BLIGHTED OVUM
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kepanitraan Klinik
Stase Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Tugurejo Semarang
Pembimbing :
dr. Diana, Sp OG
Disusun Oleh :
LENY SUKMAWATI
H2A008028
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi
tidak ada bayi di dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya juga
merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah
pada awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi
pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun
laboratorium hasilnya pun positif. 1
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun
akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat
berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun
demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan
hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan
memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan
bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang
menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam
dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test
pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human
chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan. 1,2
Hingga saat ini belum ada cara untuk mendeteksi dini kehamilan blighted
ovum. Seorang wanita baru dapat diindikasikan mengalami blighted ovum bila
telah melakukan pemeriksaan USG transvaginal. Namun tindakan tersebut baru
bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter
kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih
jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan yang kosong dan
tidak berisi janin.3
Karena gejalanya yang tidak spesifik, maka biasanya blighted ovum baru
ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan
perdarahan.3
BAB II
KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. SM
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
: SLTA
Alamat
Tanggal masuk
No. CM
: 40.17.64
Biaya pengobatan
: Jampersal
Nama Suami
: Tn. IT
Umur
: 34 th
Alamat
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Pendidikan Terakhir
: SLTA
II. ANAMNESIS
Keluhan utama :
Keluar flek flek berupa darah dari jalan lahir
Pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir, sedikit berupa flek flek,
pasien mengaku sedang hamil. Pasien juga mengeluh nyeri perut bagian
bawah, mual (+) muntah (-) pusing (-) sesak nafas (-) BAB dan BAK tidak
ada keluhan.
Riwayat haid :
Menarche pada waktu SD kelas 6 usia 12 tahun
Lama haid : 5-7 hari
Riwayat nikah :
Pasien menikah 1 kali dengan suami yang sekarang selama 8 tahun
Riwayat ANC : bidan dan puskesmas, > 4kali, imunisasi TT selama hamil
ini sebanyak 1 kali
: disangkal.
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat Asma
: disangkal
4
: disangkal
Riwayat Alergi
: disangkal
Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan suami bekerja sebagai
karyawan swasta. Ibu tinggal bersama suami dan 2 orang anak. Biaya
pengobatan ditanggung Jampersal
III.
Riwayat Pribadi
-
Merokok
: disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Vital sign
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
RR
: 20 x/ menit
Suhu
: 36,5 0C
BB
: 65 kg
TB
: 155 cm
BMI
: 27,06 kg/m2
Kesan
Status internus :
-
Hidung : simetris, napas cuping hidung (-), sekret (-/-), darah (-/-),
septum di tengah, concha hiperemis (-/-).
Mulut : sianosis (-), bibir pucat (-), lidah kotor (-), karies gigi (-),
faring hiperemis (-), tonsil (T1/T1).
Thoraks :
Cor :
Inspeksi
Palpasi
Palpasi
Perkusi
Abdomen :
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Ekstremitas
Superior
Inferior
Edema
-/-
-/-
Akral dingin
-/-
-/-
Refleks fisiologis
+N/+N
6
+N/+N
Refleks patologis
IV.
-/-
Status Gynekologi
-
VT
V/U/V
Portio
OUE
: tertutup
Cavum douglas
Parametrium adnexa
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Laboratorium Hematologi
Darah Rutin (WB
EDTA)
Nilai
Nilai normal
Hb
L 9, 40 g/dL
11.7-15.5 g/dL
Ht
L 28,90 %
80-100 %
Leukosit
H 11,60 x 103/uL
3.6-11 x 103/uL
Trombosit
304 x 103/uL
150-440 x 103/uL
Eritrosit
3,9 x 106/uL
3.8-5.2 x 106/uL
V. DIAGNOSIS
G3P2A0, 30 tahun, hamil 13 minggu
Blighted Ovum
Pro Kuretase
VI.
-/-
PENATALAKSANAAN
a. Awal :
-
Perbaikan KU
7
Diet biasa
Konsul anestesi
Persiapan operasi
b. Pengobatan pasca kuretase
VII.
Infus RL 20 tpm
Diet biasa
LAPORAN OPERASI
Nama Operator
: G3P2A0, 30 tahun
Post kuretase a.i blighted ovum
: Kuretase
Tanggal Operasi
: 6 Desember 2012
Lama Operasi
: 40 menit
Langkah-langkah operasi
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Definisi
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita dalam keadaan
hamil tetapi tidak ada janin di dalam kandungan. Seorang wanita yang
mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat
menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness),
payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan
tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif.1,3
10
Blighted Ovum
Blighted ovum (kehamilan anembryonic) yang terjadi ketika ovum
yang telah dibuahi menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak
berkembang. Sel berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak
membentuk embrio itu sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi dalam
trimester pertama sebelum seorang wanita tahu tentang kehamilannya.1,3
3.2. Etiologi
Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan
penyebab sekitar 50% dari keguguran trimester pertama. Tubuh wanita
mengenali kromosom abnormal pada janin dan secara alami tubuh
berusaha untuk tidak meneruskan kehamilan karena janin tidak akan
berkembang menjadi bayi normal dan sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh
pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau ovum yang
buruk.1,2
Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam
proses pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan
streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak
11
Plasenta
menghasilkan
hormon
HCG
(human
chorionic
Kram perut
12
3.5. Diagnosis
1.
Anamnesis
2.
Pemeriksaan Fisik
3.
merupakan kejadian satu kali, dan jarang terjadi lebih dari satu kali
pada wanita.1,4
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan
beberapa
tindakan
pencegahan
seperti
pemeriksaan
TORCH,
maka
pembuahan
buatan
mungkin
efektif
dalam
memproduksi kehamilan. Dalam hal ini perlu donor sperma atau ovum
untuk memiliki anak. Akan tetapi, pembuahan buatan itu mahal dan
tidak selalu bekerja dan risiko kelahiran kembar seringkali lebih
tinggi. Jika belum berhasil maka adopsi adalah pilihan lain bagi
banyak pasangan.4
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Agoes Oerip Poerwoko, Anantyo Binarso Mochtar, Hary Tjahjanto. 2008.
Efek Misoprostol Sublingual pada Kasus Blighted Ovum dan Missed
Abortion. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro : Media Medika
Indonesiana.
2. Nasrudin AM, Eddy R Moeljono, Putra Rimba. 2006. Efektivitas Misoprostol
400 mcg Pervaginam Untuk Dilatasi Serviks Pada Kasus Blighted Ovum.
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin.
3. Anonim. 2008. Blighted Ovum (Kehamilan Kosong). www.dokter sehat.com
15
16