ALGA
Disusun oleh:
Milade Annisa Muflihaini
Hindun Hidayatun Naimah
Nur Hasanah
Maghfira Jihan Mahani
PENDIDIKAN BIOLOGI A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipisahkan oleh laut
antara pulau yang satu dengan pulau yang lain. Laut Indonesia terkenal akan
keindahan dan kekayaan isinya. Laut Indonesia terlihat indah dengan biotanya
yang beraneka ragam. Salah satunya yaitu algae. Algae merupakan tumbuhan
thallophyta yang belum dapat dibedakan antara akar, batang maupun daunnya.
Disekitar pantai tepatnya pada zona pasang surut air laut, seringkali
ditemukan bermacam-macam alga, Algae (ganggang) dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok berdasarkan pigmen dominannya ketiga kelompok tersebut
meliputi: Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.Walaupun sebagian besar
ganggang hidup di laut banyak terdapat dilaut tropika. Sebagian kecil hidup di
air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada
pula yang hidup di air payau.
Sebagian dari jenis jenis alga ini ada yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia serta dapat pula di budidayakan. Diantara manfaatnya sebagai
sayuran, bahan pembuatan agar-agar, bahan pembuatan kosmetik, dan masih
banyak lagi.
B. Tujuan
1. Mengetahui berbagai jenis alga mikroskopis dalam air tawar
2. Mengidentifikasi morfologi berbagai macam alga mikroskopis dalam air
tawar
3. Mengetahui taksonomi alga dan peranannya dalam habitatnya
4. Mengetahui simbiosis pada alga
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Alga
Menurut Fritsch dalam Gupta (1981), alga mencakup semua organisme
yang dapat melakukan fotosintesis kecuali lumut dan tumbuhan berpembuluh.
Penampakan pigmen atau kloroplas dapat dijadikan dasar pengelompokan
variasi alga kedalam kelasnya. Perbedaan warna chloroplas ada hubungannya
dengan kondisi alami dan jumlah pigmen tambahan yang ada pada selain
pigmen utama yaitu klorofil yang berwarna hijau.
Alga merupakan tumbuhan yang hidup pada perairan laut. Alga
berukuran besar tergolong dalam tiga divisi yakni Chlorophyta (alga
hijau), Phaeophyta (alga coklat), danRhodophyta ( alga merah). Pigmen yang
terdapat pada alga merah dapat diketahui melalui proses ekstraksi dengan
menggunakan pelarut aseton, metanol, petrolium eter dan dietil eter,
kemudian dianalisis dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dan
diserap dengan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukan bahwa pigmen
yang
terdapat
pada
alga
merah
umumnya
adalah
B-karoten,
Menurut Round (1965), berdasarkan ide staner dan Van Niel membagi
alga menjadi 8 filum dan masuk dalam kelompok prokariota dan eukariota.
Selengkapnya klasifikasi menurut Round (dari Gupta, 1981) adalah sebagai
berikut:
Prokarita Eukariota :
a.Phylum Cyanophyta
b.Phylum Euglenophyta
c.Phylum Chlorophyta
d.Phylum Chrysophyta
e.Phylum Phyrrophyta
f.Phylum Phaeophyta
g.Phylum Rhodophyta
h.Phylum Cryptophyta.
Dalam hal ini akan dibahas beberapa alga makro yaitu :
1. Phylum Chlorophyta
Chlorophyta merupakan kelompok alga yang paling banyak
ditemukan di air tawar, hanya sebagian kecil yang hidup di laut. Di
perairan Chlorophyta hidup sebagai plankton. Plankton adalah organisme
kecil yang hidup melayang-layang dalam air yang dapat menjadi sumber
makanan bagi hewan air dan ikan. Chlorophyta juga ada yang melekat
pada tanah yang basah, tembok yang lembab, pada batang tumbuhan lain,
dan ada yang hidup melekat pada tubuh hewan (Aziz, 2008).
Alga hijau sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya
di air laut dan air payau. Alga hijau yang hidup di laut tumbuh di
sepanjang perairan yang dangkal, pada umumnya melekat pada batuan
dan seringkali mencul apabila air menjadi surut (Sulisetijono, 2009)
Chlorophyta mempunyai pigmen hijau yang dominan dan
terhimpun dalam kloroplas. itulah mengapa Chlorophyta disebut dengan
alga hijau. Cholorophyta tidak selalu berwarna hijau karena beberapa
anggotanya memiliki pigmen yang memberikan warna jingga, merah atau
merah kehitaman. Bentuk kloroplas pada Chlorophyta bernacam-
f. Tetrasporales
b. Ulotrichales
g. Oedogenales
c. Ulvales
h. Schizogonales
d. Chlorococales
i. Siphonales
e. Siphonacladades
j. Zygnematales
Micromunadophyceae
b.
Charophyceae
c.
Ulvophyceae
d.
Pleurastrohyceae
e.
Chlorophyceae
ternak,
dan
pupuk.
Alga
sangat
besar
perananya
BAB III
METODOLOGI
A. Metodologi Pengamatan
1. Alat dan Bahan
- Mikroskop
- Kasa
- Kaca preparat
- Kaca penutup
- Pipet
- Tisu
- Kamera
- Azolla pinnata
- Air kolam
- Air sawah
- Air sungai
2. Langkah kerja
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Tabulasi Data
Jenis
air
Air
Kelas
Nama spesies
Ciri morfologi
Chlorococcus
kolam
Air
Scenedesmus acutus
Kolam
Sel berbentuk
silindris, berkoloni.
Koloni 8 (yang
kami amati).
Panjang sekitar 8
20 m dan lebar
sekitar 39 m.
Lapisan luar berupa
Scenedesmus quadricauda
lapisan seperti
Chlorophycea
jaring yang
Air
kolam
Caelastrum
Air
kolam
Air
kolam
Air
sawah
Azolla
pinata
B. Pembahasan
Spirulina sp.
Kirchneriella
Protococcus
Cymbella
Air kolam
-
Spirulina
Pada pengamatan, ditemukan pula spirulina, dimana spirulina
merupakan ganggang renik multiselular berbentuk filamen yang
tersusun atas sel sel berbentuk silindris tanpa sekat pemisah (septa),
tidak bercabang dengan trikhoma berbentuk heliks dna berwarna hijau
kebiruan. Panjang trikhoma sekita 20 mm. Pada sitoplasma spirulina
tampak adanya granula sitoplasma yang emngandung vakuola gas.
Terdapat 4 lapisan dinding sel pada sitoplasma. Lapisan eksternal atau
lapisan terluar yang posisinya sejajar dengan sel axis dan bersifat gram
negatif, lapisan lilitan protein fibril di sepanjang trikhoma, lapisan
peptidoglikan yang letaknya menuju kedalam filamen dan menyatu
dengan lapisan septa berbentuk cakram tipis, dan selaput lendir
dinding sel yang terdiri atas senyawa glukosa dan berfungsi sebagai
pelindung sel dari kekeringan dan juga memudahkan pergerakan sel.
Spirulina juga memiliki badan polihedral, butir butir cyanophysin,
butir butir glikogen, ribosom 70S, butir lemak, badan polifosfat, dan
vakuola gas dalam kromoplasmanya. Badan polihedral merupakan
enzim rubisco dalam bentuk partikel karboksisom pada bakteri, butir
buitr cyanophysin terdiri atas polipeptida yang berupa aspartat dan
arginin serta butir butir pati, badan polifosfat merupakan tempat
cadangan posfat, sedangkan vakuola gas merupakan kantong
kantong udara berbentuk silindris yang tersusun kelompok dengan
fungsi untuk menyimpan oksigen, mengambang, dan mempertahankan
berat jenis sel terhadap berat jenis air. Tilakoid spirulina tersebar
didalam kromoplasma yang merupakan tempat melakukan fotosintesis
untuk menghasilkan klorofil a (Kabinawa, 2006).
Spirulina merupakan salah satu mikroalga yang termasuk ke dalam
kelompok Cyanobacteria. Spirulina mempunyai bentuk filamen,
biasanya hidup di danau atau di perairan dengan kandungan garam
yang
tinggi.
bioteknologi
Saat ini
nutrisional,
spirulina
industri,
serta
banyak
merupakan
makroalga
seperti
Ulvales
dan
siphonales.
:Cyanophyta
Class
: Cyanophytaceae
Ordo
:Chroococcales
Famili
: Chroococcaceae
Genus
: Crhoococcus
Species
: Crhoococcus
dispersus
(Toshihiko
Wizuno, 1970)
Ciri-ciri:
Terdiri dari satu sel atau koloni yang relatif kecil (Pengamatan :
koloni) dan sel sebagian besar semi bulat
Air Perasan Azolla Pinnata
-
Zygnema
Menurut smith (1955) kelas chlorophyceae terdiri dari 10
bangsa yaitu: volvocales, tetrasporales, schizogonales, chlorococales,
ulotrichales, oedogonales, ulvales, shiponales, shiponocladales, dan
zignematales. Sedangkan menurut mattox dan stewart (1984),
membagi chlorophyta dalam 5 kelas yaitu: mikromonadophyceae,
charophyceae, ulvophyceae, pleurastrophyceae, dan chlorophyceae.
Ciri-ciri: Pada umumnya satu kloroplas setiap sel tetapi pada
siponoles zygnemales terdapat lebih dari satu kloroplas setiap sel.
Bentuk kloroplas sangat berfariasi. Faroasi bentuk kloroplas adalah
sebagai berikut: o Bentuk bintang (ex: Zygnema). Homotalik, yaitu
perkembangbiakan yang berasal dari satu talus.
Anabaena azollae
Ciri-ciri: Berdasar pengamatan yang kami lakukan, spesies ini
memiliki 8 sel, dengansel ke 3 dan ke 6 merupakan heterosist (ukuran
besar) dan sel lain merupakan sel vegetatif. Anabaena azollae
merupakan jenis Cyanobacter.
B. Diskusi
1. Apa sajakah peranan alga bagi kehidupan manusia ?
- Alga cokelat (phaeophyta)
Bermanfaat bagi industry makanan dan farmasi. Algin (asam alginate)
yang merupakan bagian koloid dari alga cokelat digunakan dalam
pembuatan es krim, pil, tablet, salep dan obat pembersih gigi, lotion dan
krim pencukur. Dapat juga digunakan sebagai pupuk karena kandungan
-
digunakan
sebagai
bahan
yang
dipakai
untuk
terumbu karang.
Alga keemasan (Chrysophyta)
Merupakan penyusun utama plankton yang berperan penting sebagai
alga mikroskopis.
Keadaan substrat
Substrat ini nantinya akan digunakan untuk tempat melekatkan diri dengan
baik dimana hal ini cukup penting bagi berlangsungnya fotosintesis alga.
Cahaya
Mempengaruhi produksi spora dan pertumbuhan.
Suhu
Mempengaruhi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan,
reproduksi, fotosintesis dan respirasi
Salinitas
Adalah berat dalam gram dari garam anorganik yang terlarut di dalam 1
kilogram air laut sesudah semua bromine dan iodine digantikan dengan
jumlah yang sama oleh klorin, semua karbonat dikonversi menjadi oksida
dalam jumlah yang sama dan semua bahan-bahan organik teroksidasi pada
suhu 480 derajat.
-
Kekeringan
Rendahnya keanekaragaman alga mungkin disebabkan karena hampir
semua alga tidak mengalami tekanan kekeringan, karena tingginya
keanekaragaman tumbuhan darat adalah karena secara periodic mereka
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan diskusi, dapat diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Jenis alga di air kolam:
Jenis alga di air perasan azolla piata:
2. Terdapat perbedaan morfologi yang ditemukan di berbagai macam alga
mikroskopis dalam air kolam dan air perasan azolla pinnata.
3. Taksonomi alga dan peranannya dalam habitatnya:
4. Simbiosis pada alga dapat dilihat dari simbiosis mutualisme antara
Cyanobacteria jenis Nostoc yang dapat bersimbiosis mutualisme dengan
jamur membentuk linchen, yang dapat hidup di tempat dimana organisme
lain tidak dapat hidup (misalnya di tembok atau batu), sehingga berperan
sebagai organisme perintis. Sehingga Cyanobacteria memberikan makanan
berupa senyawa organic bagi jamur, sedangkan jamur menyediakan
lingkungan, kelembapan dan perlindungan bagi Cyanobacteria.
B. Saran
Dalam pengamatan yang telah kami lakukan, kami sadar akan adanya
kekurangan. Oleh karena itu, agar praktikan dapat memperoleh hasil
pengamatan yang lebih baik, ada beberapa saran yang kami anjurkan, antara
lain:
1. Praktikan lebih teliti selama proses pengamatan alga secara mikroskopis
2. Praktikan lebih rajin dalam mencari kajian pustaka dan referensi mengenai
alga.
DAFTAR PUSTAKA
Atmadja, W.S. 1988. Beberapa aspek vegetasi dan habitat tumbuhan laut
bentik di Pulau-Pulau Seribu. Jakarta : LIPI
Round, F.E. 1973. The Biology Of Algae. London : Edward Arnold. 278
pp.
Smith, G. M. 1955. Cryptogamic Botany Vol. I Algae & Fungi. Second
Edition Mc Graw Hill Book Co. Inc. New York. Toronto.
London.
Sulisetijono. 2009. Bahan Serahan Alga. Malang : UIN Malang.