Farmakokinetik
A : - Cairan lambung
dengan pH 4 tidak
terlalu merusak
penisilin
- Penisilin G tidak
dianjurkan untuk
diberikan oral
- Penisilin V relatif
tahan asam, tapi 30%
mengalami pemecahan
disaluran cerna atas
Jumlah ampisilin yang
diabsorbsi dipengaruhi
dosis dan ada tidaknya
makana disaluran
cerna
-kadar dalam darah
amoksisilin 2x lebih
tinggi daripada
ampisilin dengan dosis
sama
D: - Penisilin G
didistribusi luas dalam
tubuh (CSS sukar
dicapai)
- Ampisilin dan
amoksisilin
didistribusi luas dalam
tubuh dan terikat oleh
Farmakodinamik dan
struktur kimia
Spektrum antimikroba
dan Indikasi
Kontraindikasi dan
efek samping
Spektrum antimokroba
Penisilin G : sempit
Penisilin V : sempit
Ampisilin : Luas
Amoksisilin : Luas
Kontraindikasi
Penisilin G, Penisilin
V, Ampisilin,
Amoksisilin :
Hipersensitivitas
Interaksi obat
Kombinasi
amoksisilin
dan asam
klavulanat
berguna untuk
menurunkan
Indikasi
Efek Samping
resistensi
Penisilin G : Infeksi
Penisilin G dan V :
terhadap
tenggorokan, OM,
reaksi alergi berupa
bakteri
endokarditis,
urtikaria, nyeri sendi,
Efek
meningitis, pneumonia syok anafilaktik, diare
sinergk/
Penisilin V : tonsilitis,
Ampisilin dan
potensiasi yaitu
OM, demam rematik,
Amoksisilin : mual,
kombinasi
profilaksis
diare, ruam, kadangbetalaktam
Ampisilin dan
kadang kolitis
dengan
Amoksisilin : ISK, OM,
aminoglikosid
Sinusitis, bronkitis
kronis, gonorhoe
Sefalosporin
1. SG I
1.1 Sefalotin
1.2 Sefazolin
1.3 Sefaleksin
1.4 Sefradin
1.5 Sefadroksil
2. SG II
2.1 Sefamandol
2.2 Sefoksitin
2.3 Sefaklor
2.4 Sefuroksim
antibiotik golongan
sefalosporin generasi
ke-4 bersifat
bakterisidal dan tahan
terhadap enzim laktamase. Cincin laktamnya bekerja
dengan cara
mengganggu sintesis
polimer dinding sel
bakteri, yaitu
peptidoglikan. Sifat
bakterisidalnya pada
Spektrum
SG I : Aktif terhadap
kuman gram positif
dengan keunggulan dari
Penisilin aktivitas nya
terhadap bakteri
penghasil Penisilinase
SG II : Kurang aktif
terhadap bakteri gram
postif dibandingkan
dengan generasi
pertama, tetapi lebih
aktif terhadap kuman
Kontraindikasi
SG I sampai SG IV
tidak banyak
perbedaaan,
hipersensitivitas
terhadap sefalosporin
Efek samping
SG I sampai SG IV
tidak jauh berbeda,
diare kolitis, mual,
muntah, dan sakit
kepaala.
3. SG III
3.1 Sefotaksim
3.2 Moksalaktam
3.3 Seftriakson
3.4 Sefoperazon
3.5 Seftazidim
3.6 Sefiksim
4. SG IV
4.1 Sefepim
4.2 Sefpirom
pengobatan meningitis
purulenta.
Sefalosporin juga
melewati sawar darah
uri, mencapai cairan
sinovial, cariran
perikardium, dan
cairan mata tetapi tdak
sampai vitreus.
M & E : sebagian
besar diekskresi
melalui ginjal dengan
proses sekresi tubuli,
kecuali seoperazon
yang diekskresi
melalui empedu.
konsentrasi rendah
melawan bakteri
patogen gram negatif
dan positif karena
sefalosporin dapat
masuk dengan cepat
ke dalam dinding sel
bakteri dan memiliki
afinitas yang tinggi
untuk berikatan
dengan enzim target
(ikatan penisilinprotein).