Anda di halaman 1dari 5

UMPAN BALIK NEGATIF DAN RANGKAIAN OP-OMP

1.1.

Tujuan:

1.2.

Mempelajari umpan balik negatif pada Op-Amp


Mempelajari pengoperasian pengubah tegangan ke arus pada Op-Amp
Mempelajari pengoperasian pengubah arus ke tegangan pada Op-Amp
Mempelajari pengoperasian penguatan arus pada Op-Amp

Alat dan Bahan:


RF1

= 10 K

2 buah

RR

= 1 K

1 buah

RL

= 1 K

1 buah

RF2

= 47 K

1 buah

RF3

= 100 K

1 buah

VR

= 5 K

1 buah

Op-Amp (LM 741)

1 buah

Osiloskop Dual Trace


Power Supply
Generator Fungsi
Protoboard
Test Probe Adapter
Kabel penghubung secukupnya

1.3.

Teori Dasar

Pada penguat umpan balik terdapat 2 kemungkinan

Sinyal masukan menjadi lebih besar


Xd = Xi = Xs + Xf

Sinyal masukan menjadi lebih kecil

Xd = Xi = Xs Xf
dimana

Xs = sinyal sumber
Xd = Xi = sinyal masukan pada penguat
Xf = sinyal umpan balik
Xo = sinyal keluaran

Prinsip feedback (umpan balik)


Keuntungan rangkaian ini bergantung pada keluaran amplitudonya seperti hasil
pengoperasian pada rangkaian penguat. Sebagai contoh rangkaian gambar Radio dan TV
adalah rangkaian dengan AVC (Automatic Volume Control) atau AGC (Automatic Gain
Control) dengan dilengkapi rangkaian keluaran audio/video dan memberikan kontrol signal
pada keluarannya, jika keluaran audio/video rendah, sinyal kontrol umpan balik ke masukan
audio/video karena rangkaian memperoleh tambahan. Jika keluaran rangkaian tinggi, kontrol
umpan balik tegangan disebabkan rangkaian menjadi rendah. Seperti yang terlihat, ambil
contoh lingkaran rangkaian dan mengaturnya dengan menggunakan teknik umpan balik.
Penerapan Op-Amp menggunakan umpan balik yang termasuk untaian rangkaian.
Gain Tegangan dengan Umpan Balik Negatif
Gain tegangan dari Op-Amp dengan umpan balik negatif secara normal sangat stabil
meskipun ada perubahan dalam gain penguat internal yang disebabkan oleh perubahanperubahan yang dikarenakan hubungannya dengan transistor. Ini benar karena jika tegangan
keluaran turun, umpan balik negatif turun, gain rangkaian akan naik. Hampir sama, jika
tegangan keluaran naik, umpan balik negatif naik, yang mengurangi gain. Itu terjadi, bahwa
gain Op-Amp sepenuhnya bergantung pada besarnya umpan balik pada rangkaian tersebut.
Rangkaian OP-AMP
Op Amp adalah sangat serbaguna yang dapat digunakan dalam berbagai
aplikasi rangkaian termasuk tegangan ke pengubah arus, arus ke pengubah tegangan dan
penguat suara.

Tegangan ke pengubah arus (pengiriman penguat suara)


Arus Op Amp sering digunakan untuk menggerakan alat-alat impedansi rendah
seperti relay, solenoid, perubahan-perubahan ammeter. Ketika sensor atau tranduser
impedansi tinggi digunakan untuk memberikan sinyal pengoperasian, tegangan ke
pengubah arus Op Amp diletakkan diantara alat-alat input dan output. Sebagai
sumber arus yang konstan alat tersebut menggerakkan sejumlah sebagian besar arus

melalui beberapa resistansi beban. Untuk tegangan dengan pengubah arus yang tidak
dibalikkan.

Arus Dengan Pengubah Tegangan


Rangkaian ini adalah merupakan sebuah penguat pembalik tanpa resistansi input.
Seperti sebuah rangkaian mempunyai input = 0. Jadi ini dapat diletakkan didalam
arus, hanya sebagai sebuah ammeter.

Penguat Arus
Rangkaian dalam 1.4 adalah penguat arus. Rangkaian ini disebut penguat arus

karena memberikan tambahan arus seperti halnya penambahan tegangan. Seperti


pengubah arus ke penguat tegangan. Rangkaian ini mempunyai impedansi rendah
sehingga tidak mengganggu impedansi rangkaian lainnya. Seolah-olah mempunyai
impedansi input yang tidak terbatas sehingga nilai arus yang tetap dapat mengalir
melalui beberapa ukuran beban.
1.4.

Prosedur Percobaan

Umpan Balik Negatif


1.
2.
3.
4.

Menghubungkan rangkaian.
Ukur besarnya VIN dan VOUT = 3 Vpp (frek = 1 kHz).
Gunakan harga RR dan RF untuk menghidupkan ACL lengkapi Tabel 2.1.
Gunakan level input dan output untuk menghitung penguatan loop tertutup

ACL serta lengkapi tabe 2.1.


5. Pada input sinyal tetap, ubah frekuensi sampai dad penurunan output
menjadi 2,1 Vpp.
6. Hitung GBP (Gain Bandwidth Product)
7. Ulangi langkah 1-6 untuk Rf = 47 K dan 100 K, lengkapi tabel 2.1

Rangkaian Op-Amp Dasar


I. Pengubah Tegangan ke Arus
1.
2.
3.
4.
5.

Hubungkan rangkaian berikut.


Ubah nilai potensiometer sampai diperoleh V = 0,5 V.
Ukur nilai Iout dan lengkapi tabel 2.2.
Naikkan nilai VIN menjadi 1 V dan ukur Iout , lengkapi tabel 2.2.
Ulangi langkah 1-4 untuk melengkapi tabel 2.2.

II.Pengubah Arus ke Tegangan


1.
2.

Hubungkan rangkaian berikut.


Ubah nilai potensiometer sampai diperoleh IIN = 0,5 mA.

Ukur Vout dan lengkapi Tabel 2.3.


Ubah nilai potensiometer sehingga IIN = 1 mA, ukur nilai Vout.
Ulangi langkah 1-5 serta lengkapi tabel 2.3.

3.
4.
5.

III. Penguat Arus


1.
2.
3.
4.
1.5.

Menghubungkan rangkaian berikut.


Ubah nilai potensiometer sampai diperoleh IIN = 0,1 mA.
Ukur nilai IOUT dan lengkapi tabel 2.4.
Ulangi langkah 1-3 dan lengkapi tabel 2.4.

Hasil Percobaan
Tabel Haasil Pengubah Tegangan ke Arus
Vin
(volt)
0,525
1,105
2,083
3,079
4,13
6,23
8,16

Iout
(mA)

Iin
(mA)
0,5
1
2
3
4
6
8

Vout
(volt)

b. Tabel Hasil Pengubah Arus ke Tegangan

Tabel Hasil Penguat Arus


Iin
Iout
(mA)
(mA)
0,1
0,2
0,3
0,4
0,6

0,8
1

Pengukuran Op Amp Umpan Balik Negatif


Rf
(k)
10
47
100

Vin
(volt)

Vout
(volt)

ACL
(Rf/Rr
+1)

ACL
(Vout/Vin
)

fcl
(kHz)

GBP

Anda mungkin juga menyukai