Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hal tersebut ditandai dengan terbentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi
cairan (blastosol). Dalam pertumbuhan ini, morula mengalami blastulasi, yang
menyebabkan sel-sel morula membelah dan anggur morula akan membentuk rongga
(blastosol) yang berisi air, disebut blastula. Blastulasi merupakan proses pembentukan
morula menjadi blastula. Lapisan terluar blastula disebut trofoblas merupakan dinding
blastula yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau
ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot)
merupakan calon janin.
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastula sampai di rongga uterus, hormon
progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak
mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu sebagai
makanan embrio.
Pada hari ke-5 sampai ke-6, blastula mulai menempel dan tertanam pada dinding rongga
uterus (endometrium), disebut implantasi (nidasi) dan melepaskan hormon Chorionic
Gonadotropin (hCG), yang dihasilkan plasenta. Hormon ini melindungi kehamilan dengan
cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah
terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya
berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan.
Triploblastik aselomata
:tak memiliki rongga tubuh
Triploblastik pseudoselomata :memiliki rongga tubuh yang semu
Triploblastik selomata
:memiliki rongga tubuh yang sebenarnya, yaitu hasil
pelipatan mesoderm.
Pada hari ke-10 sampai ke-12, rongga amnion mulai terbentuk dan mulai terisi air
ketuban. Pada hari ke-10 atau ke-11, hormon hCG sudah dapat terdeteksi. Di akhir
minggu ke-2 ini, dengan pemeriksaan USG (ultrasonografi) lewat vagina, kantong
kehamilan dapat terlihat, namun embrio belum tampak.
Endoderm :
Jaringan epitel pencernaan, sistem pernapasan (seperti
paru-paru), pankreas dan hati, serta kelenjar gondok.
Mesoderm :
Otot, rangka, jaringan ikat, sistem reproduksi, sistem peredaran
darah, alat ekskresi.
Ektoderm :
Kulit, rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, email gigi,
sistem saraf, dan alat- alat indra.
Di awal minggu ke-4, panjang embrio sekitar 2 mm dan di akhir minggu mencapai 5 mm.
Jantung pun sudah mulai berdetak, walaupun baru memiliki 1 bilik. Bentuk tubuh
seperti leher, rahang, kepala, badan, bakal kaki dan tangan, sudah terlihat.
Pada minggu ke-5, otak sebagai organ vital, sudah mulai berkembang dengan pesat.
Karena itulah, bagian kepala embrio tampak lebih besar dan mulai dapat diketahui 3
bagian utama otak, yaitu otak bagian depan, belakang dan tengah. Selain itu, terbentuk
pula sepasang rongga yang merupakan cikal bakal tempat bola mata, rahang atas,
rahang bawah, cikal bakal ginjal dan hati. Lubang hidung mulai terdeteksi. Sementara,
telinga makin sempurna dengan terbentuknya duktus endolimfatikus (saluran untuk
menyalurkan cairan yang terdapat dalam selaput labirin telinga dalam). Panjang embrio
diperkirakan 5-7 mm.
Pada awal minggu ke-6, panjang embrio diperkirakan 7-9 mm. Bagian otak tumbuh
pesat. Tumbuh serebelum yang berperan mengatur gerakan otot tubuh. Begitu pula,
kelenjar pituiari mulai terbentuk yang merupakan induk dari semua kelenjar tubuh.
Kelenjar ini memproduksi hormon pertumbuhan dan hormon-hormon lain yang bertugas
mengatur fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan gonad. Bagian otak lain yang mulai
berkembang adalah gelembung olfaktori yang berkaitan dengan indra penciuman.
Melalui USG transvaginal dengan doppler berwarna, jantung dapat dilihat dan didengar
denyutnya, yaitu 80-85 kali/menit. Jantung sudah mulai terbagi menjadi 4 bilik.
Terbentuk pula tulang belakang, siku dan pergelangan tangan. Sementara itu, ginjal
sudah mulai memproduksi urine. Pertumbuhan inilah yang membuat rahim mulai
membesar.
Pada minggu ke-7, embrio berukuran kurang lebih 22-30 mm. Embrio sudah bisa
bergerak. Gerakan tersebut hanya dapat dilihat pada pemeriksaan USG, sedangkan ibu
hamil masih belum dapat merasakannya. Kepala embrio menjadi lebih tegak dan leher
lebih berkembang. Kelopak mata mulai terbentuk. Lubang hidung dan ujung hidung
sudah terdeteksi. Daun telinga terlihat dan lebih berkembang. Lengan, tungkai dan
jari-jari tangan lebih panjang. Di bagian tangan/kaki mulai terbentuk siku/lutut dan
mata kaki. Usus yang semula berada di luar dinding perut perlahan mulai masuk ke
dalam rongga perut. Alat kelamin masih terus berkembang. Perkembangan menjadi
skrotum/penis atau labium baru dapat dibedakan beberapa minggu kemudian.
Tambahan:
Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu:
Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)
Merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar,
pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
Amnion
Merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya
melindungi janin dari tekanan atau benturan.
Alantois
Berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada
mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam
jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tali pusat.
Korion
Adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion
menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan
jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari
(plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut
janin/fetus.