Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
NAMA
: SRIWULAN PURNAMASARI
STAMBUK
: A1C4 4 037
JURUSAN
: PENDIDIKAN KIMIA
KELAS
: GANJIL (A)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allh SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Filsafat yang
bejudul Proses Penciptaan Alam Semesta menurut Sains dan Al-Quran. Penulis
menyadari penulisan ini jauh dari kata sempurna, sehingga penulis mnegharapkan
saran yang membangun dari pembaca. Terimakasih.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan..........................................................................................................1
Bab II Pembahasan.........................................................................................................2
2.1 Alam Semesta....................................................................................................2
2.2 Penciptaan Alam Semesta menurut Sains.........................................................2
2.4 Penciptaan Alam Semesta menurut Al-Quran.................................................5
Bab III Penutup...............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Alam semesta merupakan suatu ruang atau tempat bagi manusia,tumbuhtumbuhan, hewan, dan benda-benda. Langit sebagai atapnya dan bumi sebagainya
lantainya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah saturuang yang maha besar, terdapat
kehidupan yang biotik dan abiotik. Pengertian alam semesta mencakup tentang
mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang
makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya
bintang, planet, dan galaksi
.Alam semesta adalah suatu hamparan atau ruangan yang sangat luas yang tak di
ketahui atau tak dapat di bayangkan luasnya. alam semesta diduga bentuknya
melengkung dan dalam keadaan memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem
bintang yang jumlahnya ribuan.
Ada banyak para ahli yang mengeluarkan pendapat mengenai awal mula
terbentuknya alam semesta, ada berbagi pendapat dan konsep tentang hal ini yang telah
lama dikemukankan leh para ahli. Terbentuknya alam semesta ini sudah jelas-jelas tertera
di dalam Al-Quran.
Penciptaan alam semesta dikaji melalui penelitian secara ilmiah ataupun melalui
tafsir-tafsir dengan membandingkan ayat-ayat yang lain dalam Alquran. Dengan
penelitian-penelitian tersebut maka munculah berbagai teori tentang bagaimana proses
penciptaan alam semesta. Salah satu teori yang dikemukakan oleh ilmuan barat yaitu
teori Big Bang atau teori dentuman besar, menurut teori tersebut alam semesta diduga
dari sebuah gumpalan raksasa bermasa jenis besar karena gesekan antar atom terjadilah
reaksi inti atom (nuklir) yang menghasilkan energi yang sangat besar, partikelpartikelnya menyebar ke segala arah kemudian membentuk galaksi, bintang, planet dan
sebagainya. Sedangkan dalam Alquran disebutkan bahwa proses penciptaan alam
semesta itu terjadi dalam kusun waktu enam masa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Alam Semesta
Alam semesta terdiri dari semua materi, termasuk tenaga dan radiasi juga segala
sesuatu yang ada di dalam antariksa. Alam semesta tidak dapat diukur, batas-batasanya
tidak diketahui. Tata surya tempat terdapatnya bumi, hanyalah sebagian kecil alam
semesta. Dalam alam semesta terdapat banyak galaksi seperti Bima Sakti, galaksi
merupakan bagian yang membentuk alam raya yang sangat luas. Alam semesta terdiri
atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru
dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa. Bumi, planet-planet dan matahari yang
termasuk dalam tata surya hanyalah merupakan titik kecil di antara lebih dari 200 miliyar
bintang penyusun galaksi bimasakti. Matahari merupakan satu di antara bermiliyarmiliyar bintang di alam semesta dan kemungkinan setiap bintang mempunyai susunan
tata surya seperti tata surya matahari. Perhitungan sampai ke angka 200 miliyar bintang
baru untuk sebuah galaksi. Galaksi adalah calon bintang atau kelompok bintang yang
jumlahnya ribuan juta dan terdapat di alam semesta.
mendekati matahari. Ketika bintang tersebut berpapasan dengan matahari, ada bagian
dari matahari yang tertarik ke arah bintang tersebut karena adanya gaya tarik gravitasi
yang bekerja di antara bintang dan matahari, sehingga terbentuk semacam sayap
matahari. Ketika bintang tersebut menjauh dari matahari, gaya gravitasi yang bekerja
semakin melemah sehingga bagian-bagian dari sayap matahari tersebut ada yang
kembali ke matahari, tetapi ada yang membeku dan tidak kembali ke matahari.
Bagian-bagian yang tidak kembali membentuk gumpalan yang disebut planetesimal.
Setelah lama, beberapa gumpalan menyatu membentuk planet-planet yang bergerak
mengelilingi matahari. Kelemahan teori ini adalah bahwa semestinya, gas-gas yang
tertarik ke arah bintang tidak berputar mengelilingi matahari, tetapi lebih mungkain
melayang bebas di angkasa.
2.2.3. Teori Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan
Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan
hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
Teori ini mengemukakan bahwa dahulu kala ada sebuah bintang yang
melintasi dekat matahari. Adanya gaya tarik bintang tersebut, maka menyebabkan
pada permukaan matahari terjadi proses pasang surut, seperti pasang surut air laut di
bumi akibat gaya tarik bulan.Sebagian dari masa matahari yang membentuk tonjolan
ke arah bintang itu ikut tertarik. Kemudian, tonjolan tersebut terputus dan akhirnya
lepas dari matahari.
Massa gas itu terputus-putus dan kemudian membentuk tetesan raksasa
dengan ukuran yang berbeda-beda. Tetesan raksasa tersebut lama-kelamaan membeku
menjadi planet-planet. Itulah sebabnya planet-planet terletak pada satu bidang datar,
bahkan pada suatu waktu nanti akan membentuk satu garis lurus. Pada tahun 1982,
beberapa planet memang terletak hampir pada satu garis lurus.
2.2.4. Teori Kondensasi
Teori yang terkenal tentang pembentukkan matahari dan planet-planet
didasarkan pada Hipotesis Kabut (nebular). Teori ini pertama kali ditemukan oleh ahli
filosofi Jerman, Immanuel Kant, pada tahun 1755. Kemudian, hipotesis ini
dikembangkan oleh ahli matematika Prancis, Pierre de Laplace, pada tahun 1796.
Kenyataan di jagat raya bahwa planet-planet terletak hampir pada 1 bidang datar di
sekeliling matahari, melahirkan perkiraan atau hipotesis bahwa planet-planet lahir dari
matahari.
Menurut hipotesis ini, matahari dan planet-planet erasal dari sebuah kabut
pijar yang berpilin di dalam jagat raya. Kabut seperti ini banyak terdapat di antara
bintang-bintang di dalam galaksi kita. Karena putarannya itu, sebagian dari massa
kabut tersebut lepas, membentuk gelang-gelang sekeliling bagian utama gumpalan
kabut itu. Pada gilirannya, gelang itu membentuk gumpalan-gumpalan dan akhirnya
membeku menjadi planet-planet. Demikian juga bulan dan satelit-satelit planet
lainnya terbentuk.
2.3.
Artinya: (yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami
akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah
yang akan melaksanakannya.
Dalam surat Ath-Tholaq (65:12)
Artinya: Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala
sesuatu.
Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis.
Didalam surat As-Sajada (32:4)
Artinya: Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy[1188].
tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang
pemberi syafa'at[1189]. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan.
[1188] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani,
sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
[1189] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi
orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak
diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara
keduanya, terdapat dalam surat Fush-Shilat ayat 9, 10 dan 12
Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang
menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang
bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam".
Artinya: Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di
atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang
yang bertanya.
Artinya: Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. dan Kami hiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya.
Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.
Terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa.
Selain surat-surat tersebut diatas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang
terbentuknya alam raya ini, namun secara umum proses terciptanya alam raya ini
berlangsung dalam 6 masa, dimana tahapan-tahapan dalam proses tersebut saling
berkaitan :
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah terbentuknya alam semest telah dijelaskan
jauh terlebih dahulu dalam Al-Quran dimana secara umum pembentukan alam semesta
terdiri 6 masa pembentukan yaitu penciptaan bumi dalam dua masa, pemciptaan isi
bumi dalam dua masa dan penciptaan langit dalam dua masa. Terbentuknya alam semesta
menutur sains sejalan dengan apa yang telah di katakana dalam Al-quran.
12