PENDAHULUAN
proses
keperawatan
diantaranya
pengkajian,
diagnosa,
intervensi,
implementasi dan evaluasi. Diagnosa keperawatan yang tepat dan juga merupakan
landasan umum sebagai perawat yaitu berasal dari NANDA, NOC dan NIC. maka
dari itu penyusun membuat makalah ini sebagai penunjang pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien dyspepsia.
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
BAB II
PROSES KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
2.1.1 Pengkajian Identitas Pasien
Kaji identitas pasien seperti nama, umur, jenis kelamin, suku / bangsa,
agama, pekerjaan, pendidikan, alamat
2.1.2 Pengkajian Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Nyeri/pedih pada epigastrium disamping atas dan bagian
samping dada depan epigastrium, mual, muntah dan tidak
nafsu makan, kembung, rasa kenyang.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya stress psikologis, riwayat minum-minuman beralkohol
dan pola makan yang tidak teratur.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keadaan emosional klien bisa terlalu stres, Sering nyeri pada
daerah epigastrium, klien sering mual dan muntah, klien
mengalami kelelahan.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah anggota keluarga yang lain juga pernah menderita
penyakit saluran pencernaan
2.1.3 Dasar pengkajian Gejala Dispepsia pada Klien
1. Terdapat nyeri pada daerah epigastrium
2. Pada saat Auskultasi Peristaltik sangat lambat dan hampir tidak
terdengar (<5x/menit)
3. Produksi HCL lambung meningkat
2.1.4 Pengkajian 11 Pola Gordon
1. Pola persepsi manajemen kesehatan
hubungan
klien
didalam
cemas,
Palpasi
Nyeri tekan daerah epigastrium, turgor kulit menurun karena
3)
4)
dan
hampir
tidak
terdengar
(<5x/menit)
Perkusi
Pekak karena meningkatnya produksi HCl lambung dan
perdarahan akibat perlukaan
NANDA
NOC
NIC
1. Managemen nyeri
Defenisi :
Data subjektif :
Pasien
mengeluh nyeri
Pasien
Tekanan darah
Penurunan RR
analgesic
yang
disarankan.
Melaporkan
tanda/gejala nyeri
pada
tenaga
kesehatan.
Menilai
gejala
nyeri.
Melaporkan
bila
nyeri terkontrol
2. Tingkatan nyeri
Defenisi :
Indikator :
Nyeri dilaporkan
Panjang episode
nyeri
Menggosok daerah
yang terkena
Mengerang dan
peduli
Ekspresi wajah
nyeri
Kegelisahan
Agitasi
Sifat lekas marah
Meringis
Cemerlang
secara efektif
Pastikan
pasien
mendapatkan perawatan
dengan analgesic
Gunakan
komunikasi
yang terapeutik agar
pasien dapat menyatakan
pengalamannya terhadap
nyeri serta dukungan
dalam merespon nyeri
Tentukan dampak nyeri
terhadap
kehidupan
sehari-hari (tidur, nafsu
makan,
aktivitas,
kesadaran,
mood,
hubungan
sosial,
performance kerja dan
melakukan
tanggung
jawab sehari-hari)
Bantu
pasien
dan
keluarga mencari dan
menyediakan dukungan.
Gunakan
metoda
penilaian
yang
berkembang
untuk
memonitor
perubahan
nyeri
serta
mengidentifikasi faktor
aktual dan potensial
dalam
mempercepat
penyembuhan
Tentukan
tingkat
kebutuhan pasien yang
dapat
memberikan
kenyamanan pada pasien
dan rencana keperawatan
Menyediakan informasi
tentang nyeri, contohnya
Diaforesis
Pacing
Fokus menyempit
Ketegangan otot
Kehilangan nafsu
makan
Mual
Intoleransi
makanan
penyebab
nyeri,
bagaimana kejadiannya,
mengantisipasi
ketidaknyamanan
terhadap prosedur
Kontrol
faktor
lingkungan yang dapat
menimbulkan
ketidaknyamanan pada
pasien (suhu ruangan,
pencahayaan, keributan)
Ajari
untuk
menggunakan
tehnik
non-farmakologi
(spt:
biofeddback,
TENS,
hypnosis, relaksasi, terapi
musik, distraksi, terapi
bermain,
acupressure,
apikasi
hangat/dingin,
dan pijatan ) sebelum,
sesudah
dan
jika
memungkinkan, selama
puncak nyeri , sebelum
nyeri
terjadi
atau
meningkat,
dan
sepanjang nyeri itu masih
terukur.
2. Administrasi Analgesik.
Defenisi :
Penggunaan agen farmakologi
untuk
menghentikan
atau
mengurangi nyeri.
Aktivitas :
tentukan
karakteristik,
lokasi,
kualitas,
dan
derajat
nyeri
sebelum pemberian obat
cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis
dan frekuensi
cek riwayat alergi
pilih analgetik yang
diperlukan
atau
kombinasi
dari
analgetik
ketika
pemberian lebih dari
satu
tentukan
pilihan
analgetik
tergantung
tipe dan beratnya nyeri
tentukan
analgetik
pilihan, rute pemberian
dan dosis optimal
monitor
vital
sign
sebelum dan sesudah
pemberian
analgetik
pertama kali
berikan analgetik tepat
waktu terutama saat
nyeri hebat
evaluasi
efektifitas
analgetik, tanda dan
gejala (efek samping)
mengelola
analgesic
sekitar
jam
untuk
mencegah puncak dan
melalui
analgesia,
terutama dengan sakit
parah
Mengevaluasi
efektivitas
analgesic
pada interval yang
sering rutin setelah
setiap
administrasi,
2.
Kekurangan nutrisi
1. Status nutrisi
kurang
dari Definisi :
kebutuhan tubuh b.d
Sejauh mana nutrisi yang
ketidakmampuan
dicerna dan diserap untuk
mencerna makanan.
memenuhi
kebutuhan
Data subjektif :
metabolisme.
a) Nyeri abdomen
b)Penurunan
berat Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama x 24
badan 20% atau
jam,daya tahan pasien akan
lebih
meningkat
dengan
c) Pasien
mengatakan
indikator:
tidak nafsu makan
d)Pasien
mengatakan
Asupan gizi
makan hanya sekali
dalam sehari
e) Pasien
mengatakan
susah menelan
Asupan makanan
Asupan cairan
Energi
Perbandingan berat
1. Managemen nutrisi
Defenisi :
Menyediakan
mempromosikan asupan
yang seimbang.
dan
gizi
Aktivitas :
10
Data objektif:
a) Bising usus
b) Mukosa pucat
c) Rambut rontok
tinggi
Hidrasi
2. Status nutrisi :
intake makanan
Defenisi :
Kecukupan nutrisi
yang masuk ke dalam
tubuh.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama x 24
jam,daya tahan pasien akan
meningkat
dengan
indikator:
Intake kalori
Intake protein
Intake lemak
Intake karbohidrat
Intake vitamin
Intake mineral
Intake zat besi
Intake kalsium
Intake sodium
11
2. Terapi nutrisi
Defenisi :
Pengelolaan makanan dan cairan
untuk
mendukung
proses
metabolisme pada pasien yang
mengalami
malnutrisi
atau
tingginya resiko mendapatkan
malnutrisi.
Aktivitas :
Mengontrol
penyerapan
12
makanan/cairan
dan
menghitung intake kalori
harian, jika diperlukan
Memantau
ketepatan
urutan makanan untuk
memenuhi
kebutuhan
nutrisi harian
Menetapkan
dalam
kolaborasi dengan ahli
diet,banyaknya
kalori
dan
tipe
kebutuhan
nutrisi untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi
Menentukan
jimlah
kalori dan jenis zat
makanan yang diperlukan
untuk
memenuhi
kebutuhan nutrisi, ketika
berkolaborasi dengan ahli
makanan, jika diperlukan
Memilih
suplemen
nutrisi, jika diperlukan
Menetukan
kebutuhan
makanan
saluran
nasogastric
Memastikan
mengonsumsi makanan
berupa makanan yang
tinggi
serat
untuk
mencegah konstipasi
Memberi pasien makanan
dan minuman tinggi
protein, tinggi kalori, dan
bernutrisi yang siap
dikonsumsi,
jika
diperlukan
Membantu pasien untuk
memilih
makanan
lembut, lunak dan tidak
13
3.
Kekurangan
cairan
kekurangan
volume aktif
volume
1. Keseimbangan
b.d
cairan.
cairan Defenisi :
Keseimbangan cairan
intraseluler dan
ekstraseluler dalam tubuh
Data subjektif :
Pasien
mengeluh
hanya
sekali dalam 2
hari
Data objektif :
Tekanan darah :
DBH.
Tekanan erteri ratarata : DBN
Tekanan vena
sentral : DBH
Tekanan hambatan
pulmonal : DBH
1. Managemen cairan.
Defenisi :
Mengatur keseimbangan cairan
dan mencegah komplikasi akibat
jumlah cairan abnormal
Aktivitas :
14
Penurunan
Monitor perubahan BB
klien
sebelum
dan
tekanan darah
sesudah dialisa
Penurunan
Monitor status nutrisi
denyut jantung
Monitor respon pasien
Lidah kering
untuk meresepkan terapi
Mukosa kering
elektrolit
Peningkatan
Anjurkan klien untuk
suhu tubuh
intake oral
Turgor
kulit
Distribusikan cairan> 24
jam
kering
jus buah)
Konsultasi
dengan
Persiapkan
untuk
administrasi
produk
darah
Berikan terapi IV
Berikan cairan
Berikan diuretic, Berikan
cairan IV
Nasogastrik
untuk
mengganti
kehilangan
cairan
2. Managemen elektrolit.
Defenisi :
Mengupayakan keseimbangan
dari elektrolit dan mencegah
2. Hidrasi
komplikasi yang tidak normal
Definisi:
air yang cukup dalam atau level elektrolit serum yang
kompartemen intraseluler tidak di inginkan
dan ekstracellular tubuh.
Aktivitas :
Monitor ketidaknormalan
elektrolit serum yang ada
Monitor
manifestasi
15
meningkat
indikator:
dengan
turgor kulit
membran mukosa
lembab
asupan cairan
output urin
natrium serum
jaringan perfusi
fungsi kognitif
16
rendah karbohidrat)
Instruksikan pasien dan
atau keluarga untuk
memodifikasi
diet
khusus, jika sesuai
Ajarkan
pasien
dan
keluarga tentang tipe,
penyebab dan cara untuk
menyeimbangkan
elektrolit
Konsultasikan
dengan
dokter jika tanda dan
gejala cairan dan / atau
ketidakseimbangan
elektrolit menetap atau
memburuk
Monitor respon pasien
dari terapi elektrolit yang
diresepkan
Monitor efek samping
dari
dari tambahan
suplemen elektrolit yang
diresepkan ( GI iritasi)
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses Keperawatan dilakukan mulai dari Pengkajian. Diagnosa, Intervensi,
Implementasi dan Evaluasi. Pada klien penderita dyspepsia terdapat tiga diagnosa
yang diangkat diantaranya nyeri akut, kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh dan kekurangan volume cairan. Penyakit dyspepsia juga merupakan penyakit
dengan gejala khas diantaranya kuadran kanan bawah abdomen atau sekitar daerah
epigastrium. Tanda lainnya juga ada yaitu anoreksia dan disfagia.
Dalam melakukan asuhan keperawatan perlu diutamakan sesuai tanda dan
gejala yang sering muncul dan berhubungan sebagai pemicu dari tanda dan gejala lain
yang muncul. Maka dari itu perlu pengkajian yang sistematis dan lengkap agar
mengetahui diagnosa mana yang akan menjadi diagnosa utama. Kemudian
penyusunan intervensi juga berdasarkan NANDA NOC dan NIC yang menjadi
landasan perawat. Pada bagian Evaluasi dilakukan sesuai dengan keadaan kondisi
klien apakah masalah keperawatan tersebut teratasi atau sebagian teratasi atau tidak
teratasi sehingga dapat membuat rencana tindak lanjut selanjutnya.
19