Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
dengan alat suntik (spoit) sebagai tabung dan pipa kapilernya, mouse optik sebagai
pengukur kecepatan waktunya. Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah
pada penelitian ini yaitu apakah alat suntik (spoit) dan mouse optik dapat digunakan
sebagai alat ukur viskositas sederhana. Penelitian bertujuan untuk merancang alat
sederhana untuk mengukur viskositas suatu larutan dengan mengunakan alat suntik
(spoit) dan mouse optik. Dalam penelitian ini pengukuran viskositasnya hanya terbatas
pada sampel larutan gula, dimana variabel yang diukur yaitu massa gula dan air.
2. Dasar Teori
Viskositas
Teknik pengukuran viskositas antara lain terdiri dari falling ball viscometer
digunakan untuk memperoleh nilai viskostas dengan cara mengukur waktu yang
dibutuhkan oleh sebuah bola jatuh melalui sampel pada jarak tertentu, cup-type
viscometer digunakan untuk memperoleh nilai viskositas dengan mengukur waktu
yang diperlukan oleh suatu sampel untuk mengalir pada suatu celah sempit (orifice),
vibro viscometer digunakan untuk memperoleh nilai viskositas dengan cara
mengendalikan amplitudo sebuah pelat sensor yang dicelupkan ke dalam sampel dan
mengukur arus listrik yang diperlukan untuk menggerakkan sensor tersebut, Capillary
tube viscometer digunakan untuk memperoleh nilai viskositas dengan cara
membiarkan sampel mengalir di dalam sebuah pipa kapiler dan mengukur beda
tekanan di kedua ujung pipa kapiler tersebut, rotational viscometer, digunakan
untuk memperoleh viskositas dengan mengukur gaya punter sebuah rotor silinder
(spidenle) yang dicelupkan ke dalam sampel.
Pemodelan Matematika
Pada prinsipnya viskositas yang diukur memakai metode kapiler akan
mempunyai bentuk empiris [4]
t
(1)
dengan merupakan kerapatan fluida, t waktu pengosongan fluida, dan adalah
konstanta yang bergantung pada panjang dan diameter kapiler. Dalam Persamaan (1) t
adalah waktu yang dibutuhkan bagi fluida untuk keluar dari wadah (lihat Gambar 1),
dengan kata lain fluida tersebut harus menempuh jarak (ketinggian) sebesar x. dalam
penelitian ini, jarak x tersebut tidak berupa tinggi wadah total, namun hanya sebagian
saja, dengan tujuan mempersingkat waktu t. Dengan demikian Persamaan (1) bisa di
kembangkan sebagai berikut. Dianggap bahwa kecepatan fluida adalah v = x/t (linear),
sehingga Persamaan (1) dapat ditulis dengan cara
x
v
(2)
Andaikan suatu fluida acuan membutuhkan waktu t0 untuk menempuh jarak sejauh x0,
maka kecepatannya adalah v = x0/t0 . Fluida lain yang lebih kental akan mempunyai
waktu yang lebih lama untuk menempuh jarak tersebut, yaitu sebesar t>t0. Atau, jika
ditentukan waktu ukur tetap selama t0, maka fluida ini akan menempuh jarak x<x0,
yang lebih pendek dari jarak tempuh fluida acuan. Cara pandang yang kedua ini lebih
mudah direalisasikan dalam percobaan. Caranya adalah dengan mengukur kecepatan
fluida dalam waktu t0 tertentu dan membandingkan kecepatannya dengan fluida
acuan, dengan menganggap x=x0 pada Persamaan (2) adalah konstanta. Jika dianggap
konstan juga selain x0, maka x0 ' berupa konstanta, sehingga persamaan (2)
dapat ditulis
'
v
(3)
Profil viskositas pada kondisi ekstrim harus dimodelkan juga. Pada Persamaan (1),
fluida yang sangat encer akan mempunyai viskositas kecil (karena t akan bernilai kecil).
Namun demikian tidak mungkin ada fluida ideal yang mempunyai waktu pengosongan
t=0, sehingga persamaan (1) semestinya mempunyai nilai konstanta tambahan
(misalnya t a ) . Demikian juga untuk persamaan (3). Untuk fluida ideal, maka
akan diperoleh kecepatan v=0 yang membuat viskositas menjadi tak berhingga, yang
tidak sesuai dengan kenyataan. Untuk menanggulangi masalah seperti itu maka
dituliskan persamaan yang lebih umum, yaitu :
k'
b
v
(4)
Nilai ' dan b harus dicari melalui eksperimen dan pencocokan kurva dengan datadata referensi. Pada percobaan, pengukuran kecepatan dilakukan dengan mencatat
selisih posisi mouse di antara waktu t=0 sampai t=t0, dan akan tercatat sebanyak N
data. Dari pasangan data (ti, xi) dapat dihitung kecepatan v dengan cara regresi linear,
yang dapat ditulis secara matematis secara
N
2
v arg min vti xi
v
i 1
(5)
x
x
wadah
Pipa kapiler
rekam
reka
=1
Ukur X(i)
Ukur t(i)
jeda
i>N
ya
Hitung
v polyfit ( t , x ,1)
k'
= +
tidak
Pertama-tama masukkan larutan gula pada alat suntik , pada posisi yang telah
ditentukan tombol rekam ditekan untuk memulai proses perekamannya,posis awal i=1
dengan dibiarkan larutan tersebut mengalir, pada saat larutan mengalir pita pada mouse
optik akan mulai bergerak dan komputer mulai menghitung nilai x i dan t i sampai t i t 0
(atau i>N) kemudian dihitung kecepatannya (v). Data tentang kecepatan, konsentrasi dan
nilai viskositas referensi untuk selanjutnya dianalisa dengan Excel, yaitu dengan
memanfaatkan fungsi trendline linear untuk memperoleh nilai ' dan b. Nilai-nilai
kemudian digunakan dalam perangkat lunak untuk mencari viskositas fluida.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur viskositas dari larutan gula adalah mouse
optik dan jarum suntik (spoit) yang digantung pada statip, kemudian pada mouse optik
diselipkan sebuah pita yang terbuat dari bahan yang kaku yang direkatkan pada spoit
berukuran kecil sebagai pengapung dan dimasukkan pada spoit berukuran besar .
Gerakan pita kemudian direkam dengan program perekaman mouse yang dibuat
menggunakan program matlab .
STATIP
MOUSE
LAPTOP
PITA
PADA
MOUSE
SPOIT
WADAH
Gambar 3. Rancangan alat ukur viskositas dengan mouse optik dan jarum suntik
Metode pengukuran
Pertama-tama harus dicari terlebih dahulu konstanta ' dan b sesuai dengan
Persamaan (4), yaitu dengan mengukur kecepatan larutan gula dengan program
yang telah disiapkan seperti pada Gambar 3. Setelah nilai tersebut dihitung, nilai
tersebut dikalibrasikan ke dalam program untuk menghitung viskositas air gula
dengan berbagai konsentrasi.
viskositas h : [centipoise]
0.95
0.9
0.85
0.8
0.024
0.026
0.028
0.03
0.032
1/v : [detik/pixel]
Gambar 5. Grafik kalibrasi viskositas terhadap 1/V
16.51
1.370
v
dimana nilai ini merupakan hasil eksperimen yang peneliti lakukan dengan menggunakan
persamaan (4) yang hasilnya dihitung menggunakan excel. Konsentrasi gula yang digunakan
adalah diantara 0 brix sampai 5 brix (0 gram sampai 5 gram).
viskositas (centipoise)
viskositas ukur
viskositas lit
0
10
12