Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR

BIOTEKNOLOGI
(TEMPE)

DISUSUN OLEH :
Nama
NIM
Kelas
Kelompok
Asisten

: Nurul Muhlishah
: 1214140008
:B
: VII (tujuh)
: Gabriella Natalica P

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Pengantar Bioteknologi dengan Judul
Pembuatan Tempe yang disusun oleh:
Nama

: Nurul Muhlishah

NIM

: 1214140008

Kelas/ Kelompok

: B/ VII

telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka
dinyatakan diterima.

Makassar,

Juni

2015
Koordinator Asisten,

Asisten,

Nurfajriah Hamka
NIM. 1114140051

Gabriella Natalica P
NIM. 1114140052
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Hartono, S.Si., S.Pd., M.Biotech


NIP. 19800624 200812 1 003

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan
makanan yang sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber
protein nabati yang cukup tinggi. Tempe adalah makanan yang dibuat dari
fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan
beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh.
stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus, sehingga membentuk padatan
kompak berwarna putih. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai
ragi tempe. Warna putih pada tempe disebabkan adanya miselia jamur yang
tumbuh pada permukaan biji kedelai. Tekstur kompak juga disebabkan oleh
mise1ia jamur yang menghubungkan biji-biji kedelai tersebut. Banyak sekali
jamur yang aktif selama fermentasi, tetapi umumnya para peneliti menganggap
bahwa Rhizopus sp merupakan jamur yang paling dominan. Jamur yang
tumbuh pada kedelai tersebut menghasilkan enzim-enzim yang mampu
merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana
sehingga senyawa tersebut dengan cepat dapat dipergunakan oleh tubuh.
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia.
Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe
sebagai penggantidaging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak
tempat di dunia, tidak hanya diIndonesia. Berbagai penelitian di sejumlah
negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang
berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopusuntuk menghasilkan
tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe.
Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan
tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul
dapat didaftarkanhak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undangundang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).

Pada dasarnya proses pembuatan tempe merupakan proses penanaman


mikroba jenis jamur Rhizopus sp pada media kedelai, sehingga terjadi proses
fermentasi kedelai oleh ragi tersebut. Hasil fermentasi menyebabkan tekstur
kedelai menjadi lebih lunak, terurainya protein yang terkandung dalam kedelai
menjadi lebih sederhana, sehingga mempunyai daya cerna lebih baik
dibandingkan produk pangan dari kedelai yang tidak melalui proses fermentasi.
B. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana prosedur dari pembuatan tempe.
C. Manfaat praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana prosedur dari pembuatan
tempe.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fermentasi bahan pangan adalah hasil kegiatan dari beberapa spesies mikroba
seperti bakteri, khamir dan kapang. Mikroba yang melakukan fermentasi dengan
memberikan hasil yang dikehendaki dapat dibedakan dari mikroba-mikroba
penyebab penyakit dan penyebab kerusakan. Mikroba fermentasi mendatangkan
hasil akhir yang dikehendaki, misalnya bakteri akan menghasilkan asam laktat,
khamir menghasilkan alkohol, kapang menghasilkan tempe (Rahayu, 1989).
Fermentasi biasanya dilakukan dengan menggunakan kultur murni yang
dihasilkan di laboratorium. Kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau
dibekukan, misalnya kultur murni dari bakteri asam laktat untuk membuat keju.
Kadang-kadang tidak digunakan kultur murni untuk fermentasi sebagai laru
(starter). Misalnya pada pembuatan tempe atau oncom digunakan hancuran tempe
dan oncom yang sudah jadi (Schlegel, 1994).
Jenis kapang digunakan dalam khususnya bagi beberapa jenis kayu dan
fermentasi bahan pangan khususnya di Asia, seperti kecap, miso, tempe dan lainlainnya. Jenis kapang yang banyak memegang peranan penting dalam fermentasi
bahan makanan tersebut adalah Aspergillus, Rhizopus dan Penicillium

(Weiser,

1971).
Pada dasarnya proses pembuatan tempe merupakan proses penanaman
mikroba jenis jamur Rhizopus sp pada media kedelai, sehingga terjadi proses
fermentasi kedelai oleh ragi tersebut. Hasil fermentasi menyebabkan tekstur
kedelai menjadi lebih lunak, terurainya protein yang terkandung dalam kedelai
menjadi lebih sederhana, sehingga mempunyai daya cerna lebih baik
dibandingkan produk pangan dari kedelai yang tidak melalui proses fermentasi.
Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan
mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein
sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada
protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe,

akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare
(Prescott, 1959).
Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak
banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim
pencernaan yang dihasilkan oleh tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat
pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang
terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada
segala kelompok umur (dari bayi hingga dewasa), sehingga bisa disebut sebagai
makanan semua umur (Setiadi, 2002).
Untuk memperoleh tempe yang berkualitas baik, maka kedelai yang
digunakan juga harus yang berkualitas baik dan tidak tercampur dengan biji-bijian
yang lain, seperti jagung, kacang hijau dan biji-bijian lainnya. Selain itu, prosedur
pengolahan harus dilakukan dengan cermat. Proses pembuatantempepada
dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamurtempe, yaitu Rhizopus sp.,
pada biji kedelai (Steinkraus, 1983).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal
: Senin, 25 mei 2015 s.d 27 mei 2015
Waktu
: Pukul 09.00 s.d seleai
Tempat
: Laboratorium Biologi Lantai II Barat FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Kompor
b. Panci
c. Talang
d. Sendok kayu
e. Kardus
f. Lilin
g. Tusuk sate
2. Bahan
a. Kedelai
b. Jagung
c. Petai
d. Kacang putih
e. Kacang hijau
f. Kacang tanah
g. Ragi Tempe
h. Kacang panjang
i. Plastik bening
j. Daun pisang
C. Prosedur Kerja
1 Kacang kedelai
a. Membersihkan kedelai dari kotoran kotoran kemudian merendam
dengan air bersih selama 24 jam.
b. Setelah 24 jam merebus biji kedelai selama 5 menit (setengah matang).
c. Melepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian mencuci
sampai bersih dengan menggunakan air bersih.
d. Merendam kembali biji kedelai yang sudah dilepaskan kulitnya dengan
air bersih sampai berbusa.
e. Mengukus/merebus biji kedelai bersama dengan air rendamannya selama
10 menit.
f. Setelah mendidih, biji kedelai ditiriskan lalu biji-biji tersebut dituang
kedalam talang yang telah dibersihkan, kemudian diangin-anginkan
dengan kipas angin sambil diaduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
g. Menaburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil
diaduk menggunakan sendok supaya merata.

h. Menyiapkan kantong plastik dan daun pisang untuk membungkus.


Sebelum digunakan kantong atau kemasan plastik terlebih dahulu
dilubangi dengan menggunakan jarum pentul.
i. Memasukkan kedelai yang telah diberikan ragi tempe ke dalam kemasan
atau kantong plastik dan daun pisang, dengan mengatur ketebalannya
sesuai dengan selera.
j. Menyimpan di dalam kardus untuk proses fermentasi selama 24 jam.
k. Membuka kardus dan menyimpannya sampai tertutupi oleh miselium
2

(jamur).
Kacang tanah
a. Menyiapkan kacang tanah yang telah dihilangkan kulitnya, lalu mencuci

kacang tanah
b. Merenadam kacang tanah selama 24 jam hingga pH 4,5-5,0
c. Merendam di air steril semalaman sampai berbusa
d. Merebus hingga lunak, kemudiam meniriskan.
e. Menunggu hingga dingin
f. Menaburkan ragi tempe, lalu mngaduk menggunkan sendok
g. Memasukkan ke dalam plastik gula dan daun pisang
h. Menyimpan ke dalam kardus untuk proses fermentasi selama 2 hari
3 Kacang hijau
a. Membersihkan kacang hijau sampai bersih
b. Merendam kacang hijau selama 24 jam
c. Merebus kacang hijau selama 5 menit
d. Melepaskan kulit kacang hijau yang telah lunak, kemudian mencuci
e.
f.
g.
h.

sampai bersih dengan menggunakan air bersih.


Merendam kacang hijau sampai berbusa
Memasak kacang hijau bersama air rendamannya selama 10 menit
Menyimpan di atas talang sampai dingin, dan mengangin-anginkan
Menaburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil

diaduk menggunakan sendok supaya merata.


i. Membungkus kacang hijau dengan plastik gula dan daun pisang,
kemudian member lubang pada plastik gula dengan lidi
j. Menyimpan di dalam kardus yang tertutup selama 24 jam
k. Membuka kardus dan menyimpannya sampai tertutupi oleh miselium.
4 Kacang panjang
a. Membersihkan biji kacang panjang dari kotoran-kotorannya.
b. Merebus biji kacang panjang selama beberapa menit.
c. Mengupas kulit ari kacang panjang..
d. Menebar diatas talenan, lalu memberi ragi setelah dingin.
e. Mengemas kacang panjang ke dalam plastik bening dan daun pisang.

f. Menyimpan ke dalam kardus dan di tempat pada suhu ruang selama 2-3
hari.
5 Petai
a. Melepaskan kulit biji petai
b. Mengukusnya 30 menit sampai agak lunak
c. Merendam pete selama 11 jam, kemudian memotong-motongnya
menjadi bentuk dadu
d. Mengukusnya 15 menit
e. Menuangkan biji-biji petai pada talang yang telah dibersihkan, lalu
mengangin-anginkan sambil mengaduknya hingga biji-biji tersebut
terasa hangat
f. Menaburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil
mengaduk-aduknya hingga rata
g. Membungkus pete dengan daun pisang dan plastik bening yang telah

dilubangi
h. Memasukkan ke dalam kardus dan diperam 24 jam
i. Setelah 24 jam membuka kardus dan mengamati perubahan yang terjadi.
Jagung
a. Jagung ditumbuk
1) Membersihkan biji-biji jagung dari kotoran
2) Mencuci dan merendam biji jagung selama semalaman
3) Menumbuk biji-biji jagung hingga kecil-kecil tapai jangan sampai
4)
5)
6)
7)

hancur
Melakukan pencucian yang kedua kalinya
Mengukus biji jagung yang telah dicuci selama 1 jam
Mendinginkan sambil menaburkannya dengan ragi tempe
Memasukkan jagung yang telah diberi ragi pada daun pasing dan

plastik
8) Menyimpannya dalam kardus
9) Melakukan pengamatan setelah 24 jam
b. Jagung tidak ditumbuk
1) Merebus air hingga mendidih dan setelah itu memasukkan jagung ke
dalam rebusan air
2) Mendiamkan hingga suhu air hangat. Selanjutnya memisahkan air dan
jagung sambil memisahkan juga kulit arinya hingga bersih
3) Merebus kembali jagung hingga airnya berbuih, setelah itu
memisahkan jagung dan airnya
4) Mendinginkannya di dalam talang dan menambahkan ragi sambil
mengaduk-aduknya hingga ragi merata

5) Memasukkan jagung ke dalam plastik yang telah terlebih dahulu

dilubangi dan direkatkan.


6) Memasukkan jagung ke dalam daun pisang
7) Memasukkan ke dalam kardus, dan diperam selama 24 jam
8) Setelah 24 jam, kardus dibuka dan mengamati perubahan yang terjadi.
Jagung + Kedelai
a. Memanaskan air hingga mendidih kemudian memasukkan jagung,
b.
c.
d.
e.

perebusan berlangsung selama 2 jam


Membuang air rebusan, lalu mengupas kuli ari jagung
Mencuci jagung lalu merebus jagung selama 15 menit
Meniriskan jagung hingga kering
Membersihkan kedelai dari kotoran kotoran kemudian merendam

dengan air bersih selama 24 jam.


f. Setelah 24 jam merebus biji kedelai selama 5 menit (setengah matang).
g. Melepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian mencuci
sampai bersih dengan menggunakan air bersih.
h. Merendam kembali biji kedelai yang sudah dilepaskan kulitnya dengan
air bersih sampai berbusa.
i. Mengukus/merebus biji kedelai bersama dengan air rendamannya
selama 10 menit.
j. Setelah mendidih, biji kedelai ditiriskan lalu biji-biji tersebut dituang
kedalam talang yang telah dibersihkan, kemudian diangin-anginkan
dengan kipas angin sambil diaduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
k. Mencampur jagung dan kedelai
l. Menaburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil
diaduk menggunakan sendok supaya merata.
m. Menyiapkan kantong plastik dan daun pisang untuk membungkus.
Sebelum digunakan kantong atau kemasan plastik terlebih dahulu
dilubangi dengan menggunakan jarum pentul.
n. Memasukkan kedelai dan jagung yang telah diberikan ragi tempe ke
dalam kemasan atau kantong plastik dan daun pisang, dengan mengatur
ketebalannya sesuai dengan selera.
o. Menyimpan di dalam kardus untuk proses fermentasi selama 24 jam.
p. Membuka kardus dan menyimpannya sampai tertutupi oleh miselium
(jamur).
8 Kacang putih
a. Membersihkan kacang putih dari kotoran kotoran kemudian merendam
dengan air bersih selama 24 jam.

b. Setelah 24 jam merebus biji kacang putih selama 5 menit (setengah


matang).
c. Melepaskan kulit biji kacang putih yang telah lunak, kemudian mencuci
sampai bersih dengan menggunakan air bersih.
d. Merendam kembali biji kacang putih yang sudah dilepaskan kulitnya
dengan air bersih sampai berbusa.
e. Mengukus/merebus biji kacang putih bersama dengan air rendamannya
selama 10 menit.
f. Setelah mendidih, biji kacang putih ditiriskan lalu biji-biji tersebut
dituang

kedalam talang yang telah dibersihkan, kemudian diangin-

anginkan dengan kipas angin sambil diaduk hingga biji-biji tersebut


terasa hangat.
g. Menaburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil
diaduk menggunakan sendok supaya merata.
h. Menyiapkan kantong plastik dan daun pisang untuk membungkus.
Sebelum digunakan kantong atau kemasan plastik terlebih dahulu
dilubangi dengan menggunakan jarum pentul.
i. Memasukkan kacang putih yang telah diberikan ragi tempe ke dalam
kemasan atau kantong plastik dan daun pisang, dengan mengatur
ketebalannya sesuai dengan selera.
j. Menyimpan di dalam kardus untuk proses fermentasi selama 24 jam.
k. Membuka kardus dan menyimpannya sampai tertutupi oleh miselium
(jamur).

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
Tabel pengamatan
N
o
1
2
3
4
5
6

Bahan
Daun
Kedelai
Kacang tanah
Kacang hijau
Kacang putih
Kedelai + jagung
Jagung

Hasil
Plastik

Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil
Berhasil

Berhasil
Berhasil
Gagal
Berhasil
Berhasil
Berhasil

Petai

Gagal

Gagal

Kacang panjang

Gagal

Gagal

B. Pembahasan
Tahapan fermentasi tempe dimulai dengan proses pencucian bahan dasar,
yakni kedelai, jagung, petai, kacang tanah, kacang putih, kacang hijau dan
kacang panjang. Jamur akan mudah tumbuh pada permukaan bahan yang
bersih, empuk, dan berair sehingga pencucian dan pengkulitan biji kedelai
dimaksudkan agar jamur mudah tumbuh. Proses pengkulitan dapat dilakukan
setelah pemasakan. Setelah itu, dilakukan prafermentasi yaitu biji derendam
semalam pada suhu kamar 25C. Dalam hal ini biji akan mengalami hidrasi
dan terjadi penyerapan air. Proses perendaman ini untuk menurunkan pH biji
menjadi 4,5 5,3 sehingga menghambat tumbuhnya bakteri kontaminan yang
bersifat membusukkan dan memberi kesempatan tumbuhnya bakteri asam
laktat.
Proses hidrasi juga memacu pertumbuhan jamur.Setelah prafermentasi,
dilakukan proses perebusan untuk membunuh bakteri kontaminan dan
membantu membebaskan senyawa dalam biji untuk pertumbuhan jamur.
Kemudian dilakukan pendinginan yang bertujuan untuk mengurangi kadar air
yang berlebih sehingga pertumbuhan jamur tidak terhambat dan mencegah
pertumbuhan bakteri kontaminan penyebab pembusukan. Setelah pendinginan
dilakukan inokulasi. Inokulasi dapat dilakukan dengan ragi tempe.
Ragi tempe dibuat dari tempe yang telah ditumbuhhi oleh jamur Rhizopus
oligosporus yang telah berspora, dikeringkan dan ditumbuk halus menjadi
tepung. Pembungkusan dapat dilakukan dengan plastik, daun waru, daun jati,
dan daun pisang. Setelah pembungkusan, biji kedelai diinkubasi pada suhu
32C atau 25 37C selama 1-2 hari sehingga terjadi perubahan komponen
dalam biji kedelai (Frazier andWesthoff, 1984). Fermentasi meningkatkan
kualitas nutrisi dari kedelai. Selain menghancurkan penghambat tripsin dan
lektin asam sitrat yang mengganggu, nutrisi mineral juga direduksi hingga
sepertiganya. Dalam proses pembuatan tempe ada 3 halyang harus diperhatikan
dalam rangka pertumbuhan jamur Rhizopus sp yaitu aerasi,kelembaban dan
suhu lingkungan.

Dari hasil pengamatan, dengan bahan dasar kedelai, kacang tanah,


campuran jagung dan kedelai dan jagung menunjukkan hasil positif yaitu
miselium tumbuh dengan baik pada bungkusan plastik maupun daun, akan
tetapi pertumbuhan miselium pada daun lebih cepat dibandingkan dengan
plastik. Adapun dari kelompok IV yang berbahan dasar kacang putih
keberhasilannya ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan miselium, akan
tetapi jumlah miselium yang tumbuh sangat sedikit baik pada bungkusan
plastik dan daun hal ini diakibatkan karena penggunaan ragi yang sangat
sedikit. Pada kelompok III yang berbahan dasar kacang hijau ternyata
pertumbuhan miselium hanya terjadi pada bungkusan daun saja, hal ini dapat di
mungkinkan pada suhu yang tidak sesuai pada bunkusan plastik. Selanjutnya
untuk kelompok VII dan VIII dengan berbahan petai dan kacang panjang
ternyata tidak berhasil hak ini dapat dimungkinkan pada proses pembuatannya
yang kurang steril atau pada ragi yang diberikan.
Tempe daun tampak lebih padat, keras, dan miselium lebih banyak jika
dibandingkan tempe yang dibungkus plastik. Hal ini disebabkan karena jamur
Rhizopus sp lebih banyak tumbuh. Dalam pengujian organoleptik terdapat
aroma khas seperti asam. Hal ini dikarenakan pada proses fermentasi tempe,
Rhizopus oryzae membentuk senyawa-senyawa asam fumarat, asam laktat dan
asam suksinat yang bereaksi dengan senyawa lain hasil penguraian substrat dan
menghasilkan senyawa yang memberikan aroma atau bau yang khas. Hal ini
didukung oleh Rhizopus oryzae yang mampu hidup pada kondisi pH asam
yaitu sekitar 5,5. Nilai gizi tempe bungkus daun lebih tinggi daripada tempe
plastik karena Rhizopus sp yang tumbuh lebih banyak sehingga protein (asam
amino) yang didegradasi oleh jamur juga lebih banyak. Selain itu lemak yang
diubah menjadi asam lemak juga lebih banyak., tempe yang dibungkus daun
memiliki rasa yang enak dan gurih karena daun dapat memperkuat aroma pada
tempe. Tempe mengandung antioksidan yang mencegah tempe menjadi cepat
tengik, namun hanya bertahan selama dua hari. Sampai terjadinya sporulasi
yang akan menyebabkan tempe berbau amonia. Karena baunya yang tidak

sedap bisa dikatakan tempe busuk. Selain karena sporulasi, tempe dapat busuk
karena aktivitas bakteri.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jenis kamir yang umum digunakan dalam pembuatan tempe adalah
Rhizopus oryzae yang bersifat anaerob. Dari berbagai macam bahan dasar ada
5 kelompok yang berhasil sepenuhnya yang berbahan dasar seperti kedalai,
kacang tanah, jagung, kacang putih dan campuran antara jagung serta kedelai.
Adapun pada kacang hijau hanya menunjukkan keberhasilan dengan
bungkusan daun sedangkan pada bahan dasar petai dan kacang panjang tidak
menunjukkan adanya keberhasilan. Jika dilihat warna, kenampakan, bau dan
rasa tempe dan memiliki banyak keunggulan daripada tempe plastik.
B. Saran
Untuk praktikum pembuatan tempe selanjutnya sebaiknya para praktikan
mempelajari prosedur pembuatan tempe beberapa hari sebelum dilakukannya
praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.

C.

DAFTAR PUSTAKA

Prescott, S.C. and C. G. Dunn. 1959. Industrial Microbiology Third Edition.


McGraw-Hill Book Company, Inc: Tokyo. P432.
Rahayu, K. K dan Sudarmadji, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Pusat antar
Universitas Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta. pp. 217-282
.
Setiadi. 2002. Kepekaan Terhadap Pengolahan Pangan. Pusat Dinamika
Pembangunan UNPAD: Bandung.
Schlegel, H. G. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi Keenam. Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta. Hal. 307.
Steinkraus, K.H., 1983. Indonesian Tempeh and Related Fermentation. Dalam:
Handbook of Indigenous Fermented Foods. UGM: Yogyakarta.
Weiser, H. H., G. J. Mountney, and W. A. Gould. 1971. Practical Food
Microbiologyand Technology. 2nd ed. The AVI Publ Company.
Connecticut. pp. 148-149.

LAMPIRAN

A. Gambar Tempe Yang Berhasil

Jagung yang ditumbuk


Jagung yang tidak ditumbuk

Kacang tanah di plastik

Jagung + Kedelai

Kacang tanah didaun

Jagung + Kedelai

Kedelai
B. Gambar Tempe Yang Tidak Berhasil

Kacang panjang didaun


petai

Anda mungkin juga menyukai