Anda di halaman 1dari 6

Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik

Pertumbuhan dan perkembangan embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan


selama masa embrio. Perkembangan masa embrio melalui beberapa tahap tertentu yang
sistematik dan teratur. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk.
Pertumbuhan dan perkembangan embrionik diawali dengan proses fertilisasi atau
konsepsi, yaitu spermatozoa yang berhasil membuahi sel telur (ovum) di tuba fallopi.
Apabila demikian, maka membran akan melapisi sel telur untuk mencegah sperma lain
membuahi sel telur. Sel telur yang dibuahi akan melepaskan zat PAF (platelet
activatibg factor), yang membuat inti sel telur dan inti sperma menjalani fase sintesis
DNA (deoxyribonucleic acid, yaitu molekul yang membentuk gen). Selain itu, sel telur
yang telah bersatu dengan sperma membentuk zigot. Selanjutnya, zigot akan
mengalami beberapa fase sampai terbentuknya embrio, yaitu:
Fase Pembelahan (Cleavage) & Blastulasi (dalam Minggu ke-1 Konsepsi)
Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel,
dua sel menjadi empat sel, dan seterusnya. Pembelahan zigot menjadi sel-sel anak
(blastomer) disebut dengan cleavage. Dalam pembelahan ini, sel memiliki dua kutub,
yaitu:
Kutub Hewan/Fungsional (animal pole)
Kutub Tumbuhan/vegetatif (vegetal pole)
Pembelahan yang cepat terjadi pada bagian vertikal yang memiliki kutub fungsional dan
kutub vegetatif. Antara ke-2 kutub ini dibatasi oleh daerah sabit kelabu (grey
crescent). Setelah pembelahan terjadi pada bagian vertikal, kemudian dilanjutkan
dengan bagian horizontal yang membelah dengan aktif. Pada akhir pembelahan,
dihasilkan empat sel pada kutub fungsional dan kutub vegetatif. Pembelahan sel
tersebut akan menghasilkan blastomer yang tetap terkumpul menyerupai buah anggur
(menggumpal dan membesar seperti bola), disebut dengan morula. Kurang lebih 60 jam
setelah ovulasi, morula yang berisi sekitar 12 hingga 16 blastomer ini bergerak dari
falopian menuju uterus.
Fase Blastula
Fase ini merupakan pembagian sitoplasma ke dalam 2 kutub yang dibentuk pada fase
morula. Konsentrasi sitoplasma pada ke-2 kutub tersebut berbeda. Pada kutub
fungsional terdapat sitoplasma lebih sedikit daripada kutub vegetatif. Konsentrasi
sitoplasma yang berbeda ini menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan hewan
selanjutnya. Pada fase ini, kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk.

Hal tersebut ditandai dengan terbentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi
cairan (blastosol). Dalam pertumbuhan ini, morula mengalami blastulasi, yang
menyebabkan sel-sel morula membelah dan anggur morula akan membentuk rongga
(blastosol) yang berisi air, disebut blastula. Blastulasi merupakan proses pembentukan
morula menjadi blastula. Lapisan terluar blastula disebut trofoblas merupakan dinding
blastula yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau
ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot)
merupakan calon janin.
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastula sampai di rongga uterus, hormon
progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak
mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu sebagai
makanan embrio.
Pada hari ke-5 sampai ke-6, blastula mulai menempel dan tertanam pada dinding rongga
uterus (endometrium), disebut implantasi (nidasi) dan melepaskan hormon Chorionic
Gonadotropin (hCG), yang dihasilkan plasenta. Hormon ini melindungi kehamilan dengan
cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah
terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya
berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan.

Fase Gastrula (dalam Minggu ke-2 Konsepsi)


Dalam fase ini terjadi:

Blastosol mengempis atau bahkan hilang.


Sel-sel pada kutub fungsional akan membelah dengan cepat dan mengakibatkan selsel pada kutub vegetatif membentuk lakukan ke arah dalam (invaginasi). Invaginasi
akan membentuk 2 formasi yaitu lapisan ektoderm (luar) dan endoderm (dalam).
Bagian ektoderm akan menjadi kulit dan bagian endoderm akan menjadi berbagai
macam saluran. Bagian tengah gastrula disebut arkenteron, yang akan menjadi
saluran pencernaan. Bagian yang terbuka pada gastrula menuju arkenteron disebut
dengan blastofor. Bagian ini dipersiapkan menjadi anus dan pada bagian ujung yang
membuka menjadi mulut.
Pada akhir fase, sebagian endoderm berdiferensiasi menjadi bagian mesoderm,
sehingga terbentuklah lapisan lembaga (Germ Layer), yang terdiri dari 3 lapisan,
yaitu ektoderm (lapisan bagian luar), mesoderm (lapisan bagian tengah), dan
endoderm (lapisan bagian dalam).
Berdasarkan jumlahnya, lapisan embrional dapat dikelompokkan menjadi:
Diploblastik: memiliki 2 lapisan embrional (endoderm & ektoderm)
Triploblastik: memiliki ke-3 lapisan embrional (endoderm, mesoderm, & ektoderm)

Triploblastik aselomata
:tak memiliki rongga tubuh
Triploblastik pseudoselomata :memiliki rongga tubuh yang semu
Triploblastik selomata
:memiliki rongga tubuh yang sebenarnya, yaitu hasil
pelipatan mesoderm.
Pada hari ke-10 sampai ke-12, rongga amnion mulai terbentuk dan mulai terisi air
ketuban. Pada hari ke-10 atau ke-11, hormon hCG sudah dapat terdeteksi. Di akhir
minggu ke-2 ini, dengan pemeriksaan USG (ultrasonografi) lewat vagina, kantong
kehamilan dapat terlihat, namun embrio belum tampak.

Diferensiasi dan Spesialisasi Jaringan (dalam Minggu ke-3 Konsepsi)


Diferensiasi adalah perubahan bentuk dan fungsi jaringan/lapisan embrionik yang
berkembang menjadi berbagai organ dan sistem organ. Spesialisasi adalah setiap
jaringan yang mempunyai bentuk, struktur dan fungsinya masing-masing. Pada minggu
ini, embrio mulai berkembang sempurna, menggulung ke atas membentuk kepala dan
menggulung ke bawah membentuk ekor.
Cikal bakal dari organ penting janin mulai terbentuk, seperti sistem pembuluh darah,
sistem saraf, jantung, mata, tangan dan kaki. Terdapat pula materi genetik, termasuk
tingkat inteligensi si calon bayi. Di akhir minggu ini, diperkirakan embrio berukuran
1,5-2,5 mm.
Imbas Embrionik
Adalah pengaruh dari sel-sel tetangga dalam pertumbuhan embrio. Diferensiasi
jaringan ektoderm mempengaruhi diferensiasi jaringan mesoderm, contoh:
perkembangan mata. Diferensiasi jaringan mesoderm mempengaruhi diferensiasi
jaringan endoderm, contoh: perkembangan saluran pencernaan.
Organogenesis (dalam Minggu ke-4 sampai ke-8 Konsepsi)
Merupakan proses pembentukan organ, yang dikendalikan oleh faktor hereditas (gen)
yang dibawa pada saat terjadi pembentukan kutub fungsional dan kutub vegetatif.
Pada akhirnya lapisan ektoderm, mesoderm dan endoderm akan berubah menjadi:

Endoderm :
Jaringan epitel pencernaan, sistem pernapasan (seperti
paru-paru), pankreas dan hati, serta kelenjar gondok.
Mesoderm :
Otot, rangka, jaringan ikat, sistem reproduksi, sistem peredaran
darah, alat ekskresi.
Ektoderm :
Kulit, rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, email gigi,
sistem saraf, dan alat- alat indra.
Di awal minggu ke-4, panjang embrio sekitar 2 mm dan di akhir minggu mencapai 5 mm.
Jantung pun sudah mulai berdetak, walaupun baru memiliki 1 bilik. Bentuk tubuh
seperti leher, rahang, kepala, badan, bakal kaki dan tangan, sudah terlihat.

Pada minggu ke-5, otak sebagai organ vital, sudah mulai berkembang dengan pesat.
Karena itulah, bagian kepala embrio tampak lebih besar dan mulai dapat diketahui 3
bagian utama otak, yaitu otak bagian depan, belakang dan tengah. Selain itu, terbentuk
pula sepasang rongga yang merupakan cikal bakal tempat bola mata, rahang atas,
rahang bawah, cikal bakal ginjal dan hati. Lubang hidung mulai terdeteksi. Sementara,
telinga makin sempurna dengan terbentuknya duktus endolimfatikus (saluran untuk
menyalurkan cairan yang terdapat dalam selaput labirin telinga dalam). Panjang embrio
diperkirakan 5-7 mm.
Pada awal minggu ke-6, panjang embrio diperkirakan 7-9 mm. Bagian otak tumbuh
pesat. Tumbuh serebelum yang berperan mengatur gerakan otot tubuh. Begitu pula,
kelenjar pituiari mulai terbentuk yang merupakan induk dari semua kelenjar tubuh.
Kelenjar ini memproduksi hormon pertumbuhan dan hormon-hormon lain yang bertugas
mengatur fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan gonad. Bagian otak lain yang mulai
berkembang adalah gelembung olfaktori yang berkaitan dengan indra penciuman.
Melalui USG transvaginal dengan doppler berwarna, jantung dapat dilihat dan didengar
denyutnya, yaitu 80-85 kali/menit. Jantung sudah mulai terbagi menjadi 4 bilik.
Terbentuk pula tulang belakang, siku dan pergelangan tangan. Sementara itu, ginjal
sudah mulai memproduksi urine. Pertumbuhan inilah yang membuat rahim mulai
membesar.
Pada minggu ke-7, embrio berukuran kurang lebih 22-30 mm. Embrio sudah bisa
bergerak. Gerakan tersebut hanya dapat dilihat pada pemeriksaan USG, sedangkan ibu
hamil masih belum dapat merasakannya. Kepala embrio menjadi lebih tegak dan leher
lebih berkembang. Kelopak mata mulai terbentuk. Lubang hidung dan ujung hidung
sudah terdeteksi. Daun telinga terlihat dan lebih berkembang. Lengan, tungkai dan
jari-jari tangan lebih panjang. Di bagian tangan/kaki mulai terbentuk siku/lutut dan
mata kaki. Usus yang semula berada di luar dinding perut perlahan mulai masuk ke
dalam rongga perut. Alat kelamin masih terus berkembang. Perkembangan menjadi
skrotum/penis atau labium baru dapat dibedakan beberapa minggu kemudian.

Tambahan:
Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu:
Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)
Merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar,
pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
Amnion
Merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya
melindungi janin dari tekanan atau benturan.

Alantois
Berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada
mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam
jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tali pusat.
Korion
Adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion
menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan
jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari
(plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut
janin/fetus.

AKHIR PERIODE EMBRIOLOGI, AWAL PERIODE JANIN

Minggu ke-8 Konsepsi


Oleh ahli embriologi, minggu ke-8 konsepsi ditetapkan sebagai akhir dari periode
embriologi dan mulailah periode janin. Panjang janin mencapai kisaran 27-31 mm.
Namun, pada akhir minggu ini, panjangnya mendekati 40 mm dengan berat 5 gram. Di
minggu ini janin tumbuh dengan cepat. Banyak bagian-bagian penting yang berkembang,
misal, jantung sudah mencapai bentuk akhir.
Permulaan dari rangka tubuh secara lengkap juga muncul dalam minggu ini. Selain itu,
otak mulai berfungsi mengirimkan sinyal-sinyal ke organ tubuh. Sistem saraf sudah
dapat menerima rangsangan. Bentuk mata terlihat jelas, kelopak mata masih terus
berproses, retina sudah terpigmentasi. Meski begitu, mata janin belum dapat
menerima rangsangan cahaya. Daun telinga dan telinga terbentuk.
Langit-langit mulut sudah memisahkan rongga hidung dan rongga mulut. Bintil pengecap
sudah dapat membedakan rasa. Calon-calon gigi tampak di dalam gusi. Mayoritas
persendian terus berproses, termasuk pergelangan tangan dan kaki. Terlihat jari
tangan dan kaki mulai terpisah satu sama lain. Tampak telapak tangan menyerupai
kipas, karena jari-jari mulai memanjang.

Anda mungkin juga menyukai