Anda di halaman 1dari 4

NUR FARIDA TRI HANDAYANI

Minggu, 17 Februari 2013


uji seliwanoff

Uji Seliwanoff
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula aldosa dan ketosa. Ketosa
dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton/aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut
mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia
adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat
terdehidrasi daripada aldosa.

Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida pekat:

Asam reagen ini menghidrolisis polisakarida dan oligosakarida menjadi gula sederhana.

Ketosa yang terhidrasi kemudian bereaksi dengan resorsinol, menghasilkan zat berwarna
merah tua. Aldosa dapat sedikit bereaksi dan menghasilkan zat berwarna merah muda.

Fruktosa dan sukrosa merupakan dua jenis gula yang memberikan uji positif. Sukrosa
menghasilkan uji positif karena ia adalah disakarida yang terdiri dari furktosa dan glukosa.

Referensi

Theodor Seliwanoff, Berichte der deutschen chemischen Gesellschaft, 1887, 20 (1), 181
182.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Uji_Seliwanoff

Uji Kualitatif Karbohidrat


Karbohidrat adalah polisakarida, merupakan sumber energi utama pada makanan. Nasi, ketela,
jagung adalah beberapa contoh makanan mengandung karbohidrat.
Penyusun utama karbohidrat adalah karbon, hidrogen, dan oksigen (C, H, O) dengan rumus
umum Cn(H2O)n. Karena inilah maka nama karbohidrat diberikan. Karbohidrat berasal dari kata
karbon dan hidrat. Atom karbon yang mengikat hidrat (air).

Meskipun beberapa saat kemudian diketahui bahwa hidrogen dan oksigen berikatan bukan
sebagai air, namun kata karbohidrat sudah terlanjur meluas dan tetap digunakan sampai sekarang.
Terdapat beberapa cara uji kimia untuk mengenali dan mengetahui adanya kandungan
karbohidrat pada makanan (sample).

1. Uji Molisch
Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Dehidrasi
heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa
menghasilkan senyawa fulfural. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan
kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan a-naftol dalam pereaksi molish. Uji
ini untuk semua jenis karbohidrat. Mono-, di-, dan polisakarida akan memberikan hasil positif.
Cara kerja: sebanyak 5 ml larutan yang di uji (glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, maltosa, dan
pati) dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 2 tetes pereaksi molish (5% anaphtol dalam 95% etanol), dicampur rata, kemudian ditambahkan 3 ml asam sulfat pekat secara
perlahan-lahan melalui dinding tabung, warna violet (ungu) kemerah-merahan pada batas kedua
cairan menunjukkan reaksi positif, sedangkan warna hijau menunjukan reaksi negatif.
2. Uji Benedict
Uji benedict merupakan uji umum untuk karbohidrat (gula) pereduksi (yang memiliki gugus
aldehid atau keton bebas), seperti yang terdapat pada glukosa dan maltosa. Uji benedict
berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana
alkalis, biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah
terjadinya pengendapan CuCO3. Uji positif ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata,
kadang disertai dengan larutan yang berwarna hijau, merah, atau orange.
Cara kerja: sebanyak 5 ml reaksi Benedict dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
ditambahkan 8 tetes larutan bahan yang diuji dicampur rata dan dididihkan selama 5 menit,
biarkan sampai dingin kemudian diamati perubahan warnanya, jika terbentuk warna hijau,
kuning atau endapan merah bata berarti positif.
3. Uji Seliwanof
Uji seliwanoff bertujuan untuk mengeahui adanya ketosa (karbohidrat yang mengandung gugus
keton). Pada pereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCl panas menjadi asam levulinat dan
hidroksilmetil furfural. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan
menghasikan warna merah pada larutannya.
Cara kerja: 5 ml peraksi dan beberapa tetes bahan percobaan dimasukkan ke dalam sebuah
tabung reaksi, lalu dididihkan selama 30 detik, kemudian diamati warna yang terjadi.

4. Uji Iod
Pada uji iodine, kondensasi iodine dengan karbohidrat, selain monosakarida dapat menghasilkan
warna yang khas. Amilum dengan iodine dapat membentuk kompleks biru, sedangkan dengan
glikogen akan membentuk warna merah. Oleh karena itu uji iod ini juga dapat membedakan
amilum dan glikogen.
Cara kerja:
pada papan uji diteteskan bahan yang akan diuji, kemudian ditambahkan dengan satu tetes
iodium encer, dan dicampur merata.
sumber: http://wahyuriyadi.blogspot.com/2009/10/uji-kualitatif-karbohidrat.html
Diposkan oleh Nur Farida Tri Handayani di 19.06
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

follower
Mengenai Saya

Nur Farida Tri Handayani


Lihat profil lengkapku

My Widget

Arsip Blog

2014 (4)

2013 (1)
o Februari (1)

uji seliwanoff
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai