Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melaksanakan
pemuatan,
kapal
terlebih
dahulu
bagaimana
upaya
untuk
meningkatkan
1.
2.
D. Metode Penulisan
1. Metode Pengumpulan Data
a. Pengalaman Lapangan
Berdasarkan pengalaman penulis saat bekerja di atas kapal
MT. Sulawesi Palm sebagai Mualim I dan Mengadakan
diskusi
langsung
dengan
rekan
- rekan
Pasis ANT-1
b. Studi Kepustakaan
1) Berdasarkan pada sumber - sumber bacaan yang ada
kaitannya dengan judul makalah di perpustakaan BP31P
dan sumber lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
2) Buku-buku
referensi
tentang
Oil
Tanker
dari
IMO
BAB II
FAKTA DAN PERMASALAHAN
A. Fakta
1. Obyek Penelitian
Dalam penulisan makalah ini, penulis melakukan penelitian
di atas kapal MT. Sulawesi Palm, yang dioperasikan oleh PACC
Shipmanagement Singapore, dicharter oleh Pertamina. Kapal
yang dibangun pada tahun 2008 ini mempunyai rute pelayaran
yang singkat, yaitu Balikpapan dan Bitung.
Kapal ini umumnya membawa muatan product oil (Gasoline,
Gas Oil dan Kerosene) dan setiap voyage nya membawa muatan
product oil yang berbeda dari muatan product oil sebelumnya.
Untuk pengangkutannya, muatan ini memerlukan penanganan
yang serius dimulai dari proses memuat di pelabuhan asal I
loading port hingga proses pembongkaran di pelabuhan tujuan I
discharging port.
Untuk itu tangki (ruang muat) harus benar - benar bersih
sebelum kegiatan pemuatan dilaksanakan dan juga untuk
menghindari terjadinya penolakan pada waktu diperiksa oleh
surveyor.
2. Fakta Kondisi
Dari pengalaman penulis yang berlayar di MT. Sulawesi
Palm,
muatan
Gasoline
dengan
tujuan
pelabuhan
agar
selesai
bongkar
muatan
kapal
menuju
muat)
ini
kepada Pumpman
muat
fan, maka
masih
banyak
sisa-sisa
muatan
sebelumnya,
pencucian
tangki
(ruang
muat)
dengan
b. Lambatnya
proses
pencucian
tangki
(ruang
muat)
(ruang
muat)
sebelum
melakukan
pencucian
tank,
dilakukan
lnstruksi
dari
Mualim
I agar
keterampilan
khususnya
crew
tentang
ini
sangat
penting
dan
harus
melaksanakan
pekerjaan
pembersihan
tangki
Pumpman
atau
bawahannya
untuk
melaksanakan
keterlambatan
khususnya
dalam
persiapan
tangki
(ruang
muat).
Sebelum
melaksanakan
mudi),
di
sini
Mualim
I memberikan
dengan
Nakhoda
untuk
menentukan
waktu
starboard
dalam
pencucian
tangki
(ruang
muat)
pencucian
tidak
berjalan
lancar,
sehingga
yang
terjadi
pada
saat
kegiatan
proses
faktor
pembagian
kerja
yang
tidak
teratur
11
BAB Ill
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Untuk dapat
menganalisis
penyebab
dan
pemecahan
terbuat
dari
material
yang
apabila bersentuhan
12
dinding-dinding
tangki
(ruang
muat)
secara
dan
melintang
13
of
Safe
Working
Practices
for
Merchant
Seamen,
14
disebabkan
karena
kurangnya
pengetahuan
dan
15
16
17
Dengan
diberikannya
pengetahuan
dan
18
moderator
harus
pandai
berbicara
dalam
Karena
melalui
media
film
juga
dapat
waktu
pelaksanaanya
dapat
diatur
oleh
19
lengkap,
karena
kurangnya
peralatan
dapat
20
yang
cukup.
pencucian
sangat
Jadi,
kelengkapan
peralatan
mendukung
keberhasilan
kegiatan
yang
sebelumnya
setelah
proses
bongkar
21
a. Melaksanakan
prosedur-prosedur
pencucian
tangki
kegiatan
proseour
pencucian
tangki
sebagai acuan
(ruang
untuk
muat)
menunjang
pencucian
tangki
(ruang
muat)
kapal
MT.
Sulawesi
palm.
Crew
deck
yang
22
dan
muatan
yang
akan
dimuat
harus
diperhitungkan.
23
3) Tahapan-tahapan
dalam
pelaksanaan
pencucian
muat)
mengenai prosedur
sesuai
dengan
panduan
dari
Tank
(ruang
muat)
menggunakan
mesin
pencuci
tangki
tangki
(butterworth
machine)
harus
tangki (ruang
b) Pembilasan
Setelah pencucian tangki (ruang muat) selesai
maka tangki (ruang muat) harus dikontrol lagi
mengenai kebersihannya, terutama pada bagian
belakang gading - gading kapal, bagian belakang
maupun bagian bawah pipa - pipa muat dan bagian
sudut-sudut ruang kapal yang kemungkinan tidak
terjangkau oleh semprotan mesin pencuci tangki
(butterworth machine) bila kondisi tangki (ruang muat)
25
dan
kering
sebelum
dilakukan
detector.
ketahui
bahwa
bekerja
di
kapal
tanker
sangat
manusia.
Kesatuan rantai, yaitu : faktor lingkungan, faktor bahaya,
faktor peralatan dan perlengkapan dan faktor manusia. Ada
beberapa konsep yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran kru akan keselamatan kerja sebagai berikut:
1) Education
(Pemberian
bekal
pengetahuan
dan
keselamatan kerja)
pengetahuan
akan
keselamatan,
sehingga
kerja
Palm
seorang
crew
mengalami
28
deck
tersebut
sudah
mengerti
pentingnya
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah penulis uraikan pada babbab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan dan keterampikan crew deck tentang tata
cara pencucian tangki (ruang muat) minim.
2. Perawatan alat-alt cuci tangki seperti butterworth machine tidak
dijalankan secara berkesinambungan.
3. Konsentrasi yang
kurang
dalam
bekerja
dan
kelelahan
pencucian
tangki
(ruang
muat)
tidak
mengalami
30
setelah
digunakan
untuk
pencucian
tangki
seperti
aturan
(rest
hours)
yang
telah
dibuat
Perwira
memberikan
baik
pendidikan
dan
pelatihan
31
DAFTAR PUSTAKA
________(1983),
Konvensi
lnternasional
tentang
Pencegahan
________(1996),
International
Association
of
Ports
and
Harbors,
Companies
International
Marine
Forum,
International
Tankers
Edition,
A. Handbook
Hazardus Cargo
32
33