Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan bisnis jasa angkutan laut saat ini sangat ketat dan
meningkat. Jasa angkutan laut tidak hanya merupakan sarana
perdagangan saja tetapi juga sarana mobilitas masyarakat yaitu
sebagai alat transportasi antar pulau. Sekarang ini makin banyak
proyek minyak dan gas lepas pantai. Oleh karena itu diperlukan kapalkapal pengangkut untuk mengirim alat-alat ataupun material yang di
perlukan di lokasi proyek. Serta diperlukan juga kapal-kapal yang
digunakan untuk perawatan platform itu sendiri. Seiring kemajuan
teknologi dalam pengeboran minyak lepas pantai, maka kapal-kapal
yang digunakan untuk mendukung proyek tersebut terus mengalami
perubahan bentuk dan jenis serta teknologinya sesuai dengan muatan
dan jenis kerja kapal tersebut seperti: Work boat, Crew boat, Crane
barge, AHTS, Survey boat dan lain sebagainya. MV Zamil 405
merupakan kapal jenis Work boat Supply. Kapal jenis ini sangat
penting untuk membantu proses maintenance di lokasi proyek
pengeboran minyak, terutama diplatform. Karena itu Perusahaan
pelayaran
dituntut
untuk
selalu
memberikan
pelayanan
yang
dan
dapat
berakibat
fatal
sehingga
mengganggu
pengoperasian kapal.
Dari pengalaman penulis selama bekerja di atas kapal MV Zamil
405 sebagai kapal work boat milik perusahaan Zamil offshore PTE LTD
Saudi Arabia yaitu pada saat kapal sedang dalam perjalanan dari
Bandar mishab Anchorage menuju lokasi kerja di Mardjan Oil field,
tepatnya pada tanggal 12 Juni 2013 tiba-tiba mesin sebelah kiri tidak
bekerja secara normal, tidak lama kemudian mesin mati. Setelah dicek
ternyata bahan bakar kotor. Kendala yang pernah dihadapi adalah
masalah kualitas bahan bakar yang diterima tidak sesuai dengan
permintaan yang dibutuhkan. Untuk itulah penulis membahas bahan
bakar untuk mesin penggerak utama dalam makalah ini dengan judul
Pentingnya
Perawatan
Bahan
Bakar
Guna
Menunjang
1. Tujuan Penulisan
2. Manfaat Penulisan
C. Ruang Lingkup
Sesuai dengan judul yang penulis pilih maka dalam ruang lingkup
bahasan ini penulis membatasi sesuai dengan permasalahan yang
nantinya akan dibahas. Agar pembahasan tidak melebar dan biar
terfokus maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan ini pada
upaya yang dilakukan mulai dari penerimaan bahan bakar sampai
pada perawatannya, agar dapat menunjang kelancaran pengoperasian
kapal MV Zamil 405
D. Metode Penyajian
1. Studi Lapangan
2. Studi Kepustakaan
BAB II
FAKTA DAN PERMASALAHAN
A. Fakta Fakta
1. Obyek Penelitian
Vessel Name
: MV Zamil 405
Main Engines
Type
Year built
: 2012
RPM
: @ 750
Bollard Pull
: 141 Tons
Berat jenis
Kekentalan
Distilasi
Titik nyala
: 60oC minimum
Kadar abu
: 0,03% maximum
Kadar air
: 0,1% maximum
Kadar belerang
: 5% maximum
Titik mengalir
: -10oC maximum
Nilai kalor
2. Fakta Kondisi
perwira
jaga
yang
ada
di
anjungan
untuk
kembali.
Setelah pemasangan
ternyata
pada
cylinder
pengabut
No.4
ditemukan
B. Permasalahan
prosedur
yang
benar,
masinis
harus
mengetahui
memahami
dan
mengabaikan,
begitu
juga
prosedur
10
terus
menerus
menyangkut
kebersihan
tangki
11
faktor
manusia
juga
sangat
menentukan
baik
lalai
dan
kurang
bertanggung
jawab
dalam
sedang
bertugas
guna
memastikan
semua
sudah
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
tangki
SOLAS CONSOLIDATED EDITION 2009. Chapter II Part B, Prevention of fire and explosion 2.1
13
14
terjadi
perbedaan.
Meskipun
telah
dilakukan
15
Sebelum
menerima
bunker
masinis/KKM
harus
bunker.
Akan
tetapi
biasanya
para
masinis
2. Kurang
optimalnya
perawatan
kualitas
bahan
bakar,
penyebabnya adalah :
perawatan
bahan
bakar
sering
terabaikan.
Tidak
16
Misalnya
dikarenakan
ventilasi
udara
kurang
17
tangki
harian
(lihat
gambar
5).
Mesin
induk
akan
pengabut
18
1). Memperhatikan
dengan benar
Prosedur Bunker:
bakar
dikapal
dan
nahkoda
kirim
keperusahaan.
b)
c)
19
1)
2)
pencegahan
polusi
untuk
4)
5)
6)
7)
20
8)
9)
10)
Setelah
pemompaan
selesai
lakukan
12)
13)
14)
21
berasal,
karena
tiap-tiap
terminal
akan
setelah
pemuatan.
Perusahaan
tersebut
selesai
penerimaan
menggunakan
mengetahui
apakah
bunker
pasta
bahan
air
bakar
dengan
khusus
yang
cara
untuk
diterima
22
pertumbuhan
mikro
organisme
yang
dapat
23
disebut
dengan
titik
nyala
adalah
titik
ini
berkaitan
juga
dengan
keamanan
dalam
6) Korosifitas (kebersihan)
Kebersihan
bahan
bakar
berhubungan
dengan
24
2. Kurang
optimalnya
pemecahannya adalah :
itu
manajemen
perawatan
bahan
bakar
perlu
ditingkatkan.
25
dan
membuatkan laporannya.
26
a) Saringan / Filter
Melaksanakan
dengan PMS
agar
selalu
perawatan
saringan
sesuai
rumahnya,
supaya
kerapatannya
dijaga
jangan
sampai
ada
b) FO Purifier
Untuk menjaga
FO purifier bekerja
dengan
27
28
perbandingan
biasanya
yang
ditentukan
diinginkan.
oleh
Takaran
pabrik
perbandingan
pembuat
FOT.
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan mengikuti
optimalnya
perawatan
kualitas
bahan
bakar
yang
masalah
tersebut
penulis
menyimpulkan
bahwa
30
B. Saran
31
DAFTAR PUSTAKA
32