Oleh :
SWARDI LEONARDO SIBARANI
13320001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas berkat dan karuniaNya
sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah wawasan saya dan juga pembaca,
tentang pengembangan teknologi keselamatan berkendaraan pada system rem mobil yaitu Anti-lock
Brake System.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak pembaca yang sifatnya membangun selalu saya harapkan, demi kesempurnaan dari
makalah ini.
Saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Ir.Sahat P. Siahaan,MT selaku yang
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan saya dibidang Anti-lock Brake System.
Akhir kata, semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua Terimakasih.
Medan, 02 juni 2015
Penulis
SWARDI L. SIBARANI
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keselamatan mengendarai kendaraan merupakan hal yang wajib bagi diri
manusia. Setiap kendaraan pastilah dilengkapi dengan suatu perangkat yang bisa
membuat si pengendara
merasa
nyaman
dan tidak
merasa
takut
untuk
mengendarainya. Salah satu perangkat keselamatan itu adalah dibuatnya rem guna
menghentikan laju kendaraan yang dikehendaki agar dapat terhindar dari kecelakaan.
ABS ( anti-lock brake system) merupakan rem dengan sistem hidrolis diperkenalkan
tanggal 9 desember 1970 di Stutgart, Jerman oleh penciptanya, Hans scherenberg,
anggota dewan Marcedes Benz, dan secara optional digunakan pada Marcedes Benz
S-class pada tahun 1978, system rem sudah berkembang dengan pesatnya.
Sedangkan untuk dalam negeri system ABS Toyota diperkenalkan pada tahun
1971. System ini adalah system roda belakang (ABS dua roda) dimaksudkan untuk
mengurangi kehilangan kestabilan arah pada waktu mengerem diatas permukaan jalan
yang tidak licin.
Beberapa penyempurnaan telah dilakukan terhadap system ini dan pada tahun
1983 diperkenalkan ABS empat roda (four wheel ABS).
B.
Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat suatu
identifikasi masalah yang berhubungan dengan sistem rem Anti-Lock Brake System
(ABS).
C.
Pembatasan Masalah
Pada makalah ini akan membahas tentang
D.
Tujuan
1. Untuk mengetahui komponen dalam Sistem Rem ABS.
2. Untuk memahami cara kerja Sistem Rem ABS.
3. Untuk mengetahui manfaat fitur Sistem Rem ABS.
LANDASAN TEORI
Sensor Kecepatan
Sensor Kecepatan yang terletak pada setiap roda ataupun diferensial (dalam
2.
Di setiap rem pada jalur pengereman terdapat sebuah katup yang dikendalikan oleh
ABS. Dalam beberapa sistem, katup tersebut memiliki 3 posisi :
Posisi satu; katup dalam keadaan terbuka dan tekanan dari master
silinder
Posisi dua; katup menghalangi jalur pengereman dan mengisolasi rem dari
master silinder. Hal ini bertujuan untuk mencegah bertambahnya tekanan saat
pengemudi menginjak pedal rem lebih dalam.
Kontroler
Kontroler adalah sebuah komputer. Komponen tersebut mengawasi sensor kecepatan
Gambar 4. Kontroler
Cara Kerja
Sistem kerja diterangkan dibawah ini dengan menggunakan roda depan sebagai
contoh.
1) Selama Pengereman Biasa (ABS tidak digunakan)
ABS tidak bekerja selama pengereman biasa, dan ECU ABS tidak mengalirkan
arus listrik ke solenoid coil. Oleh karena itu, katup 3-posisi (3-position valve)
ditekan kebawah oleh sebuah pegas pengembali, dan port A tetap terbuka
sedangkan port B tetap tertutup. Bila pedal rem ditekan, tekanan minyak pada
master silinder meningkat danminyak rem mengalir dari port A ke port C
didalam katup solenoid 3-posisi dan dikirim ke disc brake cylinder. Minyak rem
dicegah mengalir ke dalam pompa oleh katup pengontrol no. 1 (check valve no. 1)
yang terletak pada sirkuit pompa. Bila pedal rem dibebaskan, minyak rem kembali
dari silinder piringan rem ke master cylinder rem melalui port C ke port A dan
katup pengontrol no. 3 didalam katup solenoid 3-posisi.
Nama alat
Cara kerja
Port A
Katup
terbuka
Port B
solenoid
tiga posisi
Motor pompa
tertutup
Off
Master cylinder
Pump
0V
ABS
Solenoid
coil
Port "C"
ECU
No. 2 check valve
Reseirvoir
Front wheel speed sensor
Bila suatu roda hampir mengunci, ECU akan mengirim arus listrik (5A) ke
solenoid coil yang membangkitkan tenaga magnet yang kuat. Katup 3-posisi
bergerak ke atas dan port A menutup serta port B membuka. Akibatnya,
minyak rem dari silinder disc brake akan mengalir melalui port C ke port B
dalam katup solenoid 3-posisi dan masuk kedalam reseirvoir. Pada waktu yang
bersamaan motor pompa dihidupkan oleh sinyal dari ECU, dan minyak rem
dikirim kembali dari reseirvoir ke master cylinder. Sebaliknya, minyak rem yang
keluar dari master cylinder, dicegah masuk kedalam katup solenoid 3 posisi oleh
port A yang tertutup dan oleh check valve no. 1 dan 3. hasilnya, tekanan
hidraulis didalam silinder disc brake akan berkurang, dan mencegah penguncian
atas roda. Tingkat pengurangan tekanan hidraulis diatur oleh pengurangan dari
mode-mode Pengurangan Tekanan dan Penahanan (holding) mode.
Nama alat
Katup solenoid
Cara kerja
Port A tertutup
Port B terbuka
tiga posisi
Motor pompa
On
Master cylinder
5A
Pump
ABS
ECU
Solenoid
coil
Port "C"
12 V
Reseirvoir
Ketika tekanan didalam silinder disc brake berkurang atau bertambah, dan sesnsor
kecepatan mengirim sinyal yang menunjukkan bahwa kecepatan sudah mencapai
tingkatan yang dituju (target level) ECU memberi arus (2A) ke solenoid coil untuk
menahan agar tekanan didalam silinder disc brake berada pada tingkatan itu.
Ketika rus yang diberikan ke solenoid dikurangi dari 5A (dalam mode pengurangan
tekanan) menjadi 2A (dalam mode penahanan) tenaga magnet yang dibangkitkan
dalam solenoid coil juga berkurang. Maka selanjutnya katup solenoid 3-posisi
bergeak ke bawah ke posisi tengah oleh tenaga pegas pembalik, sehingga port B
akan tertutup.
Nama alat
Katup solenoid
Cara kerja
Port A tertutup
Port B tertutup
tiga posisi
Motor pompa
On
Master cylinder
2A
Return springs
Pump
12 V
ABS
ECU
Port "C"
Reseirvoir
Front wheel speed sensor
Ketika tekanan didalam silinder disc brake perlu ditambah untuk memberikan
tenaga rem yang lebih kuat, ECU menghentikan pengiriman arus ke solenoid coil.
Hal ini akan membuka port A menutup port B dengan demikian master
cylinder dapat mengalir dari port C dalam katup solenoid 3-posisi ke silinder
disc brake. Penambahan tekanan hidraulis dikontrol oleh pengulangan mode-mode
penambahan tekanan dan penahanan tekanan.
Nama alat
Katup solenoid
tiga posisi
Motor pompa
Cara kerja
Port A tertutup
Port B tertutup
On
Master cylinder
0A
Return springs
Pump
ABS
ECU
Solenoid
coil
Port "C"
12 V
Reseirvoir
Front wheel speed sensor
rem.
Namun
hampir
sebagian
besar
dari
mereka
salah
Sebetulnya, yang dilakukan pembalap tempo dulu (sebelum ditemukan ABS) sama
dengan prinsip sederhana kerja fitur ABS. ABS melakukan pengurangan laju
secara gradual dengan pengereman bertahap. Metode kerjanya dikontrol secara
mekanis. Tujuannya, untuk menghindari roda terkunci, sehingga potensi gaya
sentrifugal yang akan mendorong mobil ikut terkurangi.
Pada mobil-mobil mahal, sistem ABS sudah dikontrol oleh teknologi komputer
yang cerdas. Beberapa mobil canggih bahkan bisa mengontrol besaran tekanan rem
yang dibutuhkan untuk masing-masing roda.
Namun terkadang, tanpa di sadari, banyak pengendara mobil berfitur ABS masih
memperlakukan gaya pengereman mengocok. Tindakan ini sama sekali tidak
dibutuhkan. Sebaliknya bila hal ini dilakukan maka hanya akan membingungkan
sensor ABS yang pada ujungnya mengurangi sensitifitas pengereman.
Jadi, bila Anda ingin membeli mobil pikirkan manfaat fitur ABS. Lagi pula apa
ruginya menambah uang untuk sebuah sistem yang akan memberi keselamatan
bagi Anda dan keluarga?
KESIMPULAN
Dari semua uraian yang telah penulis sampaikan, dapat diambil beberapa
kesimpulan :
1. ABS (anti-lock brake system) bekerja saat keadaan darurat.
2. ABS (anti-lock brake system) berfungsi untuk mengurangi kehilangan
kestabilan arah pada waktu mengerem diatas permukaan jalan yang licin.
3. ABS tidak bekerja selama pengereman biasa, dan ECU ABS tidak
mengalirkan arus listrik ke solenoid coil.
4. Bila salah satu dari empat roda kira-kira akan mengunci pada waktu
pengereman secara tiba-tiba, aktuator ABS mengontrol tekanan minyak rem
yang bekerja pada roda tersebut sesuai dengan sinyal yang dikirimkan oleh
ECU.
DAFTAR PUSTAKA