Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemeliharaannya
bagian
kapal
tidak
memiliki
suku
cadangnya
padahal
untuk
Manajemen
Suku
Cadang
untuk
Menunjang
1. Tujuan Penulisan
2. Manfaat Penulisan
C. Ruang Lingkup
D. Metode Penelitian
a. Studi kepustakaan
dalam
menyusun
makalah
ini,
penulis
b. Studi Lapangan
selama
berada
di
membandingkannya
dengan
permasalahan
ditemui
yang
atas
kapal
dan
kemudian
penyebab-penyebab
penulis
selama
dari
pengamatan
berlangsung.
BAB II
FAKTA DAN PERMASALAHAN
A. Fakta
1. Objek Penelitian
membuat
perawatan
menjadi
lancar
sehingga
2. Fakta Kondisi
Pada waktu kapal berlayar dari Johor menuju Gemusut kakap
Oil Field Labuan (Malaysia) tepatnya tanggal 05 November 2013,
motor induk mengalami kenaikan suhu gas buang dari normalnya
3500C menjadi 4500C di monitor terus suhunya cenderung naik
dari silinder No. 3 hingga No.5 dan menimbulkan asap hitam yang
sangat tebal. Setelah kapal sampai di lokasi Gumusut Kakap Oil
Field, penulis memeriksa tekanan injektor motor induk kanan
silinder No. 1 sampai dengan No. 6 ternyata kondisi injektor atau
pengabut tidak sempurna dan dipasang kembali, karena kapal
tidak memiliki suku cadangnya padahal untuk mengajukan
permintaan membutuhkan waktu yang lama.
Permintaan suku cadang biasanya dilakukan tiga bulan sekali,
dan untuk injektor agak sulit didapatkan karena harus pesan
langsung dari Marker. Pernah dilakukan pemesanan lewat agen di
Singapore tetapi malah terjadi kesalahan tipe injektor, ini tambah
membuat lama pengadaan injektor karena harus dilakukan
pemesanan kembali.
Banyak kendala yang timbul dalam pelaksanaan perawatanperawatan rutin yang biasa dilaksanakan terhadap mesin kapal
yang berhubungan dengan suku cadang. Seperi yang terjadi yaitu
kurang lengkapnya suku cadang yang ada di atas kapal. Pihak
kapal telah berulang kali melakukan permintaan baik berkala
maupun darat, pada keadaan darurat dimana suku cadang yang
diminta tidak sesuai dengan jumlah yang diminta. Hal ini
disebabkan karena kurangnya koordinasi yang baik antara pihak
kapal dengan pihak dinas teknik darat, disamping itu juga terjadi
ketidak sesuaian suku cadang baik ukuran maupun jenisnya. Hal
ini dapat mengganggu pengoperasian kerja sama antara pihak
kapal dengan pihak dinas teknik darat yang mempunyai prinsip
yang berbeda. Seperti yang terjadi pada saat kapal berlayar dari
Johor menuju Gemusut kakap Oil Field Labuan (Malaysia) tanggal
05 November 2013, yang mana pada saat itu terjadi kerusakan
pada nozzle dan harus dilakukan penggantian, namun suku
cadang untuk nozzle tersebut tidak tersedia di atas kapal.
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
kecerobohan
pada
waktu
melaksanakan
dan
pengiriman
suku
cadang
bisanya
administrasi
terutama
dalam
hal
pengecekan
AHT.
EPIC
WAJA.
Proses
perawatan
sedang
Hal
tersebut
terjadi
karena
adanya
yang
tersimpan
di
gudang,
ditambah
sistem
minimum
suku
cadang
adalah
jumlah
yang
seharusnya 1 (satu) set selalu ada dalam stok untuk menjaga halhal yang mungkin terjadi diluar dugaan atau dengan kata lain
harus tersedia. Dalam Kondisi normal, persediaan suku cadang
tidak boleh di bawah batas minimum.
Batas pesanan adalah saat dimana suku cadang harus
dipesan kembali untuk menghindari persediaan suku cadang
di bawah batas minimum.
Dengan berpedoman pada Biro Klasifikasi Indonesia,
(1978) dalam bukunya yang berjudul Peraturan Klasifikasi dan
konstruksi Kapal Laut, bab 17 tentang suku cadang telah
ditetapkan suku cadang minimum yang harus dibawa oleh
setiap kapal. Untuk itu suku cadang yang harus dibawa
didasarkan atas tiga acuan, yaitu :
10
satu
cara
untuk
melaksanakan
pengadaan
untuk
mengoperasikan
semua
pekerjaan
yang
d. Adanya
kesalahan
manajemen
dan
keterlambatan
terutama
Biro Klasifikasi Indonesia, (1978), Peraturan Klasifikasi dan konstruksi Kapal Laut,
Jakarta, Kantor Pusat BKI
11
kenyataannya
sedikit
sekali
pemilik
kapal
pengetahuan
dibidang
teknik
dari
pihak
12
pada
waktu
melaksanakan
13
itu
perlu
adanya
tingkat
pengawasan
dan
2. Permasalahan Utama
kesalahan
manajemen
dan
keterlambatan
14
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
4.
5.
6.
7.
15
kotak
suku1
cadang,
dan
kadang
16
administrasi
pengadaan
suku
cadang
sangat
Penyebabnya adalah :
17
harus
diadakan
pengambilan
keputusan
yang
mengikutsertakan
semua
pihak
dalam
18
Pemecahannya adalah :
termasuk
pengaturan suku
hal
pencarian
seperti
penataan
yang
rapi,
19
Sistem
administrasi
yang
baik
akan
memudahkan
20
Diantara
Goenawan
sistem
yang
Danuasmoro
yang
bisa
dalam
dipakai
bukunya
menurut
Manajemen
21
pengelompokannya,
misalnya
pompa
suku
cadang,
nomor
suku
cadang
dan
jumlahnya.
e) Setiap pengambilan dan penambahan suku cadang
harus dicatat pada daftar suku cadang yang ada
didalam masing-masing kotak suku cadang.
f)
sistem
pelaksanaan
manajemen
Selain itu
yang
baik
dalam
juga
sangat
diperlukan.
Penjadwalan fasilitas akan berubah sesuai dengan
tipe sistem perawatan. Beberapa sistem tersebut terdiri
dari: buku-buku perawatan, kartu-kartu kerja serta papan
perencanaan.
Untuk setiap penyusunan kartu kerja dibedakan
dengan
beberapa
warna
untuk
menunjukkan
tipe
suatu
fasilitas
yang
fleksibel.
Untuk
22
memiliki
keterampilan
yang
memadai
khususnya
mengetahui
bagian-bagian
kapal
khususnya
untuk
23
keatas
(Upward
Communication)
yaitu
salah
satunya
dengan
cara
menerapkan
sistem
mengatur
transaksi,
baik
pembelian
maupun
penerimaan.
24
Goenawan
Manajemen
Danuasmoro
Perawatan
mengatakan dalam
dalam
sistem
ini
yaitu
bukunya
Sistem
25
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
26
B. Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
28