Disusun oleh:
Kelompok 3
Ketua
Sekretaris
(26020212130023)
(26020212130039)
(26020212120006)
(26020212130043)
(26020212130016)
(26020212140095)
b. Bathimetri
Tahap pra-konstruksi
Pada tahap pra konstruksi dilakukan survey awal di sekitar rencana
tapak rekalamasi. Dari survey tersebut diperoleh kelerengan pantai <
pendistribusian
sedimen
yang
menyebabkan
terjadinya
minimum 0,1-0,7 cm/s dan arus maksimum 18,7-59,5 cm/s dengan arah
arus dominan ke arah barat daya.
Berdasarkan data yang diperoleh, kami memberi angka 4/5 karena
menggambarkan keadaan awal yang baik untuk dilakukan kegiatan
reklamasi karena daya angkut arus untuk material reklamasi tidak terlalu
besar.
Tahap konstruksi
Pada tahap kontruksi kami memberi angka 4/5 karena arus di perairan
sekitar daerah reklamasi tidak membawa banyak material pengurugan ke
arah laut.
Tahap pasca kontruksi
Pada tahap pasca konstruksi, kami memberi angka 3/5 karena terjadi
perubahan pola arus yang disebabkan oleh adanya struktur reklamasi.
d. Gelombang
Tahap pra-konstruksi
Pada tahap pra konstruksi, dilakukan pengukuran gelombang yang
dilakukan pada bulan November 2014 dengan menggunakan ADCP 1
yang di tempatkan di daerah yang jauh dari daratan. Pada ADCP 1
diperoleh tinggi gelombang berkisar antara 5,3 cm- 42,2 cm dengan
periode 3,4-9,8 detik.
Pada tahap pra konstruksi ini, kami memberi angka 4/5 karena di perairan
sekitar reklamasi memiliki gelombang yang baik untuk dilakukan
rekalamasi.
Tahap konstruksi
Pada tahap pra konstruksi, kami memberi angka 4/5 untuk mobilitas
tenaga kerja, peralatan, pengangkutan material urug, pembangunan
dermaga, demolitas tenaga kerja, dan demolitas peralatan karena
gelombang tidak mempengaruhi. Tetapi kami memberikan angka 3/5
karena gelombang sangat mempengaruhi kegiatan pengurugan/reklamasi.
Tahap pasca kontruksi
Pada tahap pasca konstruksi, kemi memberi angka 3/5 karena terjadi pola
perambatan gelombang yang disebabkan adanya penambahan daratan,
sehingga gelombang dapat mempengaruhi struktur bangunan dinding
reklamasi.
2. Fisiografi
Geologi
Tahap pra-konstruksi
Pada tahap pra konstruksi dilakukan survey awal di sekitar rencana
tapak rekalamasi. Dari survey tersebut diperoleh kelerengan pantai < 2%
dan elevasi 0,5-1,5 m. daerah tersebut memiliki litologi berupa endapan
alluvium pantai yang terdiri dari kerikil, pasir, kerakal, lanau dan
lempung. Sedangkan sedimen dasar berupa pasir dan pada kedalaman 5
meter dijumpai sedimen berupa lanau pasiran.
Pada tahap pra konstruksi, kami memberi angka 3/5 karena dari hasil
uji SPT diperoleh tanah lempung kaku pada kedalaman -43 meter dengan
nilai N-spt = 20-25.
Tahap konstruksi
Pada tahap konstruksi, kami member nilai 2/5 karena terjadi
penurunan/perubahan pada saat berlangsungnya kegiatan konstruksi
Tahap pasca kontruksi
Pada tahap pasca konstruksi, kami member nilai 2/5 karena terjadi
perubahan struktur pantai setelah dilakukannya reklamasi
I.2 Komponen Kimia
1. Kualitas udara
Rona lingkungan
Pada rona lingkungan awal dilakukan pengukuran terhadap beberapa
senyawa yang terkandung di udara yaitu : nitrogen dioksisa, sulfur
dioksida, amonia , karbon monoksida, hidrogen sulfida dan total partikel
debu. Pada rona awal, kualitas udara memiliki nilai yang bagus karena
nilai yang didapat dari pengukuran senyawa kimia tersebut berada
dibawah standar batu muku lingkungan. Sehingga dapat dikatakan bawa
rona lingkungan kualitas udara dalam keadaan bagus dengan memberikan
nilai 4/5.
Pra konstruksi
Para tahap ini diberikan nilai 4/5 dikarenakan kedaaan masih bersifat
menjadi 3/5.
Pasca konstruksi
Pada tahapan ini diberikan nilai 4/5 karena kualitas akan mulai membaik
dengan berjalannya waktu kualitas udara akan kembali ke keadan awal,
Parameter
Satuan
Hasil Pemeriksaan
Baku
Mutu
Udara
Titik 1
Titik 2
Titik
Titik 4
Titik 5
3,357
7,843
316
g/Nm
3,938
20,1
3
5,789
g/Nm3
< 13,91
< 13,83
< 14,87
632
(SO2)
Oksidan
g/Nm3
32,57
18,64
18,82
21,81
200
(Ox)
Ammonia
ppm
0,03
< 0,01
0,02
(NH3)
Karbon
g/Nm3
724,5
724,5
1060
245,5
171,8
15.000
g/Nm3
< 0,001
0,001
0,001
< 0,001
< 0,001
0,02
Nitrogen
dioksida
2
(NO2)
Sulfur
oksida
24,9
monoksida
6
(CO)
Hidrogen
sulfida
(H2S)
Total
g/Nm3
16
143
257
109
84
230
partikel
debu (TSP)
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Kualitas Udara
No
Parameter
Satuan
Hasil Pemeriksaan
Baku
Mutu
Udara
Titik 1
1
2
Suhu udara
Tekanan udara
Kelembaban
udara
Kecepatan
angin
Arah angin
C
mmHg
32,4
750
Titik 2
Titik
Titik 4
Titik 5
32,4
750
3
35,2
753,7
36,5
753,75
33,7
750
5
45,1 61,4 1,92 -
57
57
m/dt
64,9
1,58
64,9
53,3
69,2
2,98
1,58 1,28 0,62 1,92 -
2,71
Utara
2,71
Utara
2,46
Utara
1,36
Timur
2,98
Barat
Laut
Laut
2. Kondisi fisik
Rona lingkungan
Pada tahap rona awal, dilakukan pengukuran terhadap suhu udara, tekanan
udara, kelembaban udara, kecepatan angin dan arah angin. Pada tahap ini
di berikan nilai 3/5 karena dianggap rona awal merupakan keadaan yang
menjadi 2/5, dan pada tahap yang lain tidak mengalamu perubahan yang
Lokasi
Satuan
Hasil
Baku Tingkat
Depan
dBA
54
Kebisingan
70
OPISCO
Depan
dBA
70
70
dBA
64
55
dBA
54
70
dBA
59
70
Terminal
3
Peti Kemas
Pemukiman
dekat
Indonesian
Power
Depan
Kawasan
Industri
Cipta Guna
Samping
KKP
Semarang
Pra konstruksi
Para tahap ini diberikan nilai 3/5 dikarenakan kedaaan masih bersifat
normal dan belum terjadi gangguan dari aktivitas lain.
Konstruksi
Saat pelakasaan tahap konstruksi nilai dari tahap pra konstruksi menjadi
turun pada sat tahap : Mobilisasi Peralatan, Pengangkutan material Urug,
Pengurugan Perairan Laut/Reklamasi, Pembangunan Dermaga, Gudang
dan Tangki/Silo dan Demobilisasi Peralatan yang menyebabkan nilainya
turun menjadi 2/5. Turunnya nilai ini karena ramainya kendaraaan yang
Pada tahap konstruksi nilai kualitas air laut menurun pada tahap
pengurugan perairan laut (reklamasi), sehingga membuat kualitas air laut
menjadi turun dari 3/5 menjadi 2/5. Sedangkan di tahap yang lain kualitas
Sebenarnya
nilai
kualitas
aiir
berubah
dan
memiliki
banyaknya
menyuburkan perairan
I.4 Komponen Sosial-Budaya
1. Terbukanya Kesempatan Kerja
Tahap Survei Awal
nutrien
yang
terlepas
dan
dapat
proyek.
Tahap Pra Konstruksi
Kami memberi angka 3/5 karena pada tahap pra konstruksi
kemungkinan masih dilakuakan seleksi terhadap calon pekerja proyek
reklamasi. Karena itu nilainya masih sama dengan tahap survei awal karena
masyarakat sekitar, terutama yang akan terlibat langsung menjadi pekerja
penghasilan
tambahan
karena
meningkatnya
jumlah
konsumen dari perkerja proyek. Karena itu kami memberi angka 4/5.
penginapan.
3. Perubahan Persepsi Masyarakat
Tahap Survei Awal
Persepsi masyarakat terkait kegiatan Reklamasi ini sebanyak 82,5 %
belum pernah mendengar akan adanya kegiatan tersebut, hanya 17,5 %
yang sudah mendengar adanya kegiatan tersebut. Sebesar 17,5 %
masyarakat yang sudah mendengar adanya kegiatan tersebut diketahui
2,5% dari ketua Rt, 1,5% dari kyai/ustadz dan 12,5% dari teman/keluarga.
Terkait respon masyarakat terhadapproyek reklamasi ini terdapat
proporsi besar dan berimbang yakni 47,5% menyatakan setuju, 47,5%
menyatakan biasa saja dan 5 % menyatakan tidak setuju. Sebanyak 5%
masyarakat yang tidak setuju beralasan bahwa belum diadakannya
musyawarah, berdampak buruk, dapat mengganggu lingkungan dan tidak
mau digusur karena sudah lama tinggal disini.
Sedangkan persepsi masyarakat terhadap kegiatan reklamasi ini sebesar
85% sangat bermanfaat dan 15 % menyatakan tidak bermanfaat namun
tudak berkenan memberikan alasannya. Dengan data ini kami memberikan
angka 3/5.
Tahap Pra Konstruksi
Kami memberikan angka 3/5 pada tahap pra konstruksi, angka tidak
berubah dari tahap survei awal karena manfaat yang didapat masyarakat
belum terlalu terasa karena belum ada kegiatan yang mencolok terkait
peningkatan.
4. Munculnya Keresahan Masyarakat
Tahap Survei Awal
Keresahan masyarakat terhadap proyek reklamasi ini adalah proyek ini
akan semakin memperburuk kondisi rob karena lokasi proyek reklamasi ini
merupakan lokasi yang sering mengalami rob. Karena itu kami
dilakukan.
Tahap Konstruksi
Kami memberikan angka 2/5 dan sempat naik menjadi 3/5 kemudian
turun lagi menjadi 2/5 karena keresahan masyarakat mulai menurun
disebabkan sudah adanya bukti nyata pengelolaan dan penanganan banjir
dan rob.
Tahap Pasca Konstruksi
Kami memberikan angka 1/5 karena keresahan masyarakat terkait banjir
dan rob akibat kegiatan reklamasi ini sudah banyak berkurang. Hal ini
dikarenakan sudah dilakukan pengelolaan dan penanganan banjir dan rob
oleh pihak penyelenggara proyek.