Anda di halaman 1dari 9

Bioplaspung ( Bioplastik Tepung Jagung) Sebagai Solusi

Mengurangi Penggunaan Kantong Plastik Polyethylene

Pekan Kreativitas Mahasiswa Gagasan tertulis


Disusun Untuk Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
LKMM PRA-TD

Oleh
Endrico Saputra Simbolon (2014-11-112)
Putra Gabriel Siahaan (2014-11- )
Samuel Diwanda Sinaga (2014-12-025)

Sekolah Tinggi Teknik PLN


Jakarta
2014

Bioplaspung ( Bioplastik Tepung Jagung) Sebagai Solusi


Mengurangi Penggunaan Kantong Plastik
Polyethylene

Abstrak
Kantong plastik merupakan benda yang penting bagi masyarakat karena memiliki
fungsi yang banyak. Kantong plastik yang beredar dimasyarakat sebagian besar
terbuat dari bahan HPDE( High Density Polyethylene ). HPDE merupakan bahan
polimer sehingga sulit untuk diurai oleh bakteri. Bioplaspung dapat menjadi solusi
untuk mengurangi pemakaian kantong plastik HPDE. Bioplaspung terbuat dari
bahan organik sehingga mudah untuk diurai. Selain ramah lingkungan
bioplaspung juga muda dan murah untuk dibuat.
Kata kunci: HPDE, Biolplaspung

1.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kantong
plastik
merupakan alat yang sangat penting
untuk saat ini. Penggunaannya yang
praktis dan harganya yang murah
membuat
banyak
masyarakat
memilih menggunakan kantong
plastik dibandingkan tas belanja yang
berbahan kain. Hal inilah yang
membuat kebutuhan akan kantong
plastik terus meningkat setiap
tahunnya.
Bahan
utama
untuk
membuat kantong plastik adalah
polyethylene atau high density
polyethylene
yang
merupakan
polimerisasi
etilena.polyethylene

terbuat dari minyak bumi, dimana


untuk membuat 1 ton plastik
berbahan
dasar
polyethylene
dibutuhkan 11 barel minyak bumi.
Penggunaan polyethylene yang tidak
tepat
dapat
menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Sifat masyarakat yang
kurang bijak dalam menggunakan
kantong
plastik
menyebabkan
lingkungan rusak dan tercemar.
Rusaknya lingkungan akibat kantong
plastik dikarenakan kantong plastik
sulit untuk diurai oleh bakteri.
Kurangnya kesadaran masyarakat
untuk melakukan daur ulang
menyebabkan
pencemaran
lingkungan akibat kantong plastik
menjadi sulit untuk dihindari.

Bioplaspung
dapat
menjadi menjadi solusi untuk
menggantikan bahan polyethylene
dalam pembuatan kantong plastik.
Bioplaspung merupakan pembuatan
kantong
plastik
dengan
menggunakan tepung jagung sebagai
bahan utamanya. Pembuatan plastik
dengan bahan organik seperti ini
sangat ramah lingkungan karena
mudah diurai oleh bakteri dan mudah
dibuat.
Bioplaspung diharapkan
mampu
untuk
mengurangi
penggunaan
kantong
plastik
polyethylene yang berbahaya bagi
lingkungan apabila tidak dipakai
secara bijak.
Tujuan Dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan dibuatnya
gagasan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi penggunaan kantong
plastik polyethylene
2. Menghemat bahan bakar minyak
sebagi bahan utama untuk
Mengurangi membuat kantong
plsatik polyethylene
3. Mencegah kerusakan lingkungan
akibat
kantong
plastik
polyethylene
4. Memberi pemahaman mengenai
bioplastik

5.

METODE

PENGERTIAN
BIOPLASTIK
Bioplastik adalah satu
bentuk
plastik
yang
diperolehi daripada sumber

biomas
yang
boleh
diperbaharui, seperti lemak
dan minyak sayur-sayuran,
kanji jagung, kanji kacang
atau microbiota. Plastik biasa
pula seperti plastik bahan api
fosil, diperolehi daripada
petroleum, ia bergantung
pada bahan api fosil yang
semakin berkurangan dan
menghasilkan gas rumah
hijau yang berlebihan.
Bioplastik
lebih
mampan kerana mereka boleh
terurai dalam persekitaran
lebih cepat daripada plastik
bahan api fosil (yang mana
boleh
mengambil
lebih
daripada 100 tahun).
Bioplastik
direka
untuk terurai secara bio dan
boleh
terurai
dalam
persekitaran anaerobik atau
aerobik, bergantung kepada
formula bioplastik tersebut.
Terdapat pelbagai bioplastik
yang dibuat, ia boleh terdiri
daripada kanji, selulosa, atau
biopolimer lain. Sesetengah
aplikasi biasa bioplastik
adalah bahan pembungkusan,
peralatan
makan,
pembungkusan makanan, dan
penebat.
TEKNIK PEMBUATAN
BIOPLASPUNG
Polimer adalah bahan utama
plastik. Plastik yang ideal memiliki
ikatan rantai polimer yang panjang

dan lurus sehingga membuatnya


lentur dan kuat. Sedangkan tepung
jagung sebagai bahan utama dalam
membuat biplaspung memilikidua
komponen dasar yaitu amilose dan
amilopektin.
Amilose merupakan polimer
yang lurus dan panjang yang artinya
sesuai dengan karateristik yang kita
butuhkan
untuk
membuat
bioplaspung. sedangkan amilopektin
merupakan polimer yang pendek dan
bercabang yang artinya polimer ini
akan menghasilkan
plastik
berkarateristik kaku dan rapuh.
Teknik
membuat
bioplaspung
terbilang cukup sederhana, teknik ini
dinamakan hodrolisis asam (acid
hydrolysis). Dengan menambahkan
cuka kedalam bahan tepung jagung
maka akan mematahkan cabang
amilopektin yang membuat plastik
menjadi kaku dan rapuh. Kemudian
ditambahkan plastisizer atau gliserin
untuk memberikan efek pelumas
pada tingkat molekul
sehingga
nantinya bioplastik yang dihasilkan
tidak lengket yang menyebabkan
plastik sulit untuk digunakan. Untuk
membuat bioplastik yang lentur
maka harus ditambahkan banyak
gliserin,sedangkan untuk membuat
bioplastik
yang
kaku
cukup
menambahkan
sedikit
gliserin
kedalam tepung jagung.
kantong
kresek
memiliki karakteristik lentur
dan
lembut,
sehingga
ditambahkan lebih banyak
gliserin kedalam tepung

jagung . Plastik yang yang


lebih keras dapat dihasilkan
dengan menambahkan sedikit
gliserin.

Kandungan dan komposisi


dalam tepung jagung untuk
pembuatan bioplaspung
Tabel1. Kandungan tepung jagung
Komposisi
Kandungan (%)
Kadar air
15,01
Kadar abu
1,09
Kadar pati
74,34
Kadar protein
0,44
Kadar lemak
0,41
Kadar serat
0,23
kekentalan
0,35
Sumber: Agus Triyono (2006)
Bioplaspung berbasis tepung jagung
dapat
dijadikan
solusi
untuk
mengatasi berbagai masalah yang
disebabkan oleh plastik yang
merupakan polimer sintetik dari
petrokimia yang sulit diurai.
Penggunaan minyak dapat dikurangi,
karena Bioplaspung dalam gagasan
ini berbahan dasar tepung jagung
yang merupakan sumber daya alam
yang dapat diperbaharui. Pada bagian
latar belakang telah diuraikan bahwa
pada tahun 2003 pemerintah hanya
mampu mengelola 20-30 persen
sampah dari kebutuhan plastik yang
mencapai 1,35 juta ton per tahun.
Oleh karena itu, adanya bioplaspung
berbahan dasar pati tepung jagung
dapat mempermudah pemerintah
dalam menangani sampah plastik.
Hal ini karena bioplastik berbahan

dasar pati tepung jagung merupakan


polimer yang mudah diurai secara
hayati, sedangkan plastik merupakan
polimer sintetik dari petrokimia yang
sulit diurai secara hayati.
Selain
itu,
bioplaspung berbahan dasar
tepung
jagung
memiliki
beberapa keunggulan, di
antaranya:
1.

Kandungan pati lebih


tinggi
Kandungan pati pada
tepung talas lebih tinggi dari
pada kandungan pati pada biji
nangka, sehingga hal ini akan
menyebabkan sifat mekanik
bioplaspung berbahan dasar
tepung jagung lebih tinggi.
Peningkatan sifat mekanik ini
terjadi karena jumlah glukosa
yang
dirangkai
oleh
acetobacter xylinum lebih
banyak sehingga lembaran
selulosa yang terbentuk akan
semakin kuat.
Proses
terbentuknya
selulosa
bakteri
ini
merupakan hasil dari aktivitas
Acetobacter xylinum dengan
nutrisi yang terdapat pada
media kultur. Dalam gagasan
ini sumber glukosa sebagai
komponen
utama
yang
diproses
oleh
bakteri
Acetobacter xylinum adalah
glukosa dari tepung talas.
Dalam
sel
Acetobacter
xylinum, glukosa diubah ke
dalam bentuk glukosa-6fosfat dengan bantuan enzim
glukokinase, dan kemudian
terjadi isomerasi menjadi

glukosa-1-fosfat oleh enzim


fosfoglukomutase,
selanjutnya terbentuk UDPglukosa dengan bantuan
enzim UDPG pirofosforilase
dan
terakhir
terbentuk
selulosa di luar sel dengan
bantuan
enzim
selulosa
sintetase. (Tampubolon, 2008
dalam Nanang Rudianto
Ariefta, 2011)
2.
Sifat
mekanik
meningkat karena adanya
gliserol
sebagai
bahan
pemlastis
Kelemahan yang ada pada
plastik
berbasiskan
pati
adalah
rendahnya
sifat
mekanis
(Maria
Ulfa
Christianty, 2009: 4). Guna
mengatasi
kelemahan
tersebut, dalam gagasan ini
dilakukan
penambahan
gliserol yang berfungsi
sebagai
bahan
pemlastis.
Menurut
Frans (1995) dalam
Marhamah
(2008),
penambahan pemlastis
bertujuan
untuk
menurunkan akumulasi
gaya
antar
molekul
pada rantai polimer,
sehingga
terjadi
penambahan
kelenturan, pelunakan,
dan
pemanjangan
bahan
polimer
tersebut.

Proses pemlastis ini,


prinsipnya
adalah
terjadinya
dispersi
molekul pemlastis ke
dalam fase polimer.
Bilamana
pemlastis
mempunyai
gaya
interaksi ke dalam fase
polimer, proses dispersi
akan
berlangsung
dalam skala molekul
dan terbentuk larutan
polimer-pemlastis
sehingga keadaan ini
disebut
kompatibel.
Interaksi
antara
polimer-pemlastis
ini
sangat
dipengaruhi
oleh sifat afinitas kedua
komponen.
Kalau
afinitas
polimerpemlastis kecil, akan
terjadi plastisasi antara
struktur,
artinya
molekul
pemlastis
hanya terdistribusi di
antara
struktur
molekul.
Sedangkan
kalau afinitas polimerpemlastis tinggi, maka
molekul pemlastis akan
terdifusi
ke
dalam
bundel, di sini molekul
pemlastis akan berada
di antara rantai polimer
dan
mempengaruhi
mobilitas
rantai
(Wirjosentono,
1995
dalam
Argo
Khoirul
Anas, 2011).
Prospek pengembangan
biopolimer untuk kemasan
bioplastik di Indonesia sangat
potensial.
Alasan
ini
didukung
oleh
adanya
sumber daya alam, khususnya

hasil
pertanian
yang
melimpah
dan
dapat
diperoleh sepanjang tahun.
Berbagai hasil pertanian yang
potensial
untuk
dikembangkan
menjadi
biopolimer adalah jagung,
sagu,
kacang
kedelai,
kentang, tepung tapioka, ubi
kayu (nabati) dan chitin dari
kulit udang (hewani),tepungtepungan dan lain sebagainya.
Kekayaan akan sumber bahan
dasar seperti tersebut di atas,
justru sebaliknya menjadi
persoalan potensial yang
serius pada negara-negara
yang
telah
maju
dan
menguasai
ilmu
dan
teknologi
kemasan
biodegrdable, khususnya di
Jerman. Negara tersebut
dengan penguasaan IPTEK
yang tinggi bidang teknologi
kemasan, merasa khawatir
kekurangan sumber bahan
dasar (raw materials) dan
akan
menjadi
sangat
tergantung pada negara yang
kaya akan sumber daya alam.
(http://
riekonaicha.
co.cc/2010
/01/polylacticacid-pla-produksiaplikasi-dan-prospekpengembangan
nya-diindonesia/). Oleh karena itu,
jika bioplastik ditangani
secara serius maka Indonesia
akan dapat bersaing dengan
negara-negara lain.
LANGKAH KERJA
Adapun
bahan
yang
diperlukan untuk membuat bioplastik
tepung jagung adalah sebagai
berikut:

a.
b.
c.
d.

Satu sendok tepung jagung


Empat sendok makan air
Satu sendok teh gliserin
Satu sendok the cuka makan

Adapun beberapa langkah


kerja yang akan dilakukan
untuk membuat bioplastik,
yaitu sebagai berikut:
1. Masukkan semua bahan kedalam
panci kecil dan panaskan dengan
api kecil.
2. Aduk-aduk bahan tadi sambil
dipanaskan
hingga
adonan
berbentuk seperti jel pecahkan
gelembung udara yang dihasilkan
agar hasilnya bagus
3. Matikan api kompor, dan
tuangkan adonan keatas talas,
atau cetakan. Jika ingin membuat
plastik dalam lembaran, tuang
dan ratakan adonan diatas talas
dengan luas yang cukup,
diamkan selama sekitar satu hari.

4.

HASIL DAN
PEMBAHASAN

Hasil dari program


bioplaspung adalah sebagai berikut:
a. Sebagai inovasi baru dalam
membuat kantong plastik
b. Sebagai peluang usaha untuk
membuka lapangan pekerjaan
baru
c. Sebagai
upaya
untuk
meningkatkan
kesadaran
masyarakat akan pentingnya
menjaga lingkungan
d. Untuk mengoptimalisasi sumber
daya alam di suatu daerah

e. Untuk mengurangi penggunaan


zat-zat kimia yang beracun
f. Menjadi cara alternative dalam
memenuhi
kebutuhan
akan
plastik
yang
aman
bagi
lingkungan
Manfaat Bioplastik
Manfaat bioplastik dapat
dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Manfaat praktis
Bioplastik dapat dijadikan wacana
dan pengetahuan dalam mengelolah
bahan oraganik terutama tepung
jagung
2. Manfaat teoritis
Memberi masukkan bagaimana cara
mengatasi masalah lingkungan hidup
khususnya
mengubah
sikap
masyarakat ke arah yang lebih ilmiah
dengan
harapan
menanamkan
kecintaan dan kepedulian lingkungan
3. Manfaat ekonomis
Karena
bahan-bahan
yang
dibutuhkan mudah didapat dan zat
kimia yang digunakan sedikit serta
tidak berahaya, jadi bioplastik ini
menjadi lebih aman dan nyaman bagi
lingkungan.
Prediksi
Hasil
Yang
Akan
Diperoleh
Manfaat dari gagasan
adalah sebagai berikut:
a. Menghasilkan produk bioplastik
ramah lingkungan berbahan dasar
tepung jagung.
b. Mengurangi beban pemerintah
dalam penanganan sampah plastik
yang mencemari lingkungan.
c. Meningkatkan nilai guna tepung
jagung
yang
belum
banyak

dimanfaatkan
sehari-hari.

dalam

kehidupan

Dampak dari gagasan


adalah sebagai berikut:
a. Pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh sampah plastik
dapat dikurangi.
b. Penggunaan minyak sebagai
bahan pembuatan plastik dapat
diminimalisir.
c. Beban
pemerintah
dalam
mengatasi sampah plastik dapat
berkurang.
d. Nilai guna dari tepung jagung
dapat ditingkatkan.
Pihak-pihak pendukung dalam
proses merealisasikan pembuatan
bioplaspung
1. Lembaga
penelitian
dan
Perguruan Tinggi
Lembaga
penelitian
dan
perguruan
tinggi
berperan
sebagai pihak yang menyediakan
fasilitas penelitian yang dapat
mendukung
tewujudnya
bioplastik
berbahan
tepung
jagung.
2. Kementrian
Kementrian berperan dalam
penentu kebijakan yang dapat
mendukung
pengembangan
maupun penggunaan bioplastik
khususnya bioplastik berbahan
dasar tepung jagung
3. Perusahaan produksi plastik
Perusahaan produksi plastik
berperan sebagai pihak yang
menggunakan hasil penelitian
yaitu bioplastik berbahan tepung
jagung.
4. Masyarakat
Masyarakat berperan sebagai
pengguna
bioplastik
yang

diharapkan dapat menyadari akan


pentingnya pemakaian bioplastik
sebagai suatu alternatif yang
dapat memecahkan sebagian
persoalan lingkungan.

5.

KESIMPULAN

Kita berada di era


yang
membutuhkan
inovasi.
Bioplaspung merupakan inovasi
untuk membuat plastik dari bahan
organik berupa tepung jagung.
Gagasan ini diangkat sebagai solusi
untuk
mengurangi
penggunaan
kantong plastik POLYETHYLENE
yang tidak ramah lingkungan dimana
dibutuhkan setidaknya tujuh juta
barel bahan bakar fosil untuk
memproduksi plastik setiap harinya.
Bioplaspung mudah untuk dibuat
dan sifat plastiknya yang bisa
disesuaikan
dengan
kebutuhan.
Dengan
memanfaatkan
bahan
organik untuk dijadikan plastik itu
sama saja telah mencegah alam dari
kerusakan
lingkungan
serta
mengurangi penggunaan bahan bakar
fosil untuk membuat plastik.
Indonesia kaya akan hasil
alam yang memiliki jutaan manfaaat
yang tentunya sangat berguna untuk
kemajuan bangsa ini, salah satu
contoh yang digunakan dalam
gagasan
tertulis
ini
adalah
penggunaan jagung untuk pembuatan
Bioplaspung (Bio Plastik Tepung
Jagung) yang sudah pasti menjadi
inovasi terbaru dalam pembuatan
plastik yang murah dan ramah
lingkungan,
karena
proses

penguraiannya pun tidak memakan


waktu yang lama seperti plastik
Polyethylene yang membutuhkan
waktu
jutaan
tahun
untuk
menguraikannya. Dan bahan-bahan
pada bioplaspung ini tidak lah
berbahaya karena sebagian besar
komposisi dan kandungannya terbuat
dari bahan-bahan alam yang sangat
mudah ditemukan, sehingga akan
sangat
mudah
untuk
proses
pembuatannya, sehingga Indonesia
tidak terkubur oleh plastik-plastik
yang berbahaya dan sulit untuk
diurai.

Rahmawati,A.dkk.2012.Teknologi
Kemasan Ramah Lingkungan.
http://amazingchems.blogspot.co
m/2012/11/teknologi-kemasanramah-lingkungan.html
Anonimaous,2013. Membuat
Bioplastik
Dari Jagung.
https://biologismamsa.wor
dpress.com/2013/02/22/m
embuat-bioplastik-darijagung/
Kusumawati,
Y
.2009.
bioplastik. http://yustinaspesix.blogspot.com/2009
/11/bab-ipendahuluan.html

Anda mungkin juga menyukai