kepada ternak akan menunjang proses metabolisme dalam tubuh ternak dan berdampak pada
aktivitas dan performans produksi dan reproduksi ternak yang baik pula. Unsur zat gizi
(nutrien) yang penting di dalam pakan ternak antara lain:
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa yang terbentuk dari senyawa molekul karbon, hidrogen,
dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil
energi di dalam tubuh. Proses pembakaran karbohidrat akan digunakan oleh sapi untuk
berbagai fungsi penting seperti bernafas, kontraksi jantung, dan aktivitas lainnya. Bahan
pakan yang banyak mengandung karbohidrat untuk pakan sapi adalah biji-bijian, seperti
jagung, gandum, dan jewawut.
Karbohidrat dalam material hijauan, seperti selulosa dari serat kasar, pati dari
bijibijian atau gula dari molases, semuanya difermentasi menjadi VFA dalam rumen, menjadi
komponen yang larut seperti protein. Energi yang dilepaskan dalam proses fermentasi
digunakan oleh mikroba untuk kepentingan tubuhnya. VFA adalah zat-zat gizi utama produk
fermentasi sebagai sumber energi utama untuk kebutuhan induk semang.
Hampir 80% energi dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen
dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi
selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat
sekitar 15% dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan bobot tubuh
menurun demikian sebaliknya apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari
karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan bobot tubuh
(obesitas).
Karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian gliserol lemak. Tetapi
sebagian besar dari bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Pada Tanaman :
6 CO2 + 6 H2O
(C6H12O6)n + 6 O2 675 Kal (kkal)
SM
Jenis Karbohidrat :
1. Monosakarida: Glukosa, Galaktosa, dan fruktosa.
2. Disakarida
Gula rangkap (dua gula sederhana). Harus dirubah menjadi gula sederhana sebelum
dapat diabsorbsi.
Sukrosa : glukosa dan fruktosa: buah-buahan, sayuran.
Maltosa : glukosa dan glukosa : biji yang berkecambah
Laktosa : glukosa dan galaktosa : gula susu
3. Polisakarida
mudah didegradasi yang lebih sedikit (20% dari kebutuhan protein) dibandingkan pada
tingkat yang lebih tinggi (30% dari kebutuhan protein). Hal ini menunjukkan bahwa NH3
hasil degradasi protein di dalam rumen akan diserap ke saluran darah sehingga meningkatkan
kadar urea dalam darah.
Protein yang mengalami degradasi (deaminasi), selain melepaskan gugus amonia
(NH3), akan menghasilkan gugus rantai karbon yang juga dapat menjadi substrat dalam
proses fermentasi mikrobial rumen. Oleh karena itu, protein juga merupakan sumber energi
bagi ternak ruminansia. Sinkronisasi antara ketersediaan energi dan protein di dalam rumen
selain dapat meningkatkan aktivitas mikrobial ternyata juga dapat meningkatkan sintesis
protein mikroba rumen dan performans ternak.
Untuk ternak ruminansia, nilai hayati protein pakan pada umumnya dapat dibedakan
menjadi 2 kelompok besar berdasarkan degradabilitasnya di dalam rumen, yaitu (1) protein
yang mudah didegradasi, dan (2) protein yang tahan terhadap degradasi. Protein pakan yang
mengalami degradasi di dalam rumen akan kehilangan fungsinya sebagai sumber asam amino
karena proses deaminasi akan memisahkan gugus amonia dari rantai karbon utamanya.
Senyawa nitrogen seperti urea, biuret, garam amonium dapat menjadi sumber nitrogen nonprotein yang dapat dikonversikan menjadi protein mikroba yang pada gilirannya akan
menjadi sumber protein bagi ternak. Protein yang tahan terhadap degradasi akan mencapai
saluran cerna pascarumen secara utuh, sehingga apabila masih dapat dicerna, hasil hidrolisis
di saluran cerna pascarumen akan menghasilkan asam-asam amino yang akan diserap melalui
dinding usus ke saluran peredaran darah menuju ke hati.
Sapi perah Holstein yang diberi pakan tambahan dalam bentuk protein tidak
terdegradasi di rumen tetapi mudah dicerna di saluran cerna pascarumen, atau diberi
tambahan metionin terproteksi. Meskipun konsumsi bahan kering pakan, produksi lemak susu
dan kandungan protein susu tidak berbeda, kandungan N-urea darah dan susu meningkat
sangat nyata apabila diberikan tambahan protein terproteksi yang semakin tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian protein yang terproteksi dari degradasi rumen tetapi
mempunyai nilai kecernaan tinggi di saluran pascarumen adalah lebih penting dibandingkan
dengan pemberian protein terproteksi saja. Hal ini disebabkan karena masih ada
kemungkinan protein yang terproteksi tersebut juga tidak mudah dicerna di saluran cerna
pascarumen.
Pada kambing hitam di Korea (Korean black goats) dilaporkan bahwa kebutuhan
protein optimal di dalam campuran pakan (Total Mixed Ration) adalah 18% untuk
mendapatkan pertambahan bobot hidup harian yang tertinggi, dibandingkan tingkat
kandungan protein 14, 16 atau 20%.
Molekul protein juga tersusun dari satuan-satuan dasar kimia yaitu asan amino. Dalam
molekul protein, asam amino ini saling berhubungan dengan ikatan yang disebut ikatan
peptida (-CONH-). Satu molekul protein dapat terdiri dari 12 sampai 18 macam asam amino
dan dapat mencapai jumlah ratusan asam amino.
a. Klasifikasi Asam Amino
1) Asam amino esensial.
Asam amino ini tidak dapat dibentuk oleh tubuh sendiri. Asam amino ini sangat
diperlukan tubuh dan harus disuplai dalam bentuk jadi (prefomed) dalam menu yang dimakan
sehari-hari. Ada 8 macam asam amino esensial untuk orang dewasa, dimana tubuh tidak
dapat membentuk sendiri, sedangkan pada anak-anak ada 10 asam amino esensial.
2) Asam amino non-esensial
Asam amino ini dapat disintesa tubuh sepanjang bahan dasarnya memenuhi bagi
pertumbuhannya. Semua asam amino diperlukan tubuh untuk kelangsungan proses fisiologis
normal tubuh, tetapi 8-10 macam diantaranya perlu didapat dalam bentuk jadi dari menu
sehari hari.
Tabel Macam-macam Asam amino semi Asam amino non-esensial
asam animo Asam esensial.
amino esensial.
- Isoleusin
- Leusin
- Lisin
- Metonin
- Fenilalanin
- Treonin
- Triptopan
- Valin
- Argirin
- Histidin
- Titrosin
- Sistin
- Glisin
- Serin
- Asam glutamate
- Asam Hidroksi Glutamat
- Asma aspartat
- Alanin
- Prolin
- Hidroksi Prolin
- Neuleusin
- Sitrulin
- Hidroksi Glisin
Pada hewan ruminansia ( Sapi dan Kambing ), Penyusunan ransum diperlukan tambahan
protein (asam amino sintetik) atau protein supplement yang kaya akan kandungan asam-asam
amino essensial.
a. Arginin (Arg)
Asam amino arginin memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat eksesi dua
gugus amina pada gugus residunya. Asam amino ini tergolong setengah esensial bagi
mamalia, tergantung pada tingkat perkembangan atau kondisi kesehatan.
b. Fenilalanin (Phe)
Fenilalanin adalah suatu asam amino penting dan banyak terdapat pada makanan, yang
bersama-sama dengan asam amino tirosin dan triptofan merupakan kelompok asam amino
aromatik yang memiliki cincin benzena. Fenilalanin bersama-sama dengan taurin dan
triptofan merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampai pesan
(neurotransmitter) pada sistem saraf otak.
c. Histidin (His)
Histidina merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam protein. Histidina
menjadi prekursor histamin, suatu amina yang berperan dalam sistem saraf, dan karnosin,
suatu asam amino.
d. Isoleusin (Ile)
Isoleusina adalah satu dari asam amino penyusun protein yang dikode oleh DNA. Rumus
kimianya sama dengan leusinhidrofobik (tidak larut dalam air) dan esensial bagi ternak.
e. Leusin (Leu)
Leusina merupakan asam amino yang paling umum dijumpai pada protein. Ia mutlak
diperlukan dalam perkembangan dan dalam kesetimbangan nitrogen . Ada dugaan bahwa
leusina berperan dalam menjaga perombakan dan pembentukan protein otot.
f. Lisin (Lys)
Lisina merupakan asam amino penyusun protein yang dalam pelarut air bersifat basa,
seperti juga histidin. Lisin menjadi kerangka bagi niasin(vitamin B1).
g. Metionin
Metionin adalah asam amino yang dipakai dalam membawa sulfit ke seluruh sel tubuh
ternak, sedangkan sistin adalah bentuk akhir yang sukar digunakan dan sistein adalah bentuk
antara. Pertumbuhan atau kenaikan bobot badan disebabkan adanya retensi nitrogen yang
positif. Retensi nitrogen yang positif berkorelasi sangat nyata dengan konsumsi asam amino
metionin.
Metionin, bersama-sama dengan sistein, adalah asam amino yang memiliki atom S.
Asam amino ini penting dalam sintesis protein (dalam proses transkripsi, yang
menerjemahkan urutan basa nitrogen di DNA untuk membentuk RNA) karena kode untuk
metionina sama dengan kode awal (start) untuk suatu rangkaian RNA. Biasanya, metionina
awal ini tidak akan terikut dalam protein yang kelak terbentuk karena dibuang dalam proses
pascatranskripsi. kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu, tempe).
Proses-proses metabolisme yang menyangkut pertumbuhan/kenaikan bobot badan,
aktivitas enzim maupun hormon, sangat ditentukan oleh tersedianya asam amino esensial
metionin. Proses pembentukan enzim, hormon maupun kenaikan bobot badan sangat
bergantung pada kuualitas ransum. Kualitas ransum akan mempengaruhi jumlah maupun
kualitas zat makanan yang dikonsumsi, sehingga hal ini akan berpengaruh pula terhadap
kualitas asam amino yang diperoleh, tenitama asam amino metionin. Dengan perkataan lain
hormon maupun enzim yang berasal dari turunan asam amino metionin sangat berperan
dalam metabolisme ternak.
h. Treonin (Thr)
Treonina merupakan salah satu dari 20 asam amino penyusun protein.
i. Valin (Val)
Valina adalah salah satu dari 20 asam amino penyusun protein yang dikode oleh DNA.
Dalam ilmu gizi, valina termasuk kelompok asam amino esensial. Namanya berasal dari
nama tumbuhan valerian (Valeriana officinalis).
Histidine (1,08%)
Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ pendengaran. Perlu untuk
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
Proline (2,97%)
Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin c akan membentuk
jaringan kolagen. Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.
Serine (4,00%)
Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf (myelinsheaths). Penting
dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan otot dan kesehatan sistem imun.
Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin.
Tyrosine (4,60%)
Memperlambat penuaan sel. Menekan pusat lapar di hipotalamus. Membantu
produksi melanin. Penting untuk fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan pituitary. Kekurangan
menyebabkan hypothyroidism.
Gamma - aminobutyric acid (gaba)
Menghambat sel dari ketegangan. Mencegah ansietas dan depresi bersama niacin dan
inositol.
Ornithine
Membantu pelepasan hormon pertumbuhan yang memetabolisir lemak tubuh yang
berlebihan jika digabung dengan arginine dan carnitine. Penting untuk fungsi sistem imun
dan fungsi hati yang sehat. Penting untuk detoxifikasi amonia dan membantu proses
penyembuhan.
Taurine
Menjaga kesehatan otot jantung, sel darah putih, otot rangka dan sistem syaraf pusat.
Komponen penting dari cairan empedu yang penting untuk pencernaan lemak, absorbsi
vitamin larut dalam lemak (a, d, e, k). Menjaga kadar kolesterol darah.
Cysteine
Dibentuk dari asam amino methionine dengan bantuan vitamin B6. Merupakan bahan
dasar glutathione yaitu salah satu antioksidan terbaik yang bekerja optimum bila bersama
vitamin e dan selenium. Melindungi sel dari zat-zat berbahaya, efek radiasi.
Citrulline
Menghasilkan energi. Meningkatkan sistem imunitas. Dimetabolisir menjadi arginine.
Penting dalam detoxifikasi amonia yang merusak sel-sel sehat.
Berdasarkan macam asam amino asam amino yang membentuknya sumber protein dapat
digolongkan sebagai berikut:
1. Protein sempurna, yaitu protein yang mengandung asam-asam amino esensial lengkap
baik macam maupun jumlahnya, sehingga dapat menjamin pertumbuhan dan
tinggi di dalam plasma. Kandungan lemak termasuk total kolesterol tidak dipengaruhi oleh
pemberian lemak tidak jenuh majemuk di dalam pakan. Minyak zaitun (olive) atau minyak
jagung dapat digunakan sebagai sumber asam lemak rantai panjang tidak jenuh.
Penggunaan minyak kelapa dalam pakan dapat menurunkan populasi protozoa di
dalam rumen dan mengurangi emisi gas metana per kg bobot hidup domba. Penurunan total
asam lemak mudah terbang di dalam rumen serta penurunan konsentrasi asam asetat dan
butirat juga terlihat sebagai akibat dari pemberian minyak kelapa.
Lemak dapat digolongkan menjadi :
1. Lemak dalam tubuh, yaitu lipoprotein (trigliserida, fosfolipid dan kolesterol) yang
bergabung dengan protein dihasilkan dihati dan mukosa usus untuk mengangkut lemak
yang tidak larut. Jenis yang terdapat di dalam tubuh adalah HDL (High Dencity
Lipoprotein), LDL (Low Dencity Lipoprotein), VLDL (Very Low Dencity Lipoprotein),
dan glikolipid (merupakan senyawa lipid yaitu gliserol dan asam lemak bergabung
dengan karbohidrat, fosfat, dan atau nitrogen.
a. Lemak yang terdapat dalam bahan pangan yaitu Trigliserida, Asam lemak jenuh
(Saturated Fathy Acid-SAFA) yaitu lemak yang tidak dapat mengikat hidrogen lagi,
seperti asam palmiat, asam, Asam lemak tidak jenuh, Fosfolipid, dan Kolesterol.
Sedangkan fungsi lemak lainnya adalah :
1. Pelindung kehilangan panas tubuh
2. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, K
3. Sebagai pelumas diantara persendian
4. Sebagai prekursor dari prostatglandin yang berperan mengatur tekanan darah, denyut
jantung dan lipolisis
4. Vitamin
Penggunaan vitamin pada ternak ruminansia yang diberi pakan hijauan jarang
dilakukan karena hijauan sudah merupakan sumber berbagai macam vitamin, sementara
ternak ruminansia tidak memerlukan vitamin B karena adanya kemampuan mikroba rumen
untuk mensintesis vitamin B secara de novo. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin pada
ternak ruminansia, biasanya dicampurkan mineral-vitamin mix di dalam pakan
konsentratnya.
Istilah vitamin berasal dari nama Vitamine yang diberikan oleh Casimir Funk untuk
faktor tambahan makanan. Vitamin adalah zat katalitik yang tidak dapat disintesis oleh tubuh
dalam metabolismenya dan harus tersedia dari luar. Kebutuhan vitamin pada ternak terutama
digunakan untuk pertumbuhan, kesehatan, konversi ransum, reproduksi dan pemeliharaan.
Vitamin yang sekarang diakui adalah persenyawaan organik yang termaksud
komponen bahan makanan tetapi bukan karbohidrat, lemak, protein dan air, terdapat dalam
bahan makanan dalam jumlah yang sangat sedikit, esensial untuk perkembangan jaringan
normal dan untuk kesehatan, pertumbuhan dan hidup pokok, kalau tidak terdapat dalam
ransum atau tidak tepat diabsorbsi atau dipergunakan, mengakibatkan penyakit defesiensi
yang khas atau sindrom dan tidak dapat disintesis oleh hewan dan maka dari itu harus
tersedia dalam ransum.
Diantara vitamin-vitamin ada beberapa pengecualian terhadap satu atau lebih
klasifikasi tersebut di atas. Misalnya vitamin D dapat disintesis pada permukaan kulit oleh
radiasi sinar ultraviolet dan asam nikotinat dalam beberapa hal sintesis dari triptofan.
Klasifikasi vitamin dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelarutannya
dalam lemak dan dalam air. Vitamin-vitamin yang larut dalam vitamin A, D, E dan K,
terdapat dalam bahan-bahan makanan bersama dengan lipida. Vitamin vitamin yang larut
dalam lemak dan diabsorbsi bersama-sama lemak yang terdapat dalam ransum
memperhatikan mekanisme yang sama seperti mekanisme absorbsi lemak. Kondisi yang baik
untuk absorbsi lemak, misalnya cukup aliran empedu dan formasi misel sangat membantu
absorbsi vitamin vitamin yang larut dalam lemak.
VITAMIN
NAMA KIMIA
Vitamin A ......... Akseroftol
Vitamin B1 ........... Tiamin
Vitamin B2 ....... Riboflavin
VitaminB6 ......... Piridoksin
Niacin ........Asam nikotinat
Biotin ........ Biotin
Asam pantotenat .......... Asam pantotenat
Asam folin ........ Asam pteroilglutamat
Vitamin B 12 ...... .. Kobalamin
Vitamin C .......... ... Asam askorbat
Vitamin D ......... Kalsiferol
Vitamin E ......... Tokoferol
Vitamin K ......... Fillokhinon.
Vitamin-vitamin yang larut dalam air yang dibutuhkanm oleh ternak adalah B1, B2,
B6, B12, asam nikotinat, Asam pantontenat, asam folat, biotin dan kolin. Vitamin-vitamin ini
tidak dihubungkan dengan lipida-lipida dan peningkatan absorbsi lemak tidak mempengaruhi
absorbsi vitamin-vitamin tersebut.
Peran vitamin antara lain yakni, Vitamin A, Meliputi hampir di semua bagian tubuh
yang berperan membantu proses metabolisme . Defisiensi vitamin A pada ternak akan
mengakibatkan keratinisasi pada jaringan epithel, mengganggu sistem pernafasan, saluran
pencernaan, reproduksi dan saluran urine serta gangguan penglihatan. Disamping itu akan
mengakibatkan perkembangan tulang terhambat, kelahiran yang tidak normal pada ternak.
Rabun senja merupakan penyakit yang klasik akibat kekurangan vitamin A. Dari hasil
percobaan pada unggas, defisien vitamin A mengakibatkan nafsu makan berkurang,
rendahnya berat badan, rabun senja dan suara sengau.
Vitamin A tidak terdapat pada hijauan (forages), tetapi vitamin A pada tanaman
biasanya dalam bentuk prekursor yang berupa pigmen tanaman. Tidak semua pigmen
tanaman menyediakan vitamin A yang aktif. Biasanya bentuk standar provitamin A adalah
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang
terdiri dari kalsium, klorida, chromium, kobalt, tembaga, flourin, iodium, besi,
magnesium,mangan,fosfor, kalium, natriun, sulfur, dan seng. Semuanya harus tersedia dalam
jumlah yang cukup.
Babi
Defisiensi magnesium karena makanan tidak
ditemukan, tetapi ditemukan defisiensi pada
alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal
yang berat.
sapi
- gangguan pertumbuhan tulang dan gigi serta gangguan
penglihatan.
- gangguan kebuntingan, pedet dilahirkan lemah alau
cacat
dan
keguguran berkelanjutan akhirnya sapi menjadi majir.
- pertumbuhan terhambat kelemahan otot jalannya kaku
dan
sempoyongan.
- terlihat kejang-kejang mulut berbusa terjadi
kelumpuhan
dan
akhinya
mati.
kalsium
Mengganggu
perkembanganbiakan.
Produksi air susu pada masa laktasi rendah.
Anak di dalam kandungan lemah atau mati.
fosfor
Phospor berguna untuk pembentukan tulang, selsel tubuh, memproduksi sel jantan dan betina,
metabolism
karbohidrat
dan
lemak.
Kekurangan unsure P sangat erat hubungannya
dengan Ca dalam pembentukan tulang,
pembentukan sel-sel tubuh, dan sel jantan/betina
dalam alat reproduksi. Sehingga apabila
kekurangan unsure P di dalam makanan, akan
berakibat seperti pada kekurangan Ca. dari
seluruh unsure mineral, unsure Ca dan P yang
paling besar, dengan perbandingan Ca : P = 2 : 1.
Biasanya makanan ynag banyak mengandung
protein banyak pula mengandung phosphor. Bijibijian cukup mengandung phosphor, maka babi
yang banyak mendapatkan makanan biji-bijian
tidak akan kekurangan atau menderita unsure P.
Ada 3 macam unsur mineral, yang diperoleh
sebagai garam dalam cairan tubuh, keringat dan
saliva
(air
ludah).
magnesium
natrium
klorida
kalium
sulfur
Chlorine diperlukan untuk membuat asam hydrochloric yang terdapat di dalam alat pencernaan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan seperti
tepung ikan hanya kaya akan unsure sodium dan
chlorine. Sedangkan bahan makanan hijauan
biasanya kaya akan potassium. Babi yang
mendapatkan garam terlampau banyak dapat
menimbulkan keracunan. Tetapi hal ini tak
mungkin terjadi, jika rasum yang diberikan itu
dalam imbangan yang sesuai dengna persediaan
air minum yang cukup dan bersih.
Chlorine diperlukan untuk membuat asam hydrochloric yang terdapat di dalam alat pencernaan.b.
Bahan makanan yang berasal dari hewan seperti
tepung ikan hanya kaya akan unsure sodium dan
c.
chlorine.
Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi,
kontraksi otot, iritabilitas syaraf, koagulasi darah, kerja jantung, dan produksi susu. Kadar
kalsium ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup karena apabila terjadi kekurangan
menyebabkan mineralisasi tulang buruk, osteomalasia, osteoporosis, rakhitis, dan gangguan
pertumbuhan.
Klorida sangat berguna dalam pengaturan tekanan osmotik, keseimbangan asam dan
basa, yang tersedia dalam garam, daging, susu, dan telur. Golongan mineral lainnya seperti
chromium ini berguna untuk glikemia dan metabolisme dalam insulin yang tersedia dalam
ragi, tembaga yang berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin,
penyerapan besi dan lain-lain. Apabila zat besi berlebih dapat menyebabkan sirosis dan
gastritis, hemolisis.
Flour merupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gigi dan tulang
yang apabila tersedia dalam jumlah yang kurang menyebabkan caries gigi. Mineral lain
adalah yodium yang merupakan unsur tiroksin dan triiodotironin yang harus tersedia dalam
jumlah yang cukup. Besi merupakan mineral yang merupakan struktur dari hemoglobin untuk
pengangkutan karbondioksida (CO2) dan oksigen(O2)dan kekurangan besi menyebabkan
anemia.
Magnesium berguna dalam aktivasi enzim pada metabolisme karbohidrat dan sangat
penting dalam proses metabolisme apabila terjadi kekurangan menyebabkan malabsorbsi
yang menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia. Mangan mineral yang berfungsi dalam
aktivitas enzim yang terdapat dalam kacang-kacangan, padi, biji-bijian dan sayuran hijau.
Fosfor merupakan unsur pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi, kekurangan
dapat menyebabkan kelemahan otot. Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran
impuls syaraf, keseimbangan cairan, pengaturan irama jantung. Natrium berguna dalam
pengaturan tekanan osmotik, pengaturan keseimbangan asam dan basa, keseimbangan cairan.
Kekurangan ini dapat menyebabkan kram otot, nausea, dehidrasi, hipotensi.
Sulfur merupakan unsur pokok dalam protein seluler yang membantu proses
metabolisme jaringan syaraf, sulfur ini dapat diperoleh dari makanan protein yang
mengandung 1%, dan seng merupakan unsur pokok dari beberapa enzim karboniok anhidrase
yang penting dalam pertukaran karbondioksida (CO2).
6. Air
Tubuh hewan terdiri dari 70% air, maka air benar-benar termasuk kebutuhan utama
yang tidak bisa diabaikan. Bila sampai terjadi pengurangan air hingga 20%, hewan
bersangkutan akan mati. Kebutuhan air bagi hewan ternak tergantung pada berbagai faktor:
kondisi iklim, jenis sapi, umur, dan jenis pakan yang disediakan. Kebutuhan air bagi sapi
yang lebih muda lebih banyak, apalagi jika kondisi lingkungan atau suhu meningkat.
Kebutuhan air tersebut dapat terpenuhi melalui air minum, air yang terkandung di dalam
pakan, dan air yang berasal dari proses metabolisme zat pakan dalam tubuh. Sapi
memerlukan 3 6 liter air per 1 kg pakan kering.
Air berfungsi mengatur suhu tubuh, membantu proses pencernaan, mengelauarkan
bahan yang tidak berguna dari dalam tubuh seperti keringat, air seni, dan kotoran (80% air),
melumasi persendian, dan membantu penglihatan.
Air merupakan unsur terbesar dalam tubuh hewan karena lebih dari 50% komposisi
tubuh terdiri atas air. Kebanyakan jaringan dalam tubuh hewan mengandung 70-90% air.
Hewan yang kekurangan air biasanya lebih cepat mati daripada yang kekurangan makanan
yang sekaligus membuktikan bahwa air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi ternak.
Oleh karena itu, para peternak harus sungguh-sungguh memperhatikan kebuituhan ternaknya
akan air.
Kebutuhan ternak akan air minum sangat beragam di antara ternak yang satu dengan
yang lainnya. Keragaman ini dipengaruhi olah berbagai faktor, seperti : jenis sapi, umur, suhu
lingkungan, jenis bahan makanan, dan volume makan yang masuk dalam tubuh, serta
aktifitas sapi yang bersangkutan. Pada sapi muda. I yang sedang bekerja, sapi yang berada
pada lingkungan suhu yang tinggi, dan sapi yang diberi pakan jerami dalam jumlah yang
besar, kebutuhan akan air minum lebih tinggi jika dibandingkan dengan sapi pada keadaaan
normal.
Kebutuhan tubuh sapi akan air dapat dipengaruhi dari air minum, air dalam bahan
makanan, dan air metabolik yang berasal dari glukosa, lemak dan protein. Sebagai pedoman
bagi penyediaan air minumadalah : sapi dewasa yang bekerja memerlukan air sekitar 35 liter
air dalam sehari, sedangkan sapi yang tidak bekerja memerlukan air sekitar 25 liter.
Daftar pustaka
http://nutrisi.awardspace.com/download/MANAJEMEN%20PAKAN.pdf
http://www.litbang.pertanian.go.id/download/one/347/file/TEKNOLOGI-PAKANPROTEIN-RE.pdf
http: bse.kemdikbud.go.id/download/fullbook/20140916125827
https://zaifbio.wordpress.com/2009/02/01/%E2%80%9Cvitamin-mineral-dan-air
%E2%80%9D/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41286/4/Chapter%20II.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Diktat%20Pengetahuan%20Bahan
%20Pangan.pdf
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=278067&val=7169&title=Review%20on%20Ruminant%20Nutrition
%20Research
Oleh :
YOHANES N. KOLI
( 1309011040 )