0.0408

D p f ( p f )g

1/ 2

] 33.7 (2)

Keadaam khusus :
xv xD
a. NRe < 20;(Nre=

Suku pertama dari persamaan (1) bisa diabaikan, sehingga persamaan menjadi :
D 2 ( )
U mf = p p f
(3)
1650
b. NRe > 1000 ;(Nre=

xv xD

Suku kedua dari persamaan (1) dapat diabaikan, sehingga persamaan menjadi :
Dp ( p f )
U mf =
(4)
24.5 f
Daftar Notasi :
Dp

= Diameter padatan (m)

= Rapat massa padatan (kg/m3)

= Rapat massa udara (kg/m3)

Umf

= Laju alir linier gas (m/dt)

= Grafitasi (m/dt2)

= Viskositas gas (N.dt/m2)

= Faktor bentuk

= Porositas

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1

ALAT DAN BAHAN


a.

3.2

Alat yang digunakan


Kolom Fluidisasi
Pompa Udara
Rotameter Udara
Kerangan Pengatur Laju Alir Udara
Kerangka Tempat Padatan
Piknometer
Jangka Sorong
Neraca Timbang

b.

Bahan yang digunakan


Air
Partikel diameter 0-125 m
Partikel diameter 125-250 m

DIAGRAM ALIR KERJA


1. Penentuan Massa Jenis Partikel
Menyiapkan piknometer
Menimbang piknometer kosong
Mengisi dengan piknometer dengan air kemudian timbang
Mengosongkan dan mengeringkan piknometer

Mengisi piknometer dengan partikel padat yang akan digunakan setengah V. Piknometer kemudian ditimbang
Memasukan air hingga piknometer penuh, kemudian timbang
Ulangi prosedur diatas dengan menggunakan ukuran partikel yang berbeda

2. Percobaan Fluidisasi
Nyalakan pompa udara dan atur kecepatan udara yang kecil, kemudian matikan pompa udara

Isi tabung dengan partikel padatan dengan diameter 0-125

m setinggi 3

Nyalakan pompa dan catat P unggun dan laju alir udara Q


Besarkan laju alir udara dengan menggunakan keran secara bertahap dan ukur P setiap kenaikan laju alir udara
Ulangi prosedur tersebut untuk ketinggian 5 dan 7 cm, serta untuk diameter partikel lainnya

Ulangi langkah diatas untuk partikel padatan dengan diameter 125-250

BAB IV
DATA PERCOBAAN
4.1 Tabel Data Pengamatan
a. Pengukuran massa partikel

Pikno Kosong (Wa)


Pikno isi air penuh (Wb)
Pikno isi padatan setengah (Wc)
Pikno isi padatan + air (Wd)

Berat Partikel (gram)


Diamater 0-125m
Diameter 125-250m
33.18
33.19
58.37
58.37
43.07
46.20
68.30
65.28

b. Fludisasi partikel diameter 0-125m


Laju alir (Q) (L/min)
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Unggun 3 cm
1
1.4
0.9
0.2
0.2

P (cmH2O)
Unggun 5 cm
1.1
1.8
2.4
2.9
3.1
1.9
0.4
0.3

Unggun 7 cm
1.5
2.1
2.3
2.6
3.8
4.6
4.9
3
3

c. Fluidisasi partikel diameter 125-250m


Laju alir (Q) (L/min)
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
4.2 Pengolahan Data

Unggun 3 cm
0.5
0.9
1.5
0.4

P
Unggun 5 cm
0.6
0.7
1.6
1.9
2.4
2.7
3.2
2.1
2.2

Unggun 7 cm
0.9
1.4
1.9
2.2
2.6
3.1
3.6
4
4.4
4.7
3.6
3.6
4

4.2.1

Tabulasi Partikel Fluidisasi


Partikel 1 (Batu bata 0-125 m)

0.0001

0.0001
2

0.0001
3

0.0001
5

10

0.0001
7

11

0.0001
8

9
10

0.0021
6

2
0.069
4
0.078
7
0.083
3
0.092
6

7cm Unggun

Log P
Unggun
3cm

Unggu
n 5cm

Unggun
7 cm

-1.3345

1.2

1.1

1.5

0.0792

0.0414

0.1761

-1.2553

1.4

1.8

2.1

0.1461

0.2553

0.3222

-1.2205

1.3

2.4

2.3

0.0457

0.3802

0.3617

-1.1584

1.3

2.9

2.6

0.6989

0.4624

0.4149

-1.1040

3.1

3.8

0.4914

0.5798

-1.0792

1,1

2.9

4.6

0.0414

0.4624

0.6628

-1.0334

4.9

0.6902

Partikel 2 (Batu bata 125-250 m)

Q
(m3/s)
0.0001
0
0.0001
2
0.0001
3
0.0001
5
0.0001
7

A
(m2)

U
(m/s)

0.0021
6

0.046
3
0.054
0
0.061
7
0.069
4
0.077
2

Log P

-1.3345

0.5

0.6

0.9

-0.3010

-0.2218

-0.0458

-1.2675

0.9

0.7

1.4

-0.0458

-0.1549

0.1461

-1.2095

1.5

1.6

1.9

0.1761

0.2041

0.2788

-1.1584

0.4

1.9

2.2

-0.3979

0.2788

0.3424

2.4

2.6

0.3802

0.4150

Log U

-1.1126

7cm Unggun

P (cmH2O)
5cm Unggun

6
0.060

0.0002

3
0.055

Log U

Unggun
3cm

12

U
(m/s)
0.046

Q
(L/min
)

A
(m2)

5cm Unggun

Q
(m3/s)

Unggun
3cm

P (cmH2O)

Q
(L/min
)

Unggun
3cm

Unggu
n 5cm

Unggun
7 cm

11
12
13
14
15
16
17
18

0.0001
8
0.0002
0
0.0002
2
0.0002
3
0.0002
5
0.0002
7
0.0002
8
0.0003
0

0.084
9
0.092
6
0.100
3
0.108
0
0.1157
0.123
5
0.131
2
0.138
9

-1.0712

2.7

3.1

0.4314

0.4914

-1.0334

3.2

3.6

0.5051

0.5563

-0.9987

2.1

0.3222

0.6021

-0.9665

2.2

4.4

0.3424

0.6435

-0.9365

4.7

0.6721

-0.9085

3.6

0.5563

-0.8822

3.6

0.5563

-0.8573

0.6021

4.2.2 Kurva Fluidisasi


a) Kurva Hasil Fluidisasi Partikel 0-125 m

Kurva Karakteristik Fluidisasi Batu Bata 0-125 m


0.7
0.6
0.5
0.4
Log P

0.3
0.2
0.1

-1.4

X-1.3

-1.2

-1.1
Log U

X X

b) Kurva Hasil Fluidisasi Partikel 125-250 m

-1

0
-0.9

unggun 3 cm
unggun 5 cm
unggun 7 cm

Kurva Karakteristik Fluidisasi Batu Bata 125-250 m


0.8000
0.6000
0.4000
Unggun 3cm
Log P

Unggun 5cm

0.2000

Unggun 7cm
-1.4000

-1.2000

-1.0000

0.0000
-0.8000
-0.2000
-0.4000

Log U

4.2.3

Menentukan nilai Umf berdasarkan kurva karakteristik fluidisasi


a) Partikel 0-125 m
Unggun 3 cm
Log Umf
= -1.26
Umf
= 10-1.26
Umf
=0.0549 m/s

Unggun 5 cm
Log Umf
= -1.1
Umf
= 10-1.1
Umf
=0.0794 m/s

Unggun 7 cm
Log Umf
= -1.08
Umf
= 10-1.08
Umf
=0.0832 m/s

Tabel Keterangan Kurva Fluidisasi Batu Bata (0-0.125 m)


Unggun
3 cm
5 cm
7 cm

Log umf
-1.26
-1.1
-1.08

Umf (m/s)
0.0549
0.0794
0.0832

b) Partikel 125-250 m
Unggun 3 cm
Log Umf
= -1.23
Umf
= 10-1.23
Umf
=0.0589 m/s

Unggun 5 cm
Log Umf
= -1.04
Umf
= 10-1.04
Umf
=0.0912 m/s

Unggun 7 cm
Log Umf
= -0.94
Umf
= 10-0.94
Umf
=0.1148 m/s

Tabel Keterangan Kurva Fluidisasi Batu Bata (0.125-0.250 m)


Unggun
3 cm
5 cm
7 cm

4.2.4

Log umf
-1.23
-1.04
-0.94

Umf (m/s)
0.0589
0.0912
0.1148

Umf berdasarkan perhitungan


Diameter Padatan (m)
0-125
125-250

Umf (m/s)
0.0302
0.0203

BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan Oleh Ai Tresna Sulistian (131411030)
Praktikum fluidisasi ini bertujuan agar mahasiswa bisa membuat kurva karakteristik
fluidisasi, menentukan rapat massa butiran padat, menentukan harga kecepatan alir minimum
Umf dari kurva karakteristik dan dari perhitungan, dan mengetahui pengaruh ukuran partikel dan
tinggi unggun terhadap Umf.
Fluidisasi sendiri berarti membuat suatu zat yang tidak bersifat fluida menjadi bersifat fluida
yaitu dapat mengalir, contohnya pengeringan gabah basah menggunakan udara panas. Pada
percobaan, padatan yang digunakan adalah batu bata dengan diameter partikel 0-125 m dan
125-250 m. Kedua ukuran batubata tersebut akan diamati nilai Umf pada tinggi unggun yang
berbeda-beda, yaitu pada tinggi unggun 3 cm, 5 cm, dan 7 cm. Nilai U mf atau kecepatan
minimum fluidisasi akan menunjukan berapa kecepatan minimum yang diperlukan agar suatu zat
yang tidak bersifat fluida dapat terfluidisasi. Nilia Umf tersebut bisa didapat dengan dua cara yaitu
berdasarkan kurva karakteristik dan perhitungan.
Dari hasil percobaan, dapat diketahui bahwa semakin besar ukuran partikel dan semakin
tinggi unggun, nilai Umf atau kecepatan minimum fluidisasi yang diperlukan juga semakin tinggi,
begitupun sebaliknya. Dari data percobaan juga dapat dilihat untuk partikel berdiameter 0125m dan 125-250m nilai Umf (3cm)<Umf(5cm)<Umf(7cm). Karena semakin tinggi unggun
semakin banyak partikel yang harus terfluidisasi, sehinggadibutuhkan kecepatan minimum yang
lebih. Antara partikel berdiameter 125-250m nilai Umf nya lebih kecil disbanding partikel

berdiameter 0-125 m. Hal ini disebabkan karena rapat massa partikelnya lebih besar sehingga
dibutuhkan energi yang lebih banyak dan membutuhkan kecepatan minimum yang lebih tinggi.
Penentuan Umf berdasarkan kurva kareakteristik dan perhitungan pada percobaan berbeda,
karena nilai Umf yang diperoleh dari perhitungan dipengaruhi oleh bilangan reynold (N Re) dan
diameter partikel, sedangkan nilai Umf dari kurva karakteristik dipengaruhi oleh diameter
partikel, tinggi unggun, perbedaan tekanan, dan bisa juga dipengaruhi oleh pembacaan grafik.

BAB VI
KESIMPULAN
1. Rapat massa partikel :
Batu bata dengan diameter 0-125 mm
= 1978 kg/m3
Batu bata dengan diameter 125-250 mm
= 3127.89 kg/m3
2. Harga Umf berdasarkan kurva karakteristik fluidisasi
- Harga Umf Batu Bata diameter 0-125 mm

Unggun
Log umf
Umf (m/s)
3 cm
-1.26
0.0549
5 cm
-1.1
0.0794
7 cm
-1.08
0.0832
Harga Umf Batu Bata diameter 125-250 mm

Unggun
Log umf
3 cm
-1.23
5 cm
-1.04
7 cm
-0.94
3. Harga Umf dari perhitungan

Umf (m/s)
0.0589
0.0912
0.1148

Diameter Padatan (mm)


Umf (m/s)
0-125
0.0302
125-250
0.0203
4. Semakin besar ukuran partikel dan semakin tinggi unggun kecepatan minimum
fluidisasinya semakin tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Djauhari, A., 2002,Peralatan Kontak dan Pemisah Antar Fasa, Diktat Kuliah, hal 33-42,
Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
Geankoplis, C.J., 1993,Transport Process and Unit Operations 3 rd, pp 127-132, PrenticeHall, Inc., Eanglewood Cliffs, New Jersey, USA.
Buku Petunjuk Praktikum Satuan Operasi, 2004Fluidisasi Padat Gas, Jurusan Teknik Kimia,
Politeknik Negeri Bandung.

LAMPIRAN
1. Menghitung Luas Permukaan Tabung
Diameter tabung dalam = 5,5 cm
A=

D2
4

5,245
A=

1
(3,14) )2
4

= 21,6 cm2
A = 2,16x 10-3 m2
2. Menghitung rapat massa partikel
Diameter 0-125 m
a. Menghitung volume piknometer
Diketahui, rapat massa air pada kondisi 1 atm 25oC = 997,1 kg/m3
Volume piknometer
Volume air penuh

= Volume air penuh


Massa air penu h
= Rapat Massaair

Massa air
Volume air penuh

= Wb-Wa = (58,37 - 33,18) gram = 25,19 gram = 0,02519 kg


0,02519 kg
= 997,1kg /m3 = 2,52 x 10-5 m3

b. Menghitung volume air pada pikno berisi padatan dan air sampai penuh
Massa air dalam piknometer
Volume air penuh

= Wd-Wc = (63,30-43,07)gr =20,23 gr = 0,02023 kg


massa air dalam piknometer
=
Rapat massa air
0,02023 kg
997,1kg /m3

=2,02 x 10-5 m3

c. Menghitung rapat massa partkel


Massa partikel
Volume partikel
Rapat massa partikel (a)

Diameter 125-250

= Wc-Wa = (43.07 33.18) = 9.89 gr = 0.00989 kg


= Volume piknometer Volume air
= (2,52 x 10-5 2,02 x 10-5) m3
= 5 x 10-6 m3
0.00989 kg
massa partikel
= volume partikel = 5 x 106 m 3 = 1978
kg/m3

Menghitung volume piknometer


Diketahui, rapat massa air pada kondisi 1 atm 25oC = 997,1 kg/m3
Volume piknometer

= Volume air penuh

Volume air penuh


Massa air
Volume air penuh

Massa air penu h


Rapat Massaair

= Wb-Wa = (58,37 - 33,19) gram = 25,18 gram = 0,02518 kg


0,02518 kg
= 997,1kg /m3 = 2,52 x 10-5 m3

Menghitung volume air pada pikno berisi padatan dan air sampai penuh
Massa air dalam piknometer
Volume air penuh

= Wd-Wc = (65,28-46,20)gr =19,08 gr = 0,01908 kg


massa air dalam piknometer
=
Rapat massa air
=

0,01908 kg
3
997,1kg /m

=1,91 x 10-5 m3

Menghitung rapat massa partkel


Massa partikel
Volume partikel
Rapat massa partikel (a)

= Wc-Wa = (46,20 33.19) = 13.01gr = 0.01301kg


= Volume piknometer Volume air
= (2,52 x 10-5 1,91x 10-5) m3
= 6,1 x 10-6 m3
0,01908 kg
massa partikel
= volume partikel = 6,1 x 106 m3 =
3127.89 kg/m3

3. Menghitung Umf berdasarkan perhitungan


- Menghitung Bilangan Reynold (NRe)
D padatan x padatan x U
NRe =
gas

Padatan diameter 0- 0,125 mm


gas = 18,6 10-6 kg/m.s
f = 1,18 kg/m3
D padatan = 0,125 x 10-3 m
padatan = 1978 kg/m3
D padatan x padatan x V
NRe =
gas
kg
x 0.0556 m/s
m3
kg
18.6 x 106 . s
m

0,125 x 103 m x 1978


=

= 739.09

Untuk 20<Nre<1000 (transisi)


Dp x Umf x p

Dp 3 x f x ( p f ) 1/ 2
[(33.7) + 0.0408
]
2
2

-33.7

0.125 x 10 x Umf x 1978


6
18.6 x 10

(0.125 x 103)3 x 1.18 x (19781.18) 1/ 2


[(33.7) + 0.0408
]
(18.6 x 106 )2
2

-33.7

13293 x Umf = 73.72


Umf = 0.0302 m/s

Padatan diameter 0,125-0,250 mm


gas = 18,6 10-6 kg/m.s
f = 1,18 kg/m3
D padatan = 0,250 x 10-3 m
padatan = 3127.89 kg/m3
D padatan x padatan x V
NRe =
gas
kg
x 0.0669 m/s
m3
kg
18.6 x 106 . s
m

0,1875 x 103 m x 3127.89


=

= 2109.434

Untuk Nre>1000 (turbulen)


U mf =

Dp( p f )
24.5 f

( 0.1875 x 103 ) ( 3127.891.18 )


24.5 x 1.18

=0.0203 m/s

Anda mungkin juga menyukai